Daftar Isi Artikel
Penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS) merupakan infeksi yang menular lewat aktivitas seksual. Mereka dapat terjadi akibat bakteri, virus, parasit dan organisme lain. Contoh umum PMS meliputi:
- Klamidia
- Gonore
- Sifilis
- Human papillomavirus (HPV)
- Herpes
- HIV
- Hepatitis B dan C
Penting untuk dicatat bahwa ini hanyalah beberapa contoh, dan ada juga PMS lainnya.
Jika Anda mencurigai Anda menderita PMS atau memiliki kekhawatiran tentang kesehatan seksual Anda, dokter menyarankan Anda untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis, pengobatan, dan panduan pencegahan yang tepat.
Apakah Penyakit Menular Seksual Berbahaya?
Penyakit menular seksual (PMS) dapat berkisar dari ringan hingga berat dalam hal dampaknya terhadap kesehatan.
Beberapa PMS dapat menyebabkan ketidaknyamanan, sementara yang lain dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih serius jika tidak Anda tangani dengan serius. Beberapa bahaya dari PMS antara lain sebagai berikut ini:
- Komplikasi kesehatan
- Peningkatan risiko penularan
- Dampak pada kehamilan dan bayi baru lahir
- Konsekuensi kesehatan jangka panjang
Artikel Lainnya: 6 Penyakit Menular Seksual yang Umum
Sementara PMS bisa berbahaya, penting untuk Anda catat bahwa banyak dari mereka dapat Anda obati atau kelola secara efektif dengan perawatan medis yang tepat.
13 Ciri Penyakit Menular Seksual
Ada 13 ciri-ciri penyakit menular seksual yang bisa Anda ketahui. Ciri-ciri penyakit menular seksual tersebut antara lain sebagai berikut ini:
1. Penularan Lewat Aktivitas Seksual
PMS terutama menular melalui kontak seksual, termasuk seks vaginal, anal, dan oral. Seks yang tidak aman tersebut merupakan hal yang mendorong Anda tertular penyakit ini.
2. Punya Banyak Jenis
Ada berbagai jenis PMS akibat berbagai jenis patogen, termasuk bakteri, virus, parasit, dan organisme lain.
3. Asimtomatik atau Simptomatik
Beberapa PMS mungkin asimtomatik, artinya tidak menunjukkan gejala yang terlihat, sementara yang lain mungkin menunjukkan gejala seperti luka, keluarnya cairan, ruam, atau nyeri.
4. Peningkatan Risiko dengan Seks Tanpa Pelindung
Melakukan aktivitas seksual tanpa menggunakan metode penghalang, seperti kondom, meningkatkan risiko tertular atau menularkan PMS.
5. Penularan Kulit ke Kulit
Beberapa PMS, seperti herpes dan human papillomavirus (HPV), dapat menular melalui kontak kulit langsung dengan area yang terinfeksi, bahkan tanpa penetrasi atau pertukaran cairan tubuh.
Baca Juga: 4 Penyakit Menular Seksual yang Tidak Bisa Disembuhkan
6. Penularan Melalui Darah
PMS tertentu, seperti hepatitis B dan hepatitis C, dapat menular melalui kontak dengan darah atau produk darah yang terinfeksi.
7. Penularan Vertikal
Beberapa PMS dapat menular dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya selama kehamilan, persalinan atau menyusui. Contohnya termasuk sifilis, HIV, dan hepatitis B.
8. Bisa Diobati dan Dikelola
Banyak PMS dapat diobati atau dikelola secara efektif dengan perawatan medis yang tepat, termasuk antibiotik, obat antivirus, atau terapi bertarget lainnya.
9. Infeksi Kronis
Beberapa penyakit menular seksual, seperti HIV dan herpes, tidak dapat disembuhkan dan dapat menyebabkan infeksi kronis yang memerlukan penanganan dan perawatan seumur hidup.
Baca Juga: Penyakit Menular Seksual Tanpa Gejala
10. Peningkatan Risiko Komplikasi
ika tidak diobati, PMS tertentu dapat menyebabkan komplikasi, seperti penyakit radang panggul (PID), infertilitas, nyeri kronis, kerusakan organ, atau peningkatan risiko kanker tertentu.
11. Koinfeksi
Individu dapat terinfeksi beberapa PMS secara bersamaan atau memperoleh infeksi baru jika sudah terinfeksi satu PMS. Misalnya, memiliki PMS seperti klamidia atau gonore dapat meningkatkan risiko tertular HIV.
12. Pengujian dan Diagnosisnya
PMS didiagnosis melalui berbagai metode, termasuk pemeriksaan fisik, tes laboratorium (seperti tes darah atau penyeka), dan terkadang pencitraan atau biopsi jaringan.
13. Pencegahan dan Pendidikan Seksual
Pendidikan tentang praktik seks yang aman, pengujian rutin, dan akses ke tindakan pencegahan, seperti vaksin untuk HPV dan hepatitis B, dapat membantu mengurangi penyebaran dan dampak PMS.
Penting untuk diperhatikan bahwa meskipun karakteristik ini berlaku untuk banyak PMS, setiap infeksi tertentu mungkin memiliki fitur dan variasi yang unik.
Sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan pemeriksaan dan panduan akurat mengenai PMS.
Baca Juga: Cara Diagnosis Penyakit Menular Seksual di Klinik Kelamin
Siapa yang Bisa Tertular Penyakit Menular Seksual?
Penyakit menular seksual (PMS) dapat menyerang siapa saja yang melakukan aktivitas seksual, tanpa memandang usia, jenis kelamin, orientasi seksual, atau status sosial ekonomi. Berikut adalah beberapa poin penting untuk dipahami tentang siapa yang dapat tertular PMS:
- Individu yang aktif secara seksual
- Pria dan wanita yang sering berganti pasangan
- Individu di segala rentang usia
- Individu dengan riwayat PMS
Penting untuk diingat bahwa siapa pun yang aktif secara seksual berisiko tertular PMS, terlepas dari karakteristik atau keadaan pribadinya.
Mempraktikkan seks aman, seperti menggunakan kondom secara konsisten dan mendapatkan vaksinasi terhadap infeksi yang dapat Anda cegah seperti HPV dan hepatitis B, dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan.
Pemeriksaan rutin, komunikasi terbuka dengan pasangan seksual, dan pengujian PMS dapat membantu dalam deteksi dini, pengobatan, dan pencegahan penyebaran lebih lanjut.
Baca Juga: Persamaan Gonore dan Sifilis, Apa Saja?
Kapan Harus ke Dokter?
Anda mendapatkan anjuran untuk menemui tenaga medis kesehatan jika Anda menduga Anda telah terkena penyakit menular seksual (PMS) atau jika Anda mengalami gejala yang berkaitan dengan kesehatan seksual.
Mengetahui pengobatan dan treatment PMS sejak awal akan sangat membantu. Anda bisa melakukan konsultasi dokter online ke Klinik Penyakit Menular Seksual terbaik seperti Klinik Utama Pandawa untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Klinik Pandawa memiliki layanan penyakit menular seksual dan Klinik Pandawa merupakan Klinik Kelamin Jakarta dan Klinik Kulit dan Kelamin yang terbaik di Indonesia. Silahkan konsultasi dokter online secara gratis di Klinik Pandawa (Rahasia Terjamin).
Referensi:
- Sexually Transmitted Diseases, Medicide Plus diakses 2023: https://medlineplus.gov/sexuallytransmitteddiseases.html
- Sexually Transmitted Infections, My Cleveland Clinic diakses 2023: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9138-sexually-transmitted-diseases–infections-stds–stis
- Promo Hymenoplasty (Diskon 50%) – Operasi Selaput Dara - 21 September 2023
- Promo Labiaplasty (Diskon 50%) – Treatment Kewanitaan - 21 September 2023
- Apa Efek Samping Suntik Gonore? – Klinik Kulit Kelamin - 20 September 2023