13 Ciri Penyakit Menular Seksual – Klinik Utama Pandawa

Penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS) merupakan infeksi yang menular lewat aktivitas seksual. Mereka dapat terjadi akibat bakteri, virus, parasit dan organisme lain. Contoh umum PMS meliputi:

  • Klamidia
  • Gonore
  • Sifilis
  • Human papillomavirus (HPV)
  • Herpes
  • HIV
  • Hepatitis B dan C

Penting untuk dicatat bahwa ini hanyalah beberapa contoh, dan ada juga PMS lainnya.

Jika Anda mencurigai Anda menderita PMS atau memiliki kekhawatiran tentang kesehatan seksual Anda, dokter menyarankan Anda untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis, pengobatan, dan panduan pencegahan yang tepat.

Apakah Penyakit Menular Seksual Berbahaya?

Ciri Ciri Penyakit Menular Seksual 3
Ilustrasi Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual (PMS) dapat berkisar dari ringan hingga berat dalam hal dampaknya terhadap kesehatan.

Beberapa PMS dapat menyebabkan ketidaknyamanan, sementara yang lain dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih serius jika tidak Anda tangani dengan serius. Beberapa bahaya dari PMS antara lain sebagai berikut ini:

  • Komplikasi kesehatan
  • Peningkatan risiko penularan
  • Dampak pada kehamilan dan bayi baru lahir
  • Konsekuensi kesehatan jangka panjang

Artikel Lainnya: 6 Penyakit Menular Seksual yang Umum

Sementara PMS bisa berbahaya, penting untuk Anda catat bahwa banyak dari mereka dapat Anda obati atau kelola secara efektif dengan perawatan medis yang tepat.

Masih Tabu Dibahas, Inilah Penyakit Menular Seksual (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

13 Ciri Penyakit Menular Seksual

Ada 13 ciri-ciri penyakit menular seksual yang bisa Anda ketahui. Ciri-ciri penyakit menular seksual tersebut antara lain sebagai berikut ini:

1. Penularan Lewat Aktivitas Seksual

PMS terutama menular melalui kontak seksual, termasuk seks vaginal, anal, dan oral. Seks yang tidak aman tersebut merupakan hal yang mendorong Anda tertular penyakit ini.

2. Punya Banyak Jenis

Ada berbagai jenis PMS akibat berbagai jenis patogen, termasuk bakteri, virus, parasit, dan organisme lain.

3. Asimtomatik atau Simptomatik

Beberapa PMS mungkin asimtomatik, artinya tidak menunjukkan gejala yang terlihat, sementara yang lain mungkin menunjukkan gejala seperti luka, keluarnya cairan, ruam, atau nyeri.

4. Peningkatan Risiko dengan Seks Tanpa Pelindung

Melakukan aktivitas seksual tanpa menggunakan metode penghalang, seperti kondom, meningkatkan risiko tertular atau menularkan PMS.

5. Penularan Kulit ke Kulit

Beberapa PMS, seperti herpes dan human papillomavirus (HPV), dapat menular melalui kontak kulit langsung dengan area yang terinfeksi, bahkan tanpa penetrasi atau pertukaran cairan tubuh.

Baca Juga: 4 Penyakit Menular Seksual yang Tidak Bisa Disembuhkan

6. Penularan Melalui Darah

PMS tertentu, seperti hepatitis B dan hepatitis C, dapat menular melalui kontak dengan darah atau produk darah yang terinfeksi.

7. Penularan Vertikal

Beberapa PMS dapat menular dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya selama kehamilan, persalinan atau menyusui. Contohnya termasuk sifilis, HIV, dan hepatitis B.

8. Bisa Diobati dan Dikelola

Banyak PMS dapat diobati atau dikelola secara efektif dengan perawatan medis yang tepat, termasuk antibiotik, obat antivirus, atau terapi bertarget lainnya.

9. Infeksi Kronis

Beberapa penyakit menular seksual, seperti HIV dan herpes, tidak dapat disembuhkan dan dapat menyebabkan infeksi kronis yang memerlukan penanganan dan perawatan seumur hidup.

Baca Juga: Penyakit Menular Seksual Tanpa Gejala

10. Peningkatan Risiko Komplikasi

ika tidak diobati, PMS tertentu dapat menyebabkan komplikasi, seperti penyakit radang panggul (PID), infertilitas, nyeri kronis, kerusakan organ, atau peningkatan risiko kanker tertentu.

11. Koinfeksi

Individu dapat terinfeksi beberapa PMS secara bersamaan atau memperoleh infeksi baru jika sudah terinfeksi satu PMS. Misalnya, memiliki PMS seperti klamidia atau gonore dapat meningkatkan risiko tertular HIV.

12. Pengujian dan Diagnosisnya

PMS didiagnosis melalui berbagai metode, termasuk pemeriksaan fisik, tes laboratorium (seperti tes darah atau penyeka), dan terkadang pencitraan atau biopsi jaringan.

13. Pencegahan dan Pendidikan Seksual

Pendidikan tentang praktik seks yang aman, pengujian rutin, dan akses ke tindakan pencegahan, seperti vaksin untuk HPV dan hepatitis B, dapat membantu mengurangi penyebaran dan dampak PMS.

Penting untuk diperhatikan bahwa meskipun karakteristik ini berlaku untuk banyak PMS, setiap infeksi tertentu mungkin memiliki fitur dan variasi yang unik.

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan pemeriksaan dan panduan akurat mengenai PMS.

Baca Juga: Cara Diagnosis Penyakit Menular Seksual di Klinik Kelamin

Siapa yang Bisa Tertular Penyakit Menular Seksual?

Ciri Ciri Penyakit Menular Seksual 2
Ilustrasi Ciri-ciri Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual (PMS) dapat menyerang siapa saja yang melakukan aktivitas seksual, tanpa memandang usia, jenis kelamin, orientasi seksual, atau status sosial ekonomi. Berikut adalah beberapa poin penting untuk dipahami tentang siapa yang dapat tertular PMS:

  • Individu yang aktif secara seksual
  • Pria dan wanita yang sering berganti pasangan
  • Individu di segala rentang usia
  • Individu dengan riwayat PMS

Penting untuk diingat bahwa siapa pun yang aktif secara seksual berisiko tertular PMS, terlepas dari karakteristik atau keadaan pribadinya.

Mempraktikkan seks aman, seperti menggunakan kondom secara konsisten dan mendapatkan vaksinasi terhadap infeksi yang dapat Anda cegah seperti HPV dan hepatitis B, dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan.

Pemeriksaan rutin, komunikasi terbuka dengan pasangan seksual, dan pengujian PMS dapat membantu dalam deteksi dini, pengobatan, dan pencegahan penyebaran lebih lanjut.

Baca Juga: Persamaan Gonore dan Sifilis, Apa Saja?

Kapan Harus ke Dokter?

Anda mendapatkan anjuran untuk menemui tenaga medis kesehatan jika Anda menduga Anda telah terkena penyakit menular seksual (PMS) atau jika Anda mengalami gejala yang berkaitan dengan kesehatan seksual.

Mengetahui pengobatan dan treatment PMS sejak awal akan sangat membantu. Anda bisa melakukan konsultasi dokter online ke Klinik Penyakit Menular Seksual terbaik seperti Klinik Utama Pandawa untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Klinik Pandawa memiliki layanan penyakit menular seksual dan Klinik Pandawa merupakan Klinik Kelamin Jakarta dan Klinik Kulit dan Kelamin yang terbaik di Indonesia. Silahkan konsultasi dokter online secara gratis di Klinik Pandawa (Rahasia Terjamin).

Referensi:

Share: