Catat, Ini Penyakit Menular Seksual yang Bisa Tanpa Gejala

Siapa pun tentu tak ingin terkena penyakit, apalagi penyakit menular seksual (PMS) yang berbahaya, berisiko menimbulkan berbagai komplikasi serius, dan terkadang bisa tanpa gejala.

Berkaitan dengan penyakit ini, Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis terkait sebagai upaya preventif. Alasannya, karena beberapa penyakit tertentu bisa muncul tanpa disertai gejala. 

Tanpa adanya gejala penyakit yang muncul, tentu saja bisa menimbulkan ketenangan hati yang sifatnya semu. Bisa jadi, ada penyakit berbahaya yang ternyata bersarang dalam tubuh. Untuk mengantisipasi kejadian seperti itu, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan ke klinik. Apalagi, PMS merupakan golongan penyakit yang bisa menular dengan mudah ke tubuh pasangan.

Source: Youtube Klinik Utama Pandawa

Bagaimana Cara Mengetahui Bahwa Kita Terjangkit Penyakit Menular Seksual?

Mengetahui apakah Anda terjangkit penyakit menular seksual (PMS) bisa menjadi tantangan karena beberapa PMS tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal.

Namun, beberapa tanda umum yang perlu Anda waspadai meliputi rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan yang tidak biasa dari alat kelamin, luka atau lecet di area genital, serta gatal-gatal atau iritasi pada organ intim.

Gejala-gejala ini bisa bervariasi tergantung pada jenis infeksi, dan dalam beberapa kasus, PMS bisa berkembang tanpa gejala sama sekali, membuat deteksi dini menjadi sangat penting.

Jika Anda merasa telah terpapar risiko atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera lakukan pemeriksaan di klinik atau rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk mendeteksi PMS.

Tes laboratorium, seperti tes darah, tes urine, atau pemeriksaan sampel dari area yang terinfeksi, dapat Anda gunakan untuk mendiagnosis PMS.

Deteksi dini sangat penting agar infeksi dapat terobati dengan cepat dan komplikasi serius dapat dicegah. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa khawatir tentang kesehatan seksual Anda.

Ciri yang Umumnya Timbul pada Penyakit Infeksi Menular Seksual

Ada beberapa ciri umum yang sering kali timbul pada penderita IMS. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang umumnya terkait dengan infeksi menular seksual (IMS):

1. Keputihan Tidak Normal

  • Pada Wanita: Keputihan yang berubah warna, berbau tidak sedap, atau teksturnya berbeda dari biasanya. Keputihan ini bisa lebih tebal, berbusa, atau berdarah, dan dapat menunjukkan infeksi seperti trikomoniasis, klamidia, atau gonore.
  • Pada Pria: Keluarnya cairan dari penis yang tidak normal, biasanya berwarna putih, kuning kehijauan, sering kali terkait dengan infeksi gonore atau klamidia.

2. Luka atau Lesi pada Area Genital

  • Luka, lepuhan, atau lesi yang muncul di sekitar alat kelamin, anus, atau mulut bisa menjadi tanda herpes genital, sifilis, atau kutil kelamin (akibat infeksi HPV).

3. Nyeri atau Sensasi Terbakar saat Buang Air Kecil

  • Rasa sakit, nyeri, atau sensasi terbakar saat buang air kecil sering kali merupakan gejala dari infeksi klamidia, gonore, atau uretritis non-gonokokus.

4. Nyeri Selama Hubungan Seksual

  • Ketidaknyamanan atau nyeri saat berhubungan seksual, terutama pada wanita, bisa menjadi tanda penyakit radang panggul (PID) yang disebabkan oleh infeksi IMS seperti klamidia atau gonore.

5. Ruam atau Iritasi Kulit

  • Ruam atau iritasi pada kulit di sekitar alat kelamin, tangan, kaki, atau bagian lain dari tubuh bisa menjadi tanda sifilis atau infeksi menular lainnya.

6. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

  • Kelenjar getah bening yang membengkak, terutama di area pangkal paha, bisa menjadi tanda infeksi HIV, sifilis, atau herpes.

7. Demam dan Gejala Flu

  • Gejala seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, atau kelelahan bisa menyertai beberapa IMS, terutama infeksi HIV atau sifilis pada tahap awal.

8. Gatal atau Iritasi pada Area Genital

  • Gatal yang intens di area genital bisa menunjukkan infeksi seperti herpes atau trikomoniasis.

9. Perdarahan Tidak Normal

  • Perdarahan di antara siklus menstruasi pada wanita, atau perdarahan setelah berhubungan seksual, bisa menjadi gejala infeksi seperti klamidia atau gonore.

IMS dapat menunjukkan berbagai gejala, mulai dari keputihan tidak normal hingga luka atau lesi pada area genital. Karena beberapa IMS bisa tidak menunjukkan gejala, penting untuk menjalani pemeriksaan rutin jika Anda aktif secara seksual atau berisiko tinggi.

Penyakit Menular Seksual Tanpa Gejala yang Perlu Diwaspadai

Terdapat beberapa penyakit yang bisa menular lewat hubungan seksual dan muncul tanpa ada gejala khusus. Tanpa melalui diagnosis di klinik kelamin Jakarta, seseorang bisa secara tidak sadar menjadi perantara penularan penyakit ke orang-orang terdekat. Beberapa penyakit menular seksual yang bisa terjadi tanpa disertai gejala tersebut di antaranya adalah: 

1. Klamidia

Jenis penyakit menular seksual pertama yang bisa muncul tanpa ada gejala adalah klamidia. Penyakit ini paling sering terjadi pada wanita muda. Meski begitu, tak menutup kemungkinan kalau infeksi bakteri penyebab klamidia muncul pada siapa saja, termasuk pria. 

Hal yang membahayakan dari penyakit ini adalah karena sebagian besar penderita tidak sadar kalau dirinya telah terkena klamidia. Hal itu bisa terjadi karena infeksi bakteri penyebab klamidia, yakni chlamydia trachomatis, tidak menimbulkan gejala secara khusus. Meski begitu, penderita klamidia dapat pula merasakan gejala terkait penyakitnya, seperti: 

  • Terjadi pendarahan atau muncul rasa sakit ketika berhubungan seksual
  • Keluar cairan dari penis atau vagina
  • Menstruasi yang lebih berat dibanding biasa
  • Rasa sakit yang bersumber dari area perut bagian bawah
  • Nyeri yang terjadi ketika buang air kecil

Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang bisa disembuhkan. Anda perlu menyembuhkannya dengan segera biar tidak menular dan menimbulkan komplikasi. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi dari penyakit ini antara lain adalah: 

  • Penyakit radang panggul. Komplikasi ini berlangsung karena adanya infeksi pada rahim, tuba falopi, atau ovarium. Infeksi tersebut kemudian dapat menyebabkan kehamilan ektopik serta kemandulan. 
  • Uretritis. Komplikasi berupa peradangan saluran pembuangan urine bisa pula terjadi pada penderita klamidia. Efeknya, penderita mengalami kesakitan pada area penis saat buang air kecil. 
  • Epididimitis. Gangguan ini menyebabkan pembengkakan pada organ epididimis pria. Kalau sudah parah, penderitanya bisa mengalami kemandulan.

Konsultasi Dokter Online

2. Gonore

Penyakit gonore dapat pula menimpa seseorang tanpa ada gejala secara khusus. Infeksi gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae.

Infeksi bisa terjadi pada area kelamin, dubur, tenggorokan, dan bahkan mata. Cara penularannya berlangsung lewat hubungan seksual secara vaginal, anal, dan oral. 

Tidak hanya itu, bayi baru lahir dapat pula terinfeksi bakteri penyebab gonore. Kondisi tersebut dapat berlangsung karena bayi tertular oleh seorang ibu penderita gonore atau kencing nanah. 

Penyakit kencing nanah bisa menular kepada siapa saja. Namun, risiko penularan bisa lebih besar pada kelompok orang tertentu, terutama: 

  • Berusia relatif muda
  • Punya kebiasaan seks secara bebas
  • Pernah terdiagnosis kencing nanah
  • Terindikasi penyakit menular seksual lain

Seperti halnya klamidia, gonore merupakan penyakit yang bisa disembuhkan. Kalau penderita tak segera memperoleh penanganan medis, gonore bisa bertambah parah dan menimbulkan komplikasi sebagai berikut: 

  • Kemandulan pada pria dan wanita. Pada pria, gonore bisa memunculkan peradangan dan menyebabkan epididimitis. Kalau tak segera ditangani, epididimitis berpengaruh pada tingkat kesuburan. Sementara itu, gonore pada wanita berisiko menimbulkan radang panggul yang kemudian bisa memunculkan infertilitas serta kehamilan ektopik. 
  • Risiko terserang penyakit menular seksual lain. Mereka yang terkena gonore rentan terinfeksi PMS lain, termasuk HIV/AIDS yang sangat berbahaya.

3. HPV

Human Papillomavirus (HPV) merupakan infeksi menular seksual yang paling umum terjadi. Mereka yang terinfeksi HPV kerap tak sadar dan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, HPV merupakan infeksi virus yang mempunyai kaitan erat dengan berbagai jenis kanker. 

Untuk mengantisipasi kemunculan kanker, khususnya pada wanita, Anda bisa melakukan diagnosis secara rutin. Upaya diagnosis HPV pada wanita bisa dilakukan dengan tes pap smear. 

4. Trikomoniasis

Selanjutnya, Anda perlu mewaspadai penyakit trikomoniasis. Penyakit ini mempunyai gejala mirip dengan klamidia dan gonore. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan ke klinik kelamin Jakarta untuk memastikannya. Ditambah lagi, dalam berbagai kasus, trikomoniasis tak memperlihatkan gejala. 

Faktor komplikasi pada penyakit trikomoniasis tidak seserius penyakit menular seksual lain. Meski begitu, penyakit ini tetap tak bisa Anda anggap sepele.

Alasannya, karena trikomoniasis bisa membuat Anda rentan terserang penyakit menular seksual lain dan bahkan menular ke tubuh bayi. 

5. Herpes

Penderita herpes bisa pula tidak menemukan adanya gejala apa pun terkait penyakitnya. Penyakit ini bisa muncul pada area mulut atau organ kelamin. Terdapat 2 jenis penyakit herpes yang paling sering terjadi, yaitu HSV-1 dan HSV2. 

Herpes memang bukan termasuk penyakit berbahaya. Komplikasi akibat herpes juga relatif jarang terjadi. Hanya saja, pada situasi tertentu, herpes bisa menimbulkan komplikasi meliputi: 

  • Hepatitis
  • Radang paru-paru
  • Penyebaran infeksi ke organ tubuh lain
  • Jaringan retina mata yang mengalami gangguan
  • Peradangan pada selaput otak

Pengobatan Beragam Penyakit Menular Seksual Terbaik di Klinik Utama Pandawa

Spesialis Kulit dan Kelamin

Klinik Utama Pandawa menawarkan pengobatan terbaik untuk beragam penyakit menular seksual (PMS) dengan pendekatan yang komprehensif dan profesional.

Dengan dukungan oleh tim dokter spesialis berpengalaman, klinik kami memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan jenis infeksi yang pasien alami.

Mulai dari pemeriksaan awal yang cermat hingga pemberian terapi yang sesuai, Klinik Utama Pandawa yang merupakan klinik kelamin Jakarta terbaik menggunakan metode medis terkini untuk memastikan pemulihan yang optimal.

Tidak hanya itu, klinik kami juga menyediakan layanan konsultasi untuk membantu pasien memahami kondisi mereka dan bagaimana cara mencegah penularan lebih lanjut.

Dengan fasilitas yang lengkap dan privasi pasien yang terjamin, Klinik Utama Pandawa menjadi pilihan terbaik bagi siapa pun yang ingin mengatasi PMS dengan aman dan efektif. Perawatan di sini dirancang untuk tidak hanya menyembuhkan infeksi, tetapi juga untuk mendukung kesehatan seksual secara keseluruhan.

Konsultasi Dokter Online
Referensi
Share: