Herpes Kelamin Pria dan Wanita: Gejala, Penyebab, & Pengobatan

Salah satu penyakit menular melalui kontak langsung ini cukup sering ditemukan, yaitu penyakit herpes kelamin. Tak hanya ditularkan melalui aktivitas seksual, ternyata penularan juga dapat terjadi ketika berciuman ataupun berbagi benda pribadi seperti kosmetik lipstik bisa menjadi media penularan herpes.

Kasus yang paling sering terjadi adalah seorang anak bayi yang dibiarkan ‘dicium’ pipinya oleh seseorang tidak diketahui kesehatannya bisa membahayakan kesehatan sang bayi. Bahkan seseorang ini tidak tahu bahwa dirinya membawa infeksi herpes.

Infeksi herpes yang diakibatkan oleh virus herpes simplex ini sangat rentan menular. Terlebih ada beberapa jenis herpes, yakni herpes kelamin, mulut dan herpes kulit. Namun, semuanya dapat berbahaya dan sayangnya belum ada obat ampuh menghilangkan penyakit herpes ini.

Lantas, seperti apa informasi seputar herpes kelamin dan bagaimana cara menanganinya? Simak selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Herpes Kelamin?

Sejauh ini herpes kelamin adalah salah satu infeksi kelamin atau tergolong dalam penyakit menular seksual yang berbahaya. Infeksi ini diakibatkan dari virus yang rentan sekali berpindah dan menular, terlebih dengan aktivitas seksual maupun kontak langsung.

Virus penyebab herpes kelamin ini sebenarnya tidak hanya menginfeksi area kelamin saja, namun dapat menginfeksi area dan organ pada tubuh lainnya. Seperti, anus atau bokong, mulut, ataupun tenggorokan.

Herpes kelamin umumnya sering dialami oleh pria atau wanita yang sudah aktif secara seksual dan herpes lebih menyerang wanita dibanding pria.

Melansir durex.co.id, berdasarkan data Global Estimates of the Prevalence and Incidence of Four Curable Sexually Transmitted Infection in 2012, kejadian herpes kelamin dilaporkan di 10 kota di Indonesia, .

Kota-kota di Indonesia tersebut diantaranya Jakarta, Medan, Bandung, Palembang, Tanjung Pinang, Semarang, Surabaya, Banyuwangi, Bitung dan Jayapura. Pada data itu, diketahui adanya total penderita herpes di 10 kota tersebut pada tahun 2005 sebanyak 2.347 orang dari total 6.746 penderita infeksi menular seksual.

Kebanyakan kasus penderitanya tidak mengalami gejala atau tanda yang signifikan. Gejalanya cenderung ringan dan mirip kondisi lain, sehingga seringnya diabaikan dan tidak tahu bila dirinya terinfeksi herpes.

Artikel Lainnya: Kenali 8 Gejala Herpes Kelamin dan Cara Pengobatannya

Penyebab Herpes Kelamin

Virus Herpes Simpleks (HSV) merupakan penyebab herpes kelamin dengan memiliki dua tipe virus yang menyerang. Jenis ini termasuk virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2) dan virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Orang dengan infeksi HSV ini mudah menularkan virus bahkan dengan gejala yang terlalu ringan atau tak terlihat.

  • HSV-2

HSV-2 adalah penyebab paling umum dari herpes genital. Virus dapat hadir dengan cara:

  • Pada lecet dan bisul atau cairan dari bisul
  • Lapisan lembab atau cairan mulut
  • Lapisan lembab atau cairan vagina atau rektum
  • selama aktivitas seksual tidak aman baik anal, maupun vaginal
  • HSV-1

HSV-1, dimana virus herpes yang menyebabkan luka atau lepuh di area mulut atau pinggang ke atas. Orang mungkin terpapar HSV-1 sebagai besar adalah anak-anak karena kontak kulit-ke-kulit yang dekat dengan seseorang yang terinfeksi.

Perlu diingat, seseorang dengan HSV-1 atau herpes mulut dapat menularkan virus ke alat kelamin pasangan seksual apabila melakukan tindakan seks oral. Sehingga pasangan Anda juga berpotensi mengalami herpes kelamin

Maka itu, jangan berpikir seks oral atau seks anal tidak memicu penyebaran virus herpes. Nyatanya, Anda perlu berhati-hati dan berwaspada karena gejala atau tanda penyakit herpes kelamin bisa tak terlihat atau bahkan terasa.

Baik HSV-1 maupun HSV-2 tidak bertahan dengan baik pada suhu kamar. Kemungkinan virus juga tidak dapat menyebar melalui permukaan, seperti gagang keran, pintu, dudukan toilet. Namun, berciuman atau berbagi barang pribadi seperti alat makan dan lipstik dapat menyebarkan virus.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Gejala Herpes Kelamin

Gejala herpes kelamin diketahui ada beberapa tahapan stadium. Gejala atau keluhan yang dapat timbul pada setiap tahapan dapat berbeda-beda. Berikut inilah beberapa  keluhan yang terjadi dengan tahapannya;

Gejala herpes secara umum

Gejala herpes secara umum dibagi menjadi 4, yaitu:

1. Primer stadium

Stadium awal atau primer ini bisa terjadi pada hari 14 setelah Anda melakukan kontak dengan penderita infeksi herpes. Gejala yang muncul pada fase ini bisa berupa luka lecet, atau ruam lepuh pada kulit yang berukuran kecil dan terasa sakit yang disebut ruam blister.

Ruam blister ini berisi cairan berwarna bening atau seperti nanah. Apabila blister ini pecah maka menimbulkan luka terbuka dan cairan yang nanah yang keluar akan membentuk keropeng.

2. Laten stadium

Pada stadium ini, blister dan luka yang muncul di tahap primer sedikit mereda. Kondisi ini belum sembuh, virus masih ada pada tubuh Anda menyebar ke saraf dekat tulang belakang yang ada di bawah kulit.

3. Peluruhan stadium

Dimana seluruh tubuh Anda sudah dikuasai virus herpes simpleks. Semua organ tubuh yang menghasilkan cairan, dalam cairan tersebut telah mengandung infeksi virus. Seperti cairan pada kelamin, mulut, dan lainnya. Sehingga memungkinkan bisa tetap menular apabila melakukan hubungan seksual tidak aman baik melalui anal, vaginal ataupun oral.

Berciuman, memegang luka herpes dan berbagi barang pribadi seperti lipstik, alat makan, sex toys dapat menjadi media penyebaran virus.

4. Stadium rekurensi (muncul kembali)

Pada stadium ini, dikenal ketika Anda mengalami gejala yang berulang. Meski begitu keluhan yang muncul tidak separah pada awal kali. 

Selain itu ada gejala penyerta di tahap ini seperti gatal dan demam, kesemutan, lemas dan nyeri di daerah infeksi pada stadium pertama.

Luka dapat muncul pada bagian kulit yang bersentuhan dengan pasangan saat berhubungan seks: penis pada pria dan labia, klitoris, dan vagina pada wanita. Mungkin juga ada luka di anus atau di bokong dan paha bagian dalam.

Tahap awal infeksi juga dapat memiliki gejala mirip flu seperti:

  • demam
  • sakit kepala
  • nyeri sendi dan lemas
  • kelenjar getah bening bengkak

Perlu diingat, bahwa tak semua penderita herpes kelamin mengalami gejala yang juga sama atau bahkan tanpa gejala sama sekali.

Maka dari itu, apabila Anda menemukan keanehan di area kelamin sebaiknya lakukan pemeriksaan bersama dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat Anda.

Gejala Herpes pada Wanita

Infeksi herpes pertama seringnya muncul dalam 2 minggu setelah tertular virus dari orang yang positif herpes. Tanda-tanda pertama mungkin termasuk:

  • Rasa gatal, nyeri & sensasi panas di area miss v, mr p ataupun anus
  • Gejala mirip flu, demam
  • Kelenjar getah bening bengkak
  • Perubahan keputihan tidak normal
  • Sakit kepala dan nyeri sendi
  • Buang air kecil yang menyakitkan 
  • Sakit saat berhubungan intim
  • Perasaan tertekan di area bawah perut

Setelah beberapa hari, luka, lecet, atau bisul yang menyakitkan dapat berkembang di mana virus masuk ke dalam tubuh. Area-area ini meliputi:

  • Area vagina atau anus
  • Mulut 
  • Mata
  • Di dalam vagina
  • Di serviks
  • Di saluran kemih
  • Di bokong atau paha
  • Di bagian lain dari tubuh Anda di mana virus telah masuk

Terkadang wabah pertama tidak akan terjadi sampai beberapa bulan atau tahun setelah infeksi.

Gejala Herpes Pada Pria

Gejala herpes genital pada pria dapat meliputi:

  • rasa nyeri pada mr p, buah zakar, anus, bokong, atau selangkangan
  • benjolan merah kecil mirip jerawat yang berubah menjadi lecet di sekitar kelamin
  • kelenjar getah bening bengkak di selangkangan, leher, atau di bawah lengan
  • Nyeri otot
  • demam
  • sakit kepala
  • kelelahan
  • kesulitan buang air kecil

Orang dengan gejala biasanya mengalaminya sekitar 4 hari setelah paparan. Mereka dapat bertahan beberapa minggu dan dapat muncul kembali di masa mendatang.

Episode pertama biasanya lebih lama dan lebih cenderung mencakup gejala di seluruh tubuh, seperti demam atau nyeri. Orang yang mengalami kejadian setelahnya atau kambuh kembali, biasanya mengalami benjolan merah atau lecet dalam waktu yang lebih singkat.

Apabila diketahui ada sesuatu yang aneh di area kelamin seperti gatal, muncul mirip jerawat di area kelamin sebaiknya hindari sementara melakukan aktivitas seks. Periksakan diri Anda ke klinik kulit dan kelamin terpercaya.

Baca Juga: Seputar Penyakit Herpes Pada Kelamin Yang Harus Anda Ketahui

Faktor Risiko Herpes Kelamin

Risiko lebih tinggi terkena herpes genital terkait dengan:

  • Orang yang sudah aktif seksual terutama wanita yang lebih berisiko tinggi herpes kelamin.
  • Kontak dengan alat kelamin melalui seks oral, vaginal atau anal tanpa pengaman alias kondom. 
  • Berhubungan seks dengan banyak pasangan. Berhubungan seks secara bebas merupakan faktor risiko yang kuat. Kebanyakan orang dengan herpes kelamin tidak tahu dirinya mengidap virus herpes.
  • Memiliki pasangan penderita herpes dan tidak rutin melakukan perawatan atau pengobatan. sehingga mudah sekali untuk terinfeksi dan kambuhan.
  • Memiliki riwayat infeksi menular seksual lainnya dan atau melakukan aktivitas seks dengan seseorang yang tidak dikenal riwayat seksualnya
  • Melakukan seks menyimpang seperti homoseksual dan lain sebagainya
  • Penggunaan obat suntik zat adiktif atau narkoba dengan memakai jarum suntik bekas.

Apabila Anda menemukan keanehan dan memiliki salah satu risiko di atas dianjurkan untuk rutin melakukan skrining penyakit menular seksual. Terlebih bila Anda berencana menikah, memiliki anak/ hamil ataupun sudah berkeluarga. 

Diagnosis Herpes Kelamin

Untuk memastikan keluhan Anda diakibatkan oleh virus herpes simplex, Anda membutuhkan penanganan dan pemeriksaan khusus bersama dokter spesialis kulit dan kelamin.

Untuk memeriksa herpes genital, dokter akan merekomendasikan tes Polymerase Chain Reaction. Tes ini memperkuat bagian kecil dari DNA virus untuk mendeteksi.

Kemudian pemeriksaan penunjang lainnya yaitu tes serologi, dengan menganalisis darah yang diambil berguna untuk deteksi antibodi yang digunakan tubuh melawan virus.

Semakin cepat seseorang memulai pengobatan setelah munculnya gejala herpes, semakin efektif pengobatannya. Kunjungi Klinik Kelamin untuk diagnosis terbaik.

Pengobatan Herpes Kelamin

Herpes Kelamin 2

Saat ini masih belum tersedia obat ampuh dan permanen untuk mengobati atau mengusir virus herpes genital. Baik yang bergejala atau tidak seharusnya mendapatkan pengobatan yang tepat.

Tapi Anda tak perlu khawatir, dokter biasanya meresepkan obat antivirus bagi yang mengalami gejala. Obat antivirus ini berguna untuk mempersingkat durasi gejala atau mencegah kejadian di masa mendatang dan komplikasi. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat krim topikal untuk meringankan rasa sakit atau luka akibat herpes.

Terapi pengobatan berjalan dapat mengurangi kemungkinan penularan ke pasangan Anda.

Walau belum ada vaksin untuk mencegah seseorang tertular virus herpes genital. Namun, Anda dapat mengurangi risiko tertular atau menularkan herpes genital melalui praktik seksual yang aman, seperti di bawah ini:

  • menghindari aktivitas seksual saat seseorang mengalami gejala
  • menggunakan kondom
  • membatasi jumlah pasangan seksual baru
  • berbicara dengan dokter tentang perawatan untuk mencegah kejadian di masa depan

Praktik-praktik ini dapat mengurangi risiko tertular herpes genital tetapi tidak dapat mencegah gejala kambuh. 

Selama menjalani pengobatan atau herpes sedang aktif, maka dokter akan menyarankan untuk Anda sementara tidak berhubungan seksual hingga dokter memberikan izin. Kunjungi Klinik Herpes Kelamin untuk pengobatan hingga sembuh.

Selain itu, sebaiknya Anda bicarakan dengan pasangan perihal penyakit yang Anda derita. Ajaklah pasangan Anda untuk ikut pemeriksaan guna mengetahui ada atau tidaknya infeksi tertular. Apabila ada maka dokter juga akan menyarankan Anda berdua untuk menjalani pengobatan hingga selesai.

Baca Juga: Gejala Herpes Genital Sulit Dideteksi Ini Cukup Berbahaya

Komplikasi Herpes Kelamin

Komplikasi yang terkait dengan herpes genital dapat meliputi:

  • Berisiko memiliki infeksi menular seksual lainnya. Memiliki luka kelamin meningkatkan risiko Anda memberikan atau mendapatkan IMS lain, termasuk HIV/AIDS.
  • Infeksi bayi baru lahir. Seorang bayi dapat terinfeksi HSV selama persalinan. Walau jarang ditemukan, virus HSV bisa ditularkan selama kehamilan atau melalui kontak dekat setelah melahirkan. Bayi baru lahir dengan HSV sering mengalami infeksi organ dalam atau sistem saraf. Bahkan dengan perawatan, bayi baru lahir ini memiliki risiko tinggi mengalami masalah perkembangan atau fisik dan risiko kematian.
  • Penyakit radang dalam. Infeksi HSV dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan di dalam organ yang berhubungan dengan aktivitas seksual dan buang air kecil. Ini termasuk ureter, rektum, vagina, leher rahim dan rahim.
  • Infeksi jari. Infeksi HSV dapat menyebar ke jari melalui luka di kulit yang menyebabkan perubahan warna, bengkak, dan luka. Infeksi disebut herpetic whitlow.
  • Infeksi mata. Infeksi HSV pada mata dapat menyebabkan nyeri, luka, penglihatan kabur dan kebutaan.
  • Pembengkakan otak. Jarang, infeksi HSV menyebabkan peradangan dan pembengkakan otak, juga disebut ensefalitis.

Pencegahan Herpes Kelamin

Jika Anda menderita herpes genital, selama menderita herpes aktif, Anda harus melakukannya pencegahan dengan:

  • Jaga area terinfeksi untuk tetap bersih dan kering.
  • Hindari sentuh luka atau area terinfeksi.
  • Selalu cuci tangan apabila tak sengaja menyentuh luka atau area terinfeksi
  • Hindari kontak langsung kulit antar kulit dengan orang lain, anak bayi atau ibu hamil
  • Sementara tidak berhubungan seks dahulu

Bagaimana Cara Menghindari Herpes Genital?

Kebanyakan wanita yang lebih rentan herpes genital melalui kontak seksual dengan orang yang memiliki luka herpes. Walaupun Anda bisa terinfeksi virus tanpa berhubungan seks seperti berbagi sex toys, sikat gigi, ataupun berciuman.

Berikut ini cara menghindari dan mencegah infeksi herpes kelamin:

  • Hindari kontak kulit-ke-kulit dan seksual baik anal, oral atau vaginal.
  • Berhubungan sekslah yang lebih aman:
  • Setia pada satu pasangan saja hingga selamanya
  • Kondom, bila digunakan dengan benar, dapat mengurangi risiko terkena herpes genital. Setiap kali berhubungan seks gunakan kondom baik melalui anal, oral maupun vaginal sekalipun.
  • Pastikan pasangan Anda tidak punya riwayat infeksi menular seksual dan tidak berhubungan seks bebas
  • Tidak berbagi sikat gigi bekas, jarum suntik bekas, lipstik ataupun mainan seks
  • Rutin melakukan skrining penyakit menular seksual dan jalani pengobatan sesuai dengan arahan dokter terkait.

Baca Juga: Kenali Gejala Herpes Genital pada Wanita, Perhatikan Bahayanya!

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila sahabat pandawa menemukan keanehan yang patut dicurigai dan memiliki risiko herpes kelamin yang sama seperti di atas, lakukan pemeriksaan bersama dokter spesialis kulit dan kelamin di Klinik Pandawa Jakarta.

Klinik Utama Pandawa Jakarta merupakan klinik kulit dan kelamin terbaik, solusi kesehatan Anda dengan memberikan pelayanan utama dokter spesialis kulit dan kelamin terlengkap dan terpercaya.

Melayani telah lebih dari 10 tahun, Klinik Utama Pandawa Jakarta telah berpengalaman memberikan edukasi dan pengobatan yang berfokus pada kesembuhan Anda. Berbagai aspek pelayanan yang Kami berikan untuk membantu Anda agar mendapatkan kehidupan yang penuh harap.

Selain spesialis kulit dan kelamin, Klinik Utama Pandawa Jakarta juga melengkapi layanan kesehatan lainnya seperti spesialis andrologi dan ginekologi, spesialis gigi dan mulut, spesialis Estetika dan Anti Aging, serta spesialis bedah.

Ditangani oleh dokter-dokter spesialis serta tenaga medis yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya. Teknologi pengobatan dan penunjang medis yang lengkap, berizin, dan berkualitas. Kami siap melayani Anda.

Dapatkan pengobatan herpes kelamin akurat dan terpercaya bersama Klinik Utama Pandawa. Untuk informasi pengobatan lebih lanjut atau konsultasi dokter spesialis via WhatsApp, hubungi nomor 0821-1141–0672 atau 0811-1057-1178 atau klik link berikut ini : Tanya Dokter Online GRATIS. Rahasia Terjamin. 

Referensi:

Share:

Satu pemikiran pada “Herpes Kelamin Pria dan Wanita: Gejala, Penyebab, & Pengobatan”

Komentar ditutup.