Penyakit menular seksual merupakan salah satu penyakit yang wajib Anda ketahui. Ini merupakan penyakit yang umumnya terjadi pada orang yang menerapkan hubungan seks tidak aman. Maraknya kasus penyakit menular seksual membuat Anda wajib mengetahui berbagai hal soal ini.
Mengetahui seputar penyakit menular seksual juga akan membuat Anda lebih paham cara menanganinya dan mengobatinya. Penasaran apa saja yang bisa kita ketahui mengenai penyakit menular seksual? Berikut pembahasan lengkapnya.
Apa itu Penyakit Menular Seksual?
Penyakit menular seksual (PMS), juga yang biasa Anda kenal sebagai infeksi menular seksual (IMS), adalah infeksi yang menular melalui aktivitas seksual, termasuk seks vaginal, anal, atau oral.
Penyakit infeksi ini biasanya karena bakteri, virus, parasit atau jamur.
Penting untuk dicatat bahwa melakukan seks aman, seperti menggunakan kondom secara konsisten dan melakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara teratur, dapat membantu mengurangi risiko tertular atau menularkan infeksi menular seksual.
Penyebab Penyakit Menular Seksual
Penyebab penyakit menular seksual terbagi ke dalam beberapa macam seperti karena bakteri, virus, atau parasit. Kali ini kita bakal menjabarkan penyebab PMS yang wajib Anda ketahui. Berikut pembahasannya:
1. Penyebab Penyakit Menular Akibat Bakteri
Ada beberapa PMS akibat bakteri. Berikut beberapa contohnya:
Penting untuk Anda catat bahwa PMS bakteri ini seringkali dapat diobati dan disembuhkan dengan intervensi medis yang tepat, seperti antibiotik.
Namun, diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan mengurangi risiko penularan ke orang lain.
2. Penyebab Penyakit Menular Akibat Virus
Ada beberapa PMS akibat virus. Berikut beberapa contohnya:
- Infeksi human papillomavirus (HPV)
- Herpes genital
- Human immunodeficiency virus (HIV)
- Hepatitis B dan C
- Human T-cell lymphotropic virus (HTLV)
Penting untuk Anda ketahui bahwa PMS virus seringkali memerlukan penanganan berkelanjutan, karena mungkin akan lebih sulit ditangani. Anda membutuhkan perawatan untuk mengelola gejala, mengurangi komplikasi, dan mencegah penularan.
3. Penyebab Penyakit Menular Akibat Parasit
Penyebab PMS akibat parasit lebih jarang terjadi dibandingkan penyakit akibat bakteri atau virus. Beberapa contoh dari penyakit menular seksual akibat parasit antara lain:
- Trikomoniasis
- Kutu kemaluan
Penting untuk Anda ketahui bahwa meskipun PMS ini akibat parasit, penyakit ini masih dapat ditularkan melalui aktivitas seksual.
Artikel Lainnya: Penyakit Menular Seksual Tanpa Gejala
Gejala Penyakit Menular Seksual
PMS dapat memiliki berbagai gejala, dan beberapa infeksi bahkan mungkin tanpa gejala (artinya tidak menunjukkan gejala yang terlihat).
Gejala PMS dapat bervariasi tergantung pada infeksi spesifik dan faktor individu. Berikut adalah beberapa gejala umum yang terkait dengan berbagai PMS:
- Keputihan yang tidak biasa
- Nyeri atau tidak nyaman saat buang air kecil
- Luka atau bisul kelamin
- Gatal atau iritasi genital
- Nyeri selama hubungan seksual
- Kelenjar getah bening bengkak atau lunak
- Ruam atau lesi kulit
- Gejala mirip flu
Penting untuk diingat bahwa tidak semua PMS menunjukkan gejala yang nyata, terutama pada tahap awal. Pengujian rutin dan mencari perhatian medis sangat penting untuk diagnosis yang tepat, pengobatan, dan pencegahan komplikasi.
Jika Anda menduga telah terpapar PMS atau sedang mengalami gejala yang mengkhawatirkan, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan pengujian yang sesuai.
Jenis-jenis Penyakit Menular Seksual
Ada banyak jenis PMS akibat berbagai hal patogen, termasuk bakteri, virus, parasit, dan jamur. Berikut adalah beberapa jenis PMS yang umum:
- Klamidia
- Gonore
- Sifilis
- Vaginosis Bakterial (BV)
- Infeksi human papillomavirus (HPV)
- Herpes genital
- Human immunodeficiency virus (HIV)
- Hepatitis B dan C
- Human T-cell lymphotropic virus (HTLV)
- Trikomoniasis
- Kutu kemaluan
Ini hanya beberapa contoh dari jenis PMS. Penting untuk dicatat bahwa setiap PMS memiliki karakteristik, metode penularan, gejala, dan pilihan pengobatannya masing-masing
Baca Juga: 6 Mitos Penyakit Menular Seksual yang Harus Diketahui
Diagnosis Penyakit Menular Seksual (PMS)
Diagnosis PMS biasanya melibatkan kombinasi penilaian riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pengujian laboratorium. Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan untuk pemeriksaan penyakit menular seksual:
1. Riwayat Medis
Tenaga medis akan bertanya tentang riwayat seksual Anda, termasuk pasangan seksual baru-baru ini, jenis aktivitas seksual, dan gejala atau masalah apa pun yang mungkin Anda miliki. Memberikan informasi yang akurat sangat penting untuk diagnosis yang akurat.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk memeriksa tanda atau gejala PMS yang terlihat. Ini dapat melibatkan pemeriksaan area genital, mulut, tenggorokan, dan rektum. Penyedia layanan kesehatan mungkin mencari luka, ruam, keputihan, atau kelainan lainnya.
3. Tes Laboratorium
Tes laboratorium biasanya digunakan untuk mendiagnosis PMS.
Pengecekan yang umumnya dilakukan adalah tes darah, sampel urin, tes swab, pap smear, dan analisis cairan.
4. Tes di Tempat Perawatan
Beberapa PMS, seperti HIV dan sifilis, memiliki tes di tempat perawatan cepat yang memberikan hasil cepat. Tes ini dapat menggunakan sampel darah atau cairan oral dan dapat memberikan hasil dalam beberapa menit.
Baca Juga: Cara Diagnosis Penyakit Menular Seksual di Klinik Kelamin
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika Anda mengalami beberapa gejala di atas, Anda wajib pergi ke dokter untuk melakukan konsultasi dan pengobatan. Ini penting karena mengetahuinya lebih awal membuat Anda bisa menanganinya dengan baik dan menyeluruh.
Mengetahui pengobatan dan treatment PMS sejak awal akan sangat membantu. Anda bisa melakukan konsultasi ke Klinik Utama Pandawa untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Klinik Pandawa memiliki layanan menghapus tato dan Klinik Pandawa merupakan Klinik Kulit dan Kelamin yang terbaik di Indonesia. Silahkan konsultasi dokter online secara gratis di Klinik Pandawa (Rahasia Terjamin).
Faktor Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan PMS.
Penting untuk dicatat bahwa siapa pun yang melakukan aktivitas seksual dapat berisiko terkena PMS, terlepas dari usia, jenis kelamin, atau orientasi seksualnya. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang umum ditemui:
- Seks tanpa kondom
- Melakukan hubungan seksual dengan banyak orang
- Perilaku seksual berisiko tinggi
- Kurang pendidikan seks yang komprehensif
- Riwayat PMS sebelumnya
- Penggunaan narkoba suntikan
- Kurangnya tes PMS rutin
- Kelompok usia tertentu
Penting untuk memahami faktor-faktor risiko ini dan mengambil langkah-langkah untuk memitigasinya.
Mempraktikkan seks aman dengan menggunakan kondom secara konsisten, mengurangi jumlah pasangan seksual, melakukan tes STD secara teratur, dan menjaga komunikasi terbuka dengan pasangan seksual tentang kesehatan seksual dapat membantu mengurangi risiko tertular dan menyebarkan PMS.
Komplikasi Penyakit Menular Seksual (PMS)
PMS dapat menyebabkan berbagai komplikasi, beberapa di antaranya dapat parah dan berdampak jangka panjang pada kesehatan seseorang. Komplikasinya antara lain sebagai berikut:
- Infertilitas
- Komplikasi kehamilan
- Peningkatan risiko infeksi lain
- Nyeri panggul dan nyeri kronis
- Kerusakan organ tubuh
- Peningkatan risiko kanker
- Komplikasi neurologis
- Infeksi kronis
Penting untuk mencari perhatian medis tepat waktu, menjalani tes PMS secara teratur, dan melakukan seks aman untuk mencegah komplikasi.
Diagnosis dini, pengobatan yang tepat, dan kepatuhan terhadap obat yang diresepkan dapat membantu meminimalkan risiko komplikasi jangka panjang.
Baca Juga: 7 Bahaya Infeksi Menular Seksual pada Ibu Hamil
Pengobatan Penyakit Menular Seksual
Pengobatan penyakit menular seksual (PMS) bervariasi tergantung pada infeksi tertentu.
Penting untuk dicatat bahwa sementara beberapa PMS dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, yang lain mungkin memerlukan penanganan berkelanjutan untuk mengendalikan gejala dan mengurangi risiko penularan.
Beberapa jenis pengobatan PMS antara lain sebagai berikut:
- Antibiotik
- Obat antivirus
- Obat antijamur
- Perawatan infeksi parasite
- Vaksin
Selain perawatan khusus, tenaga medis akan menawarkan konseling tentang praktik seks aman, penggunaan kondom, dan cara mencegah penyebaran PMS.
Anda bisa melakukan konsultasi dengan tenaga medis untuk diagnosis yang akurat, pengobatan yang tepat, dan panduan untuk mencegah penularan lebih lanjut atau komplikasi yang terkait dengan PMS.
Pencegahan Penyakit Menular Seksual
Mencegah PMS sangat penting untuk menjaga kesehatan seksual. Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang efektif untuk mengurangi risiko tertular atau menyebarkan PMS:
- Tidak melakukan aktivitas seksual dengan sembarang pasangan
- Menggunakan kondom secara konsisten dan benar
- Melakukan vaksinasi
- Berkomunikasi dengan pasangan
- Melakukan pemeriksaan PMS regular
- Hindari berbagi jarum atau peralatan obat
- Pendidikan dan kesadaran seksual
Penting untuk diingat bahwa tidak ada metode pencegahan yang 100% aman. Sementara langkah-langkah ini secara signifikan mengurangi risiko penularan PMS, masih ada kemungkinan infeksi.
Baca Juga: 7 Bahaya Oral Seks, Bisa Menularkan Berbagai Penyakit Kelamin
Pertanyaan Terkait Penyakit Menular Seksual
Berikut ini ada beberapa pertanyaan terkait PMS yang umumnya sering ditanyakan. Beberapa pertanyaannya antara lain sebagai berikut:
Cara mengetahuinya tentu saja dari ciri-ciri serta gejalanya. Selain itu Anda bisa menanyakan langsung dan berkomunikasi dengan mereka.
Sayangnya, pada tahap awal gejala, terkadang PMS tidak menunjukan gejala.
Dampaknya bisa dari sisi fisik dan psikologis sehingga penyakit ini wajib untuk diobati sedini mungkin dan tuntas
Tidak ada yang tahu pasti kapan gejala PMS muncul. Melakukan tes rutin akan membantu Anda mengetahuinya lebih cepat.
Referensi:
- Sexually Transmitted Diseases, Medicide Plus, from: https://medlineplus.gov/sexuallytransmitteddiseases.html. Accessed June 2023.
- Sexually Transmitted Infections, My Cleveland Clinic, from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9138-sexually-transmitted-diseases–infections-stds–stis. Accessed June 2023.
