Cara Diagnosis Penyakit Menular Seksual di Klinik Kelamin

Penyebaran berbagai jenis penyakit menular seksual di Indonesia cukup tinggi. Tingkat penularannya pun berlangsung sangat tinggi, khususnya di kota besar seperti Jakarta. Oleh karena itu, kebutuhan terhadap layanan diagnosis penyakit menular seksual berupa klinik kelamin Jakarta bisa Anda temukan dengan mudah. 

Proses diagnosis penyakit menular seksual menjadi tahapan penting dalam upaya mengontrol penyebaran penyakit tersebut.

Lewat adanya diagnosis, penderita bisa mengetahui penyakit yang dideritanya, mencegah penularan, dan sekaligus melakukan upaya pengobatan atau penanganan lebih lanjut. 

Kenapa Anda Perlu Melakukan Tes di Klinik Kelamin Jakarta?

Banyak orang berpikir, kenapa harus melakukan tes penyakit menular seksual? Apalagi, tidak ada gejala atau tanda-tanda yang mengindikasikan kalau mereka terjangkit penyakit tertentu.

Namun, tahukah Anda kalau banyak penderita penyakit menular seksual tidak mendapati adanya gejala apa pun pada tubuhnya. 

Bahaya Penularan Penyakit Menular Seksual (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Dalam beberapa kasus, penyakit menular seksual memang menunjukkan gejala tertentu. Namun, tak menutup kemungkinan penderita juga tidak menemukan gejala apa pun.

Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan untuk memastikan bebas dari penyakit dan tidak berisiko melakukan penularan ke pasangan atau keluarga. 

Secara khusus, Anda perlu melakukan pengujian penyakit menular seksual di klinik kelamin Jakarta ketika termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, seperti: 

  • Wanita hamil. Tes pada ibu hamil bertujuan untuk mengantisipasi risiko penularan penyakit pada bayi. Pelaksanaan tes ibu hamil biasanya adalah untuk beberapa jenis penyakit seperti HIV, klamidia, hepatitis B, dan sifilis.
  • Penderita HIV. Pengujian pada kelompok penderita HIV penting sebagai upaya untuk mengontrol kondisi kesehatan. Apalagi, penderita HIV sangat rentan tertular oleh penyakit menular seksual lain. 
  • Pengguna narkoba. Kelompok pengguna narkoba merupakan golongan orang-orang yang berisiko tinggi terkena berbagai jenis penyakit menular seksual, khususnya HIV. 
  • Wanita usia 21 tahun atau lebih. Jenis tes pada kelompok wanita usia 21 tahun atau lebih yang perlu dilakukan adalah pap smear. Pengecekan tersebut berguna untuk mengetahui ada tidaknya abnormalitas pada organ servik.
  • Punya kebiasaan berhubungan seksual secara bebas. Kebiasaan melakukan hubungan seksual dengan beberapa orang meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual. Oleh karenanya, mereka harus melakukan pengujian secara rutin di klinik kelamin Jakarta. 

Artikel Lainnya: Penyakit Menular Seksual Tanpa Gejala – Klinik Kelamin

Jenis Tes untuk Diagnosis Penyakit Menular Seksual di Klinik Kelamin Jakarta

Tes Darah Di Klinik Kelamin Jakarta
Tes STD dengan Cek Darah

Untuk proses diagnosis setiap penyakit, Anda perlu menjalani tes dan mendapatkan hasilnya.

Tahapan seperti ini juga berlaku ketika Anda ingin melakukan diagnosis penyakit menular seksual. Ada beberapa tes yang bisa Anda laksanakan, di antaranya adalah: 

1. Tes Darah

Jenis tes pertama yang paling sering dilakukan untuk mendiagnosis penyakit menular seksual adalah tes darah. Proses pengujian ini kerap berlangsung untuk mendiagnosis penyakit sifilis, HIV, serta herpes. 

Proses pelaksanaan berlangsung singkat. Petugas klinik hanya perlu melakukan pengambilan sampel darah menggunakan jarum suntik. Selanjutnya, darah tersebut akan menjalani proses diagnosis di laboratorium.

2. Tes Urine

Selanjutnya, Anda bisa menjalani tes urine. Penggunaan tes urine biasanya berlangsung untuk pengujian atau diagnosis penyakit gonore dan trikomoniasis. Pelaksanaannya sangat sederhana. Anda hanya perlu memberikan sampel urine dalam sebuah wadah. 

3. Swab Test

Proses diagnosis untuk penyakit seperti gonore, herpes, klamidia, serta HPV dapat pula berlangsung dengan metode swab test atau tes usap. Cara pelaksanaannya adalah dengan mengambil sampel dari area yang terinfeksi. 

Pada pria, proses pengambilan sampel biasanya di bagian vagina atau serviks. Sementara itu, sampel untuk tes usap pada pria bisa dilakukan dari penis atau uretra. 

4. Pap Smear

Metode tes pap smear merupakan pengujian yang bertujuan mengetahui ada tidaknya tanda awal kanker serviks. Dalam pelaksanaannya, uji pap smear kerap disertai dengan tes HPV.

Hal ini biasanya direkomendasikan oleh dokter ketika hasil diagnosis memperlihatkan adanya abnormalitas. 

5. Lumbar Puncture atau Spinal Tap

Pengujian selanjutnya dikenal dengan sebutan lumbar puncture. Penggunaannya dalam proses diagnosis penyakit menular seksual memang sangat jarang.

Namun, dokter bisa saja menyarankannya ketika seseorang menderita sifilis atau herpes tingkat lanjut yang telah menyebar ke bagian tulang belakang atau otak. 

Anda tak perlu khawatir saat menjalani tes diagnosis penyakit menular seksual. Apalagi, kalau Anda menjalaninya di klinik kelamin Jakarta yang terpercaya. Tidak akan ada risiko berbahaya yang bisa timbul dari pelaksanaan tes tersebut. 

Namun, lain halnya kalau Anda menjalani tes dengan metode lumbar puncture. Anda akan merasakan rasa sakit pada bagian punggung saat proses penusukan jarum.

Selain itu, ada pula efek seperti pusing yang bisa berlangsung selama beberapa jam dan bahkan beberapa hari. 

Baca Juga: 4 Penyakit Menular Seksual yang Tidak Bisa Disembuhkan

Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Penyakit Menular Seksual
Ilustrasi Penyakit Menular Seksual

Setelah menjalani tes, Anda bisa mengetahui apakah ada penyakit menular seksual dalam tubuh atau tidak. Kalaupun ada, Anda tak perlu malu atau merasa rendah diri. Sebaliknya, Anda perlu fokus dalam melakukan upaya pengobatan. 

Beberapa jenis penyakit menular seksual, seperti gonore, klamidia, atau sifilis, bisa sembuh. Namun, proses penyembuhannya harus Anda lakukan sesuai dengan petunjuk dokter dari klinik kelamin Jakarta. 

Kalau hasil tes menunjukkan Anda bebas dari penyakit menular seksual, maka upaya selanjutnya adalah menjaga diri agar tidak tertular. Ingat, pencegahan lebih baik dari pada proses pengobatan. Beberapa upaya pencegahan yang bisa Anda lakukan antara lain adalah: 

  • Biasakan menggunakan kondom saat berhubungan seksual
  • Setia dengan pasangan
  • Menghindari kebiasaan seks bebas
  • Vaksinasi

Baca Juga: 6 Mitos Penyakit Menular Seksual yang Harus Diketahui

Kapan Harus ke Dokter?

Diagnosis menjadi tahapan penting dalam upaya pencegahan serta pengobatan penyakit menular seksual.

Lewat deteksi dini ke klinik kulit dan kelamin, penanganan beberapa jenis penyakit menular seksual dapat berlangsung secara lebih efektif, termasuk di antaranya adalah sifilis, gonore, ataupun klamidia.

Anda dapat menjalani diagnosis dengan mendatangi layanan klinik penyakit menular seksual atau klinik kelamin Jakarta terbaik. Layanan tersebut, bisa Anda temukan hanya di Klinik Utama Pandawa.

Pelayanan bisa Anda peroleh dari dokter berkompetensi tinggi dan ada pula fasilitas konsultasi dokter online, lho! (Rahasia Terjamin)

Referensi:

Share: