Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Info Kesehatan | Penyakit Menular Seksual
Penyakit PMS merupakan istilah untuk kelompok penyakit yang menular melalui aktivitas hubungan seksual. Ada banyak jenis penyakit yang termasuk di dalamnya. Tingkat risikonya pun sangat tinggi, terutama bagi orang-orang yang mempunyai aktivitas seksual tinggi. Selain itu, PMS dapat pula menular ke bayi dan keluarga.
Kasus penyakit PMS di seluruh dunia sangat tinggi. Bahkan, mayoritas kasus tersebut terjadi pada mereka yang berusia antara 15 sampai 24 tahun. Berkaitan dengan PMS, Anda perlu waspada karena penyakit ini tak hanya berbahaya. Namun, ada pula beberapa jenis PMS yang tak bisa disembuhkan.
Penyakit PMS yang Tak Bisa Sembuh
Beberapa penyakit yang menular lewat aktivitas seksual dapat diobati dengan menggunakan antibiotik atau antiviral. Meski begitu, secara khusus Anda perlu mewaspadai keberadaan 4 penyakit PMS yang sampai saat ini masih belum ada obatnya. Kalau terkena, Anda pun harus hidup bersandingan dengan penyakit tersebut selamanya.
Lalu, apa saja penyakit menular seksual yang sampai saat ini masih belum ada upaya pengobatannya?
1. HIV/AIDS
Jenis PMS yang tak bisa disembuhkan pertama adalah human immunodeficiency virus atau HIV. Gangguan penyakit ini berpengaruh dalam menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuh. Alhasil, penderitanya bakal rentan terkena berbagai jenis penyakit.
Penderita HIV tak bisa sembuh. Mereka pun harus memperoleh konsumsi obat antiviral secara rutin untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Kalau tidak, HIV bisa berkembang ke stadium selanjutnya yaitu acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
HIV menjadi kasus PMS yang menjadi perhatian dunia. Jumlah penderitanya juga sangat tinggi, mencapai sekitar 40,1 juta orang di seluruh dunia. Sementara itu, Kemenkes mencatat ada sekitar 558 ribu kasus HIV di Indonesia.
2. Hepatitis B
Kasus hepatitis b dapat terjadi dalam dua kondisi, yaitu hepatitis b akut dan kronis. Penyakit hepatitis b akut biasanya hanya bersifat sementara dan dapat sembuh tanpa harus menjalani pengobatan. Namun, tak menutup kemungkinan hepatitis b akut itu bisa berkembang menjadi hepatitis kronis yang tak bisa disembuhkan.
Seperti halnya penyakit PMS lain, hepatitis b menular lewat hubungan seksual. Selain itu, ibu hamil penderita hepatitis b juga berisiko menularkan penyakitnya kepada bayi. Pada beberapa kasus, penderita hepatitis b kerap tak sadar kalau dirinya telah terinfeksi. Apalagi, gejala dari penyakit ini umumnya muncul pada rentang 1-5 bulan setelah terpapar.
Penderita hepatitis b mempunyai beberapa risiko komplikasi serius, termasuk di antaranya adalah, sirosis, kanker hati, serta gagal hati. WHO mencatat, ada sekitar 296 juta orang yang setiap hari harus hidup berdampingan dengan hepatitis B pada 2019. Penyakit ini pun menjadi pemicu dari 820 ribu kematian pada 2019.
3. Infeksi HPV
Ada pula infeksi oleh human papillomavirus (HPV). Berbeda dengan kasus penyakit PMS lain, infeksi HPV merupakan kejadian yang sangat umum. Bahkan, hampir 90 persen orang yang aktif secara seksual tertular oleh HPV.
Hanya saja, dibandingkan dengan PMS yang tak bisa disembuhkan lainnya, HPV memiliki risiko yang sangat minim. Bahkan, pada mayoritas kasus, infeksi HPV dapat hilang dengan sendirinya. Meski begitu, ada pula beberapa komplikasi seperti:
-
Kutil kelamin
-
Kanker serviks
-
Kanker mulut
Untuk menghindarkan diri dari infeksi HPV, Anda dapat berpartisipasi dalam program vaksinasi. Khusus bagi para wanita, Anda juga perlu melakukan tes pap smear secara berkala biar terhindar dari risiko kanker serviks.
4. Herpes
Berikutnya adalah penyakit PMS herpes. Ada 2 jenis virus yang menjadi penyebab utama penyakit herpes, yaitu:
-
HSV-1. Kelompok virus ini kerap menimbulkan herpes oral. Ciri-ciri dari herpes oral di antaranya adalah gatal pada area yang terinfeksi, luka melepuh di sekitar bibir, demam, dan kemungkinan ada pula luka yang menyebar ke bagian dalam mulut.
-
HSV-2. Berbeda dengan HSV-1, HSV-2 menjadi penyebab kasus genital herpes. Anda dapat mengenalinya dengan mendapati keberadaan luka di area sekitar alat kelamin, paha bagian dalam, atau anus. Selain itu, tak menutup kemungkinan luka gejala herpes juga bisa terjadi pada area bagian dalam vagina.
Kasus penularan HSV cukup kompleks. Penyakit ini tak hanya bisa menular lewat aktivitas seksual secara vaginal, anal, ataupun oral. Namun, Anda juga bisa tertular oleh penyakit ini lewat ciuman atau kebiasaan berbagi sex toys.
Para peneliti terus berupaya untuk mencari metode pengobatan herpes. Meski belum ada, Anda tetap bisa memperoleh penanganan yang bertujuan untuk meredakan gejala serta dampaknya.
Nah, itulah deretan penyakit menular seksual yang sampai saat ini masih belum ditemukan metode pengobatannya. Meski semua penyakit itu tak bisa sembuh, Anda tetap dapat melakukan upaya pencegahannya.
Untuk membantu Anda dalam mencegah tertular penyakit PMS berbahaya, bekali diri dengan pengetahuan yang akurat. Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi online dari Klinik Pandawa. Dari situ, Anda akan memperoleh pengetahuan terkait upaya pencegahan terhadap PMS secara akurat dari dokter ahli.
Referensi:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-b
https://www.healthline.com/health/stds-that-cannot-be-cured#incurable-stds