Hepatitis B Adalah Penyakit Menular yang Tak Bisa Disembuhkan, Waspadai! | Ciri Ciri Hepatitis B

Hepatitis | Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Info Kesehatan

Penyakit hepatitis B merupakan salah satu ancaman besar. WHO memperkirakan ada total sebanyak 296 juta penderita penyakit ini di seluruh dunia, termasuk 6 juta di antaranya adalah anak di bawah usia 5 tahun. Tidak hanya itu, penyakit hepatitis ini menyebabkan kasus kematian dengan jumlah mencapai 820 ribu jiwa setiap tahun.

Fakta-fakta tersebut memperlihatkan betapa berbahayanya penyakit hepatitis yang satu ini. Ditambah lagi, Anda perlu tahu kalau hepatitis B merupakan penyakit dapat melakukan penularan dari satu orang ke orang lain dengan mudah. Ditambah lagi, mereka yang positif terkena penyakit ini tidak bisa memperoleh kesembuhan secara total.

Baca juga: 7 Jenis Penyakit Hepatitis dan Penyebabnya yang Perlu Anda Ketahui

Untuk itu, penting bagi Anda menempatkan kewaspadaan tinggi terhadap penyakit ini. Anda pun perlu memiliki pengetahuan yang menyeluruh terkait hepatitis B. Dengan begitu, Anda dapat melakukan tindakan preventif agar tidak tertular.

Apa Itu Penyakit Hepatitis B

Hepatitis merupakan penyakit yang menimbulkan peradangan pada organ liver. Pada hepatitis B, penyebab terjadinya infeksi tersebut adalah virus yang dikenal sebagai hepatitis B virus (HBV). Terdapat 2 jenis kasus hepatitis B yang dapat terjadi, yaitu:

1. Hepatitis B Akut

Kondisi adalah ketika penderita merasakan penyakit hepatitis B yang sifatnya sementara. Biasanya, penderita tersebut akan mendapati gejala infeksi HBV setidaknya 6 bulan setelah terpapar virus. Mereka yang terpapar infeksi HBV akut bisa meningkat ke tingkat kronis, tetapi hal ini tidak selalu terjadi.

Photo1658300005

2. Hepatitis B Kronis

Selanjutnya adalah infeksi HBV yang bersifat kronis. Pada kondisi ini, virus akan menetap dalam tubuh penderitanya dalam jangka yang cukup panjang.

Gejala

Terdapat gejala yang kerap muncul pada seorang penderita hepatitis yang disebabkan oleh virus HBV, antara lain adalah:

  • Urine yang berwarna gelap

  • Rasa sakit pada bagian perut

  • Tubuh cepat merasa haus

  • Rasa nyeri pada bagian persendian dan otot

  • Suhu tubuh melebihi 38 derajat Celcius

  • Nafsu makan hilang

  • Pucat

  • Rasa gatal pada kulit

  • Diare dan badan terasa tidak nyaman

  • Mata serta kulit menguning (jaundice)

Faktor Risiko

Penyakit hepatitis oleh HBV bisa menyerang siapa saja, baik pria, wanita, anak-anak, maupun lansia. Tingkat risiko infeksi oleh virus tersebut bakal meningkat pada beberapa kondisi, seperti:

  • Kebiasaan menggunakan jarum suntik secara bersama

  • Melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom

  • Terbiasa berhubungan intim dengan beberapa orang

  • Berada satu atap dan tempat tinggal dengan penderita hepatitis B kronis

  • Bayi yang lahir dari seorang ibu penderita hepatitis B

  • Beraktivitas atau bekerja di wilayah yang mudah terpapar darah manusia, sebagai contoh tenaga kesehatan

  • Melakukan perjalanan ke daerah dengan tingkat infeksi HBV sangat tinggi, seperti Afrika, Eropa Timur, atau Asia Tengah

Perawatan dan Pengobatan Hepatitis B

Cara penanganan dan pengobatan untuk penderita hepatitis B akut dan kronis berbeda. Untuk pasien hepatitis B akut, dokter biasanya tidak memberi penanganan secara khusus. Apalagi, gejala yang muncul bisa hilang sendiri dalam kurun 2-3 minggu. Kalau gejalanya sangat parah, dokter biasanya memberikan resep obat antivirus.

HBV pada kasus akut bisa hilang sepenuhnya dalam jangka 6 bulan. Biasanya, pasien yang menderita HBV akut sembuh total. Hanya saja, tidak menutup kemungkinan pasien tersebut akan mengalami infeksi ulang oleh HBV. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan telah bebas dari virus.

Berbeda dengan kasus akut, penderita penyakit kronis harus hidup dengan HBV sepanjang umur. Untuk penanganan, dokter biasanya meresepkan pemberian antivirus berguna melawan HBV. Pemberian antivirus itu tidak bisa melenyapkan HBV dari tubuh, tetapi mencegah risiko komplikasi serta kerusakan hati.

Komplikasi Hepatitis B

Pada penderita HBV kronis, terdapat risiko komplikasi yang sangat berbahaya, di antaranya adalah:

  1. Sirosis. Peradangan pada organ liver bisa menimbulkan sirosis. Akibatnya, organ hati bakal tidak bisa berperan secara optimal sesuai fungsi dan perannya.

  2. Kanker hati. Penderita HBV kronis memiliki risiko kanker liver yang sangat tinggi.

  3. Gagal hati. Kerusakan liver yang akut membuat organ ini tak bisa bekerja. Alhasil, penderitanya bakal harus melakukan transplantasi organ hati.

Cara Diagnosis dan Pencegahan

Ketika mendapati gejala hepatitis B, ada baiknya Anda melakukan diagnosis ke klinik atau rumah sakit terdekat. Diagnosis dilakukan dengan berbagai metode, seperti:

  • Tes darah. Pengujian darah berlangsung untuk mengetahui ada tidaknya HBV dalam sirkulasi darah.

  • Ultrasound liver. Metode ini dilaksanakan dengan menggunakan transient elastography untuk mengetahui tingkat kerusakan pada liver.

  • Biopsi liver. Metode ini berlangsung dengan pengambilan sampel sel liver dan selanjutnya dilakukan analisis laboratorium.

Untuk melakukan pencegahan agar tidak tertular hepatitis B, cara paling efektif yang bisa Anda lakukan adalah dengan memperoleh vaksin. Vaksinasi hepatitis dapat memberi perlindungan sehingga tidak tertular oleh HBV.

Sebagai pelengkap, Anda bisa pula melakukan konsultasi dengan tenaga dokter untuk memperoleh pengetahuan lengkap tentang penyakit ini. Apalagi, Klinik Pandawa saat ini menyediakan layanan konsultasi dokter secara online, cukup dengan menghubungi nomor telepon 0811-8820-172.

Jaga diri dan keluarga dari hepatitis. Jangan sampai tertular hepatitis B, apalagi sampai berlanjut pada tingkat kronis yang tak bisa disembuhkan.

sumber artikel:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-b
https://www.cdc.gov/globalhealth/immunization/diseases/hepatitis-b/data/fast-facts.html
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-b/symptoms-causes/syc-20366802

Share: