7 Jenis Penyakit Hepatitis dan Penyebabnya yang Perlu Anda Ketahui

Gonore | Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Info Kesehatan

Penyakit hepatitis didefinisikan sebagai kondisi ketika terjadi peradangan pada organ liver. Pemicu terjadinya peradangan tersebut bisa sangat beragam, mulai dari virus, faktor genetika, alkohol, narkoba, dan lain sebagainya. Karena peradangan tersebut, liver pun tidak bisa menjalankan peran dan fungsinya dengan optimal.

Jenis-Jenis Penyakit Hepatitis Berdasarkan Faktor Penyebabnya

Dilihat berdasarkan pada faktor yang menjadi pemicunya, ada 7 jenis penyakit hepatitis yang perlu Anda ketahui. Jenis-jenis hepatitis tersebut di antaranya adalah:

1. Hepatitis A

Jenis yang pertama adalah hepatitis A. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A dan bersifat menular. Cara penularan hepatitis A berlangsung melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus. Selain itu, penyakit ini dapat pula menular ketika Anda melakuan hubungan seksual dengan penderita hepatitis A.

  • Gejala yang muncul akibat hepatitis A di antaranya adalah:

  • Penyakit kuning

  • Tubuh yang terasa lemas

  • Muntah

  • Demam

  • Nafsu makan berkurang

Gambar Hepatitis

ciri ciri hepatitis

2. Hepatitis B

Selanjutnya adalah hepatitis B yang disebabkan oleh virus hepatitis B. WHO memperkirakan, ada sebanyak 296 juta penderita hepatitis B di seluruh dunia. Penyakit ini dapat bertahan dalam tubuh pada durasi waktu yang panjang dan bahkan menjadi penyakit kronis.

Penderita hepatitis B kronis berisiko mengalami berbagai komplikasi, termasuk di antaranya adalah:

  • Kanker hati

  • Sirosis

  • Gagal hati

  • Infeksi hepatitis D

  • Kematian

Catatan penting, sampai saat ini belum ada metode pengobatan untuk penderita hepatitis B. Meski begitu, Anda dapat melakukan tindakan preventif agar tidak tertular penyakit ini. Salah satunya adalah dengan menjaga gaya hidup sehat, menggunakan kondom, serta memperoleh vaksin.

3. Hepatitis C

Hepatitis C merupakan jenis penyakit hepatitis dengan jumlah penderita terbanyak kedua setelah hepatitis B. Data WHO tahun 2019 mengungkapkan, ada sekitar 58 juta orang di seluruh dunia mengidap hepatitis C. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,5 juta di antaranya adalah mereka yang baru saja terinfeksi hepatitis C kronis.

Seperti halnya hepatitis B, hepatitis C bisa bertahan dalam jangka panjang dalam tubuh. Kalau kondisi tersebut dibiarkan, penderita penyakit ini bisa mengalami berbagai komplikasi, termasuk di antaranya adalah:

  • Kanker hati

  • Sirosis

  • Gagal hati

Hepatitis C, baik yang berstatus akut maupun kronis, bisa disembuhkan secara total. Hanya saja, risiko kembali tertular penyakit hepatitis masih bisa terjadi.

Video Hepatitis C

4. Hepatitis D

Kasus hepatitis D sangat jarang terjadi. Kalaupun terjadi, kemunculannya diawali dengan infeksi hepatitis B. Penderitanya akan mengalami peradangan pada bagian liver yang kemudian dapat berdampak pada fungsi organ tersebut.

Selain itu, Anda juga perlu tahu kalau penyakit hepatitis D tidak bisa disembuhkan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penderita hepatitis D untuk melakukan diagnosis dini. Dengan begitu, Anda bisa melakukan perawatan dan terhindar dari komplikasi.

5. Hepatitis E

Ada pula hepatitis E yang disebabkan oleh virus hepatitis E. Kasus hepatitis E biasanya terjadi pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk. Tingkat risikonya pun bakal meningkat ketika Anda mempunyai kebiasaan seperti:

  • Melakukan hubungan seksual tanpa kondom

  • Tinggal satu rumah dengan penderita hepatitis E kronis

  • Punya kebiasaan berganti-ganti pasangan

  • Melakukan perjalanan ke daerah dengan tingkat infeksi hepatitis E sangat tinggi

6. Hepatitis Autoimun

Ada pula penyakit hepatitis yang terjadi karena sistem kerja imun tubuh yang tak berjalan dengan baik. Alih-alih memerangi penyakit, sistem imun tubuh menyerang sel hati. Alhasil, organ hati akan mengalami pembengkakan, peradangan, dan kerusakan.

Para peneliti tidak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya hepatitis autoimun. Hanya saja, ada beberapa faktor yang ditengarai dapat meningkatkan risiko penyakit ini, yaitu:

  • Diabetes tipe 1

  • Anemia hemolitik

  • Penyakit graves

  • Radang kelenjar tiroid

  • Immune thrombocytopenia

  • Penyakit seliak

Penyakit ini lebih sering muncul pada wanita dibanding laki-laki. Komplikasi dari hepatitis autoimun bisa berbahaya, menimbulkan sirosis dan gagal hati.

7. Hepatitis Neonatal

Terakhir, ada jenis penyakit hepatitis neonatal. Penyakit ini bisa muncul pada bayi yang berusia antara 1 sampai 2 bulan. Sebanyak 20 persen kasus hepatitis neonatal bermula dari infeksi virus dari ibu sesaat setelah persalinan, termasuk di antaranya adalah virus rubela, hepatitis A, hepatitis B, hepatitits C, serta cytomegalovirus.

Hanya saja, pada sebagian besar kasus para praktisi kesehatan tidak mengetahui penyebab terjadinya peradangan liver oleh hepatitis neonatal. Pada bayi penderita hepatitis neonatal, proses diagnosis dilakukan melalui biopsi liver. Melalui analisis di laboratorium, dokter dapat mengetahui apakah bayi tersebut positif terkena hepatitis neonatal atau tidak.

Biasanya, gejala yang muncul pada bayi penderita hepatitis neonatal mempunyai kemiripan dengan biliary atresia.Ciri tersebut adalah kerusakan saluran empedu yang tidak diketahui penyebabnya.

Nah, itulah informasi mengenai 7 jenis penyakit hepatitis yang perlu Anda waspadai. Penyakit ini sangat berbahaya, dapat mengganggu fungsi organ dan bisa menular ke orang-orang terdekat dengan mudah. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan diagnosis untuk deteksi dini dan segera melakukan perawatan.

Untuk membantu Anda dalam mengenali gejala hepatitis, pertimbangkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Caranya mudah. Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi dokter secara online di Klinik Pandawa. Konsultasi tersebut bisa Anda lakukan dengan menghubungi nomor telepon 0811-8820-172.

sumber artikel:

https://www.healthline.com/health/hepatitis#causes

https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hepatitis

Share: