Apakah Kondom bisa Mencegah Penyakit Kelamin?

Kondom adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang biasa orang gunakan saat berhubungan seksual untuk mencegah kehamilan yang tidak Anda inginkan dan mengurangi risiko infeksi menular seksual (IMS).

Ini biasanya terbuat dari lateks tipis atau poliuretan agar pas pas dengan penis yang sedang ereksi atau masuk ke dalam vagina sebelum penetrasi seksual.

Kondom bekerja sebagai metode penghalang, mencegah sperma mencapai sel telur dan juga memberikan penghalang fisik terhadap kontak langsung kulit ke kulit, yang dapat mengurangi penularan IMS.

Meski banyak orang menganggap kondom bisa mencegah penyakit kelamin, lantas apakah memang hal ini sangat efektif?

Apakah Kondom Bisa Mencegah Penyakit Kelamin?

Ya, kondom efektif mengurangi risiko penyakit menular seksual (PMS) bila Anda menggunakannya dengan benar dan konsisten.

Kondom bertindak sebagai metode penghalang, menciptakan penghalang fisik antara pasangan seksual dan mengurangi penularan cairan menular, seperti air mani, cairan vagina, atau darah.

Bila seseorang menggunakannya secara konsisten dan benar, kondom sangat efektif dalam mengurangi risiko banyak infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS, gonore, klamidia, sifilis, dan herpes.

Kondom tidak menjamin terkena penyakit kelamin? (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Mereka dapat membantu mencegah pertukaran cairan tubuh dan membatasi kontak kulit-ke-kulit, yang merupakan jalur penularan umum untuk banyak PMS.

Namun Anda wajib memperhatikan bahwa kondom mungkin tidak memberikan perlindungan penuh terhadap semua PMS.

Beberapa PMS, seperti herpes genital dan human papillomavirus (HPV), dapat menular melalui kontak kulit ke kulit di area yang tidak terjangkau oleh kondom.

Selain itu, PMS tertentu, seperti sifilis dan herpes, juga dapat menular melalui kontak dengan area terinfeksi yang tidak tertutup kondom, seperti skrotum atau area kemaluan.

Walaupun kondom sangat efektif, selalu merupakan ide yang baik untuk menggabungkan penggunaan kondom dengan tindakan pencegahan lainnya, seperti tes reguler untuk PMS, komunikasi terbuka dengan pasangan seksual tentang kesehatan seksual, dan vaksinasi untuk penyakit seperti HPV.

Baca Juga: 10 Cara Memakai Kondom agar Tidak Bocor (Pria dan Wanita)

Faktor yang Membuat Kondom Tidak Efektif

Ilustrasi Kondom
Ilustrasi Kondom

Beberapa faktor dapat menyebabkan ketidakefektifan kondom dalam mencegah kehamilan atau mengurangi risiko infeksi menular seksual (IMS). Faktor-faktor ini meliputi:

1. Penggunaan yang Salah

Penggunaan kondom yang tidak benar adalah salah satu alasan utama kegagalannya.

Hal ini dapat berupa tidak menggunakan kondom dari awal hingga akhir hubungan seksual, tidak menyisakan ruang yang cukup di ujung untuk pengumpulan air mani, menggunakan kondom yang kedaluwarsa, atau tidak membuka gulungan kondom dengan benar ke penis.

Sangat penting untuk mengikuti instruksi yang produsen kondom berikan dengan hati-hati untuk memastikan penggunaan yang tepat.

2. Kondum Rusak atau Slip

Kondom kadang-kadang dapat pecah atau lepas selama hubungan seksual, yang dapat menyebabkan paparan dan potensi penularan IMS atau kehamilan yang tidak Anda inginkan.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan atau selip kondom termasuk ukuran atau ukuran yang tidak tepat, pelumasan yang tidak memadai, atau menggunakan kondom yang terlalu tua atau kadaluarsa.

3. Kurang Menyimpannya dengan Baik

Penyimpanan dan penanganan kondom yang lebih baik dapat mengurangi keefektifannya. Kondom harus Anda simpan di tempat yang sejuk dan kering jauh dari sinar matahari langsung, suhu ekstrem, dan benda tajam yang dapat menusuk atau merusaknya.

Jika Anda menyimpannya dengan tidak benar, kondom bisa menjadi lemah, rapuh, atau kurang efektif.

4. Alergi Lateks

Kondom lateks adalah jenis yang paling umum orang gunakan, tetapi beberapa individu mungkin memiliki alergi atau kepekaan terhadap lateks. Jika seseorang alergi terhadap lateks, penggunaan kondom lateks dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, iritasi, atau reaksi alergi.

Dalam kasus tersebut, alternatif non-lateks seperti kondom poliuretan atau poliisoprena bisa Anda gunakan.

5. Tidak Mampu Melindungi IMS Tertentu

Sementara kondom memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap banyak IMS, kondom tidak memberikan perlindungan lengkap terhadap semua jenis.

Beberapa IMS, seperti herpes dan HPV, dapat menular melalui kontak kulit ke kulit di area yang tidak terjangkau oleh kondom. Oleh karena itu, kondom mungkin tidak sepenuhnya melindungi dari infeksi ini.

Anda wajib mencatatnya bahwa tidak ada metode kontrasepsi atau perlindungan yang 100% efektif.

Menggabungkan penggunaan kondom dengan tindakan pencegahan lainnya dapat membantu meningkatkan perlindungan secara keseluruhan.

Baca Juga: Kondom Wanita Efektif ? | Penyakit Menular Seksual

Penelitian Mengenai Efektivitas Kondom

Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menilai efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan dan mengurangi penularan infeksi menular seksual (IMS). Berikut adalah beberapa temuan kunci dari penelitian:

1. Mencegah Kehamilan

Sebuah penelitian yang terbit tahun 2012 memperkirakan bahwa kondom memiliki efektivitas 98% dalam mencegah kehamilan selama satu tahun jika Anda gunakan dengan benar.

Tinjauan yang sama memperkirakan bahwa dengan penggunaan biasa, kondom memiliki tingkat efektivitas 85% dalam mencegah kehamilan selama satu tahun.

2. Pencegahan Terhadap Penyakit Kelamin

Sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2019 memeriksa 138 penelitian dan menemukan bahwa penggunaan kondom yang konsisten dikaitkan dengan penurunan risiko tertular IMS seperti HIV, gonore, klamidia, dan sifilis secara signifikan.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penularan HIV hingga 80-95% bila digunakan secara konsisten dan benar.

Kondom telah ditemukan memberikan perlindungan yang signifikan terhadap berbagai IMS, termasuk gonore, klamidia, trikomoniasis, dan sifilis, jika digunakan secara konsisten dan benar.

Jika Anda ingin membahas mengenai kondom dengan lebih detail yang bisa mencegah IMS, Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter.

Jika Anda tertarik untuk konsultasi gratis, Anda bisa datang atau konsultasi online ke Klinik Kelamin Jakarta milik Klinik Utama Pandawa. Dengan dokter terpercaya, fasilitas lengkap, dan teknologi terkini, Klinik Pandawa siap membantu Anda.

Klinik Pandawa merupakan klinik kulit dan kelamin terpercaya di Indonesia. Konsultasi dokter kelamin secara gratis bersama Klinik Pandawa (Rahasia Terjamin).

Referensi:

Share: