Ciri-Ciri HIV dan Sifilis, Apa Bedanya? – Klinik Kelamin

Karena salah satu penularannya adalah lewat hubungan seksual, HIV dan sifilis memiliki ciri-ciri yang sering disangkutpautkan, tapi keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan risiko kesehatan yang signifikan, dan dua IMS yang paling mengkhawatirkan adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan sifilis. 

Keduanya dapat memiliki konsekuensi yang serius jika tidak diobati, sehingga penting untuk mengenali tanda dan gejalanya sejak dini.

Ciri-Ciri Sifilis

Ciri Ciri Sifilis
Ciri-Ciri Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, berbeda dengan HIV.

Sifilis ini sering kali disebut sebagai “penyakit rahasia” karena gejalanya mungkin tidak terlihat dalam waktu yang lama, yang cukup mirip dengan HIV.

Ini adalah alasan mengapa sifilis sering kali tidak terdeteksi hingga mencapai tahap yang lebih serius.

#TanyaDokter #Eps1 Seputar Penyakit Kelamin Sifilis alias Raja Singa (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Sifilis dapat menyebar melalui hubungan seksual, baik melalui kontak langsung dengan luka atau lecet yang disebabkan oleh penyakit ini. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

Mengidentifikasi Karakteristik Sifilis

Sifilis adalah IMS bakteri yang dapat menimbulkan berbagai gejala yang berubah seiring perkembangan penyakitnya.

1. Luka Sifilis Primer

Sifilis sering dimulai dengan luka atau chancre pada area di mana bakteri masuk ke tubuh. 

Luka ini biasanya tidak terasa sakit dan sembuh dengan sendirinya, tetapi penyakitnya tetap ada dalam tubuh.

2. Rash Sifilis Sekunder

Beberapa minggu setelah luka primer sembuh, ruam kulit mungkin muncul. Ruam ini bisa muncul di tubuh, tangan, atau kaki dan dapat disertai dengan demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan.

3. Sifilis Laten

Setelah fase rash sifilis sekunder, penyakit ini bisa masuk dalam fase laten, di mana tidak ada gejala yang muncul. Fase ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun.

4. Kerusakan Organ dalam

Jika tidak mendapatkan pengobatan, penyakit kelamin ini dapat merusak berbagai organ dalam, termasuk otak, jantung, mata, dan tulang.

5. Komplikasi Serius

Sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan organ, masalah saraf, atau bahkan kematian.

Artikel Lainnya: 5 Tahap Gejala Sifilis dan Pengobatannya

Ciri-Ciri HIV

Ciri Ciri HIV
Ilustrasi Ciri-Ciri HIV

HIV, atau Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menginfeksi sistem kekebalan tubuh manusia. 

Virus ini dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yang merupakan tahap lanjut dari infeksi HIV.

HIV menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh yang sudah terinfeksi, seperti cairan vagina, sperma, ASI, dan darah. 

Orang yang terinfeksi HIV mungkin tidak memiliki gejala yang terlihat selama beberapa tahun. Namun, virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya.

Baca Juga: 3 Tahapan Gejala HIV yang Penting Anda Ketahui

Mengidentifikasi Karakteristik HIV

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, melemahkan kemampuannya untuk melawan infeksi dan penyakit, berbeda dengan sifilis. 

Memahami ciri-ciri HIV (Human Immunodeficiency Virus) sangat penting untuk diagnosis dini dan pengelolaan.

1. Fase Asimptomatik

HIV sering dimulai tanpa gejala yang dapat dikenali. Fase asimptomatik ini bisa berlangsung selama beberapa tahun, virus secara diam-diam melemahkan sistem kekebalan tubuh.

2. Gejala Mirip Flu

Setelah masa inkubasi, beberapa orang mungkin mengalami gejala awal yang mirip flu, seperti demam, sakit kepala, lelah, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Penyakit Oportunistik

Seiring berjalannya waktu, sistem kekebalan yang terganggu membuat individu rentan terhadap penyakit oportunistik, seperti infeksi paru-paru yang serius atau kanker.

4. Hilangnya Berat Badan

Orang dengan HIV mungkin mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa penyebab yang jelas.

5. Infeksi Menular Seksual (IMS) Lainnya

Peningkatan risiko terhadap IMS lainnya adalah salah satu ciri-ciri HIV. Individu dengan HIV lebih rentan terhadap IMS seperti sifilis dan gonore.

Perbedaan Ciri-Ciri HIV dan Sifilis

HIV dan sifilis memiliki ciri-ciri unik dan dampak serius pada kesehatan seseorang. Berikut adalah penjelasan perbedaan.

1. Penyebab

Sifilis: Penyebab sifilis adalah bakteri Treponema pallidum.

HIV: Penyebab HIV adalah virus Human Immunodeficiency Virus.

2. Jenis Organisme

Sifilis: Penyebab sifilis yang merupakan bakteri, dapat terobati dengan antibiotik.

HIV: HIV adalah virus, dan belum ada obat yang dapat menyembuhkannya sepenuhnya.

3. Cara Penularan

Sifilis: Sifilis dapat menular melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan luka sifilis yang terbuka.

HIV: HIV dapat menular melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah yang terkontaminasi, atau dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

4. Gejala Awal

Sifilis: Awalnya gejala sifilis yang muncul adalah luka pada alat kelamin atau area lainnya, kemudian berlanjut oleh munculnya ruam. Gejala lainnya mungkin muncul pada tahap yang lebih lanjut.

HIV: HIV seringkali tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Beberapa orang dapat mengalami gejala flu ringan, tetapi gejala ini tidak selalu muncul.

5. Perkembangan Penyakit

Sifilis: Sifilis dapat berkembang melalui beberapa tahap jika tidak mendapatkan pengobatan, dan dapat merusak organ dalam.

HIV: HIV, jika tidak mendapatkan pengobatan, maka akan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh, yang dapat mengakibatkan berbagai infeksi dan penyakit serius.

6. Pengobatan

Sifilis: Dapat terobati dengan suntik antibiotik sifilis seperti penisilin. Perawatan dini dapat menyembuhkan infeksi.

Biaya suntik antibiotik sifilis tersebut biasanya menyesuaikan dengan beragam faktor.

HIV: Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV sepenuhnya, tetapi perawatan antiretroviral (ARV) dapat mengendalikan virus dan memungkinkan individu untuk menjalani hidup yang sehat.

7. Pencegahan

Sifilis: Pencegahan sifilis melibatkan penggunaan kondom saat berhubungan seks, menghindari kontak dengan luka sifilis, dan mengikuti praktik seks yang aman.

HIV: Pencegahan HIV juga melibatkan penggunaan kondom, penggunaan jarum suntik yang bersih, dan tes rutin.

Kapan Harus ke Dokter?

Ketika Anda menghadapi diagnosis Sifilis atau HIV, langkah pertama yang penting adalah mencari perawatan medis yang tepat dan berkualitas. 

Salah satu tempat terbaik untuk mengobati kedua penyakit ini adalah klinik sifilis Jakarta di Klinik Utama Pandawa.

Klinik kulit dan kelamin milik Klinik Utama Pandawa merupakan yang terbaik di Jakarta, siap memberikan pengobatan sifilis dan perawatan terkait dengan penyakit kulit dan kelamin.

Klinik Utama Pandawa memiliki tim medis berpengalaman, fasilitas pengobatan yang lengkap, konseling, dan lain-lain.

Di sini kami memberikan pelayanan komprehensif, serta dapat menjaga kerahasiaan pasien.

Untuk konsultasi dokter kelamin secara online dan gratis, silahkan klik link di bawah ini (Rahasia Terjamin):

Referensi:

Share: