7 Penyebab Sifilis Dan Pengobatannya – Klinik Pandawa

Sifilis adalah infeksi menular seksual akibat bakteri Treponema pallidum. Ini berkembang melalui tahapan dan dapat menyebabkan gejala seperti luka, ruam, demam, dan kerusakan organ. Pemeriksaan dini dan pengobatan dengan antibiotik sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Mempraktikkan seks aman dan menjalani pemeriksaan IMS secara teratur dapat membantu mencegah penularan. Berikut ini kita akan membahas mengenai penyebab sifilis dan pengobatannya. Penasaran apa saja? Ini ulasannya.

Apakah Sifilis Bisa Diobati?

Ya, sifilis dapat Anda obati dengan antibiotik yang sesuai, terutama penisilin. Pilihan dan durasi pengobatan tergantung pada stadium dan perkembangan infeksi. Dalam kebanyakan kasus, satu suntikan penisilin cukup untuk mengobati sifilis tahap awal.

Untuk tahap selanjutnya atau jika infeksi telah hadir untuk waktu yang lama, pengobatan antibiotik yang lebih lama mungkin Anda perlukan.

TanyaDokter #Eps1 Seputar Penyakit Kelamin Sifilis alias Raja Singa (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Penting untuk Anda catat bahwa pengobatan dapat menyembuhkan sifilis dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Namun, itu tidak dapat membalikkan kerusakan akibat infeksi pada tahap selanjutnya.

Tindak lanjut dan pengujian rutin Anda perlukan untuk memastikan infeksi berhasil Anda obati dan untuk memantau potensi infeksi ulang.

Baca Juga: 20 Gejala Sifilis pada Wanita yang Wajib Diketahui

Penyebab Sifilis

penyebab sifilis
Penyebab Sifilis

Sifilis terutama menular melalui kontak seksual dengan individu yang terinfeksi. Berikut adalah penyebab umum atau faktor risiko sifilis:

1. Aktivitas Seksual Tanpa Pelindung

Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan metode penghalang, seperti kondom, dengan pasangan yang terinfeksi meningkatkan risiko tertular sifilis.

2. Banyak Pasangan Seksual

Memiliki banyak pasangan seksual atau terlibat dalam perilaku seksual berisiko tinggi dapat meningkatkan kemungkinan melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi.

3. Kontak Langsung dengan Luka Sifilis

Sifilis dapat menular melalui kontak langsung dengan luka atau ruam orang yang terinfeksi, biasanya selama aktivitas seksual.

4. Penularan dari Ibu ke Anak

Wanita hamil dengan sifilis dapat menularkan infeksi ke anak mereka yang belum lahir selama kehamilan atau persalinan, yang menyebabkan sifilis kongenital.

5. Berbagai Jarum Suntik

Berbagi jarum atau alat suntik yang terkontaminasi dengan orang yang terinfeksi, seperti dalam konteks penggunaan narkoba suntikan, dapat menularkan sifilis.

6. Laki-laki yang Berhubungan Seks dengan Laki-laki (LSL)

Laki-laki yang melakukan aktivitas seksual dengan laki-laki lain memiliki risiko lebih tinggi tertular sifilis karena peningkatan paparan dan tingkat penularan dalam populasi ini.

7. Peningkatan Prevalensi di Wilayah atau Komunitas Tertentu

Tingkat sifilis bisa lebih tinggi di wilayah atau komunitas tertentu dengan tingkat IMS yang lebih tinggi, akses yang tidak memadai ke layanan kesehatan, atau kesadaran dan pendidikan yang terbatas tentang praktik seks yang aman.

Sangat penting untuk mempraktikkan seks yang aman, termasuk penggunaan metode penghalang yang konsisten dan benar, menjalani pemeriksaan IMS secara teratur, dan segera mencari pertolongan medis jika ada kekhawatiran akan paparan atau gejala sifilis.

Baca Juga: 6 Cara Pencegahan Sifilis yang Perlu Ketahui

Pengobatan Sifilis

Pengobatan sifilis melibatkan penggunaan antibiotik untuk menghilangkan infeksi bakteri. Rejimen dan durasi pengobatan spesifik tergantung pada stadium sifilis dan kesehatan individu secara keseluruhan. Berikut adalah tujuh pilihan pengobatan umum untuk sifilis:

1. Penisilin G

Penisilin G adalah antibiotik pilihan dan paling efektif untuk mengobati sifilis. Bentuk dan dosis penisilin yang tenaga medis berikan akan tergantung pada stadium infeksi.

2. Doksisiklin

Untuk individu yang alergi terhadap penisilin, doksisiklin, antibiotik tetrasiklin, dapat dokter resepkan sebagai pilihan pengobatan alternatif. Namun, kurang efektif untuk sifilis stadium akhir.

3. Cefriaxone

 Dalam kasus di mana penisilin tidak dapat Anda gunakan, ceftriaxone, antibiotik sefalosporin, dapat dipertimbangkan sebagai pilihan pengobatan alternatif.

4. Lama Pengobatan

Durasi pengobatan bervariasi berdasarkan stadium sifilis. Untuk sifilis tahap awal, satu dosis penisilin mungkin cukup. Kasus stadium akhir atau lebih lanjut mungkin memerlukan antibiotik yang lebih lama.

5. Tes Lanjutan

Setelah perawatan, tes lanjutan rutin diperlukan untuk memantau keefektifan perawatan dan memastikan infeksi telah berhasil dibersihkan.

6. Memberitahu Pasangan dan Mengobatinya

Sangat penting untuk menginformasikan dan mendorong pengujian untuk pasangan seksual yang mungkin telah terpapar sifilis untuk memastikan tindakan pengobatan dan pencegahan yang tepat diambil.

7. Menghindari Aktivitas Seksual Selama Perawatan

Penting untuk tidak melakukan aktivitas seksual sampai infeksi telah sepenuhnya diobati dan dibersihkan untuk mencegah penularan.

Sangat penting untuk mencari pertolongan medis jika Anda menduga Anda telah terpapar sifilis atau jika Anda mengalami gejala yang terkait dengan infeksi tersebut.

Pemeriksaan dini dan pengobatan segera adalah kunci untuk mengelola sifilis secara efektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca Juga:

Kapan Harus ke Dokter?

Ketika Anda merasakan gejala yang tidak beres pada tubuh dan muncul gejala pada kelamin Anda, Anda dapat berkonsultasi dokter online ke Klinik Kulit dan Kelamin.

Melakukan pemeriksaan dan pengobatan sifilis sejak awal akan membantu Anda mendapatkan kesembuhan secara maksimal. Anda bisa melakukan konsultasi ke Klinik Kelamin Jakarta untuk mendapatkan pengobatan sifilis yang tepat.

Klinik Pandawa memiliki layanan Klinik Sifilis untuk menyembuhkan penyakit sifilis karena Klinik Pandawa merupakan Klinik Kulit dan Kelamin yang terbaik di Indonesia. Silahkan konsultasi dokter kelamin secara gratis di sini (Rahasia Terjamin).

Referensi:

Share: