Apa Perbedaan Herpes dan Sifilis? – Klinik Pandawa

Herpes dan sifilis adalah dua dari beberapa penyakit yang bisa menular lewat hubungan seksual, lalu apa perbedaan dari keduanya?

Meskipun keduanya adalah penyakit menular seksual, namun ada perbedaan penting antara keduanya. 

Artikel ini akan membahas perbedaan herpes dan sifilis serta komplikasi dari kedua penyakit ini.

Apa Itu Sifilis?

Sifilis adalah Penyakit Menular Seksual (PMS) yang penyebabnya adalah bakteri Treponema pallidum. 

Penyakit ini memiliki beberapa tahap perkembangan, yang dapat melibatkan gejala yang berbeda pada setiap tahapnya. 

Sifilis umumnya ditularkan melalui kontak seksual dengan individu yang terinfeksi, baik melalui hubungan seks melalui vaginal, oral, atau anal.

Tahap pertama sifilis, dikenal sebagai sifilis primer, ditandai dengan munculnya luka terbuka di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh, yang seringkali tidak terasa.

Kemudian tahap berikutnya adalah sifilis sekunder yang melibatkan gejala seperti ruam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan gejala flu ringan. 

Sifilis yang tidak terobati dapat berkembang menjadi tahap lanjutan yang dapat merusak organ dalam tubuh, seperti otak, jantung, dan tulang.

Sifilis (Raja Singa), Penyakit Menular Seksual yang Dapat Sebabkan Kematian (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Baca Juga: Perbedaan Bintik Merah Sifilis atau Bintik Merah Biasa

Definisi Herpes Kelamin

Herpes kelamin adalah Penyakit Menular Seksual (PMS) yang penyebabnya adalah virus herpes simpleks (HSV).

Penanda penyakit kelamin ini adalah munculnya lepuhan kecil, berisi cairan, yang biasanya muncul di daerah genital, anus, atau mulut. 

Herpes kelamin dapat ditularkan melalui kontak seksual dengan individu yang terinfeksi virus herpes, baik melalui hubungan seksual oral, vaginal, atau anal.

Gejala herpes kelamin meliputi rasa gatal, terbakar, atau nyeri di daerah genital, diikuti oleh munculnya lepuhan yang dapat pecah dan membentuk luka terbuka. 

Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. 

Herpes kelamin biasanya memiliki periode aktif saat gejala muncul, diikuti oleh periode tidak aktif, meskipun virus tetap berada dalam tubuh dan dapat aktif kembali di kemudian hari.

Sayangnya, hingga saat ini herpes kelamin belum bisa disembuhkan, walaupun virusnya masih bisa dikendalikan lewat obat antivirus.

Bahaya Penyakit Herpes Kelamin! (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Baca Juga: 7 Fakta Seputar Herpes Kelamin yang Perlu Kita Ketahui

Perbedaan Sifilis dan Herpes

Sifilis dan herpes adalah dua penyakit menular seksual yang berbeda, dan berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

1. Perbedaan Penyebab Sifilis dan Herpes

  • Sifilis: Penyebab utamanya adalah bakteri Treponema pallidum.
  • Herpes: Penyebabnya adalah virus herpes simpleks (HSV), yang dapat terbagi menjadi HSV-1 (biasanya terkait dengan herpes oral) dan HSV-2 (biasanya terkait dengan herpes genital).

2. Perbedaan Gejala Sifilis dan Herpes

  • Sifilis: Gejala sifilis dapat bervariasi tergantung pada tahap infeksi. Tahap awal mungkin ditandai dengan luka terbuka yang tidak terasa, dan tahap lanjutan dapat melibatkan gejala seperti ruam, sakit tenggorokan, dan kerusakan organ dalam.
  • Herpes: Penanda herpes adalah munculnya lepuhan berisi cairan di daerah genital, anus, atau mulut. Gejala lain mungkin termasuk rasa gatal, terbakar, dan nyeri.

3. Perbedaan Penularan Sifilis dan Herpes

  • Sifilis: Sifilis ditularkan melalui kontak seksual dengan individu yang terinfeksi.
  • Herpes: Herpes juga ditularkan melalui kontak seksual, baik vaginal, anal, atau oral.

4. Perbedaan Pengobatan Sifilis dan Herpes

  • Sifilis: Sifilis biasanya terobati dengan menggunakan suntik antibiotik yang telah dokter resepkan. Pengobatan dini efektif dalam mengatasi sifilis. Biaya suntik antibiotik sifilis akan tergantung pada beberapa faktor, salah satunya adalah tingkat keparahan.
  • Herpes: Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan herpes sepenuhnya. Pengobatan herpes biasanya melibatkan antivirus untuk mengurangi gejala dan frekuensi serangan.

5. Perbedaan Pencegahan Sifilis dan Herpes

  • Sifilis: Pencegahan sifilis melibatkan praktik seks yang aman, seperti penggunaan kondom, dan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini.
  • Herpes: Pencegahan herpes juga melibatkan praktik seks yang aman dan penggunaan kondom. Namun, virus herpes dapat menular bahkan saat tidak ada gejala, sehingga pencegahan sempurna lebih sulit.

Komplikasi yang Bisa Disebabkan Oleh Sifilis dan Herpes

Sifilis dan herpes adalah dua penyakit menular seksual yang cukup umum. Selain gejala awal yang mungkin muncul, kedua penyakit ini juga memiliki potensi untuk menyebabkan komplikasi yang serius.

A. Sifilis

Tes Sifilis
Tes Sifilis

Berikut adalah beberapa komplikasi dari penyakit sifilis: 

1. Sifilis Primer

Jika sifilis primer tidak mendapatkan pengobatan, bakteri Treponema pallidum dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kerusakan organ internal. Ini bisa berdampak serius pada jantung, otak, mata, dan sistem saraf.

2. Sifilis Sekunder 

Tahap berikutnya dari sifilis adalah sekunder, dapat menyebabkan gejala kulit yang sangat berat, ruam, dan luka di seluruh tubuh. Hal ini juga dapat memengaruhi organ internal dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

3. Sifilis Tersier 

Sifilis tersier adalah tahap lanjut dari penyakit ini, yang dapat muncul bertahun-tahun setelah infeksi awal. 

Komplikasi sifilis tersier melibatkan kerusakan organ seperti jantung, pembuluh darah, otak, dan tulang. Ini adalah kondisi yang sangat serius dan bisa mengancam nyawa.

4. Penularan ke Bayi 

Sifilis juga dapat menular dari ibu hamil kepada bayi selama kehamilan atau persalinan. Bayi yang terinfeksi sifilis dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk cacat lahir dan keterlambatan perkembangan.

Baca Juga: 11 Pertanyaan Tentang Sifilis yang Perlu Anda Ketahui

B. Herpes

Ilustrasi Herpes
Seorang Wanita Mengalami Herpes

Berikut adalah beberapa komplikasi dari penyakit herpes:

1. Herpes Genital yang Berulang 

Herpes genital seringkali kambuh dan bisa terjadi berulang kali. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan memengaruhi kualitas hidup penderita.

2. Herpes Neonatal

Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki herpes genital aktif memiliki risiko tinggi terkena infeksi herpes neonatal. Hal ini dapat mengancam nyawa bayi dan memerlukan perawatan medis segera.

3. Komplikasi pada Organ Lain

Herpes dapat menyebar ke organ lain dalam tubuh, seperti mata dan otak, yang dapat menyebabkan kerusakan organ dan masalah kesehatan serius.

4. Penyakit Menular Seksual Tambahan

Herpes dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual lainnya, termasuk HIV.

Baca Juga: 5 Cara Pengobatan Herpes Genital (Herpes Kelamin)

Diagnosis Sifilis dan Herpes Kelamin

Diagnosis sifilis dan diagnosis herpes kelamin melibatkan serangkaian langkah medis untuk mengkonfirmasi kehadiran penyakit ini. Berikut adalah cara umum dalam mendiagnosis sifilis dan herpes:

Ini adalah langkah-langkah diagnosis penyakit sifilis:

  • Riwayat Medis: Dokter akan mengambil riwayat medis pasien, termasuk riwayat seksual dan gejala yang mereka alami.
  • Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda fisik sifilis, seperti luka terbuka atau ruam.
  • Pemeriksaan Darah: Tes darah khusus berguna untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri Treponema pallidum, penyebab sifilis. Tes darah ini dapat mengkonfirmasi infeksi sifilis dan menentukan tahap infeksi.

Berikut adalah langkah-langkah diagnosis penyakit herpes: 

  • Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat adanya lepuhan atau gejala lain yang mengindikasikan herpes.
  • Pemeriksaan Lepuhan: Dokter mungkin akan mengambil sampel cairan dari lepuhan untuk pengujian laboratorium. Tes ini dapat mengidentifikasi virus herpes.
  • Pemeriksaan Darah: Tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap virus herpes yang juga berguna untuk diagnosis, terutama jika tidak ada lepuhan yang dapat terambil sampelnya.

Silahkan konsultasi dokter kelamin secara online dan gratis di sini (Rahasia Terjamin):

Kapan Harus ke Dokter?

Jika seseorang mengalami gejala penyakit menular seksual seperti ruam atau luka di area genital, ketidaknyamanan saat buang air kecil, atau adanya keluhan yang berhubungan dengan sistem reproduksi, segera periksakan diri ke dokter.

Menunda atau mengabaikan gejala dapat memperburuk penyakit yang kemungkinan adalah sifilis atau herpes dan meningkatkan risiko komplikasi serius.

Untuk melakukan perawatan penyakit tersebut, Anda bisa mengunjungi klinik sifilis Jakarta atau klinik herpes kelamin Jakarta terbaik dan tepercaya yang menjadi bagian dari klinik kulit dan kelamin Jakarta milik Klinik Utama Pandawa.

Klinik Utama Pandawa menyediakan layanan medis berkualitas dengan tim dokter berpengalaman dalam penanganan penyakit menular seksual.

Kami mengutamakan privasi pasien, menawarkan lingkungan yang nyaman, dan menerapkan teknologi medis terkini untuk diagnosis dan pengobatan yang akurat. 

Klinik kami mengikuti pedoman praktik terbaik dalam perawatan herpes dan sifilis, serta memberikan dukungan holistik kepada pasien.

Klinik Utama Pandawa telah memperoleh reputasi sebagai pilihan terbaik bagi mereka yang mencari perawatan medis yang andal dan terpercaya dalam penanganan herpes dan sifilis.

Referensi:
Share: