7 Bahaya Gonore pada Ibu Hamil dan Cara Mengobatinya

Gonore adalah penyakit menular seksual yang bisa menyerang pada siapa saja termasuk ibu hamil. Jika tidak mendapat pengobatan, ini dapat berbahaya bagi ibu hamil dan bayi yang di kandungnya.

Penting untuk memahami tanda, gejala, dan bahaya gonore pada ibu hamil serta upaya pengobatan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.

Definisi Gonore

Gonore atau memiliki nama lain “kencing nanah”, adalah penyakit menular seksual (PMS) yang penyebabnya adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. 

Bakteri ini dapat menginfeksi saluran reproduksi, uretra, leher rahim, dan rektum, serta dapat menyebar ke mata. 

Penularan gonore biasanya terjadi melalui hubungan seksual tanpa penggunaan kondom dengan seseorang yang telah terinfeksi. Infeksi juga dapat menular dari ibu ke bayi saat proses persalinan.

Gejala gonore dapat bervariasi antara pria dan wanita. Pada pria, gejala umum melibatkan rasa terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan kuning atau hijau dari penis, dan pembengkakan pada testis. 

Bahaya Gonore Pada Ibu Hamil

Bahaya Gonore Pada Ibu Hamil
Bahaya Gonore Pada Ibu Hamil

Gonore pada ibu hamil dapat menyebabkan sejumlah risiko dan bahaya kesehatan. Berikut adalah tujuh bahaya dari infeksi gonore pada ibu hamil:

1. Komplikasi Kehamilan

Gonore dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti keguguran, kelahiran prematur, atau bayi dengan berat badan rendah.

2. Infeksi pada Bayi

Jika ibu hamil terinfeksi gonore, risiko penularan infeksi kepada bayi saat persalinan juga meningkat. Bayi dapat mengalami konjungtivitis (infeksi mata) atau infeksi pada saluran pernapasan.

3. Meningkatkan Risiko Penyakit Menular Seksual Lainnya

Infeksi gonore pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) lainnya, seperti sifilis kepada bayi.

4. Peradangan pada Rahim dan Pelvic Inflammatory Disease (PID)

Gonore dapat menyebabkan peradangan pada rahim dan menyebabkan Pelvic Inflammatory Disease (PID). PID dapat mengakibatkan nyeri panggul, kesulitan hamil di masa depan, atau bahkan kehamilan ektopik.

5. Risiko Ruptur Ketuban

Infeksi gonore dapat meningkatkan risiko ruptur ketuban, yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Ruptur ketuban dapat menyebabkan kelahiran prematur.

6. Transmisi kepada Pasangan Seksual

Ibu hamil yang terinfeksi gonore dapat menularkan infeksi kepada pasangannya, memperluas dampak negatif pada kesehatan reproduksi keluarga.

7. Resistensi Antibiotik

Pengobatan gonore yang tidak tepat atau tidak sempurna dapat menyebabkan resistensi antibiotik, membuat infeksi lebih sulit untuk diobati. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan ibu hamil dan bayi.

TanyaDokter #Eps3 Ciri-Ciri Penyakit Gonore atau Kencing Nanah (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Penyebab Gonore pada Ibu Hamil

Gonore pada ibu hamil dapat disebabkan oleh penularan bakteri Neisseria gonorrhoeae melalui hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi. 

Wanita hamil dapat terkena gonore pada trimester apa pun selama kehamilan. Bakteri gonore dapat menginfeksi saluran reproduksi, termasuk leher rahim (serviks), dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Penyebab utama gonore pada ibu hamil adalah hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi bakteri gonore. 

Faktor risiko termasuk memiliki pasangan seksual baru atau banyak pasangan seksual, tidak menggunakan kondom, dan memiliki riwayat infeksi menular seksual sebelumnya. 

Infeksi gonore pada ibu hamil dapat memberikan dampak serius pada kesehatan ibu dan janin.

Infeksi gonore pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti penyakit radang panggul, pecahnya membran ketuban, kelahiran prematur, dan penularan infeksi kepada bayi selama persalinan. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil yang merasa memiliki risiko tertular gonore atau mengalami gejala infeksi untuk segera mencari perawatan medis. 

Pengobatan dini dengan antibiotik yang aman selama kehamilan dapat membantu mencegah komplikasi dan melindungi kesehatan ibu hamil serta bayi yang belum lahir.

Artikel Lainnya: 48 Ciri Gonore pada Wanita dan Cara Mengobatinya

Tanda & Gejala Gonore pada Ibu Hamil

Gonore pada ibu hamil dapat menunjukkan gejala yang serupa dengan gonore pada orang dewasa pada umumnya. 

Namun, penting untuk kita ingat bahwa beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala, sehingga pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi infeksi. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala gonore pada ibu hamil:

1. Keputihan yang Tidak Normal

Ibu hamil dengan gonore dapat mengalami keputihan yang berbeda dari keputihan normal. Keputihan ini mungkin berwarna kuning atau hijau, dan memiliki bau yang tidak sedap.

2. Rasa Sakit atau Terbakar Saat Buang Air Kecil

Infeksi gonore dapat menyebabkan iritasi pada saluran kemih, yang dapat mengakibatkan rasa sakit atau perasaan terbakar saat buang air kecil.

3. Rasa Sakit atau Ketidaknyamanan pada Area Panggul

Gejala ini bisa termasuk rasa sakit atau ketidaknyamanan pada panggul atau perut bagian bawah.

4. Pendarahan Abnormal

Gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan pendarahan yang tidak normal, terutama selama atau setelah berhubungan seks.

5. Gejala Sistemik

Infeksi gonore juga dapat menimbulkan gejala sistemik, seperti demam, lelah, dan nyeri sendi.

6. Gejala Infeksi Mata pada Bayi yang Baru Lahir

Jika ibu hamil mengalami gonore dan tidak diobati, bayi yang baru lahir dapat mengalami gejala infeksi pada mata seperti kemerahan, pembengkakan, dan keluarnya cairan dari mata.

Penting untuk kita catat bahwa sebagian besar gejala gonore pada ibu hamil mungkin tidak khas dan mirip dengan gejala infeksi lainnya.

Deteksi Dini dan Diagnosis Gonore pada Ibu Hamil

Gonore Pada Ibu Hamil 2
Gonore pada Ibu Hamil

Deteksi dini dan diagnosis gonore pada ibu hamil merupakan langkah penting untuk mencegah komplikasi yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Proses deteksi dan diagnosis biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:

1. Konsultasi dengan Dokter

Ibu hamil sebaiknya secara teratur berkonsultasi dengan dokter prenatal untuk pemantauan kesehatan yang rutin. 

Selama kunjungan prenatal, dokter dapat mengambil riwayat kesehatan seksual ibu, termasuk risiko penularan gonore.

2. Pemeriksaan Fisik

Selama pemeriksaan fisik rutin selama kehamilan, dokter akan memeriksa tanda-tanda infeksi atau gejala gonore. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa gonore pada beberapa kasus mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas.

3. Pemeriksaan Laboratorium

Jika dokter mencurigai adanya infeksi gonore, pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis. 

Tes urine atau pemeriksaan sekresi dari alat kelamin dapat mendeteksi keberadaan bakteri Neisseria gonorrhoeae.

4. Pemeriksaan Tambahan

Dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan tambahan, seperti pemeriksaan darah atau tes penanda infeksi, terutama jika terdapat kekhawatiran terkait penularan infeksi ke organ tubuh lain atau komplikasi lainnya.

5. Partner Tracing

Jika ibu hamil dinyatakan positif terinfeksi gonore, penting untuk melakukan partner tracing, yaitu mengidentifikasi dan memberi tahu pasangan seksualnya agar mereka juga dapat mencari perawatan dan pencegahan penularan lebih lanjut.

Penting untuk ibu hamil untuk berkomunikasi terbuka dengan dokter prenatal mengenai riwayat kesehatan seksualnya dan melaporkan gejala apa pun yang mungkin muncul. 

Deteksi dini dan pengobatan yang tepat waktu dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan melindungi kesehatan ibu dan janin.

Baca Juga: 10 Fakta Penyakit Kencing Nanah?

Cara Pengobatan Gonore pada Ibu Hamil

Pengobatan gonore pada ibu hamil harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan panduan medis. 

Penting untuk Anda ingat bahwa seluruh proses perawatan dan pengobatan harus diawasi oleh profesional kesehatan yang berkompeten, dan penggunaan obat-obatan tertentu harus ibu hindari selama kehamilan. 

Berikut adalah informasi umum mengenai pengobatan gonore pada ibu hamil:

1. Pemeriksaan dan Diagnosis

Sebelum meresepkan pengobatan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan tes untuk memastikan diagnosis gonore. Pemeriksaan ini akan membantu memutuskan jenis pengobatan yang paling sesuai.

2. Penggunaan Antibiotik

Antibiotik merupakan metode pengobatan utama untuk gonore. Namun, tidak semua antibiotik aman untuk ibu hamil. 

Dokter akan memilih antibiotik yang mereka anggap aman untuk kehamilan, seperti sefalosporin atau azitromisin.

Umumnya dokter akan memberikan antiobiotik dalam bentuk metode suntik. Biaya suntik gonore sendiri akan tergantung pada beberapa faktor seperti tingkat keparahan, kualifikasi dokter, dan lain-lain.

3. Pengobatan pada Pasangan Seksual

Penting bahwa pasangan seksual ibu hamil juga harus mendapat pengujian dan pengobatan, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala. 

Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan kembali dan melibatkan pasangan dalam perawatan.

4. Monitoring dan Tindak Lanjut

Ibu hamil yang sedang melakukan pengobatan harus tim medis secara rutin untuk memastikan bahwa pengobatan efektif dan kondisi terkendali. 

Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada komplikasi yang berkembang.

5. Pentingnya Kepatuhan Terhadap Pengobatan

Sangat penting bagi ibu hamil untuk menaati jadwal dan dosis pengobatan yang telah dokter resepkan. 

Penghentian pengobatan sebelum waktunya dapat meningkatkan risiko kekambuhan dan resistensi antibiotik.

6. Edukasi dan Pencegahan Kembali

Selain pengobatan, ibu hamil perlu mendapat edukasi mengenai praktik seks yang aman dan tindakan pencegahan lainnya untuk mencegah infeksi gonore kembali.

Ketika menghadapi infeksi gonore selama kehamilan, konsultasikan dengan dokter secepat mungkin untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. 

Hanya dokter yang dapat memberikan panduan yang akurat dan berdasarkan situasi kesehatan individu.

Silahkan konsultasi dokter kelamin secara online dan gratis di sini (Rahasia Terjamin):

Kapan Harus ke Dokter?

Jika ibu hamil mengalami gejala-gejala yang mengarah ke penyakit gonore, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat guna agar tidak menjada bahaya dan menjaga kesehatan ibu dan bayi yang ada dalam kandungan.

Untuk melakukan hal tersebut, ibu hamil harus mengunjungi klinik gonore Jakarta milik Klinik Utama Pandawa.

Klinik Utama Pandawa merupakan klinik kulit dan kelamin Jakarta yang terbaik, klinik menawarkan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi dan terpercaya.

Klinik Utama Pandawa memiliki tim dokter dan tenaga kesehatan yang berpengalaman dalam menangani berbagai kondisi, termasuk infeksi menular seksual seperti gonore pada ibu hamil. 

Kami menyediakan pendekatan holistik dan terkini dalam penanganan kondisi ini, menjadikan klinik ini sebagai pilihan utama bagi ibu hamil yang membutuhkan perawatan komprehensif.

Selain itu, Klinik Utama Pandawa terkenal karena fasilitas dan teknologi medis terkini yang kami miliki.

Dengan dukungan peralatan medis canggih, prosedur diagnosis dan pengobatan dapat terlaksana dengan akurasi tinggi, memastikan bahwa setiap langkah dalam penanganan gonore pada ibu hamil secara optimal. 

Kombinasi antara tim medis yang terampil, pendekatan holistik, dan fasilitas modern membuat Klinik Utama Pandawa menjadi pilihan yang aman dan efektif bagi ibu hamil yang membutuhkan pengobatan gonore yang berkualitas tinggi.

Referensi:
Share: