Mengapa Perlu Mengobati Sifilis Secepatnya ke Klinik Kelamin Jakarta?

Ada banyak jenis penyakit menular seksual yang perlu Anda waspadai. Termasuk di antaranya adalah penyakit sifilis atau populer dengan sebutan raja singa. Anda perlu melakukan upaya deteksi dini dan mengobati sifilis ke klinik kelamin Jakarta biar tidak terjadi komplikasi berbahaya. 

Penyebab Penyakit Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang umumnya terjadi pada area kelamin, dubur, tenggorokan, atau mulut. Penyakit ini bisa muncul akibat adanya infeksi oleh Treponema pallidum.

Tanpa penanganan medis secara tepat, bakteri ini bisa menjalar ke organ tubuh lain dan menimbulkan berbagai komplikasi serius.

Artikel Lainnya: Alasan Sifilis Disebut Penyakit Raja Singa ?

Cara Penularan Penyakit Sifilis

Proses penularan penyakit sifilis dapat berlangsung lewat adanya kontak langsung dengan area yang terinfeksi bakteri.

Kontak langsung tersebut bisa terjadi saat melakukan aktivitas hubungan seksual (vaginal, anal, dan oral). Selain itu, risiko penularan sifilis dapat pula terjadi ketika berciuman.

Seputar Penyakit Sifilis atau Raja Singa (Sumber: Youtube / Klinik Utama Pandawa)

Mengapa Perlu Segera Mengobati Sifilis ke Klinik Kelamin Jakarta?

Sifilis adalah jenis penyakit menular seksual yang bisa disembuhkan. Oleh karena itu, Anda perlu segera melakukan pengobatan sifilis ke klinik kelamin Jakarta biar penyakit tidak bertambah parah dan menular ke tubuh orang lain.

Ditambah lagi, tingkat penyembuhan sifilis relatif lebih mudah ketika berada pada 2 tahapan awal. 

Berkaitan dengan sifilis, Anda harus tahu ada 4 stadium penyakit yang terbagi berdasarkan gejalanya, yaitu: 

1. Sifilis Primer

Stadium pertama dikenal dengan sebutan sifilis primer. Anda bisa mengenalinya dengan mudah lewat adanya gejala berupa luka atau chancre pada area yang terinfeksi bakteri.

Sebagian besar orang menjumpai adanya satu chancre. Namun, tak menutup kemungkinan akan ada beberapa luka yang muncul sekaligus. 

Luka chancre yang merupakan gejala sifilis primer biasanya muncul sekitar 3 minggu pertama setelah terekspos bakteri.

Luka ini bisa terlihat dengan jelas. Hanya saja, banyak orang tidak menyadari keberadaannya. Alasannya, karena luka chancre tidak menimbulkan rasa sakit dan bahkan tersembunyi di dalam vagina atau rektum. 

Cara penyembuhan sifilis primer relatif sangat mudah. Oleh karena itu, ketika menjumpai adanya gejala sifilis primer, segera periksa ke klinik kelamin Jakarta dan lakukan pengobatan.

Sebagai tambahan, Anda perlu tahu bahwa luka gejala sifilis primer bisa hilang sendiri pada rentang 3-6 minggu. Namun, bakteri masih tetap bersarang dalam tubuh.

Baca Juga: Penyebab Penyakit Sipilis dan Cara Mengobatinya ?

2. Sifilis Sekunder

Banyak penderita merasa kalau dirinya telah sembuh ketika luka chancre yang merupakan gejala sifilis primer hilang.

Padahal, hilangnya luka tersebut biasanya akan diikuti dengan munculnya ruam selang beberapa minggu. Awalnya, ruam tersebut terlihat hanya di area tertentu. Namun, lama kelamaan akan muncul di sekujur tubuh. 

Gejala sifilis sekunder berupa ruam biasanya tidak menimbulkan rasa gatal. Selain itu, ruam tersebut bisa pula dibarengi dengan munculnya luka seperti kutil yang ada di mulut atau area sekitar kelamin.

Beberapa penderita juga terkadang merasakan gejala lain, seperti hair loss, cepat lelah, demam, tenggorokan sakit, serta kelenjar getah bening bengkak. 

Ciri-ciri yang mengindikasikan terjadinya penyakit sifilis sekunder bisa hilang dengan sendiri. Namun, gejala itu bisa bertahan cukup lama, sampai beberapa minggu dan bahkan paling lama mencapai waktu setahun. 

Pada tingkatan sifilis sekunder, proses penyembuhan masih relatif mudah. Apalagi, gejalanya bisa Anda temukan dan kenali. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh penanganan medis di klinik kelamin Jakarta dan sembuh total dari penyakit berbahaya ini.

3. Sifilis Laten

Kalau Anda tak segera menjalani pengobatan, infeksi bakteri Treponema pallidum akan memasuki stadium sifilis laten.

Pada tingkatan ini, proses penyembuhan menjadi lebih sulit. Alasannya, karena Anda tak akan menjumpai adanya gejala apa pun terkait penyakit sifilis di dalam tubuh. 

4. Sifilis Tersier

Sekitar 15% hingga 30% penderita sifilis yang tak kunjung memperoleh penanganan medis di rumah sakit atau klinik kelamin Jakarta, akan melewati stadium sifilis tersier. Stadium ini merupakan tingkatan paling berbahaya dari penyakit sifilis. 

Penderita sifilis laten akan berisiko mengalami berbagai risiko. Bahkan, tak menutup kemungkinan risiko komplikasi yang membahayakan nyawa. 

Baca Juga: Pemeriksaan TPHA Adalah Tes Skrining Sifilis, Prosedurnya?

Komplikasi Penyakit Sifilis

Mengobati Sifilis
Ilustrasi Komplikasi dan Mengobati Sifilis

Komplikasi penyakit sifilis bisa muncul ketika memasuki stadium akhir, meliputi: 

1. Gumma

Komplikasi pertama adalah munculnya gumma atau benjolan kecil atau tumor. Benjolan ini bisa terjadi di mana saja, termasuk liver, tulang, permukaan kulit, mata, dan lainnya. 

2.Gangguan Sistem Saraf

Penderita sifilis juga berisiko mengalami gangguan sistem saraf. Mereka akan merasakan rasa sakit yang muncul secara tiba-tiba. Rasa sakit itu bisa bersumber dari berbagai organ, khususnya bagian perut. 

Selain itu, gangguan sistem saraf akibat sifilis bisa pula menimbulkan beberapa permasalahan yang tak kalah serius. Sebagai contoh, penderita bisa mengalami gangguan mata, meningitis, dan bahkan risiko stroke.

3. Gangguan Kardiovaskular

Sifilis dapat bertahan dalam waktu sangat lama dalam tubuh kalau tak memperoleh penanganan medis. Bahkan, bisa mencapai 10 hingga 25 tahun.

Kalau sampai seperti itu, penderitanya bisa mengalami risiko gangguan kardiovaskuler, termasuk aorta yang membengkak, peradangan aorta, dan bahkan menyerang jaringan pembuluh darah dan katup jantung.

4. Risiko Terinfeksi HIV

Luka gejala sifilis bisa menjadi akses masuk berbagai jenis penyakit, termasuk HIV. Bahkan, mereka yang mempunyai sifilis punya risiko tertular HIV 2 sampai 5 kali lebih tinggi dibandingkan orang biasa.

5. Komplikasi Kehamilan dan Kelahiran

Terakhir, ibu hamil yang terinfeksi sifilis dapat pula menularkan penyakit ke tubuh bayi. Akibatnya, bayi bisa lahir dalam kondisi cacat. Selain itu, ada pula risiko komplikasi kehamilan seperti keguguran dan bayi lahir mati.

Baca Juga:

Kapan Harus ke Dokter?

Dengan berbagai penjabaran tersebut, Anda jadi memahami pentingnya deteksi dini penyakit sifilis, kan? Lewat deteksi dini, Anda bisa menghindari berbagai komplikasi yang bisa timbul akibat penyakit sifilis. 

Yuk, segera lakukan pemeriksaan ke klinik sifilis atau klinik kelamin Jakarta. Anda bisa melakukan pemeriksaan tersebut ke Klinik Utama Pandawa. Untuk reservasi, tersedia layanan reservasi online di Klinik Utama Pandawa.

Layanan reservasi online memberi kemudahan Anda dalam menggunakan layanan klinik kulit dan kelamin dari Klinik Utama Pandawa. Ada layanan konsultasi dokter online juga, lho!

Referensi:

Share: