Cara Mencegah Penyakit Sifilis, Biar Tidak Terjadi Komplikasi!

Upaya pencegahan penyakit jauh lebih penting dibandingkan pengobatan. Apalagi, penyakit berbahaya seperti sifilis atau raja singa. Bagaimana cara mencegah penyakit sifilis agar tidak terjadi komplikasi? Ketahui dibawah ya.

Alih-alih berobat klinik kelamin Jakarta, Anda perlu lebih mengutamakan upaya pencegahan. Dengan begitu, Anda tidak tertular penyakit atau menularkannya ke orang lain. 

Apa itu Sifilis atau Raja Singa?

Raja singa atau sifilis terkenal sebagai salah satu penyakit yang mengerikan. Bukan hanya karena komplikasi yang bisa terjadi, tetapi juga karena stigma negatif yang melekat pada penderitanya.

Adanya stigma negatif tersebut membuat para penderita enggan melakukan pemeriksaan ataupun pengobatan ke klinik kelamin Jakarta terdekat. 

Pada kenyataannya, semua orang bisa terkena penyakit raja singa. Bahkan, dalam berbagai kasus, penderita penyakit raja singa tidak menyadari kalau dirinya telah tertular penyakit tersebut. Oleh karena itu, Anda perlu mempunyai pengetahuan yang tepat tentang penyakit ini. 

Sifilis atau raja singa adalah jenis penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit menular seksual (PMS).

Penyebabnya adalah infeksi bakteri bernama Treponema pallidum. Tak hanya dapat menular dengan mudah, infeksi bakteri T. pallidum bisa menimbulkan berbagai gangguan pada kerja organ tubuh.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Artikel Lainnya: Bakteri yang Dapat Menyebabkan Penyakit Sifilis Adalah

Cara Penularan Sifilis

Penyakit sifilis bisa melakukan penularan dari penderita ke tubuh orang lain dengan berbagai cara. Beberapa cara penularan tersebut di antaranya adalah: 

1. Hubungan Seksual

Cara penularan penyakit raja singa yang paling umum adalah melalui hubungan seksual. Penularan penyakit bisa terjadi karena adanya kontak langsung dengan permukaan kulit yang mempunyai luka gejala sifilis atau biasa disebut chancre

Kontak fisik dengan chancre bisa terjadi dalam hubungan seksual yang berlangsung dengan berbagai cara, termasuk di antaranya adalah vaginal, anal, ataupun oral. Oleh karena itu, Anda bisa menemukan gejala sifilis pada area sekitar kelamin, anus, mulut, atau tenggorokan. 

2. Transfusi Darah

Risiko penularan penyakit sifilis dapat pula terjadi karena proses transfusi darah atau donor organ. Hanya saja, penularan penyakit karena metode ini sekarang sudah sangat minim.

Alasannya, karena penerapan prosedur skrining serta pendinginan darah yang cukup efektif dalam membunuh bakteri T. pallidum. 

3. Ibu Hamil

Selanjutnya, ada pula risiko penularan penyakit sifilis dari tubuh ibu hamil penderita ke tubuh janin dalam kandungan. Riset lama tahun 1952 memperlihatkan bahwa risiko penularan sifilis primer dan sekunder pada ibu hamil sangat tinggi. 

Selain itu, tak menutup kemungkinan proses penularan tersebut juga tetap bisa berlangsung dan menimbulkan komplikasi pada ibu hamil dengan penyakit sifilis laten.

Lebih lanjut, risiko komplikasi sifilis pada ibu hamil bisa terjadi ketika proses persalinan. Dalam proses tersebut, tubuh bayi bisa tertular dan mengalami infeksi sifilis. 

Baca Juga: Pemeriksaan TPHA Adalah Tes Skrining Sifilis, Prosedurnya?

Gejala Raja Singa atau Sifilis

Untuk bisa melakukan pencegahan penularan penyakit sifilis, Anda perlu terlebih dulu memahami gejalanya.

Gejala penyakit sifilis bisa berbeda-beda bergantung pada tingkatannya. Ada 4 tingkatan penyakit sifilis yang perlu Anda ketahui, yaitu: 

1. Sifilis Primer

Tingkatan pertama pada penyakit raja singa adalah sifilis primer. Kondisi ini bisa terjadi pada rentang sekitar 2-4 minggu sesudah infeksi berlangsung. Gejala yang bisa Anda kenali dari sifilis primer adalah munculnya luka chancre di beberapa bagian tubuh. 

Luka bisa berukuran kecil yang ada di sekitar anus, mulut, alat kelamin, serta tempat yang menjadi lokasi masuknya bakteri ke tubuh.

Chancre tersebut bisa hilang tanpa perlu mendapatkan pengobatan. Meski begitu, bakteri masih ada dalam tubuh dan sifilis bisa menular ke tubuh orang lain. 

2. Sifilis Sekunder

Selanjutnya, ada tingkatan sifilis sekunder. Kondisi ini bisa terjadi ketika luka chancre menghilang.

Proses ini bisa berlangsung pada rentang antara 2-10 minggu setelah terinfeksi. Gejala yang bisa Anda ketahui dari sifilis sekunder di antaranya adalah: 

  • Ruam berwarna kemerahan di sekujur tubuh
  • Nafsu makan menurun
  • Penurunan berat badan
  • Pusing
  • Cepat lelah
  • Kelenjar getah bening membengkak
  • Rambut rontok

Kondisi sifilis sekunder bisa bertahan dalam jangka yang cukup panjang. Penderita bisa mengalaminya dalam hitungan bulan dan bahkan satu tahun. 

3. Siflis Laten

Tingkatan selanjutnya adalah sifilis laten. Pada tingkatan ini, Anda tidak akan menjumpai gejala secara khusus pada tubuh.

Anda hanya bisa mengetahui keberadaan bakteri pada tubuh hanya dengan melakukan pemeriksaan ke dokter di rumah sakit atau klinik kelamin Jakarta terdekat. 

4. Sifilis Tersier

Tingkatan terakhir adalah sifilis tersier. Kondisi ini bisa terjadi setelah penderita melalui sifilis laten atau bisa pula muncul setelah sifilis sekunder.

Pada tingkatan ini, penderita bisa mengalami berbagai komplikasi serius, termasuk di antaranya adalah gangguan otak, kebutaan, dan bahkan kematian. 

Baca Juga: Contoh Ruam Sifilis dan Perbedaan dengan Ruam Kulit Jerawat

Cara Mencegah Penyakit Sifilis

Cara Mencegah Penyakit Sifilis 2
Cara Mencegah Penyakit Sifilis dengan Menggunakan Kondom

Mengingat betapa berbahayanya komplikasi yang bisa timbul akibat penyakit sifilis, ada baiknya Anda perlu mengutamakan upaya pencegahan. Ada banyak cara pencegahan penyakit yang bisa Anda lakukan, di antaranya adalah: 

  • Deteksi dini. Upaya ini sangat penting bagi Anda yang mempunyai faktor risiko tinggi tertular sifilis. Selain itu, ibu hamil juga perlu menjalani diagnosis sifilis untuk mencegah penularan penyakit ke tubuh bayi. 
  • Setia kepada pasangan. Sifilis dapat menular lewat hubungan seks sembarangan. Oleh karena itu, Anda bisa melakukan pencegahan dengan menjaga hubungan dengan pasangan. 
  • Biasakan memakai kondom. Pemakaian kondom merupakan cara mencegah penyakit sifilis dan penularan berbagai jenis penyakit.
  • Jaga gaya hidup yang sehat. Hindari kebiasaan mengonsumsi alkohol dan narkoba. 

Baca Juga:

Kapan Harus ke Dokter?

Deteksi dini menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan penyakit sifilis. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan kesehatan kelamin secara berkala bersama pasangan ke Klinik Gonore Jakarta atau Klinik Kelamin Jakarta terdekat.

Anda bisa melakukan pemeriksaan dan diagnosis kesehatan kelamin di Klinik Utama Pandawa. Di sini, Anda akan mendapatkan pelayanan klinik kulit dan kelamin dengan dokter berkompetensi tinggi yang ditunjang dengan peralatan canggih dan lengkap. 

Ingin memanfaatkan layanan Klinik Utama Pandawa? Mudah. Tersedia fasilitas reservasi online dan konsultasi dokter online gratis. Kerahasiaan data Anda, terjamin!

Referensi: 

Share: