Gonore adalah salah satu penyakit menular seksual yang bisa menyerang pada pria atau wanita, dan faktanya ini bisa memiliki efek jangka panjang.
Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan isu kesehatan yang mendasar dan terus berkembang di masyarakat.
Salah satu PMS yang sering menginfeksi dan cukup umum adalah gonore, atau yang memiliki nama lain sebagai kencing nanah.
Definisi Gonore
Gonore adalah penyakit menular seksual yang penyebabnya adalah bakteri. Penyakit ini dapat menyerang saluran reproduksi pria dan wanita, serta tenggorokan, rektum, dan mata.
Gonore umumnya menular melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi. Bakteri gonore bisa menyebar melalui kontak dengan lendir atau cairan tubuh yang terinfeksi.
Gejala gonore dapat bervariasi tergantung pada lokasi infeksi. Pada pria, gejala umum meliputi rasa terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan berwarna kuning atau putih dari penis, dan rasa sakit atau pembengkakan pada testis.
Pada wanita, gejala dapat termasuk nyeri saat buang air kecil, pendarahan di luar siklus menstruasi, dan nyeri perut bagian bawah.
Meskipun gonore dapat terobati dengan antibiotik, penting untuk segera mencari perawatan medis jika ada gejala atau jika ada kekhawatiran terpapar, karena gonore yang tidak mendapat pengobatan diobati dapat menyebabkan komplikasi serius dan memiliki efek panjang pada pria maupun wanita.
Penyebab Utama Gonore
Kencing nanah atau gonore memiliki penyebab utama adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Bakteri ini dapat menginfeksi saluran reproduksi, uretra, serviks, rektum, tenggorokan, dan bahkan mata.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terinfeksi kencing nanah meliputi:
1. Aktivitas Seksual Tanpa Pengaman
Hubungan seksual tanpa pengaman, baik vaginal, anal, atau oral, dengan pasangan yang terinfeksi meningkatkan risiko penularan gonore. Penggunaan kondom dapat membantu mengurangi risiko ini.
2. Hubungan Seksual Bergantian
Berhubungan seksual dengan beberapa pasangan tanpa pengaman dapat meningkatkan risiko penularan infeksi seksual, termasuk gonore.
3. Pasangan yang Terinfeksi
Berhubungan seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi gonore meningkatkan risiko penularan. Infeksi dapat menyebar bahkan jika tidak ada gejala yang terlihat pada pasangan.
4. Aktivitas Seksual pada Usia Muda
Individu yang aktif secara seksual pada usia muda atau remaja cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi terkena gonore.
5. Riwayat Infeksi Seksual Sebelumnya
Seseorang yang pernah mengalami infeksi seksual, termasuk gonore, memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi kembali.
6. Kondisi Seksual Tanpa Pengaman
Aktivitas seksual tanpa pengaman di lingkungan atau komunitas dengan prevalensi tinggi infeksi seksual dapat meningkatkan risiko penularan gonore.
7. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada individu dengan HIV/AIDS, dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi gonore.
8. Kontak dengan Cairan Tubuh yang Terinfeksi
Kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti lendir vagina atau cairan penis, dapat menyebabkan penularan gonore.
Artikel Lainnya: Kenapa Gonore Tak Kunjung Sembuh?
Gejala Gonore pada Pria
Gejala gonore pada pria bisa bervariasi, dan beberapa di antaranya mungkin tidak terlihat. Berikut adalah beberapa gejala yang umumnya terkait dengan gonore pada pria:
1. Keluar Cairan Tak Lazim dari Penis
Salah satu gejala paling umum adalah keluarnya cairan dari penis yang dapat berwarna kuning, putih, atau hijau. Cairan ini dapat muncul pada pagi hari.
2. Nyeri atau Terbakar Saat Buang Air Kecil
Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil adalah gejala umum yang terkait dengan infeksi gonore pada uretra.
3. Pembengkakan atau Kemerahan di Area Genital
Penis atau skrotum (kantung kemaluan) dapat mengalami pembengkakan atau kemerahan sebagai respons terhadap infeksi.
4. Nyeri atau Pembengkakan pada Testis
Infeksi dapat menyebabkan nyeri pada testis dan mungkin juga pembengkakan.
5. Sensasi Gatal atau Terbakar di Area Anus
Jika gonore menyebar ke rektum, pria bisa merasakan sensasi gatal atau terbakar di area anus.
6. Gangguan Pernapasan
Jika terjadi infeksi pada tenggorokan, gejala seperti sakit tenggorokan atau batuk dapat muncul.
7. Gejala Menyebar ke Bagian Tubuh Lain
Pada beberapa kasus, infeksi gonore dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, menyebabkan gejala seperti demam, lemas, dan nyeri sendi.
8. Gejala Jarang Terlihat
Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas meskipun terinfeksi gonore. Namun, mereka tetap dapat menularkan infeksi kepada orang lain.
Efek Jangka Panjang Gonore pada Pria
Jika tidak mendapat pengobatan dengan tepat, gonore dapat menyebabkan sejumlah efek jangka panjang pada pria.
Salah satu komplikasi yang mungkin terjadi adalah terjadinya infeksi yang menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Misalnya, gonore yang tidak teratasi dengan tepat dapat menyebar ke sistem peredaran darah dan menyebabkan infeksi di area tubuh yang jauh dari organ kelamin, seperti kulit, sendi, atau bahkan jantung.
Efek jangka panjang lainnya adalah risiko peningkatan terjadinya infertilitas pada pria.
Gonore yang tidak mendapat pengobatan dapat menyebabkan infeksi pada saluran kelamin, yang kemudian dapat merusak saluran sperma dan mengganggu produksi sperma.
Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan seorang pria untuk memiliki keturunan.
Selain itu, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penularan HIV. Pria yang terinfeksi gonore memiliki peluang lebih besar untuk tertular virus HIV jika terlibat dalam hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi HIV.
Oleh karena itu, penting untuk mengobati gonore dengan cepat dan efektif untuk mencegah terjadinya efek jangka panjang yang dapat membahayakan kesehatan pria secara keseluruhan.
Baca Juga: Bahaya Gonore pada Pria dan Wanita
Cara Mendiagnosis
Mendiagnosis gonore melibatkan serangkaian langkah medis yang dilakukan oleh profesional kesehatan. Beberapa cara umum untuk mendiagnosis gonore meliputi:
1. Riwayat Kesehatan dan Wawancara
Dokter akan mengumpulkan informasi tentang gejala yang dialami oleh pasien, riwayat seksual, dan faktor risiko lainnya.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda fisik dari infeksi gonore, terutama pada area kelamin, anus, atau tenggorokan.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Pengujian laboratorium umumnya diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosa gonore.
Ini mungkin melibatkan pengambilan sampel dari saluran kelamin, anus, atau tenggorokan untuk mendeteksi keberadaan bakteri Neisseria gonorrhoeae. Pemeriksaan darah juga dapat dilakukan.
4. Uji Nukleat Asam
Teknologi terkini seperti uji nukleat asam (NAAT) sering digunakan untuk mendeteksi DNA atau RNA bakteri gonore dalam sampel yang diambil. Metode ini sangat sensitif dan spesifik.
Penting untuk dicatat bahwa diagnosis dan pengobatan sebaiknya dilakukan oleh profesional kesehatan yang berpengalaman.
Pengobatan Gonore yang Efektif
Pengobatan gonore sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan profesional kesehatan. pengobatan yang efektif biasanya melibatkan penggunaan antibiotik.
Namun, penting untuk mencatat bahwa resistensi antibiotik telah menjadi masalah yang semakin meningkat, dan pilihan pengobatan dapat berubah sesuai dengan rekomendasi terbaru dari otoritas kesehatan.
Berikut adalah beberapa opsi pengobatan gonore yang umum digunakan:
1. Ceftriaxone
Ceftriaxone adalah antibiotik cephalosporin yang biasanya diberikan melalui suntikan intramuskular atau intravena.
Ini seringkali dikombinasikan dengan antibiotik lain, seperti azitromisin. Biaya suntik gonore sendiri biasanya bergantung pada beberapa faktor seperti tingkat keparahan, kualifikasi dokter, dan lain-lain.
2. Azitromisin
Azitromisin adalah antibiotik dari kelas makrolida dan tim medis dapat memberikannya dalam bentuk pil.
Pada beberapa kasus, azitromisin dapat digunakan bersama dengan ceftriaxone.
3. Doxycycline
Doxycycline adalah antibiotik tetracycline yang dapat tim medis resepkan jika ada alergi terhadap cephalosporin. Penggunaan doxycycline biasanya berlangsung lebih lama daripada terapi yang melibatkan ceftriaxone.
4. Pemantauan Resistensi Antibiotik
Pemantauan terus-menerus terhadap resistensi antibiotik penting. Jika strain gonore resisten terhadap satu atau lebih antibiotik, pilihan pengobatan dapat pasien ubah sesuai dengan rekomendasi dari otoritas kesehatan setempat.
5. Pengobatan Pasangan
Pasangan seksual yang mungkin terinfeksi juga harus mencari perawatan dan antibiotik. Penting untuk menghindari aktivitas seksual selama pengobatan dan mengikuti petunjuk dokter dengan cermat.
6. Pemantauan Lanjutan
Pemantauan lanjutan oleh profesional kesehatan dapat diperlukan untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh sepenuhnya.
Penting untuk mengikuti seluruh resep antibiotik yang telah dokter berikan dan menyelesaikan seluruh siklus pengobatan, bahkan jika gejala sudah membaik sebelumnya.
Silahkan konsultasi dokter kelamin secara online dan gratis di sini (Rahasia Terjamin):
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala infeksi gonore atau telah berisiko tinggi terinfeksi, penting untuk segera mencari bantuan medis dan berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Untuk melakukan diagnosis dan pengobatan, Anda harus mengunjungi klinik gonore Jakarta yang terbaik dan paling tepercaya milik Klinik Utama Pandawa.
Klinik Utama Pandawa yang juga merupakan klinik kulit kelamin terbaik di Jakarta menyediakan layanan kesehatan yang profesional, komprehensif, dan berkualitas.
Klinik kami memiliki peralatan medis terkini dan tenaga medis yang berpengalaman dalam penanganan infeksi menular seksual.
Para dokter di Klinik Utama Pandawa melakukan pemeriksaan dengan cermat dan akurat untuk menentukan diagnosis gonore, serta menyusun rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
Selain itu, klinik ini memahami pentingnya privasi dan etika dalam layanan kesehatan, menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan mereka.
Keberhasilan diagnosis dan pengobatan yang efektif di Klinik Utama Pandawa didukung oleh pendekatan holistik dan komitmen terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
Referensi:
- Gonorrhea – CDC Basic Fact Sheet, From: https://www.cdc.gov/std/gonorrhea/stdfact-gonorrhea.htm. Accessed November 2023.
- Long-Term Effects of Gonorrhea, From: https://www.verywellhealth.com/long-term-effects-of-gonorrhea-5341379 . Accessed November 2023.