Kutil kelamin merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Human Papillomavirus atau HPV. Untuk mengenal lebih jelas mengenai penyakit tersebut, kali ini akan dijelaskan tentang ciri-ciri kutil kelamin yang tidak berbahaya.
Faktor Risiko Kutil Kelamin
Pada dasarnya penyakit kutil kelamin atau kondiloma memang tidak terlalu berbahaya. Bahkan, beberapa kasus ada kemungkinan kutil tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Semua itu tergantung dari sistem kekebalan tubuh masing-masing.
Meski begitu, ketika mengalami gejala dan dinyatakan terkena infeksi HPV, akan tetap lebih baik untuk segera melakukan pengobatan di dokter kulit dan kelamin. Hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan kutil dan mencegah penularan terhadap orang lain.
Faktor risiko yang paling besar dari penyakit ini adalah menyerang usia antara 17 hingga 30 tahun. Dengan catatan, orang tersebut termasuk penyandang status seksual aktif dan sering berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom.
Artikel Lainnya: Kutil Kelamin Wanita – Penyebab, Ciri-ciri, dan Bahayanya
Walaupun kondom tidak bisa mencegah sepenuhnya, setidaknya alat pengaman ini bisa mengurangi risiko terkena atau tertular dari penyakit kutil kelamin. Sementara itu, faktor risiko lainnya adalah kekebalan tubuh terganggu atau melakukan hubungan seks dengan orang yang riwayatnya belum diketahui.
Ciri-Ciri Kutil yang Tidak Berbahaya
Dari beberapa jenis HPV yang menyerang manusia, penyebab kutil kelamin termasuk jenis yang tidak berbahaya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan hasilnya akan berbeda apabila terdapat tambahan infeksi dari jenis lainnya. Berikut adalah ciri-ciri kutil kelamin yang tidak berbahaya.
1. Adanya Bintik atau Titik Hitam
Ciri yang pertama dan mungkin bisa dilihat dengan jelas adalah munculnya bintik atau titik-titik hitam pada benjolan yang muncul. Biasanya titik-titik tersebut akan terlihat di permukaan kulit dan tidak menimbulkan rasa gatal atau sakit.
Titik hitam tersebut muncul karena adanya kebocoran yang terjadi pada pembuluh darah halus di bagian kulit. Kondisi ini kemudian menyebabkan darah menggumpal dan membeku sehingga muncul seperti titik hitam.
Meski begitu, beberapa dokter masih mengkaji ulang apakah kemunculan bintik ini adalah ciri-ciri utama dari kutil kelamin. Pasalnya, ada beberapa penyakit lain yang memiliki gejala sama, salah satunya adalah hiperpigmentasi.
2. Terdapat Benjolan Berwarna Abu-Abu atau Merah Muda
Selanjutnya, kutil akan terlihat seperti benjolan dengan warna abu-abu atau merah muda. Kemunculan kutil pada sekitar alat kelamin disebabkan karena adanya jaringan yang tidak normal atau kerap disebut dengan istilah polip karena infeksi bakteri HPV.
Pada penderita wanita, benjolan ini biasanya muncul di area dinding vagina, leher rahim, vulva, dan perineum. Sementara itu, untuk penderita pria kutil dapat muncul pada sulkus koronal, bawah kulup, batang penis, hingga anus.
3. Rasa Tidak Nyaman Saat Beraktivitas
Meskipun tidak berbahaya, namun kutil kelamin memang sangat mengganggu kenyamanan penderitanya, terlebih lagi jika muncul di bagian tubuh tertentu. Saat beraktivitas yang membutuhkan banyak gerak seperti bersepeda, kutil akan menyebabkan risih dan terkadang muncul rasa gatal.
Bahkan, apabila kutil kerap mengalami gesekan dengan kain atau bagian tubuh lain, tidak menutup kemungkinan akan terjadi pendarahan. Akibatnya, selain gatal, rasa perih pun juga akan dirasakan sehingga perlu segera diobati.
4. Benjolan Kasar
Ketika bakteri HPV menginfeksi kulit, maka hal tersebut bisa mengakibatkan kulit mengalami kelebihan jumlah keratin. Kondisi tersebut dapat menyebabkan tekstur kutil menjadi lebih kasar dan keras. Mengenai ukurannya, biasanya kutil memiliki lebar sekitar 1 hingga 10 milimeter atau seukuran kacang polong.
5. Berbentuk Seperti Bunga Kol
Ciri-ciri kutil kelamin yang tidak berbahaya berikutnya adalah berbentuk seperti bunga kol. Hal tersebut biasanya ketika kutil tumbuh dalam jumlah banyak dan jaraknya saling berdekatan. Sekali lagi, meskipun tidak berbahaya, namun kondisi ini akan cukup mengganggu kenyamanan.
Baca Juga: Penyebab Kutil Kelamin Apakah Berbahaya ?
Bagaimana Pengobatan Kutil Kelamin?
Kebanyakan kasus kutil kelamin memang tidak menimbulkan komplikasi atau dampak bahaya lainnya. Akan tetapi, penyakit ini tetap harus disembuhkan agar tidak menular ke orang lain. Ada beberapa metode pengobatan yang biasa dilakukan oleh dokter.
1. Pengobatan Laser
Pengobatan ini akan dilakukan ketika kutil kelamin terus muncul dan mengganggu kenyamanan penderitanya. Karena prosesnya cukup menyakitkan, sebelum melakukan pengobatan laser, pasien akan diberikan krim mati rasa terlebih dahulu.
Dibandingkan metode lainnya, pengobatan laser dinilai yang paling efektif untuk mengobati dan menghilangkan kutil. Hal tersebut karena waktunya yang sangat singkat. Terlebih lagi jika klinik tersebut memiliki peralatan yang canggih.
2. Krioterapi
Krioterapi merupakan metode pengobatan kutil dengan cara membekukan menggunakan nitrogen cair. Cara ini memiliki tingkat respons yang cukup tinggi. Selain itu, penggunaan nitrogen cair juga tidak mempunyai efek samping terlalu besar.
3. Electrodesiccation
Salah satu ciri-ciri kutil kelamin yang tidak berbahaya adalah munculnya benjolan bertekstur keras di sekitar alat kelamin. Menggunakan electrodesiccation bisa menjadi alternatif cara untuk menghilangkan benjolan tersebut.
Metode ini menggunakan arus listrik sebagai sarana utamanya. Meskipun tergolong cukup efektif, cara tersebut dapat menimbulkan efek samping seperti adanya gumpalan asam yang bisa mengakibatkan infeksi. Sebelum proses dilakukan, dokter akan memberikan bius total.
4. Mengonsumsi Obat
Cara ini dinilai yang paling aman, yakni dengan mengkonsumsi obat tertentu untuk menghancurkan kutil. Namun, pastikan untuk mengonsumsi sesuai dengan resep dokter. Dibandingkan cara lainnya, metode ini adalah yang paling membutuhkan waktu.
Baca Juga: 4 Faktor Risiko Pemicu Kondiloma Akuminata (Kutil Kelamin)
Apakah Kutil Kelamin dapat Memicu Komplikasi?
Meskipun kebanyakan tidak terlalu berbahaya, bukan berarti penyakit kutil kelamin tidak perlu menjalani pengobatan. Justru ketika dibiarkan terlalu lama, ada kemungkinan kondisi akan menjadi lebih parah dan menimbulkan komplikasi serius, apalagi jika imunitas tubuh sedang rendah.
Beberapa contoh komplikasi yang mungkin terjadi antara lain kanker penis, kanker vulva, kanker tenggorokan, kanker kerongkongan, dan kanker serviks. Itulah sebabnya pengobatan tetap harus dilakukan.
Kapan Harus ke Dokter Kulit dan Kelamin?
Waktu terbaik untuk datang ke dokter kulit adalah ketika sudah mulai muncul gejala seperti benjolan di sekitar area kelamin. Setelah melihat ciri-ciri kutil kelamin yang tidak berbahaya sesuai penjelasan di atas, segera konsultasi ke dokter untuk melakukan metode pengobatan yang terbaik.
Satu hal yang perlu diingat, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau klinik yang memiliki spesialisasi di bidang tersebut, salah satunya adalah Klinik Pandawa Jakarta. Dengan begitu, penanganan yang dilakukan juga akan lebih tepat.
Referensi:
- Kenali Gejala Awal, dan Ciri-ciri Kutil Kelamin yang Tidak Berbahaya, Tetap Harus Waspada. Diakses 2023: https://health.grid.id/read/353501765/kenali-gejala-awal-dan-ciri-ciri-kutil-kelamin-yang-tidak-berbahaya-tetap-harus-waspada?page=all
- Kutil Kelamin. Diakses 2023: https://www.halodoc.com/kesehatan/kutil-kelamin
- Gejala Kutil Kelamin. Diakses 2023: https://ciputrahospital.com/cara-menghilangkan-kutil-kelamin/
- Kutil Kelamin. Diakses 2023: https://hellosehat.com/seks/hpv/kutil-kelamin/
- Apa itu Kutil Kelamin: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati. Diakses 2023: https://www.docdoc.com/id/info/condition/kutil-kelamin