Apa Sih Beda Ruam Sifilis dan HIV? Ini Jawabannya!

Apa sebenarnya perbedaan antara ruam sifilis dan ruam HIV? Pertanyaan ini sering muncul karena, dua penyakit menular seksual cukup dikenal dan memiliki gejala yang mirip.

Keduanya menular melalui kontak seksual, salah satu gejalanya yang hampir mirip adalah munculnya ruam.

Definisi HIV

HIV, singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Virus ini menyerang sel-sel darah putih yang biasanya berfungsi untuk melawan infeksi dalam tubuh.

Ketika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah akibat serangan virus ini, seseorang dikatakan mengidap HIV. Tanpa pengobatan yang tepat, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yang merupakan tahap lanjutan dari infeksi HIV yang parah.

Apa itu Penyakit Sifilis?

Penderita Sifilis 2
Pria dan Wanita Mengalami Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

Bakteri ini dapat masuk ke tubuh melalui luka kecil pada kulit atau selaput lendir yang terpapar langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi.

Sifilis dapat menyebar melalui kontak seksual, termasuk hubungan seksual oral, vaginal, dan anal. 

Penyakit ini dapat berkembang dalam beberapa tahap, mulai dari sifilis primer hingga sifilis tersier.

Artikel Lainnya: Sifilis Laten: Ketahui Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyebab Utama Penyakit Sifilis dan HIV

Penyebab Sifilis adalah bakteri Treponema pallidum, sedangkan penyebab HIV adalah virus HIV. 

Sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan luka atau membran mukosa yang terinfeksi. 

HIV, di sisi lain, dapat ditularkan melalui darah, semen, cairan vagina, dan cairan anus dari seseorang yang terinfeksi. 

Kedua penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tidak peduli usia, jenis kelamin, atau orientasi seksual.

Gejala Sifilis

Sifilis berkembang dalam empat tahap yang berbeda, masing-masing dengan gejala sifilis yang khas:

1. Primer

Gejala awal biasanya chancre, yaitu luka terbuka atau sariawan keras pada area di mana bakteri masuk ke tubuh (biasanya organ kelamin, anus, atau mulut).

Chancre tidak selalu terasa sakit dan akan sembuh sendiri, tetapi penyakitnya tetap berkembang di dalam tubuh.

2. Sekunder

Ruam sifilis adalah gejala utama tahap ini. Ruam tersebut mungkin bintik-bintik merah atau merah muda, sering muncul di telapak tangan dan kaki, serta di bagian tubuh lainnya.

Gejala lain termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, dan penurunan berat badan.

3. Laten

Sifilis masuk ke tahap laten jika tidak mendapat pengobatan. Pada tahap ini, gejala bisa tidak muncul sama sekali atau muncul secara sporadis.

Kemungkinan kerusakan organ dalam termasuk jantung, otak, mata, tulang, dan sendi.

4. Tersier

Ini adalah tahap lanjut yang terjadi pada sebagian kecil orang yang tidak mendapat pengobatan selama bertahun-tahun.

Dapat mempengaruhi sistem saraf, otak, mata, jantung, hati, tulang, dan sendi. Gejalanya dapat sangat parah dan mengancam jiwa.

TanyaDokter #Eps1 Seputar Penyakit Kelamin Sifilis alias Raja Singa (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Gejala HIV

HIV (Human Immunodeficiency Virus) dapat tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Gejala mungkin muncul ketika infeksi berlanjut atau virus mulai menyerang sistem kekebalan tubuh. Gejala HIV adalah gejala tahap awal dan akut

1. Gejala Awal (Infeksi Akut)

Berikut adalah gejala-gejala yang muncul saat HIV masih tahap awal:

  • Demam.
  • Sakit tenggorokan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Ruam kulit.
  • Sakit otot atau sendi.
  • Kelelahan yang tidak wajar.

2. Gejala Lebih Lanjut (Fase Kronis)

Saat beralih ke tahap lanjut, berikut adalah gejala-gejalanya:

  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Batuk yang tidak kunjung sembuh atau pneumonia.
  • Diare yang berlangsung lebih dari sebulan.
  • Borok mulut, tenggorokan, atau genital yang tidak sembuh.
  • Demam yang tidak hilang selama berbulan-bulan.
  • Penting untuk diingat bahwa gejala HIV dapat bervariasi dari individu ke individu. Infeksi HIV tanpa pengobatan dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), di mana tubuh kehilangan kemampuannya untuk melawan infeksi dan penyakit.

Baca Juga: 7 Perbedaan HIV dan AIDS

Beda Ruam Sifilis dan Ruam HIV

Beda Ruam Sifilis Dan Ruam HIV
Ilustrasi Beda Ruam Sifilis dan Ruam HIV

Ruam yang disebabkan oleh sifilis dan ruam yang terkait dengan infeksi HIV memiliki beberapa perbedaan penting:

1. Penyebab

  • Sifilis: Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum, yang merupakan penyebab sifilis.
  • HIV: Terkait dengan infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

2. Waktu Muncul

  • Sifilis: Biasanya muncul pada tahap sekunder sifilis, yang bisa terjadi beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah infeksi awal.
  • HIV: Ruam pada HIV bisa muncul pada berbagai tahap infeksi, termasuk pada tahap awal setelah terinfeksi atau pada tahap yang lebih lanjut ketika sistem kekebalan tubuh melemah.

3. Ciri-ciri Ruam

  • Sifilis: Ruam sifilis seringkali berbentuk kemerahan, tidak gatal, dan dapat muncul di seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Ruam ini seringkali tidak disertai rasa gatal yang signifikan.
  • HIV: Ruam pada HIV bisa beragam bentuknya. Ruam ini dapat muncul sebagai bercak merah atau ungu pada kulit yang cenderung gatal, terutama ketika sistem kekebalan tubuh sudah melemah.

4. Hubungan dengan Penyakit Lain

  • Sifilis: Sifilis adalah infeksi menular seksual yang dapat berdampak serius jika tidak diobati, dengan ruam sekunder menjadi salah satu tanda klinis yang umum.
  • HIV: Ruam pada HIV adalah salah satu gejala yang dapat muncul dalam tahap awal atau selama perjalanan infeksi HIV. HIV juga berhubungan dengan risiko infeksi oportunistik dan berbagai masalah kesehatan lainnya seiring waktu.

Cara Mengobati Penyakit Sifilis dan HIV

Penting untuk diingat bahwa Sifilis dan HIV adalah penyakit yang berbeda dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula. 

Sifilis dapat diobati dengan suntik antibiotik, seperti penisilin, yang bisa membunuh bakteri penyebab infeksi.

Untuk biaya suntik antibiotik sifilis umumnya akan ditentukan dari lokasi klinik, tingkat keparahan, fasilitas medis, pemeriksaan, dan faktor-faktor lainnya. 

Pengobatan yang tepat dapat mencegah sifilis berkembang menjadi tahap yang lebih parah.

Sementara itu, belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV. Namun, ada obat-obatan yang dapat mengontrol perkembangan HIV dan menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap stabil.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, seperti ruam kulit atau pembengkakan kelenjar getah bening, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium yang untuk diagnosis yang tepat. Semakin cepat penyakit ini mendapat diagnosis, semakin cepat pula memulai pengobatannya. 

Jangan menunda-nunda kunjungan ke dokter karena penyakit menular seksual dapat semakin parah jika tidak segera mendapatkan pengobatan.

Untuk melakukan pengobatan dan konsultasi Anda bisa mengunjungi klinik sifilis Jakarta terbaik, yaitu Klinik Utama Pandawa.

Klinik Utama Pandawa juga merupakan klinik kulit dan kelamin Jakarta yang terbaik serta memiliki tim medis berpengalaman dalam merawat infeksi menular seksual, fasilitas medis modern untuk diagnosis dan perawatan yang akurat, serta berkomitmen pada standar kebersihan tinggi untuk menghindari komplikasi.

Dengan layanan yang komprehensif dan dukungan pasien yang baik, Klinik Utama Pandawa dapat memberikan perawatan yang berkualitas untuk mengatasi gonore dengan aman dan efektif.

Untuk berkonsultasi online dengan dokter secara gratis, Anda bisa klik link di bawah ini.

Referensi
Share: