Daftar Isi Artikel
Sifilis laten adalah salah satu tahap infeksi sifilis yang dapat terjadi setelah tahap sifilis primer dan sifilis sekunder.
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak seksual dengan penderita sifilis yang aktif.
Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka pada kulit atau selaput lendir. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin selama kehamilan atau saat melahirkan.
Tahap-Tahap Perkembangan Sifilis?
Sifilis biasanya memiliki tiga tahap utama, yaitu:
1. Tahap Primer
Pada tahap ini, seseorang mungkin mengalami chancre, yaitu luka terbuka yang tidak nyeri di tempat infeksi.
Chancre ini biasanya muncul beberapa minggu setelah terinfeksi dan dapat berada di daerah genital, mulut, atau anus.
2. Tahap Sekunder
Tahap sekunder ditandai dengan munculnya gejala yang lebih umum, seperti ruam kulit, demam, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala ini bisa muncul beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah chancre pertama muncul.
3. Tahap Laten
Tahap laten terjadi ketika gejala sifilis menghilang sepenuhnya, dan individu yang terinfeksi mungkin merasa sehat.
Ini bisa berlangsung bertahun-tahun, dan pada beberapa kasus, seumur hidup. Meskipun gejala tidak terlihat, bakteri Treponema pallidum tetap ada dalam tubuh.
4. Tahap Lanjut
Jika sifilis tidak mendapatkan pengobatan selama tahap laten, maka penyakit ini dapat berkembang menjadi tahap lanjut yang serius, seperti sifilis tersier. Tahap ini dapat menyebabkan kerusakan organ dalam, kulit, tulang, dan bahkan otak.
Apa itu Sifilis Laten?
Sifilis laten adalah salah satu tahap dari infeksi sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Tahap ini terjadi setelah tahap sifilis primer dan sifilis sekunder. Sifilis laten adalah masa di mana seseorang yang terinfeksi tidak mengalami gejala apapun yang terkait dengan penyakit ini.
Namun, bakteri sifilis tetap ada dalam tubuh dan dapat merusak organ-organ internal secara perlahan. Sifilis laten dibagi menjadi dua kategori:
1. Dini
Pada tahap ini, seseorang telah terinfeksi sifilis selama kurang dari satu tahun dan tidak mengalami gejala apapun.
Meskipun tanpa gejala, bakteri sifilis masih dapat ditularkan kepada pasangan seksual. Pengobatan yang tepat pada tahap ini dapat mencegah perkembangan penyakit ke tahap yang lebih lanjut.
2. Akhir
Sifilis laten akhir terjadi ketika seseorang terinfeksi sifilis lebih dari satu tahun yang lalu tanpa mengalami gejala.
Pada tahap ini, bakteri sifilis mungkin telah menyebar ke berbagai organ dalam tubuh, termasuk otak, mata, jantung, dan tulang. Komplikasi serius dapat terjadi, dan kondisi ini dapat berdampak buruk pada kesehatan seseorang.
Penting untuk diingat bahwa sifilis laten dapat tetap tidak terdeteksi tanpa gejala yang jelas. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin dan tes darah untuk sifilis sangat penting, terutama jika seseorang memiliki riwayat risiko tinggi terkena penyakit ini.
Gejala dan Tanda Sifilis Laten
Berikut adalah gejala dan tanda dari tahap laten penyakit sifilis:
1. Tidak ada gejala
Pada banyak kasus, sifilis laten tidak menimbulkan gejala yang jelas. Orang yang terinfeksi mungkin merasa sehat dan tidak tahu bahwa mereka masih membawa bakteri penyebab sifilis dalam tubuh mereka.
2. Ruam sifilis sekunder
Meskipun jarang, beberapa orang dengan sifilis laten dapat mengalami ruam seperti pada tahap sekunder. Ruam ini mungkin terjadi di berbagai bagian tubuh dan bersifat ringan.
3. Lesi kulit dan mukosa
Lesi sifilis laten dapat muncul di dalam mulut, vagina, atau anus. Mereka seringkali tidak terlihat atau tidak nyeri, sehingga bisa sulit untuk dideteksi.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
Pada tahap ini, kelenjar getah bening di sekitar tubuh, seperti di leher, ketiak, atau pangkal paha, dapat membengkak tanpa disertai rasa sakit.
5. Tanda-tanda internal
Sifilis laten juga dapat memengaruhi organ dalam seperti otak, mata, jantung, dan tulang. Gejala internal ini mungkin tidak terlihat, tetapi jika tidak diobati, mereka dapat berkembang menjadi masalah serius.
Diagnosis Sifilis Laten
Berikut adalah beberapa metode yang digunakan untuk mendiagnosis sifilis laten:
1. Wawancara medis
Dokter akan mengambil riwayat kesehatan Anda dan bertanya tentang gejala yang mungkin Anda alami atau pernah Anda alami.
Ini termasuk pertanyaan tentang aktivitas seksual Anda, kontak dengan orang yang terinfeksi sifilis, dan gejala yang mungkin pernah Anda rasakan.
2. Pemeriksaan fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda fisik yang mungkin terkait dengan sifilis, seperti lesi kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, atau tanda-tanda lain yang mencurigakan.
3. Tes darah
Uji darah adalah cara paling umum untuk mendiagnosis sifilis laten. Ada beberapa jenis tes darah yang dapat digunakan, termasuk:
- Tes treponemal: Tes ini mencari antibodi terhadap bakteri penyebab sifilis (Treponema pallidum). Contoh tes ini termasuk tes treponemal fluorescent antibody absorption (FTA-ABS) dan tes enzyme immunoassay (EIA). Hasil positif pada tes treponemal menunjukkan adanya infeksi sifilis, tetapi tidak bisa membedakan antara tahap laten dan tahap aktif.
- Tes non-treponemal: Contoh tes ini adalah uji venereal disease research laboratory (VDRL) dan uji rapid plasma reagin (RPR). Tes non-treponemal mengukur tingkat antibodi non-spesifik yang meningkat dalam respons terhadap infeksi sifilis. Hasil positif pada tes ini akan mengarah pada uji lebih lanjut untuk mengkonfirmasi diagnosis dan memantau respons terhadap pengobatan.
4. Uji cairan serebrospinal (jika perlu)
Jika ada kekhawatiran bahwa sifilis telah mencapai sistem saraf pusat, dokter dapat melakukan uji cairan serebrospinal (cerebrospinal fluid/CSF) melalui pungsi lumbal (spinal tap). Ini bisa membantu mendiagnosis sifilis laten neurologis.
Dampak Negatif Tahap Laten
Sifilis tahap laten dapat memiliki dampak negatif yang serius pada tubuh jika tidak diobati. Berikut beberapa dampak negatif sifilis tahap laten:
1. Kerusakan Organ Internal
Bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan sifilis dapat menyebar ke berbagai organ dalam tubuh, termasuk otak, jantung, mata, hati, dan tulang.
Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ-organ tersebut dan mengakibatkan gangguan fungsinya.
2. Neurosifilis
Sifilis dapat menyerang sistem saraf pusat, atau neurosifilis. Ini dapat menyebabkan gejala seperti kejang, gangguan mental, kehilangan keseimbangan, dan masalah neurologis lainnya. Jika tidak mendapat pengobatan, neurosifilis dapat berakibat fatal.
3. Penularan Ke Pasangan Seksual
Sifilis tetap menular pada tahap laten. Jika seseorang dengan sifilis laten berhubungan seks tanpa pengaman, mereka dapat menularkan penyakit ini kepada pasangan seksualnya tanpa menyadarinya.
4. Komplikasi pada Kehamilan
Wanita hamil dengan sifilis laten dapat menularkan infeksi ini kepada bayi mereka selama kehamilan atau persalinan.
Sifilis pada bayi yang baru lahir dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti cacat fisik atau intelektual.
5. Lesi Internal yang Tidak Terlihat
Pada tahap laten, sifilis dapat menyebabkan lesi internal yang tidak terlihat. Hal ini bisa mempersulit diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu.
6. Kehilangan Kesehatan Keseluruhan
Meskipun gejala sifilis laten mungkin tidak terlihat, infeksi ini dapat merusak kesehatan umum seseorang secara bertahap. Kondisi kesehatan secara keseluruhan bisa terganggu karena perjalanan penyakit ini.
Pengobatan Sifilis Laten
Pengobatan sifilis laten biasanya melibatkan pemberian antibiotik yang telah dokter resepkan kepada pasien.
Antibiotik ini bertujuan untuk membunuh bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan sifilis.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai pengobatan sifilis laten:
1. Penggunaan Antibiotik
Pengobatan sifilis laten umumnya melibatkan penggunaan antibiotik penisilin, seperti benzathine penicillin G.
Seringkali, satu dosis injeksi penisilin akan cukup untuk mengobati sifilis laten.
Namun, dosis dan jenis antibiotik dapat bervariasi tergantung pada seberapa lama infeksi telah berlangsung dan apakah ada komplikasi lainnya.
Umumnya biaya suntik antibiotik sipilis bervariasi tergantung beberapa faktor.
2. Pengamatan dan Tindak Lanjut
Setelah pengobatan, penting untuk mematuhi petunjuk dokter dan menjalani tindak lanjut yang dianjurkan.
Dokter mungkin akan memeriksa Anda secara teratur untuk memastikan bahwa pengobatan berhasil dan tidak ada tanda-tanda kambuhnya infeksi.
3. Pencegahan Penularan
Selama pengobatan dan hingga infeksi benar-benar sembuh, hindarilah berhubungan seksual yang tidak aman untuk mencegah penularan sifilis kepada pasangan seksual Anda.
Selain itu, beri tahu semua pasangan seksual Anda yang mungkin telah terpapar sehingga mereka dapat diuji dan diobati jika perlu.
4. Tes Lanjutan
Setelah pengobatan, dokter mungkin akan melakukan uji darah lanjutan untuk memeriksa apakah infeksi telah sembuh sepenuhnya. Ini dapat memastikan bahwa pengobatan telah berhasil.
5. Perhatian terhadap Komplikasi
Jika Anda memiliki komplikasi seperti neurosifilis, dokter mungkin perlu meresepkan antibiotik yang berbeda atau prosedur medis tambahan. Silahkan konsultasi dokter kelamin secara online dan gratis (Rahasia Terjamin):
Kapan Harus ke Dokter?
Penting untuk memahami bahwa pengobatan yang tepat dan pengawasan medis adalah kunci untuk mengatasi sifilis laten.
Jangan tunda perawatan jika Anda ada kemungkinan terinfeksi sifilis atau memiliki risiko terinfeksi.
Semakin cepat sifilis mendapat pengobatan, semakin baik peluang pemulihan Anda dan mencegah komplikasi yang lebih serius pada kesehatan Anda.
Untuk melakukan pengobatan Anda bisa mengunjungi klinik sifilis Jakarta milik Klinik Utama Pandawa.
Selain itu, Klinik Utama Pandawa merupakan klinik kulit dan kelamin Jakarta yang terbaik serta memiliki dokter dan tim medis yang berpengalaman dan profesional.
Klinik kami juga memiliki fasilitas pengobatan yang canggih dan modern, yang dapat memberikan diagnosis yang akurat serta jaminan sembuh.
Untuk berkonsultasi online dengan dokter secara gratis, silahkan klik linik di bawah ini.
Referensi:
- Latent Syphilis, From: https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/latent-syphilis.htm . Accessed September 2023.
- What Are the Types and Stages of Syphilis?, From: https://www.webmd.com/sexual-conditions/types-stages-syphilis . Accessed September 2023.
- Promo Hymenoplasty (Diskon 50%) – Operasi Selaput Dara - 21 September 2023
- Promo Labiaplasty (Diskon 50%) – Treatment Kewanitaan - 21 September 2023
- Apa Efek Samping Suntik Gonore? – Klinik Kulit Kelamin - 20 September 2023