Apakah Sifilis pada Ibu Hamil Bisa Sembuh?

Ibu hamil yang mungkin sudah terinfeksi sifilis pasti khawatir tentang dampaknya pada kesehatan mereka dan bayi yang ada dalam kandungannya.

Sifilis pada ibu hamil adalah masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya, jika tidak mendapatkan penanganan yang serius.

Apa itu Sifilis?

Sifilis atau raja singa adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. 

Penyakit ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan luka pada alat kelamin, vagina, atau anus seseorang yang terinfeksi sifilis

Sifilis dapat berkembang melalui beberapa tahap, seperti sifilis primer, sifilis sekunder, dan sifilis tersier. 

Gejala awalnya mungkin tidak terlihat jelas, tetapi jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius pada tubuh.

Artikel Lainnya: Gejala Penyakit Raja Singa Pada Wanita, Apa Saja?

Apa itu Penyakit Sifilis Pada Ibu Hamil?

Apakah Sifilis Pada Ibu Hamil Bisa Sembuh 2
Penyakit Sifilis Pada Ibu Hamil

Sifilis pada ibu hamil, atau yang dikenal sebagai sifilis kongenital, adalah ketika ibu hamil terinfeksi bakteri sifilis dan menularkannya pada janin. 

Infeksi ini bisa terjadi selama kehamilan atau saat persalinan jika ibu terinfeksi sifilis. Ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti cacat pada bayi atau bahkan kematian janin. 

TanyaDokter #Eps1 Seputar Penyakit Kelamin Sifilis alias Raja Singa (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Ciri-Ciri Sifilis pada Ibu Hamil

Sifilis pada ibu hamil bisa sulit untuk dideteksi secara visual, tetapi ada beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi indikasi adanya infeksi sifilis pada ibu hamil. 

Berikut adalah beberapa ciri-ciri sifilis pada ibu hamil yang perlu diperhatikan:

1. Luka atau Ruam pada Alat Kelamin 

Salah satu tanda paling umum sifilis pada tahap awal adalah munculnya luka atau ruam di daerah genital. Luka ini biasanya tidak terasa sakit dan mungkin tidak terlihat dengan jelas.

2. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening 

Infeksi sifilis juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah pangkal paha atau leher.

3. Demam

Beberapa ibu hamil yang terinfeksi sifilis mungkin mengalami demam ringan atau demam yang tidak jelas penyebabnya.

4. Kelelahan dan Malaise 

Infeksi sifilis dapat menyebabkan rasa lelah yang berlebihan dan malaise, yaitu perasaan buruk secara umum.

5. Sakit Kepala 

Sakit kepala yang berulang atau parah juga bisa menjadi tanda sifilis pada ibu hamil.

6. Nyeri Sendi 

Sifilis sekunder dapat menyebabkan nyeri sendi yang mungkin terasa seperti gejala flu.

7. Sakit Tenggorokan

Kadang-kadang, infeksi penyakit kelamin ini juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Baca Juga: 6 Dampak Sifilis pada Ibu Hamil dan Cara Diagnosis Sifilis

Bahaya dan Risiko Sifilis pada Ibu Hamil

Sifilis pada ibu hamil dapat memberikan risiko yang serius bagi janin. Jika tidak diobati, sifilis pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau bahkan kematian pada janin. 

Selain itu, bayi yang lahir dengan sifilis kongenital dapat mengalami masalah kesehatan yang serius, seperti ruam pada kulit, pembengkakan hati dan limpa, gangguan perkembangan, kerusakan gigi, atau bahkan kerusakan organ vital.

Apakah Sifilis pada Ibu Hamil Bisa Sembuh?

Apakah Sifilis Pada Ibu Hamil Bisa Sembuh
Ibu Hamil Menderita Penyakit Sifilis

Jawabannnya adalah ya, sifilis pada ibu hamil bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat. Penting untuk segera mencari bantuan medis begitu sifilis didiagnosis atau diduga pada ibu hamil. 

Dokter akan meresepkan antibiotik yang aman untuk ibu hamil dan janin, yang akan membantu mengobati infeksi sifilis.

Pengobatan sifilis pada ibu hamil harus dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan petunjuk dokter. 

Jika sifilis tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius pada ibu hamil dan janin, seperti cacat pada bayi atau bahkan kematian janin.

Para dokter dan tim medis akan memonitor pengobatan sifilis harus secara rutin, dan ibu hamil harus mengikuti semua instruksi medis dengan cermat. 

Dengan pengobatan yang tepat, sifilis pada ibu hamil dapat sembuh, dan dapat meminimalisir risiko komplikasi. Silahkan konsultasi dokter kelamin secara online dan gratis di sini (Rahasia Terjamin):

Pencegahan Sifilis pada Kehamilan

Sifilis dapat memiliki dampak yang serius pada kehamilan dan janin. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan seksual dan menghindari faktor risiko penularan penyakit ini. 

Berikut adalah beberapa langkah untuk mencegah sifilis selama kehamilan:

  • Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
  • Jalani pemeriksaan kesehatan secara rutin selama kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau mitra Anda memiliki riwayat penderita sifilis.
  • Hindari melakukan hubungan seks dengan orang yang memiliki infeksi menular seksual.
  • Berikan informasi tentang sifilis kepada teman-teman dan keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan pengobatan.

Baca Juga: Komplikasi Raja Singa Pada Ibu Hamil, Bisa Menular ke Bayi

Pengobatan Sifilis pada Ibu Hamil

Pengobatan sifilis pada ibu hamil umumnya melibatkan penggunaan suntik antibiotik.

Namun, untuk pilihan antibiotik dan durasi pengobatan, umumnya dokter atau tim medis yang akan menentukan berdasarkan tahap infeksi dan kondisi kesehatan ibu.

Biaya suntik antibiotik sifilis sendiri juga akan ditentukan oleh beberapa faktor, umumnya berkisar antara ratusan hingga jutaan rupiah. Silahkan konsultasi dokter secara gratis dan online di sini (Rahasia Terjamin):

Antibiotik untuk Mengobati Sifilis pada Ibu Hamil

Beberapa jenis antibiotik yang biasa untuk mengobati sifilis pada ibu hamil meliputi:

1. Penisilin 

Ini adalah antibiotik pilihan pertama untuk pengobatan sifilis selama kehamilan. Penisilin intramuskular atau intravena mungkin direkomendasikan, tergantung pada tahap infeksi.

2. Doksisiklin 

Jika ibu hamil alergi terhadap penisilin atau jika penisilin tidak tersedia, dokter dapat mempertimbangkan penggunaan doksisiklin. Namun, penggunaan doksisiklin biasanya lebih umum pada tahap penyembuhan lanjutan.

Kapan Harus ke Dokter?

Ibu hamil yang terdiagnosis atau kemungkinan terkena sifilis, maka mereka harus mengunjungi klinik sifilis Jakarta yang terbaik dan tepercaya. 

Klinik Utama Pandawa yang juga merupakan klinik kulit dan kelamin terbaik di Jakarta memiliki tenaga medis berpengalaman dalam menangani kondisi tersebut. 

Kami juga memiliki peralatan medis modern dan fasilitas yang mendukung diagnosis akurat serta pemantauan yang cermat selama pengobatan. 

Yang tak kalah penting, klinik ini memprioritaskan keamanan ibu hamil dan janin, memberikan perawatan yang aman dan efektif. 

Selain itu, Klinik Utama Pandawa juga memberikan pelayanan holistik yang mencakup konseling dan edukasi, serta menjaga kerahasiaan pasien dengan sungguh-sungguh. 

Semua ini membantu memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan perawatan terbaik untuk mengatasi sifilis dan melindungi kesehatan mereka serta janin yang dalam kandungan.

Untuk berkonsultasi online dengan dokter secara gratis, Anda bisa klik link di bawah ini.

Referensi:

Share: