Search
Close this search box.

Gejala Penyakit Raja Singa Pada Wanita, Apa Saja?

Sifilis | Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Info Kesehatan

SifilisSifilis atau raja singa merupakan penyakit menular seksual sering menyerang pada pria. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan kalau penyakit ini bisa pula terjadi pada wanita. Pada tahun 2015, ada sebanyak 25 ribu penderita sifilis didiagnosis terkena sifilis primer dan sekunder. Dari angka tersebut, sekitar 2.200 orang di antaranya adalah wanita.

Penyakit sifilis yang terjadi pada seorang wanita bisa sangat berbahaya. Apalagi, ketika wanita tersebut dalam kondisi hamil. Seorang ibu hamil yang terdiagnosis sifilis mempunyai risiko besar untuk menularkan penyakitnya ke bayi dalam kandungan. Risikonya sangat fatal, bayi bisa terinfeksi sifilis dan bahkan menimbulkan kematian saat persalinan.

Kenali Gejala Penyakit Raja Singa Pada Wanita

Gejala yang dapat muncul pada penderita sifilis, baik pria maupun wanita, berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya. Ada 4 tingkatan sifilis yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Penyakit Sifilis Primer

Tahap pertama dalam penyakit raja singa adalah sifilis primer. Gejala yang bisa Anda kenali ketika terkena sifilis pada tingkatan ini adalah munculnya luka. Kemunculan luka tersebut dapat terjadi pada rentang antara 10-90 hari setelah infeksi (rata-rata 3 minggu).

Luka gejala sifilis biasanya berbentuk lingkaran yang ukurannya kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit. Anda dapat menjumpainya pada beberapa bagian tubuh, termasuk di antaranya adalah anus, serviks, rektum, vulva, vagina, bibir, lidah, serta bagian tubuh lainnya.

Gambar Sifilis

Sifilis

Pada tahapan ini, sifilis dapat menular melalui kontak langsung dengan bagian tubuh yang mengalami luka, seperti ketika berhubungan seksual secara oral, anal, maupun vaginal. Luka akibat gejala sifilis bisa sembuh sendiri dalam rentang antara 3-6 minggu.

Hanya saja, Anda tetap perlu melakukan perawatan. Apalagi, terdapat risiko penyakit sifilis yang dapat berkembang ke tahapan selanjutnya ketika tidak menjalani perawatan maupun pengobatan medis secara tepat.

2. Penyakit Sifilis Sekunder

Tingkatan selanjutnya dari penyakit raja singa adalah sifilis sekunder. Tahapan ini bisa terjadi ketika luka akibat gejala sifilis primer sudah sembuh atau beberapa minggu setelahnya. Ketika terjadi sifilis sekunder, Anda akan menjumpai adanya ruam pada salah satu atau beberapa area tubuh.

Gejala sifilis sekunder yang bisa muncul pada wanita cukup beragam, di antaranya adalah:

  • Ruam kulit. Ruam terlihat berwarna merah atau disertai bintik merah kecokelatan dan bertekstur kasar. Ruam tersebut bisa Anda jumpai pada bagian dada, perut, telapak tangan, atau telapak kaki dan tidak terasa gatal.

  • Muncul luka pada area tenggorokan, mulut, atau serviks

  • Demam tinggi

  • Terjadi bengkak pada kelenjar getah bening

  • Hair loss

  • Kepala terasa pusing dan nyeri otot

  • Terjadi penurunan berat badan

  • Cepat merasa lelah

Pada penderita sifilis sekunder, infeksi penyakit dapat terjadi lewat kontak langsung dengan area tubuh yang mengalami luka. Proses kontak itu dapat terjadi saat berhubungan seksual secara vaginal, oral, serta anal.

Ruam serta gejala lain yang muncul akibat sifilis dapat hilang dengan sendirinya. Namun, ketika Anda memutuskan untuk tidak melakukan pengobatan, penyakit ini bisa berkembang ke tahapan selanjutnya, yakni sifilis laten dan bahkan sifilis tersier.

3. Penyakit Sifilis Laten

Tingkatan selanjutnya yang bisa terjadi pada penderita raja singa, baik wanita dan pria, adalah sifilis laten. Pada tahapan ini, semua gejala yang muncul pada tahapan sebelumnya, yakni sifilis primer dan sifilis sekunder, hilang. Alhasil, tidak heran kalau penderita sifilis laten bakal merasa kalau dirinya sudah sembuh.

Risiko terjadinya penularan selama masa sifilis laten juga sangat tidak bisa terjadi. Hanya saja, selama masa pertama berlangsungnya sifilis laten, ada kemungkinan Anda akan menjumpai gejala sifilis sekunder yang kembali muncul. Sebagai contoh luka pada area tertentu. Kalau luka itu muncul, Anda berisiko menularkannya pada orang lain.

Video Ciri Ciri Sifilis

Penderita sifilis laten bakal sangat kesulitan mengenali penyakit yang dideritanya. Apalagi, kemungkinan besar tidak akan ada gejala apa pun yang muncul dan sifilis laten bisa berlangsung selama tahunan. Anda hanya bisa mengetahuinya dengan melakukan diagnosis ke dokter dan selanjutnya memperoleh perawatan.

4. Penyakit Sifilis Tersier

Pada tingkat akhir atau tersier, penderita sifilis bisa mengalami gejala yang sangat serius. Penyakit raja singa yang dideritanya bisa menyerang organ dalam tubuh, termasuk di antaranya adalah sistem saraf, otak, jantung, mata, dan bahkan jaringan pembuluh darah.

Kerusakan pada organ dalam tertentu bisa sangat berbahaya. Penderitanya bisa mengalami kebutaan, dementia, tuli, serta berbagai masalah kesehatan lain. Selain itu, pada kondisi yang sangat berbahaya, sifilis bisa juga menimbulkan kematian pada penderitanya.

Hanya saja, Anda perlu tahu kalau sifilis tersier merupakan tahapan penyakit raja singa yang sangat langka. Risiko ini bisa terjadi hanya ketika Anda tidak pernah menjalani perawatan apa pun untuk menangani penyakit sifilis yang tengah diderita.

Untuk mengantisipasi hal yang tak menyenangkan dari penyakit raja singa pada wanita, upaya terbaiknya adalah melakukan pencegahan. Bagaimana caranya? Mudah saja. Pertimbangkan untuk melakukan diagnosis sifilis secara rutin ke klinik kelamin terdekat.

sumber artikel:

https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/syphilis

https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/syphilis/what-are-the-symptoms-of-syphilis

Share: