Apa Mantan Penderita Gonore Berpotensi Sakit Gonore Lagi?

Meskipun penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik, banyak orang bertanya-tanya apakah mantan penderita gonore berpotensi terkena gonore lagi. 

Gonore sendiri adalah salah satu penyakit menular seksual yang umum terjadi di seluruh dunia.  Kencing nanah adalah infeksi menular seksual yang dapat memengaruhi siapa pun, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.

Apa itu Gonore?

Gonore, juga dikenal sebagai kencing nanah, adalah infeksi bakteri yang menyerang saluran reproduksi, tenggorokan, dan mata.

Bakteri Neisseria gonorrhoeae adalah penyebab utama penyakit ini, dan penularannya terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi.

Penyebab Umum Gonore

Penyebab gonore pada umumnya adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini biasanya menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi gonore

Gonore dapat menginfeksi saluran reproduksi, tenggorokan, dan mata. Penularannya terutama terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti cairan vagina, sperma, atau cairan yang keluar dari penis penderita. 

Oleh karena itu, praktik seks yang aman, seperti menggunakan kondom, sangat penting untuk mencegah penularan gonore.

Artikel Lainnya: Mengapa Penderita Gonore Harus Berobat ke Klinik Kelamin Jakarta?

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Risiko Kambuhnya Gonore pada Mantan Penderita Gonore

Mantan Penderita Gonore 1
Mantan Penderita Gonore

Gonore adalah infeksi menular seksual yang dapat sembuh dengan pengobatan yang tepat. Namun, ada faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi risiko kambuhnya gonore pada mantan penderita.

Pemahaman akan faktor-faktor ini dapat membantu seseorang dalam mengambil tindakan pencegahan yang lebih efektif. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan:

1. Pengobatan Sebelumnya

Pengobatan yang tepat dan lengkap adalah kunci untuk sembuh dari gonore. Jika seorang mantan penderita telah menjalani pengobatan yang tepat dan mengikuti petunjuk medis dengan baik, risiko kambuhnya gonore dapat lebih rendah.

2. Kepatuhan pada Pengobatan

Kepatuhan penuh terhadap resep pengobatan sangat penting. Jika seseorang tidak mengikuti pengobatan dengan benar, bakteri gonore yang masih ada dalam tubuh dapat menjadi resisten terhadap obat yang digunakan, meningkatkan risiko kambuhnya infeksi.

3. Paparan Kembali

Kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi gonore adalah faktor risiko utama. Jika seseorang terlibat dalam hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang terinfeksi, kemungkinan paparan kembali terhadap bakteri gonore akan meningkat.

4. Perilaku Seksual yang Berisiko

Perilaku seksual yang berisiko, seperti seringnya berganti pasangan atau terlibat dalam hubungan seksual tanpa kondom dengan banyak orang, dapat meningkatkan risiko kambuh pada mantan penderita gonore.

5. Kesehatan Seksual Pasangan

Kesehatan seksual pasangan juga memainkan peran penting. Jika pasangan memiliki infeksi gonore yang tidak terdeteksi atau tidak diobati, risiko penularan kembali kepada mantan penderita akan lebih tinggi.

6. Kontrol dan Pemantauan Kesehatan

Mantan penderita gonore perlu melakukan pemantauan kesehatan secara rutin. Pemeriksaan berkala dengan profesional medis dapat membantu mendeteksi infeksi yang kambuh dengan cepat, sehingga pengobatan dapat segera diberikan.

7. Penggunaan Kondom

Menggunakan kondom saat berhubungan seks adalah salah satu tindakan pencegahan terbaik.

Kondom dapat mengurangi risiko penularan gonore kepada pasangan ke mantan penderita dan mengurangi risiko paparan kembali.

Gejala Gonore pada Pria

Gejala gonore pada pria dapat bervariasi, tetapi gejala yang paling umum meliputi:

1. Nyeri saat Buang Air Kecil 

Pria yang terinfeksi gonore sering merasakan nyeri atau sensasi terbakar saat mereka buang air kecil.

2. Keluarnya Cairan dari Penis 

Penderita gonore sering mengalami keluarnya cairan yang tidak normal dari penis. Cairan ini biasanya berwarna putih, kuning, atau hijau dan bisa sangat kental.

3. Pembengkakan dan Kemerahan 

Beberapa pria juga mengalami pembengkakan dan kemerahan pada ujung penis.

4. Nyeri pada Testis

Gonore bisa menyebabkan nyeri pada testis, yang dapat sangat mengganggu.

Baca Juga: 7 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Gonore

Gejala Gonore pada Wanita

Gejala gonore pada wanita dapat bervariasi, dan seringkali beberapa wanita mungkin tidak mengalami gejala sama sekali.

Namun, ketika gejala muncul, berikut adalah beberapa gejala gonore yang bisa terjadi pada wanita:

1. Nyeri Perut Bawah

Beberapa wanita dengan gonore dapat merasakan nyeri atau ketidaknyamanan pada bagian bawah perut mereka. Nyeri ini seringkali dianggap sebagai tanda infeksi saluran reproduksi.

2. Pendarahan di Luar Siklus Menstruasi 

Penyakit kelamin ini dapat menyebabkan pendarahan di luar siklus menstruasi yang normal. Ini termasuk pendarahan setelah berhubungan seks atau pendarahan di antara periode menstruasi.

3. Nyeri saat Berhubungan Seks

eberapa wanita mungkin mengalami nyeri saat berhubungan seks sebagai akibat dari infeksi gonore.

4. Keluarnya Cairan yang Tidak Normal 

Seperti pada pria, wanita yang terinfeksi gonore juga dapat mengalami keluarnya cairan yang tidak normal dari area genital mereka. 

Cairan ini bisa berwarna kuning, hijau, atau putih, dan memiliki bau yang tidak sedap.

5. Sensasi Terbakar saat Buang Air Kecil 

Infeksi gonore dapat menyebabkan sensasi terbakar atau nyeri saat wanita buang air kecil.

Baca Juga: 4 Kisah Penderita Gonore

Pengobatan Gonore kepada Mantan Penderita yang Terinfeksi Lagi

Mantan Penderita Gonore 2
Ilustrasi Pengobatan Gonore kepada Mantan Penderita

Meskipun mereka telah sembuh dari infeksi gonore sebelumnya, terinfeksi lagi adalah kemungkinan yang nyata jika terjadi paparan dengan orang yang terinfeksi. 

Berikut langkah-langkah yang perlu diambil dalam pengobatan mantan penderita gonore yang terkena lagi:

1. Konsultasi dengan Dokter 

Segera konsultasikan diri Anda dengan dokter atau profesional medis yang berpengalaman dalam penyakit menular seksual. 

Mereka akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk mengkonfirmasi diagnosis gonore.

2. Pemberian Antibiotik 

Gonore biasanya mendapat pengobatan dengan antibiotik. Namun, pengobatan pertama kali mungkin tidak efektif jika Anda terkena jenis gonore yang telah menjadi resisten terhadap antibiotik tertentu. 

Oleh karena itu, dokter akan memilih antibiotik yang sesuai berdasarkan hasil tes laboratorium. Biaya suntik gonore sendiri bervariasi tergantung beberapa faktor.

3. Perawatan Pasangan Seksual 

Semua pasangan seksual Anda dalam periode kontak terakhir harus diperiksa dan, jika perlu, diobati juga. Ini penting untuk menghentikan penularan infeksi lebih lanjut.

4. Tindak Lanjut 

Setelah pengobatan gonore, penting untuk mengikuti instruksi dokter dan menyelesaikan seluruh regimen antibiotik, bahkan jika gejala telah mereda. Hal ini untuk memastikan bahwa infeksi benar-benar sembuh dan tidak kembali.

5. Pemeriksaan Kesehatan Berkala 

Setelah sembuh dari gonore, penting untuk menjalani pemeriksaan kesehatan seksual berkala. Ini dapat membantu mendeteksi infeksi gonore lebih awal jika terjadi paparan kembali.

Anda dapat konsultasi dokter kelamin secara online dan gratis di sini (Rahasia Terjamin):

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda yang mantan penderita gonore kembali terinfeksi, tentu Anda harus mengunjungi dan berobat di klinik gonore Jakarta yang terbaik dan tepercaya, solusi terbaiknya adalah Klinik Utama Pandawa.

Klinik Utama Pandawa juga merupakan klinik kulit dan kelamin Jakarta yang terbaik memiliki tim medis berpengalaman yang dapat memberikan diagnosis yang akurat, pengobatan yang tepat, serta konseling mengenai tindakan pencegahan. 

Dengan demikian, pasien dapat menghindari komplikasi serius dan penularan kembali, serta menjaga kesehatan seksual mereka secara efektif. 

Selain itu, privasi dan keamanan pasien dijamin, dan mereka juga dapat mengakses layanan tambahan yang mendukung perawatan yang komprehensif.

Untuk berkonsultasi online dengan dokter secara gratis, silahkan klik linik di bawah ini.

Referensi: 

Share: