Fimosis pada Bayi: Dampak, Kondisi dan Pengobatannya
Fimosis pada bayi adalah kondisi kulup penis yang tidak dapat ditarik mundur dari kepala penis. Kondisi ini dapat dikatakan normal … Read more
Fimosis atau yang dikenal juga dengan nama phimosis merupakan kelainan pada Mr. P yang belum disunat. Gangguan ini berupa kulit kepala penis atau kulup penis yang menempel erat dengan kepala penis. Keadaan ini merupakan sebuah hal yang normal pada balita dan anak-anak.
Fimosis ialah keadaan normal pada balita dan anak-anak yang diakibatkan kulit kepala atau kulup penis masih menempel pada kepala penis. Kulup tersebut belum terlepas secara sempurna dari kepala penis. Kulup bakal terlepas dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia anak.
Gangguan fimosis pada anak-anak yang belum disunat adalah keadaan normal karena menempelnya kulup ke kepala penis. Kulup penis anak nantinya merenggang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Umumnya pada usia 17 tahun kulup bakal terlepas sendirinya dengan sempurna.
Meski biasanya fimosis pada anak merupakan kondisi normal, ada juga kondisi yang harus diwaspadai pada penis anak. Kondisi tersebut yaitu saat kulup yang telah lepas kembali menempel atau kepala penis yang mengalami peradangan (balanitis).
Gangguan yang menimpa orang dewasa juga merupakan kondisi yang abnormal. Orang dewasa yang mengalami gangguan ini bisa menderita rasa sakit, perih, serta menurunnya hasrat seksual.
Pada dasarnya masalah ini adalah sebuah kondisi normal terjadi pada anak-anak yang belum disunat, khususnya anak usia di bawah tiga tahun. Sesudah itu, kulup penis bakal melonggar dengan sendirinya sehingga bisa digerakkan ataupun ditarik ke pangkal kepala penis.
Selain pada anak-anak, fimosis pun bisa menimpa orang dewasa yang belum disunat. Tak sama dengan anak-anak, kejadian pada orang dewasa adalah kondisi yang tidak normal. Masalah tersebut bisa disebabkan oleh beberapa alasan di bawah ini:
Gangguan pada orang dewasa lebih rentan terjadi pada seseorang yang cukup sering menggunakan kateter urine.
Tindakan pencegahan yang diperlukan dari masalah ini adalah mencegah adanya infeksi penis pada anak. Maka dari itu, orang tua harus mengajarkan anaknya agar selalu menjaga kebersihan serta mengeringkan penis secara rutin setiap hari.
Untuk orang dewasa, dilakukannya pembersihan penis untuk mencegah terjadinya atau terulangnya fimosis. Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membersihkan penis adalah sebagai berikut:
Fimosis pada bayi adalah kondisi kulup penis yang tidak dapat ditarik mundur dari kepala penis. Kondisi ini dapat dikatakan normal … Read more
Fimosis adalah kondisi medis di mana kulup penis tidak bisa ditarik mundur dari kepala penis, ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, rasa … Read more
Penyakit fimosis adalah kondisi di mana kulup penis tidak dapat tertarik ke belakang dari kepala penis. Pada bayi dan anak-anak, … Read more
Sunat (sirkumsisi) merupakan prosedur bedah untuk membuang kulup (preputium) yang menutupi ujung penis. Prosedur ini telah dilakukan selama berabad-abad dan … Read more
Fimosis adalah kondisi medis pada penis yang membingungkan dan sering memunculkan pertanyaan, apakah bisa sembuh sendiri tanpa intervensi medis? Pemahaman … Read more
Fimosis adalah kondisi medis yang dapat memengaruhi kesehatan pria secara keseluruhan, lalu seperti apa pengobatan yang efektif untuk kondisi ini. … Read more
Fimosis adalah kondisi kulit penis yang menutupi ujung penis (glans) sehingga sulit atau tidak dapat ditarik mundur. Fimosis terjadi ketika … Read more
Gangguan Parafimosis – Halo Sahabat Pandawa semua. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga Sahabat Pandawa sekalian selalu diberikan kesehatan di … Read more
Gangguan Fimosis – Halo Sahabat Pandawa, apa kabar? Semoga Sahabat Pandawa sehat selalu yaa! Kebanyakan laki-laki di Indonesia menjalani … Read more