Perbedaan Gonore dan Sifilis – Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Perbedaan gonore dan sifilis adalah sifilis merupakan Penyakit Menular Seksual (PMS) yang disebabkan oleh Treponema paladium, sedangkan gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.

Penyakit Menular Seksual adalah infeksi yang berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. Kontak ini biasanya dapat berupa seks vaginal, oral, atau anal. Namun terkadang, mereka juga dapat menyebar melalui kontak fisik intim lainnya.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah ada perbedaan gonore dan sifilis yang lebih spesifik? Jika ada apa perbedaannya? Berikut pembahasan lengkapnya.

Apa itu Penyakit Sifilis?

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh patogen yang disebut Treponema paladium. Penyakit ini dimulai dari sebuah rasa sakit yang terlihat namun tidak terasa sakit, biasanya pada alat kelamin, rektum, atau mulut.

Biasanya, sifilis menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan luka ini. Setelah infeksi awal, bakteri dapat tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum menjadi aktif kembali.

Sifilis dibagi menjadi beberapa tahap yaitu sifilis awal (3 minggu sampai 6 minggu), sifilis sekunder (6 minggu sampai 6 bulan), dan sifilis tersier (setelah 6 bulan).

Sifilis tahap awal memiliki gejala seperti luka yang disebut chancre yang terjadi pada alat kelamin, anus, rektum, atau di sekitar mulut.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Sifilis sekunder menunjukkan gejala seperti ruam penny tembaga di telapak tangan dan telapak kaki, ruam yang berbeda di bagian tubuh yang lain, lesi seperti kutil lembab di selangkangan, bercak putih di dalam mulut, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, rambut rontok, dan penurunan berat badan.

Sifilis tersier memiliki gejala, termasuk masalah pada jantung, otak, dan saraf. Orang juga bisa menjadi lumpuh, buta, tuli, terkena demensia, atau impotensi karena sifilis tersier.

Sifilis dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes cairan serebrospinal. Selain itu, pengobatan yang direkomendasikan untuk sifilis primer, sekunder, atau tersier adalah injeksi penisilin tunggal.

Artikel lainnya: Sifilis Stadium 1, Stadium 2, Laten dan Tersier

Apa Itu Penyakit Gonore?

Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Tanda dan gejala pada pria termasuk nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan seperti nanah dari ujung penis, dan nyeri atau bengkak di salah satu testis.

Tanda dan gejala pada wanita termasuk peningkatan keputihan, buang air kecil yang menyakitkan, pendarahan vagina setelah hubungan seksual, dan nyeri perut atau panggul.

Gejala lain mungkin termasuk keluarnya nanah dari rektum, bercak darah merah terang pada tisu toilet, mengejan saat buang air besar, sakit mata, kepekaan terhadap cahaya, keluarnya nanah seperti dari satu atau kedua mata, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening.

Baca Juga: Penyakit Kencing Nanah atau Gonore Adalah?

Gonore dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik, tes urin, dan tes swab pada area yang terkena.

Selain itu, pengobatan gonore termasuk suntikan antibiotik ceftriaxone, antibiotik azithromycin oral atau antibiotik gemofloxacin oral untuk orang dewasa, dan antibiotik ceftriaxone 25 sampai 50mg/kg berat badan secara intravena untuk bayi.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Ternyata Gonore dan Sifilis Punya Kesamaan

Sifilis dan gonore ternyata memiliki persamaan dan beberapa persamaan itu antara lain sebagai berikut:

  • Sifilis dan gonore adalah dua penyakit menular seksual yang berbeda.
  • Keduanya adalah penyakit menular seksual utama.
  • Mereka disebabkan oleh bakteri.
  • Kedua penyakit tersebut menyebabkan ruam di berbagai bagian tubuh.
  • Penyakit ini diobati dengan antibiotik.

Perbedaan Gonore dan Sifilis

Perbedaan Gonore Dan Sifilis
Seorang Dokter Menjelaskan Perbedaan Gonore dan Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema paladium, sedangkan gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Inilah perbedaan utama antara sifilis dan gonore

Selain itu, sifilis lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, sedangkan gonore terlihat pada pria dan wanita secara seimbang. Adapun perbedaannya antara lain sebagai berikut:

1. Gejala-Gejala Penyakit Sifilis dan Gonore

Mengetahui penyakit sifilis dan gonore bisa Anda ketahui dari gejala-gejalanya. Sama-sama penyakit menular seksual yang bisa menyerang wanita maupun pria, bahkan bayi, gejala keduanya berbeda. Gejala penyakit sifilis biasanya berupa munculnya luka infeksi, ruam, nyeri dan pembengkakan kelenjar bening.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa penyakit sifilis mempunyai beberapa tingkatan. Pada penderita sifilis primer biasanya hanya menunjukan gejala muncul satu maupun dua luka di bagian kelamin, dubur hingga area mulut.

Berbeda dengan sifilis sekunder, biasanya selain muncul luka juga dibarengi keluhan nyeri, demam dan ruam kulit. Bisa terlihat bahwa gejala sifilis primer dan sekunder termasuk dalam hal ringan. Lain lagi jika sudah mengidap sifilis tersier maka gejalanya bisa lebih parah dan menyerang organ-organ krusial.

Penyakit sifilis ada juga yang tidak memiliki gejala-gejala yang disebut dengan sifilis laten. Sedangkan gejala-gejala penyakit gonore yang paling umum seperti rasa sakit saat BAK (Buang Air Kecil), muncul cairan keruh dari alat kelamin, keluar nanah hingga nyeri haid bahkan pendarahan.

Sedangkan pria yang terkena gonore tanda-tanda yang muncul biasanya keluar cairan berwarna dari penis baik warna putih atau hijau hingga kuning. Selain itu, gejalanya juga terjadi pembengkakan pada bagian testis. Beberapa gejala lainnya seperti nyeri dubur, rasa gatal dan juga pendarahan.

Hal yang paling mudah Anda ingat untuk memudahkan mengetahui perbedaannya adalah sifilis tanda-tandanya yaitu berupa munculnya luka di area kelamin. Sifilis juga memiliki sebutan lain yaitu raja singa. Sedangkan gonore lebih identic dengan tanda-tandanya berupa munculnya nanah.

Baca Juga: Biaya Pengobatan Gonore di Klinik Pandawa Jakarta

2. Diagnosis Penyakit Gonore dan Sifilis

Setelah mengetahui perbedaan gonore dan sifilis dari gejalanya. Anda juga perlu mengetahui bahwa diagnosis kedua penyakit tersebut metodenya berbeda. Diagnosis gonore dilakukan dengan cara tes laboratorium.

Biasanya setelah dokter mendiagnosa pasien berpotensi gonore maka akan dilakukan beberapa tes seperti pewarnaan gram, Amplifikasi Asam Nukleat Gonore, kultur gonokokus dan tes cepat gonore. Prosedur tes ini dilakukan dengan mengambil sampel urin, dan swab dibagian berpotensi seperti vagina.

Berbeda dengan penyakit kelamin sifilis, diagnose yang dilakukan yaitu dengan melakukan tes serologis treponemal dan non treponemal. Selain itu, untuk kasus sifilis tertentu deteksi positif tidaknya melalui CSF, pemindaian tomografi terkomputasi (CT), dan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI).

3. Bakteri Penyebabnya Gonore dan Sifilis

Memang benar penyakit gonore dan sifilis penyebabnya adalah bakteri. Namun, varian bakteri yang dimaksud juga berbeda. Bakteri yang menyebabkan penyakit gonore disebut dengan Neisseria gonorrhoeae, sedangkan bakteri penyebab sifilis adalah Treponema Pallidum.

4. Cara Penularan Gonore dan Sifilis

Selain beberapa hal di atas, perbedaan gonore dan sifilis juga terlihat dari cara penularannya. Pada orang dewasa memang penularan penyakit kelamin gonore dan sifilis ini kurang lebih sama yaitu melalui kontak seksual, aktivitas seks tanpa alat kontrasepsi, dan seks oral.

Namun, penularan gonore dan sifilis pada bayi ini berbeda alurnya. Ibu hamil pengidap sifilis dapat menularkan penyakitnya melalui tali pusar sejak masih dalam kandungan. Efeknya pun bisa menyebabkan bayi lahir prematur, keguguran, kematian neonatal dan lain-lain.

Efek dari sifilis pada ibu hamil kepada calon bayinya jika tidak segera ditangani bisa terlihat bahkan sejak masih dalam kandungan. Ini berbeda dengan gonore, dimana bayi bisa tertular dari ibunya selama proses persalinan berlangsung.

Saat persalinan bayi bisa tertular gonore karena bersentuhan dengan area yang terinfeksi. Hal tersebut bisa menimbulkan masalah seperti terjadinya gangguan penglihatan pada bayi. Sedangkan dampak lainnya jika masih dalam kandungan bisa berupa air ketuban pecah, dan bayi lahir secara prematur.

Baca Juga: Berapa Biaya Pengobatan Sifilis (Raja Singa)? Bisa Disembuhkan!

5. Pengobatan Gonore dan Sifilis

Perbedaan gonore dan sifilis juga bisa diketahui dari cara pengobatannya. Penyakit sifilis yang belum termasuk kategori akut pengobatannya adalah dengan mengkonsumsi antibiotik. Antibiotik yang biasa diberikan untuk penderita sifilis adalah penisilin G parenteral.

Pemberian antibiotik terhadap pasien penderita sifilis umumnya dilakukan secara intramuscular dengan satu dosis. Namun, jika penderita mengalami sifilis laten, maka jumlah dosis yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhannya.

Penyakit gonore memiliki treatment pengobatan yang hampir mirip yaitu menggunakan antibiotik untuk menekan bakteri patogen. Hanya saja jenis antibiotik yang diberikan dapat berupa cefixime (antibiotik oral), dan ceftriaxone parenteral.

Selain kedua jenis antibiotik tersebut penderita gonore biasanya juga dibeikan Azitromisin. Obat tersebut sudah cukup familiar dan selain bisa melawan bakteri Neisseria gonorrhoeae ternyata juga cocok untuk pengobatan Chlamydia.

Selain dibantu dengan pemberian antibiotik baik pengobatan gonore juga bisa dipercepat dengan mengkonsumsi makanan tertentu. Beberapa sumber gizi vitamin seperti A, C dan Zink dibutuhkan pasien penderita gonore agar bisa sembuh lebih cepat.

Pada intinya, baik gonore maupun sifilis sama-sama memerlukan pemeriksaan awal untuk mengetahui cara pengobatannya.

Oleh sebab itu, ketika merasakan sejumlah gejala, anda disarankan untuk mengunjungi Klinik Sifilis Jakarta atau Klinik Gonore terdekat yang berpengalaman menangani penyakit Kulit dan Kelamin.

Salah satu yang sudah berpengalaman adalah Klinik Kulit dan Kelamin yang merupakan Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin No. 1 yang Terbaik dan Terpercaya di Indonesia.

Klinik Utama Pandawa memiliki dokter spesialis kulit dan kelamin yang profesional di bidangnya. Selain itu anda juga bisa melakukan konsultasi gratis secara online untuk mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya.

Hal yang Harus Diperhatikan Penderita Gonore dan Sifilis Setelah Pengobatan

Masa penyembuhan penyakit menular seksual baik gonore maupun sifilis pada setiap pasien bisa saja berbeda. Hal tersebut karena pengaruh tingkat kekebalan tubuh, dan tingkat keparahannya. Seseorang memiliki kemungkinan terjangkit gonore dan juga sifilis secara bersamaan.

Namun, selama proses pendeteksian bisa secepat mungkin hal tersebut bisa disembuhkan. Terlepas adanya perbedaan gonore dan sifilis dari segi pengobatan. Bagi Anda yang sudah dinyatakan sembuh baik dari sifilis maupun gonore perlu memperhatikan waktu berhubungan seksual pasca pengobatan.

Setidaknya Anda perlu menunggu selama 7 hari pasca pengobatan, untuk menghindari adanya kemungkinan buruk. Apalagi pengobatan PMS yang kerap memiliki dampak resistensi antibiotik. Tentunya jika mengalami hal itu Anda dan pasangan dianjurkan untuk mengulangi tes pemeriksaan.

Baca Juga:

Hal yang perlu diingat adalah bahwasanya meskipun telah dinyatakan sembuh, Anda tetap memiliki kemungkinan tertular kembali. Jadi, apabila ditanya kapan harus ke dokter spesialis kulit dan kelamin, mka sesegera mungkin harus Anda lakukan, apalagi jika sebelumnya memiliki riwayat positif.

Anda bisa mengunjungi Klinik Pandawa Jakarta yang menawarkan fasilitas lengkap dan biaya perawatan bersaing. Bagi Anda yang masih ragu untuk datang langsung bisa mencoba konsultasi gratis terlebih dahulu dengan dokter online di Klinik Pandawa.

Referensi:

Share: