9 Penyebab Keputihan dan Mengenali Warna pada Keputihan

Secara umum, keputihan adalah reaksi tubuh yang normal dan alami untuk membersihkan miss V. Keputihan dapat terjadi pada setiap wanita minimal sekali dalam seumur hidup yang telah melewati masa puber. Meskipun demikian, ada beberapa penyebab keputihan selain reaksi normal tersebut.

Keputihan adalah cairan dengan warna agak putih atau cairan bening yang keluar dari miss V Anda. Tidak hanya berwarna putih atau bening saja, keputihan bisa memiliki warna lain.

Perbedaan warna dan aroma tersebut dapat menjadi indikator kondisi tubuh. Untuk itu, cek beberapa penyebabnya pada artikel ini! Sebelum membaca lebih lanjut, tonton video dibawah ini ya tentang “Keputihan Kok Tidak Normal?”

Kenali Keputihan Tidak Normal, Berbahaya Jika Dibiarkan ! (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Penyebab Munculnya Keputihan Abnormal

Secara umum, keputihan adalah bentuk reaksi alamiah yang terjadi secara berkala dengan tujuan untuk melindungi dan membersihkan miss V. Keluarnya keputihan juga dipengaruhi oleh siklus menstruasi, untuk keputihan yang normal.

Selain sebagai reaksi untuk pembersihan vagina, keputihan juga bisa terjadi karena adanya masalah pada vagina. Mulai dari infeksi yang ringan hingga berat dapat ditandai dengan adanya atau terjadinya keputihan abnormal.

Beberapa penyebab munculnya keputihan abnormal dikarenakan oleh infeksi parasit trikomoniasis atau trich, jamur candida, bakteri vaginosis (BV), klamidia, serta gonore, dan paparan radikal bebas penyebab kanker. 

Penyebab keputihan ini dapat Anda kenali untuk mengantisipasi penyakit atau masalah yang serius.

Artikel Lainnya: Keputihan Tidak Normal

Penyebab Keputihan yang Bisa Jadi Tanda Penyakit

Penyebab Keputihan 2
Ilustrasi Penyebab Keputihan

Apa yang dimaksud dengan keputihan abnormal? keputihan abnormal ditandai dengan perubahan jumlah cairan yang keluar, konsistensi, bau, serta warna.

Munculnya keputihan abnormal dapat mengindikasikan adanya masalah terhadap kesehatan atau adanya infeksi di miss V.

1. Infeksi Jamur

Infeksi jamur, khususnya oleh spesies Candida albicans dapat menyebabkan keputihan. Kondisi ini juga sering disebut dengan kandidiasis atau candidiasis.

Jamur ini umumnya menginfeksi pada bagian tubuh yang lembab, seperti saluran pencernaan, mulut, serta organ intim.

Jamur spesies Candida albicans dapat menginfeksi siapa saja yang memiliki imunitas tubuh rendah atau daya tahan tubuh yang lemah. Seperti seseorang yang mengidap kanker dan tengah menjalani kemoterapi, diabetes, serta HIV/AIDS.

Infeksi jamur Candida albicans pada organ intim ditandai dengan miss V terasa gatal, kemerahan, dan membengkak.

Selain itu, juga ditandai dengan nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil, dan terjadinya keputihan dengan visualisasi seperti keju disertai dengan aroma tidak sedap.

2. Kencing Nanah atau Gonore

Penyebab terjadinya keputihan yang kedua adalah kencing nanah atau Gonore. Gonore merupakan jenis penyakit kelamin penyebab keputihan menjadi abnormal.

Adapun penyebab dari penyakit ini adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyebaran bakteri ini sering kali ditularkan melalui kontak seksual, termasuk hubungan vaginal, oral, dan anal.

Infeksi bakteri Neisseria  dapat menginfeksi leher rahim atau serviks. Indikator terjadinya infeksi gonore adalah dengan munculnya keputihan dengan kuantitas yang jauh lebih banyak dari biasanya.

3. Vaginosis Bakterialis

Infeksi Bacterial vaginosis  (BV) juga bisa menjadi salah satu penyebab keputihan abnormal. Infeksi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan bakteri jahat dan baik di dalam miss V. Secara umum, belum diketahui faktor penyebab risiko yang memicu ketidakseimbangan ini.

Adapun risiko pemicunya adalah perilaku seks tidak aman seperti tidak memakai kondom saat berhubungan intim dan sering kali gonta- ganti pasangan intim. Selain itu, juga bisa dipicu oleh kurang menjaga kebersihan miss V.

Ciri-ciri keputihan karena infeksi bakteri vaginosis adalah keputihan berwarna keabu-abuan, putih, maupun berwarna hijau. Selain dari warna, juga ditandai dengan miss V yang terasa gatal dan berbau busuk menyengat.

Ketika Anda keputihan disertai dengan miss V yang gatal dan berbau, bisa jadi itu adalah tanda-tanda dari infeksi vaginosis.

Baca Juga: Vaginosis Bakterialis: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Bahaya Komplikasi

4. Klamidia

Klamidia juga menjadi salah satu penyebab keputihan abnormal yang dapat menular. Adapun penularan bakteri ini adalah melalui hubungan seks vaginal (vagina), anal (anus), dan oral (mulut).

Gejala dari penyakit ini sering kali diabaikan karena cukup ringan, sehingga tidak banyak yang dapat menyadarinya. Beberapa gejala akibat infeksi bakteri klamidia antara lain keputihan yang sering terjadi sekitar 1 hingga 2 minggu setelah terpapar infeksi.

Selain itu, ini ditandai dengan keputihan yang berwarna kekuningan dan berbau menyengat terus menerus.

5. Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul juga ditandai dengan munculnya keputihan abnormal. Infeksi ini ditularkan seks tanpa kondom, dan dapat menyebar ke saluran tuba, ovarium, serta ke rahim. Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri, seperti bakteri klamidia dan gonore.

Keputihan yang keluar akibat penyakit radang panggul memiliki karakteristik bau yang tidak sedap, warna keputihan yang tidak biasa dengan jumlah berlebihan.

Risiko terkena penyakit radang panggul bagi seorang yang aktif dalam seksual sebelum berusia 25 tahun dan memiliki lebih dari satu pasangan.

6. Trikomoniasis

Penyebab keputihan yang berikutnya adalah disebabkan oleh parasit. Trikomoniasis termasuk penyakit menular seksual yang dapat menyebar selama hubungan seks.

Perkiraan parasit jenis ini dapat menginfeksi sekitar 5 hingga 28 hari. Masa tersebut merupakan masa-masa inkubasi saat mulai terpapar.

Parasit penyebab trikomoniasis yang menginfeksi organ vital perempuan juga menjadi penyebab terjadinya keputihan abnormal.

Seperti halnya keputihan abnormal lainnya, yakni mengeluarkan bau busuk dengan warna keputihan berwarna kuning, hijau, atau bahkan abu-abu.

Yang berisiko terjangkit trikomoniasis adalah orang-orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual.

Karena termasuk sebagai penyakit menular, orang dengan banyak pasangan akan rentan terkena dan terinfeksi. Hal tersebut juga didukung, apabila tidak mempraktikkan seks yang aman.

Baca Juga: Biaya Pengobatan Trikomoniasis

7. Kanker Serviks

Penyebab keputihan berikutnya juga bisa dikarenakan adanya kanker serviks. Kanker serviks adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh HPV (human papillomavirus).

Kanker ini termasuk penyakit serius dengan penyebaran yang cepat hingga menyebabkan kematian.

Gejala awal yang mengindikasikan adanya kanker serviks sulit untuk dikenali. Secara umum, gejala adanya kanker serviks dapat diketahui saat sel kanker sudah menyebar dan tumbuh.

Pertumbuhan sel kanker yang menembus lapisan atas pada jaringan serviks hingga jaringan di bawah-bawahnya.

Pada kondisi yang seperti itu, umumnya sel prakanker terus berkembang dan tidak dapat diobati. Indikasi pada fase awal perkembangan kanker ini bisa ditandai dengan adanya keputihan abnormal.

Ketika Anda mengalami keputihan abnormal, jangan mengabaikannya karena bisa jadi tanda-tanda dari adanya kanker serviks. Karakteristik dari keputihan akibat kanker serviks ditandai dengan keputihan berwarna bening atau putih dengan tekstur cair.

Pada kasus yang lain, keputihan karena kanker serviks ditandai dengan warna coklat disertai dengan darah. Aroma tidak sedap seperti bau busuk juga menyertai keputihan abnormal ini.

8. Servisitis atau Radang Leher Rahim

Penyakit serius yang ditandai dengan adanya keputihan abnormal berikutnya adalah radang leher rahim atau servisitis.

Penyakit peradangan yang terjadi pada ujung bawah rahim yang dekat dengan bukaan vagina ini seringkali disebabkan oleh herpes kelamin, gonore, klamidia, dan trikomoniasis.

Selain karena infeksi bakteri menular dan pertumbuhan bakteri berlebih, radang leher rahim juga bisa diakibatkan oleh alergi terhadap alat kontrasepsi dan bahan kondom.

Saat mulai terinfeksi, penyakit radang leher rahim tidak menimbulkan gejala. Namun pada beberapa kasus, menunjukkan gejala yang cukup jelas. Adapun salah satu gejalanya adalah keputihan dengan warna yang abnormal dengan kuantitas yang cukup banyak.

9. Vaginitis atau Peradangan pada Vagina

Penyakit yang ditandai dengan keputihan abnormal berikutnya adalah peradangan pada vagina. Vaginitis disebabkan oleh infeksi dan juga dapat disebabkan oleh kurangnya kadar estrogen dan kelainan kulit.

Kadar estrogen yang berkurang setelah menopause dapat menyebabkan terjadinya vaginitis. Infeksi tersebut ditandai dengan miss V yang gatal, keputihan yang berwarna tidak normal, disertai dengan bau tidak sedap, dan jumlah yang berlebihan.

Penyebab keputihan abnormal ini harus Anda perhatikan dengan baik agar tidak menimbulkan masalah yang lebih serius.

Baca Juga: Penyakit Vaginitis: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Mengenali Warna pada Keputihan

Seperti yang telah Anda simak mengenai penyebab keputihan, bahwa ada perbedaan warna pada keputihan normal dan yang tidak normal.

Secara umum, ini diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan dengan jenis masalahnya. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing golongan:

1. Keputihan Warna Putih atau Bening

Warna putih atau bening tanda ada tanda-tanda lainnya menunjukkan terjadinya keputihan normal sebagai bentuk reaksi pembersihan vagina.

Apabila keputihan Anda berwarna putih dengan kekentalan yang lebih dari biasanya dan disertai gatal, mengindikasikan adanya infeksi jamur.

2. Keputihan Berwarna Hijau, Kuning, dan Abu-Abu

Golongan warna keputihan yang berikutnya adalah hijau, kuning, dan abu-abu. Apabila Anda mengalami keputihan dengan warna yang telah disebutkan tersebut, memungkinkan terjadinya infeksi bakteri atau IMS (menular seksual).

Secara umum, warna keputihan yang seperti ini disertai dengan bau yang tidak sedap. Bau menyengat tersebut akan berlangsung cukup lama.

3. Keputihan Warna Merah atau Kecoklatan

Golongan warna keputihan yang berikutnya adalah merah atau cokelat. Secara umum, keputihan dengan warna tersebut terjadi saat siklus menstruasi tidak teratur dan pendarahan implantasi (kehamilan).

Keluarnya keputihan merah atau kecoklatan di luar siklus menstruasi, memungkinkan indikasi dari adanya infeksi atau masalah pada miss V Anda.

Baca Juga: Keputihan Saat Hamil

Mengenal Ciri-Ciri Keputihan

Ada 4 faktor untuk mengenali keputihan normal dan yang tidak normal. Keempat faktor tersebut adalah warna, bau, tekstur, dan jumlah.

Terjadinya jumlah keputihan yang Anda keluarkan bisa menjadi indikasi adanya ketidakberesan pada kesehatan vagina. Beberapa orang mengeluarkan keputihan dengan jumlah yang banyak, sebagian kasus justru mengeluarkan keputihan yang sedikit.

Selain jumlah, juga ada tekstur yang bisa menjadi pembeda antara keputihan normal dan yang tidak normal. Keputihan berkisar mulai dari encer dan lengket hingga kental dan pucat adalah keputihan yang masih normal.

Baca Juga: Keputihan Seperti Nanah dan Berbau Amis? Cek Segera!

Sedangkan apabila terjadi infeksi atau gangguan kesehatan pada vagina, konsistensi keputihan tersebut dapat berubah. Perubahan tersebut bisa menjadi keputihan yang kental, menimbulkan rasa gatal, berbusa, dan berbau busuk.

Berdasarkan uraian di atas tentang penyebab keputihan, Anda bisa lebih tepat dalam pencegahannya. Namun, apabila keputihan tetap Anda alami, kapan harus ke dokter yang tepat?

Semakin dini Anda mengetahui gejalanya, semakin tepat untuk konsultasi di Klinik Ginekologi Jakarta atau Klinik Keputihan terbaik seperti Klinik Utama Pandawa. Klinik Pandawa memiliki layanan Klinik Ginekologi dan Klinik Kulit dan Kelamin terbaik di Indonesia bisa menjadi pilihan yang tepat.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan konsultasi dokter online terkait penyebab keputihan secara gratis di Klinik Pandawa (Rahasia Terjamin).

Referensi:

Share: