Seperti Apa Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil? Cek Di Sini!

Meskipun sering dianggap sebagai tanda mau haid, keputihan yang terjadi pada wanita juga bisa menjadi tanda kehamilan, lalu apa perbedaan yang mendasari dari kedua kondisi ini? Keputihan saat mau haid dan hamil tentu saja memiliki beberapa perbedaan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja perbedaan keputihan mau haid dan hamil agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Keputihan adalah hal wajar yang terjadi pada wanita, yakni merupakan kondisi ketika cairan atau lendir keluar dari vagina. Keluarnya cairan ini adalah proses alami tubuh guna menjaga kelembaban organ kewanitaan. Cairan tersebut akan keluar bersama dengan bakteri dan sel-sel mati sehingga vagina terlindungi dari risiko infeksi berbagai penyakit. Ketika PMS, produksi hormon dalam tubuh akan meningkat dan menyebabkan vagina menjadi lembab sehingga keputihan terjadi.

Keputihan terbilang wajar apabila dialami saat menjelang menstruasi atau ibu hamil yang mengalami perubahan hormon. Hanya saja, jika kondisi tersebut terjadi di waktu lain serta diikuti gejala tertentu seperti bau menyengat atau rasa sakit, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Artikel Lainnya: Keputihan Putih Susu – Penyebab, Gejala, & Cara Mengatasi

Kenapa Terjadi Keputihan Sebelum Haid?

Keputihan sebelum haid adalah fenomena yang normal dan umum terjadi pada banyak wanita. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi sepanjang siklus menstruasi. Sebelum haid, kadar hormon estrogen meningkat, yang merangsang kelenjar di leher rahim untuk memproduksi lebih banyak lendir serviks.

Keputihan ini berfungsi untuk membersihkan dan melembapkan vagina, serta sebagai bagian dari mekanisme tubuh untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan flora vagina. Umumnya, keputihan sebelum haid berwarna putih atau bening dan tidak berbau, serta tidak menyebabkan gatal atau iritasi. Jika keputihan disertai dengan gejala yang tidak biasa, seperti bau yang kuat atau perubahan warna, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada infeksi atau kondisi medis lain.

Source: Youtube Klinik Utama Pandawa

Baca Juga: 9 Penyebab Keputihan dan Mengenali Warna pada Keputihan

Keputihan Tanda Mau Hamil

Selain menjelang menstruasi, keputihan juga wajar terjadi ketika mau hamil, bahkan beberapa menganggap kondisi tersebut adalah tanda awal kehamilan. Sayangnya, tidak sedikit yang menyadari hal tersebut dan menganggap sebagai keputihan biasa.

Pada umumnya, keputihan tanda hamil akan muncul di minggu pertama atau kedua setelah terjadi pembuahan sel telur. Ciri utama keputihan ini adalah cairan berwarna kental putih seperti susu dan teksturnya tebal. Karena tekstur dan warnanya hampir sama, banyak wanita sulit untuk melihat perbedaan keputihan mau haid dan hamil.

Meski begitu, volume keputihan sebagai pertanda hamil biasanya memiliki volume lebih tinggi sehingga ibu hamil disarankan menggunakan pantyliner demi kenyamanan.

Baca Juga: 13 Cara Mengatasi Keputihan

Apa Saja Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil?

Perbedaan Keputihan Mau Haid Dan Hamil 2
Ilustrasi Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil

Setelah mengetahui masing-masing ciri normal kedua kondisi di atas, maka selanjutnya akan lebih mudah melihat perbedaan keputihan mau haid dan hamil. Menurut beberapa sumber, ada beberapa poin penting yang membedakan keduanya.

1. Volume Keputihan

Meskipun secara sekilas keputihan tanda haid dan hamil memiliki ciri yang sama, namun terdapat perbedaan yang cukup bisa Anda lihat, yakni dari volume cairannya.

Keputihan sebagai tanda hamil umumnya memiliki volume yang lebih banyak daripada sebelum menstruasi. Inilah sebabnya ibu hamil akan merasakan celana yang cepat basah. Oleh karena itu, ibu hamil perlu menggunakan pantyliner. Hanya saja, hindari pantyliner dengan pewangi tambahan karena dapat memicu beberapa masalah terutama pada vagina.

2. Warna Cairan

Jika Anda perhatikan lebih saksama, cairan yang terjadi pada keputihan haid berbeda dengan saat menjelang hamil. Keputihan sebagai tanda hamil biasanya berwarna putih seperti susu. Meski begitu, terkadang cairan tersebut juga berwarna putih kekuningan.

3. Tekstur

Sementara itu, jika dilihat dari tekstur, keduanya agak sulit untuk dibedakan. Namun, apabila dirasakan betul-betul, cairan keputihan tanda hamil akan terasa lebih lengket dan cair. Hal tersebut berbeda dengan keputihan menjelang haid yang lebih encer.

4. Waktu Kemunculan

Terakhir, perbedaan bisa Anda lihat dari waktu kemunculannya. Keputihan tanda hamil biasanya terjadi satu atau dua minggu setelah terjadi pembuahan. Kemudian, volumenya juga akan terus bertambah seiring bertambahnya masa kehamilan.

Jika keputihan berbau busuk dan disertai rasa gatal, segera kunjungi klinik ginekologi Jakarta untuk melakukan diagnosis dan pengobatan terbaik. Keputihan seperti ini umumnya terjadi akibat infeksi bakteri ataupun infeksi menular seksual.

Baca Juga: 8 Penyebab Keputihan Gatal dan Cara Mengatasinya

Kapan Harus ke Dokter?

Spesialis Kulit dan Kelamin

Apabila keputihan yang terjadi masih kondisi normal, baik itu menjelang haid maupun sebagai tanda kehamilan, maka tidak perlu untuk datang ke dokter. Wanita hanya perlu beristirahat dan membersihkan keputihan hingga benar-benar bersih.

Sementara itu, ketika muncul gejala-gejala tidak normal seperti tekstur menggumpal atau cairan berwarna kuning kehijauan, segera periksakan ke dokter. Kemunculan gejala lain seperti rasa sakit di area kewanitaan juga perlu Anda perhatikan.

Dengan memeriksakan ke dokter, maka pasien akan mendapatkan penanganan lebih tepat sehingga kemungkinan buruk bisa berkurang. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat dengan dosis khusus terutama pada ibu hamil agar kandungan di dalamnya tidak terganggu.

Namun, pastikan untuk mendatangi klinik ginekologi yang terpercaya untuk mendapatkan hasil maksimal, salah satunya adalah Klinik Utama Pandawa. Klinik tersebut telah menyediakan layanan ginekologi maupun spesialis kulit dan kelamin dengan tenaga medis profesional di bidangnya.

Bahkan, jika masih belum paham terkait perbedaan keputihan mau haid dan hamil atau terdapat pertanyaan lainnya, pasien bisa melakukan konsultasi dokter online. Selain bisa mendapatkan solusi yang tepat, kerahasiaan privasi pasien juga terjamin.

Konsultasi Dokter Online
Referensi
Share: