Vaginosis Bakterialis: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Bahaya Komplikasi

vaginosis bakterialisVaginosis Bakterialis – Halo Sahabat Pandawa, bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya! Selayaknya seperti kehidupan rumah tangga, kehidupan seksual haruslah juga berjalan dengan harmonis. Salah satu cara menjaga keharmonisan dalam berhubungan seksual adalah turut menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kamu. Hal ini dikarenakan organ intim yang tidak bersih dan sehat akan berbahaya untukmu pasangan.

Salah satu yang mengancam kesehatan organ intim, khususnya organ intim vagina ialah vaginosis bakterialis. Kondisi ini bisa mengakibatkan efek yang cukup buruk untuk kesehatan vagina kamu karena bisa menyebabkan iritasi, gatal, kemerahan, dan juga pembengkakan di area vagina.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini Klinik Pandawa akan memberikan informasi seputar vaginosis bakterialis seperti pengertiannya, gejala, penyebab, bahaya, dan juga cara mengobatinya. Untuk itu, simak terus artikel ini ya Sahabat Pandawa agar lebih jelas dan memahaminya secara mendalam. Yuk disimak!

 

Apa itu vaginosis bakterialis?

Vaginosis bakterialis merupakan sebuah infeksi vagina yang terjadi karena terganggunya keseimbangan bakteri penyang ada di dalam vagina. Pada umumnya, tubuh mempunyai bakteri baik yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri jahat yang bisa menyebabkan infeksi. Akan tetapi, pada penderita vaginosis bakterialis kadar bakteri baik di dalam vagina berkurang sehingga tak mampu melawan infeksi yang terjadi.

Vaginosis bakterialis bisa dialami oleh perempuan pada segala usia. Akan tetapi, sebagian besar kasus ini terjadi saat perempuan berada dalam masa reproduksi, yaitu pada usia 15 – 44 tahun. Gangguan ini tergolong infeksi ringan. Tetapi, jika dibiarkan tanpa adanya pengobatan bisa menyebabkan infeksi menular seksual. Bila infeksi bakteri vagina terjadi ketika hamil maka risiko mengalami komplikasi kehamilan menjadi lebih tinggi.

 

Gejala vaginosis bakterialis

Vaginosis bakterialis kerapkali tidak menimbulkan gejala. Tetapi, pada sebagian wanita gejala utama gangguan ini ialah keputihan. Keputihan tersebut mempunyai tekstur yang encer dan berwarna kelabu/ putih. Keputihan pun mengeluarkan bau yang amis, terutama saat menstruasi atau melakukan hubungan seks dengan pasangan.

Selain itu, ada juga gejala lain yang mungkin muncul, misalnya vagina terasa gatal dan nyeri. Rasa perih ketika buang air kecil dan berhubungan seksual pun bisa terjadi. Segera konsultasikan dengan dokter ketika mengalami gejala-gejala tersebut.

Berikut adalah gejala yang umumnya muncul pada kasus ini:

  • Keputihan yang berwarna putih keabuan dan berbau amis
  • Terjadi iritasi di daerah vagina
  • Vagina terasa gatal dan terbakar
  • Vagina kemerahan akibat iritasi
  • Vulva menjadi bengkak

 

Penyebab vaginosis bakterialis

Gangguan ini terjadi akibat pertumbuhan yang berlebih dari bakteri tertentu sehingga mengganggu keseimbangan alami bakteri yang terdapat di vagina. Terdapat dua jenis bakteri di dalam vagina, yaitu bakteri baik dan bakteri jahat. Bakteri baik ialah bakteri Lactobacillus. Bakteri inilah yang berguna membatasi pertumbuhan bakteri jahat dengan menjaga pH normal atau tingkat keasaman vagina. Bakteri ini seharusnya mendominasi jumlah bakteri di dalam vagina, yaitu sekitar 95%.

Selain bakteri baik, juga terdapat bakteri jahat, yaitu bakteri anaerob. Saat jumlah bakteri baik menurun, pertumbuhan bakteri anaerob akan meningkat sehingga menyebabkan vaginosis bakterialis.

Penyebab yang pasti atas terganggunya keseimbangan pertumbuhan bakteri di dalam vagina belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, sejumlah faktor diduga dapat meningkatkan risiko wanita mengalami vaginosis bakterialis. Berikut beberapa penyebab/ faktor yang bisa memicu terjadinya kondisi ini:

  • Merokok.
  • Sering berganti pasangan seksual.
  • Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
  • Penurunan bakteri Lactobacillus secara alami.

 

Komplikasi vaginosis bakterialis

Vaginosis bakterialis umumnya tidak sampai mengakibatkan komplikasi. Namun apabila dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan, gangguan ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang serius seperti berikut ini:

  • Komplikasi pada kehamilan

Wanita hamil yang mengidap gangguan ini mempunyai risiko kelahiran prematur dan meningkatkan risiko tinggi munculnya infeksi pascaproses persalinan.

  • Penyakit radang panggul 

Radang panggul atau PID merupakan jenis penyakit peradangan pada rahim serta saluran indung telur yang bisa menurunkan tingkat kesuburan wanita.

  • Infeksi menular seksual.

Vaginosis bakterialis dapat meningkatkan risiko terjangkit penyakit menular seksual seperti herpes genital, klamidia, dan HIV.

  • Infeksi setelah operasi

Gangguan ini pun dapat meningkatkan risiko infeksi sesudah melakukan operasi di daerah panggul seperti operasi caesar ataupun operasi histerektomi.

 

Pengobatan vaginosis bakterialis di Klinik Pandawa Jakarta

Setelah mendengar beberapa komplikasi di atas sepertinya gangguan ini cukup menyeramkan ya jika tak segera ditangani. Oleh karena itu apabila Sahabat Pandawa kedapatan memiliki gejala-gejala di atas sebaiknya mengonsultasikannya kepada dokter spesialis kulit dan kelamin.

Salah satu klinik yang memiliki dokter spesialis kulit dan kelamin adalah KLINIK PANDAWA. Klinik Pandawa sangat berpengalaman dalam menangani berbagai masalah penyakit kulit dan kelamin. Hal tersebut karena Klinik Pandawa memiliki fasilitas yang lengkap seperti laboratorium dan juga peralatan medis canggih. Jadi, jangan ragu  untuk mengunjungi Klinik Pandawa.

Apabila kamu membutuhkan informasi lebih lanjut maka bisa melakukan KONSULTASI ONLINE GRATIS dengan dokter kami lewat link berikut bit.ly/rollkonsul. Kamu juga dapat menghubungi kami lewat nomor nomor  0821-1141-0672/ 021-62313337 Whatsapp / SMS/ telp. Kami dengan senang hati melayani Anda. Segala rahasia medis terjamin.

Tim Medis Klinik Utama Pandawa
Share: