Search
Close this search box.

Waspadai Penyakit Klamidia Pada Ibu Hamil!

Tampaknya ibu hamil perlu waspada dengan salah satu penyakit ini, yaitu penyakit klamidia. Pasalnya, klamidia merupakan penyakit menular seksual yang rentan menular baik pada pria maupun wanita. Untuk itu sahabat pandawa harus mengenal gejala, penyebab dan bahaya klamidia pada ibu hamil.

bahaya klamidia pada ibu hamil

Mengenal Penyakit Klamidia

Penyakit klamidia adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penyakit ini juga tak kalah popular dengan penyakit gonore (kencing nanah). Pada pasien penyakit kelamin, sering juga ditemukan terinfeksi dua penyakit tersebut.

Infeksi ini seringkali tidak menimbulkan gejala yang berarti, sehingga kadang terlewat dan tidak ditangani sesegera mungkin.

Bila terlambat diobati hingga tuntas, penyakit klamidia berpotensi mengganggu kesuburan pria mapun wanita, dan mempersulit penderitanya untuk memiliki keturunan.

Umumnya, orang terinfeksi bakteri ini tidak akan mengalami gejala pada tahap awal atau terlihat ringan. Kemudian, kondisi ini baru akan terasa gejalanya pada minggu pertama hingga minggu ketiga pasca ada kontak seksual.

Faktanya, 90% perempuan dan 70% laki-laki dengan IMS tidak memiliki gejala. Namun kondisi ini bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani.

Klamidia yang tidak cepat diobati bisa menyebabkan komplikasi. Maka itu, sangat penting untuk periksakan diri secara rutin untuk menghindari penyakit kelamin, terlebih bila ingin menikah, merencanakan kehamilan, ataupun berkeluarga.

BAGI JUGA: Kenali Penyakit Salpingitis, Radang Saluran Indung Telur Pada Wanita

Fakta Penyakit Chlamydia

Gejala penyakit chlamydia atau klamidia seharusnya dapat terdeteksi mulai dari satu hingga tiga minggu setelah seseorang terinfeksi.

Namun, dikutip dari Webmd.com, 75% wanita dan 50% pria yang terinfeksi penyakit klamidia tidak menunjukkan adanya gejala.

Pada wanita, penyakit klamidia akan memiliki gejala seperti keputihan abnormal dengan bau tidak sedap, pendarahan di antara waktu menstruasi, periode menstruasi yang sangat menyakitkan, sakit perut disertai demam, nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil, hingga munculnya rasa gatal di dalam atau sekitar vagina.

Sedangkan pada pria, gejala penyakit klamidia meliputi cairan jernih atau putih dari ujung penis, rasa sakit ketika buang air kecil, rasa terbakar atau gatal di sekitar pembukaan penis, hingga rasa nyeri dan pembengkakan di sekitar testis.

Apabila hasil test menunjukkan positif penyakit klamidia, maka dokter akan memberikan obat minum antibiotic maupun suntik. Perlu diingat, ada bahaya penyakit klamidia pada ibu hamil jika terlambat penanganan.

Gejala dan Tanda yang Perlu Diwaspadai

Klamidia sendiri sering diketahui sebagai infeksi diam-diam. Hal tersebut dikarenakan orang dengan klamidia kemungkinan tak merasakan gejala apapun.

Bila seorang wanita melakukan kontak dengan pengidap penyakit kelamin, mungkin gejalanya baru hadir beberapa minggu kemudian.

Biasanya gejala perempuan yang terkena klamidia adalah;

  • Sakit saat berhubungan seksual
  • Keputihan
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Sakit di perut bagian bawah
  • Pembengkakakn serviks
  • Perdarahan di antara menstruasi

BACA JUGA: Kenali Bahaya Komplikasi Klamidia, Bisa Bikin Mandul Lho!

Bahaya klamidia pada ibu hamil

Jika tidak diberi pengobatan yang tepat, infeksi klamidia atau penyakit kelamin lainnya dapat menyebabkan penyakit inflamasi panggul atau kesuburan pada wanita.

Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada tuba falopi (tabung yang menghubungkan ovarium ke rahim) atau kesulitan hamil dan mendapatkan keturunan.

Selain itu, penyakit klamidia juga dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).

Selanjutnya, penyakit klamidia dapat menyebabkan kelahiran prematur dan infeksi ini juga dapat diturunkan dari ibu hamil kepada bayi saat melahirkan.

Hal ini rentan menyebabkan infeksi mata, kebutaan, hingga pneumonia pada bayi baru lahir.

BACA JUGA:  Kenali Beragam Penyakit Menular Seksual dan Ciri-cirinya Sebelum Terlambat!

Pengobatan Penyakit Klamidia

Jika hal ini terjadi, sahabat pandawa, perlu cepat diobati dan ditangani agar tidak terjadi hal bahaya dan dampak besar.

Klamidia pada ibu hamil yang tidak segera ditangani maka bisa menyebabkan kehamilan ektopik, nyeri panggul kronis serta kemandulan seperti disebutkan di atas. Sebab, dokter sangat merekomendasikan ibu hamil ataupun wanita untuk menjalani skrining infeksi kelamin ataupun reproduksi.

Tak sampai itu saja, ketika melahirkan, bayi juga kemungkinan bisa terinfeksi selama masa persalinan. Bayi yang terlahir dari ibu yang positif penyakit kelamin, langsung diperiksa dan orang tua yang bersangkutan juga wajib menjalankan pengobatan dan tes penyakit kelamin.

Dapatkan pengobatan penyakit kelamin sejak dini, agar jauh dari bahaya dan komplikasi.

Punya masalah yang sama? Langsung saja konsultasi online atau reservasi online di nomor 0821-1141-0672 atau dapat mengklik link KONSULTASI GRATIS. Rahasia terjamin.

Share: