Sifilis di Mulut, Ketahui Gejala dan Pengobatannya

Sifilis atau raja singa adalah salah satu infeksi menular seksual. Infeksi ini dapat menyerang ke berbagai bagian tubuh, termasuk di mulut.

Penyakit ini mengalami perkembangan melalui beberapa tahap dan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh termasuk mulut. Sifilis tergolong sebagai penyakit yang serius dan harus segera diobati.

Apa itu Sifilis?

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. 

Penularannya umumnya melalui kontak seksual dengan luka terbuka pada kulit atau membran mukosa yang terinfeksi.

Bakteri ini bisa masuk melalui vagina, penis, anus, atau melalui kontak dengan luka sifilis pada tubuh penderita. 

Infeksi sifilis bisa menyerang sifilis dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh, termasuk alat kelamin (penis, vagina), mulut, dubur (anus), kulit, serta organ dalam seperti otak dan jantung.

TanyaDokter #Eps1 Seputar Penyakit Kelamin Sifilis alias Raja Singa (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Penyebab Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Treponema pallidum.

Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka pada kulit atau selaput lendir selama kontak seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi. 

Penyebab sifilis umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan luka terbuka atau lecet yang disebabkan oleh sifilis pada orang yang terinfeksi. 

Ini bisa terjadi melalui hubungan seksual oral, genital, atau anal. 

Penyebab Sifilis di Mulut

Sifilis Di Mulut
Seorang Wanita Mengalami Sifilis di Mulut

Penularan sifilis ke dalam mulut dapat terjadi melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab sifilis di mulut:

1. Hubungan Seksual Oral 

Salah satu cara umum penularan sifilis di mulut adalah melalui hubungan seksual oral dengan seseorang yang memiliki luka terbuka atau lecet pada alat kelamin, bibir, atau area sekitar mulutnya yang terinfeksi sifilis. 

Bakteri Treponema pallidum dapat masuk ke dalam luka tersebut dan menyebabkan infeksi di mulut.

2. Penyebaran Melalui Luka Terbuka

Bakteri sifilis juga dapat menyebar melalui luka terbuka atau lecet di dalam mulut. 

Jika seseorang memiliki luka di dalam mulutnya, kontak langsung dengan luka ini bisa menjadi jalur penularan bagi bakteri sifilis.

Gejala Sifilis

Sifilis berkembang melalui beberapa tahap, dan gejalanya dapat berbeda pada setiap tahapnya. Gejala sifilis meliputi:

1. Tahap Pertama (Sifilis Primer) 

Luka terbuka berbentuk ulkus (chancre) muncul di area infeksi, seperti alat kelamin, mulut, atau rektum. Luka ini biasanya tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu.

2. Tahap Kedua (Sifilis Sekunder) 

Ruam merah muncul di seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki. Gejala lain yang mungkin timbul meliputi demam, nyeri otot, dan kelelahan.

3. Tahap Laten 

Setelah tahap kedua, sifilis memasuki tahap laten di mana tidak ada gejala yang terlihat. Tahap ini dapat berlangsung bertahun-tahun.

4. Tahap Tersier (Sifilis Tersier) 

Jika tidak diobati, sifilis dapat mempengaruhi organ dalam, kulit, tulang, dan sistem saraf. Gejala pada tahap ini sangat serius dan dapat mengancam jiwa.

Gejala Sifilis di Mulut

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang bisa mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk mulut. 

Jika terjadi infeksi sifilis di mulut, beberapa gejala khas yang perlu diwaspadai meliputi:

1. Chancre di Mulut

Pada tahap awal sifilis, bisa muncul luka terbuka atau borok yang disebut chancre di area mulut.

Chancre ini umumnya tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat muncul di bibir, gusi, lidah, atau bahkan di tenggorokan.

2. Ruam dan Luka 

Pada tahap berikutnya, infeksi sifilis bisa menyebabkan ruam kemerahan di area mulut.

Ruam ini bisa terjadi di langit-langit mulut, tenggorokan, atau pipi bagian dalam. Luka atau borok juga bisa muncul di dalam mulut.

3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening 

Infeksi sifilis di mulut bisa mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, rahang, atau area sekitar mulut.

4. Tenggorokan Terasa Tidak Nyaman 

Beberapa orang dengan sifilis di mulut mungkin mengalami tenggorokan yang terasa tidak nyaman atau sakit saat menelan.

5. Lesi pada Bibir dan Lidah 

Gejala lain meliputi lesi pada bibir dan lidah, yang dapat menjadi tanda adanya infeksi sifilis di mulut.

Penting untuk diingat bahwa gejala sifilis di mulut bisa bervariasi dan tidak selalu sama pada setiap individu. Ada juga kemungkinan seseorang memiliki infeksi sifilis tanpa adanya gejala sama sekali.

Pencegahan Sifilis di Mulut

Mencegah penularan sifilis di mulut sangat penting dalam menjaga kesehatan seksual. Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda ambil:

1. Praktik Seks Aman 

Menggunakan kondom atau pelindung dental saat berhubungan seks oral dapat mengurangi risiko penularan sifilis dan penyakit menular seksual lainnya.

2. Berpikir Terlebih Dahulu 

Pertimbangkan risiko sebelum berhubungan seks oral tanpa pelindung. Jika Anda atau pasangan memiliki luka terbuka atau borok di area mulut atau alat kelamin, sebaiknya hindari berhubungan seks oral.

3. Gunakan Alat Pelindung

Gunakan kondom atau pelindung dental yang dirancang khusus untuk melindungi selama praktik seks oral. Pastikan kondom atau pelindung dental tersebut digunakan dengan benar.

4. Pemeriksaan Teratur 

Jika Anda memiliki pasangan seksual baru atau memiliki kekhawatiran mengenai penyakit menular seksual, termasuk sifilis, sebaiknya jalani pemeriksaan kesehatan secara teratur.

5. Komunikasi Terbuka 

Berbicaralah terbuka dengan pasangan Anda mengenai riwayat kesehatan seksual, pemeriksaan kesehatan terakhir, dan pencegahan yang diterapkan. Ini dapat membantu dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai praktik seksual.

6. Jangan Berbagi Alat Injeksi atau Benda Pribadi 

Hindari berbagi alat suntik, jarum, atau alat pribadi lainnya yang dapat menularkan infeksi.

7. Penggunaan Obat 

Jika Anda berisiko tinggi terkena sifilis, pertimbangkan untuk mendapatkan vaksinasi hepatitis A dan B, karena infeksi sifilis bisa meningkatkan risiko infeksi hepatitis.

Selalu ingat bahwa praktik seks aman adalah kunci untuk mencegah penularan sifilis dan penyakit menular seksual lainnya.

Pengobatan Sifilis di Mulut

Sifilis Di Mulut 2
Seorang Pria sedang Melakukan Pengobatan Sifilis di Mulut di Klinik

Sifilis di mulut perlu diobati dengan cepat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Pengobatan sifilis di mulut melibatkan pemberian antibiotik yang tepat. 

Berikut adalah langkah-langkah penting dalam pengobatan sifilis di mulut:

1. Konsultasi dengan Dokter 

Jika Anda mencurigai adanya sifilis di mulut atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter. 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes untuk mengkonfirmasi diagnosis.

2. Antibiotik 

Pengobatan utama untuk sifilis adalah pemberian antibiotik. Dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai dengan tingkat infeksi dan tahap penyakit. 

Penisilin merupakan antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati sifilis, tetapi ada juga pilihan antibiotik lain bagi mereka yang alergi terhadap penisilin. Selain penisilin, umumnya dokter akan menggunakan doksisiklin sebagai alternatif.

3. Pengobatan Penuh 

Penting untuk menjalani seluruh kursus pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter, bahkan jika gejala mulai mereda. Pengobatan yang tidak selesai dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik.

4. Kontrol dan Pemeriksaan Lanjutan 

Setelah menjalani pengobatan, dokter mungkin akan merencanakan pemeriksaan ulang untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh sepenuhnya. Ini penting untuk memastikan efektivitas pengobatan.

Biaya Pengobatan Sifilis di Mulut

Seperti penyakit lainnya, pengobatan gonore di mulut biasanya tergantung pada beberapa faktor seperti, jam terbang dokter, fasilitas pendukung, lokasi geografis, dan lain-lain. 

Pengobatan gonore sendiri sebenarnya cukup ramah di kantong, berkisar antara puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah saja.

Jika Anda mencurigai adanya sifilis di mulut atau memiliki gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter. 

Dokter atau tenaga medis terlatih dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai biaya pengobatan yang lebih akurat dan opsi pengobatan yang sesuai dengan situasi Anda.

Silahkan konsultasi dokter kelamin secara online dan gratis untuk mengetahui biaya suntik antibiotik sipilis agar penyakit bisa segera sembuh (Rahasia Terjamin).

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mencurigai adanya infeksi sifilis di mulut, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan tenaga medis di klinik sifilis Jakarta terbaik, yaitu Klinik Utama Pandawa untuk mendapatkan perawatan yang tepat. 

Klinik kulit dan kelamin milik Klinik Utama Pandawa dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan bantuan medis. Berikut adalah beberapa situasi di mana Anda sebaiknya mengunjungi Klinik Kelamin di Klinik Utama Pandawa:

1. Gejala Muncul 

Jika Anda mengalami gejala sifilis di mulut, seperti luka terbuka, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, atau gejala lain yang mencurigakan, segera kunjungi klinik untuk evaluasi medis.

2. Kontak Seksual dengan Penderita Sifilis 

Jika Anda memiliki kontak seksual dengan seseorang yang telah terdiagnosis sifilis atau memiliki risiko tinggi terkena infeksi, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai langkah pencegahan.

3. Konsultasi dan Diagnosis 

Jika Anda mencurigai adanya infeksi sifilis di mulut, dokter atau tenaga medis di Klinik Utama Pandawa dapat melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes lainnya untuk mengonfirmasi diagnosis.

4. Pengobatan dan Perawatan 

Setelah diagnosis terkonfirmasi, dokter di Klinik Utama Pandawa dapat meresepkan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi infeksi sifilis di mulut. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pengobatan dengan seksama.

Untuk konsultasi online dengan dokter secara gratis, silahkan klik link di bawah ini.

Pertanyaan-Pertanyaan Terkait Pengobatan Sifilis di Mulut

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul saat membahas topik ini:

Berapa lama biasanya pengobatan sifilis di mulut?


Durasi pengobatan sifilis tergantung pada tahap infeksi dan jenis antibiotik yang digunakan. Pengobatan biasanya berlangsung selama beberapa minggu.

Bisakah sifilis di mulut sembuh sendiri tanpa pengobatan?


Tidak, sifilis tidak akan sembuh dengan sendirinya. Untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi maka perlu adanya pengobatan medis.

Apakah sifilis di mulut menular?


Ya, sifilis di mulut dapat menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka atau lecet. Praktik seks aman sangat penting untuk mencegah penularan.

Referensi:

Share: