Perbedaan Impotensi dan Disfungsi Ereksi – Klinik Pandawa

Meskipun kerap dianggap sama, namun kenyataannya ada beberapa perbedaan impotensi dan disfungsi ereksi. Bahkan, di berbagai artikel seputar kesehatan seksual, kedua istilah tersebut kerap disamakan, yakni kondisi ketika seseorang kesulitan mempertahankan ereksi.

Keduanya memang sama-sama merupakan gangguan pada ereksi pria, namun terdapat perbedaan di beberapa hal.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami apa saja yang membedakan impotensi dan disfungsi ereksi yang akan dijelaskan pada kali ini.

Perbedaan Antara Impotensi dan Disfungsi Ereksi

Alasan kenapa kedua istilah ini sering disamakan adalah karena hanya ada sedikit saja perbedaan yang dimiliki. Berikut adalah beberapa perbedaan tersebut.

  • Disfungsi Ereksi

Sesuai dengan namanya, disfungsi ereksi adalah kondisi ketika pria tidak bisa mendapatkan ereksi. Hal tersebut biasanya disebabkan karena terdapat kerusakan pada jaringan ereksi.

Kondisi ini akan membuat aliran darah tidak dapat mencapai penis dengan optimal dan menyebabkan gagal ereksi.

  • Impotensi

Sementara itu, impotensi bisa diartikan sebagai gambaran kesehatan reproduksi pria dalam arti yang lebih luas.

Sebagai contoh, kualitas sperma yang kurang baik juga merupakan salah satu tanda seseorang mengalami impotensi. Penderita impotensi bahkan mungkin masih bisa mendapatkan ereksi mereka.

Jadi, bisa dikatakan bahwa disfungsi ereksi merupakan bagian dari impotensi yang menjadi ruang lingkup lebih luas.

Inilah sebabnya banyak yang menyamakan kedua istilah tersebut dan hal tersebut memang tidak sepenuhnya salah mengingat keduanya sama-sama terdapat masalah saat ereksi.

Gawat! Ini penyebab Disfungsi Ereksi dan Bahaya bersama dr. Agus (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Gejala Disfungsi Ereksi dan Impotensi

Setelah mengetahui perbedaan impotensi dan disfungsi ereksi di bagian sebelumnya, hal yang tidak kalah penting untuk dipahami adalah terkait gejala-gejalanya.

Gejala yang paling umum terjadi pada penderita impotensi adalah penis yang tidak mampu mencapai ereksi walaupun sudah mendapat rangsangan.

Gangguan ini bisa menjadi masalah jangka panjang maupun jangka pendek. Penderita mungkin kesulitan mempertahankan ereksi, ereksi namun tidak terlalu sering, atau tidak dapat mencapai ereksi kapan saja.

Poin ketiga bisa dikatakan sebagai kondisi yang sudah buruk dan perlu segera diobati.

Sementara itu, ada beberapa gejala lain yang dapat muncul seperti turunnya gairah untuk berhubungan seksual atau mengalami ejakulasi dini. Ejakulasi dini adalah kondisi saat pria tidak dapat mengontrol ejakulasinya setelah melakukan penetrasi.

Baca Juga: 6 Obat Lemah Syahwat untuk Mengatasi Impotensi

Penyebab Impotensi dan Disfungsi Ereksi

Penyebab impotensi dan disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu psikologis maupun fisik. Contoh penyebab psikologis adalah rasa cemas, stress, serta depresi yang cukup sering mengakibatkan impotensi pada generasi muda.

Untuk penyebab ini, biasanya penderita akan menjalani pengobatan secara psikis seperti menjalani psikoterapi dibandingkan mengkonsumsi obat-obatan. Akan tetapi, kasusnya akan berbeda apabila terdapat penyebab fisik yang dialami pasien.

Sementara itu, penyebab fisik lebih berkaitan dengan penyakit atau masalah kesehatan yang sedang dialami.

Beberapa contoh masalah kesehatan tersebut antara lain kolesterol tinggi, obesitas, Parkinson, diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan hormonal.

Berbeda dengan sebelumnya, pasien dengan penyebab ini akan mendapatkan pengobatan medis seperti mengonsumsi obat untuk meningkatkan hormon atau tindakan medis lain seperti pompa penis. Semua itu akan disesuaikan dengan kondisi pasien.

Baca Juga: Berapa Biaya Pengobatan Impotensi dan Konsultasinya?

Pengobatan Impotensi dan Disfungsi Ereksi

Apabila melihat perbedaan impotensi dan disfungsi ereksi di bagian sebelumnya, bisa dikatakan bahwa pengobatan yang dilakukan cenderung sama. Beberapa metode yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

1. Pemberian Obat Minum

Memberikan obat minum adalah metode paling aman untuk dilakukan. Tujuan dari obat ini adalah memperlancar aliran darah yang menuju ke penis.

Dengan begitu, ereksi akan lebih mudah dicapai terutama ketika akan berhubungan seksual dengan pasangan.

Meski begitu, karena setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda-beda, obat dari dokter akan disesuaikan terlebih dahulu. Biasanya di awal dokter akan melakukan diagnosis seperti pemeriksaan medis dan juga wawancara seputar riwayat kesehatan.

Untuk mendapatkan data akurat, pasien diminta untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan jujur. Terkait privasi, hal tersebut sepertinya tidak perlu dikhawatirkan karena dokter sudah memiliki sumpah untuk menjaga rahasia pasien.

2. Melakukan Terapi Hormon

Beberapa orang yang mengalami impotensi disebabkan karena produksi testosteron yang berkurang.

Hal tersebut akan mengakibatkan seseorang kesulitan mencapai ereksi. Oleh karena itu, pada kondisi ini dokter akan melakukan terapi hormon untuk menstabilkan produksi hormon testosteron.

3. Alat Vakum atau Pompa

Penggunaan alat vakum juga kerap menjadi pengobatan terhadap penderita impotensi atau disfungsi ereksi. Metode yang juga sering disebut pompa penis ini akan membantu mencapai ereksi dengan cara mengalirkan darah menuju penis.

Penis akan diletakkan di sebuah tabung plastik yang telah dilengkapi pompa. Pompa ini berfungsi menarik udara keluar dari tabung tersebut. Setelah mencapai ereksi, maka di bagian pangkal penis akan diberikan cincin elastis yang berguna mempertahankan ereksi.

Baca Juga: 4 Jenis Disfungsi Seksual pada Pria & Wanita

Kapan Harus ke Dokter?

Bisa dibilang perbedaan impotensi dan disfungsi ereksi tidak terlalu banyak. Meski begitu, penderita harus segera ke dokter apabila telah mengalami gejala-gejala impotensi. Saat ini ada banyak Klinik Andrologi Jakarta untuk memeriksakan, salah satunya adalah Klinik Pandawa.

Klinik Pandawa bisa menjadi solusi terbaik karena telah mempunyai layanan Klinik Impotensi Jakarta serta Klinik Kulit dan Kelamin yang terpercaya. Tak hanya itu saja, tempat ini juga menyediakan layanan konsultasi dokter online tanpa harus bertatap muka secara langsung.

Referensi:

Share: