7 Langkah Pengobatan Sifilis pada Ibu Hamil

Pengobatan sifilis pada ibu hamil sangat penting untuk melindungi kesehatan ibu dan mencegah penularan kepada janin yang sedang berkembang. 

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang dapat berbahaya jika tidak diobati, terutama selama kehamilan.

Apa itu Sifilis?

Sifilis adalah Penyakit Menular Seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. 

Penyakit ini dapat menular melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi sifilis, termasuk melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral. 

Selain itu, sifilis juga dapat ditularkan dari ibu hamil kepada bayi yang belum lahir selama kehamilan atau saat persalinan. Sifilis memiliki empat tahap perkembangan utama:

1. Tahap Pertama (Sifilis Primer) 

Gejala awal sifilis primer seringkali berupa luka terbuka atau sariawan di tempat masuknya bakteri, seperti pada alat kelamin, anus, atau mulut. 

Luka ini biasanya tidak sakit dan mungkin sulit dikenali. Namun, luka ini sangat infeksius.

2. Tahap Kedua (Sifilis Sekunder) 

Jika sifilis tidak diobati, bakteri treponema dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan gejala seperti ruam kulit, demam, sakit tenggorokan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini muncul beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah luka primer.

3. Tahap Laten (Sifilis Laten) 

Setelah tahap kedua, penyakit ini bisa masuk ke tahap laten, di mana tidak ada gejala yang terlihat. 

Meskipun gejala mungkin tidak muncul, bakteri sifilis tetap berada di dalam tubuh dan dapat berlangsung selama beberapa tahun.

4. Tahap Tersier (Sifilis Tersier)

Jika sifilis tidak diobati selama bertahun-tahun, bisa berkembang menjadi tahap tersier, yang dapat mempengaruhi berbagai organ dalam tubuh. 

Ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan jantung, otak, mata, tulang, dan organ dalam lainnya.

Penyebab Ibu Hamil Terinfeksi Sifilis

Ibu hamil dapat terinfeksi sifilis melalui beberapa cara yang melibatkan paparan terhadap bakteri Treponema pallidum, penyebab penyakit ini. Beberapa penyebab sifilis pada ibu hamil meliputi:

1. Hubungan Seksual 

Salah satu cara paling umum penularan sifilis pada ibu hamil adalah melalui hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi sifilis. 

Penularan ini dapat terjadi baik melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral.

2. Kontak Dengan Luka Terbuka 

Jika ibu hamil memiliki kontak dengan luka terbuka atau sariawan yang disebabkan oleh sifilis pada pasangan seksualnya, kemungkinan penularan infeksi tersebut akan meningkat.

3. Penularan Dari Ibu Kepada Bayi 

Ibu yang terinfeksi sifilis dapat menularkan infeksi ini kepada bayi mereka selama kehamilan atau saat proses persalinan. 

Inilah mengapa pemeriksaan prenatal dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk ibu hamil yang terinfeksi sifilis, karena dapat mencegah penularan pada bayi.

4. Berbagi Jarum Suntik

Meskipun lebih jarang, penularan sifilis juga dapat terjadi jika ibu hamil berbagi jarum suntik dengan seseorang yang terinfeksi sifilis. Ini biasanya terkait dengan penggunaan narkoba intravena.

5. Transfusi Darah 

Meskipun sangat jarang terjadi, penularan sifilis juga dapat terjadi melalui transfusi darah yang tidak diuji secara cermat untuk mendeteksi infeksi sifilis.

TanyaDokter #Eps1 Seputar Penyakit Kelamin Sifilis alias Raja Singa (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Langkah-Langkah Pengobatan Sifilis pada Ibu Hamil

Pengobatan Sifilis Pada Ibu Hamil
Ilustrasi Pengobatan Sifilis pada Ibu Hamil

Pengobatan sifilis pada ibu hamil adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan ibu dan janin yang belum lahir. 

Pengobatan sifilis selama kehamilan dapat mencegah penularan infeksi kepada bayi. Berikut adalah prosedur pengobatan sifilis pada ibu hamil:

1. Konsultasi dengan Dokter 

Jika seorang ibu hamil ditemukan terinfeksi sifilis melalui tes darah prenatal, langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis yang berpengalaman dalam penyakit menular seksual.

2. Tes Tambahan 

Dokter mungkin akan melakukan tes tambahan untuk menentukan tahap infeksi sifilis. Ini penting karena pengobatan berbeda tergantung pada tahap infeksi.

3. Pengobatan Antibiotik 

Pengobatan sifilis biasanya dengan antibiotik. Dokter akan menggunakan antibiotik yang paling umum digunakan adalah penisilin. Jumlah, jenis, dan biaya suntik antibiotik sipilis yang dokter berikan akan menyesuaikan tahap infeksi dan kondisi kesehatan ibu hamil.

4. Perawatan Pasangan Seksual

Semua pasangan seksual ibu hamil harus diperiksa dan, jika perlu, diobati juga. Ini penting untuk mencegah penularan infeksi kembali kepada ibu hamil.

5. Pantauan Selama Kehamilan 

Ibu hamil yang telah diobati untuk sifilis harus mendapatkan pemantauan secara ketat selama kehamilan. 

Ini termasuk pemeriksaan prenatal yang lebih sering dan tes darah berkala untuk memastikan efektivitas pengobatan.

6. Pantauan Bayi yang Belum Lahir

Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi sifilis harus mendapatkan pemantauan dan pemeriksaan oleh tenaga medis setelah kelahiran. Jika bayi terinfeksi sifilis kongenital, pengobatan khusus mungkin diperlukan.

7. Praktik Seks yang Aman 

Setelah pengobatan, ibu hamil harus menjalani praktik seks yang aman, termasuk penggunaan kondom, untuk mencegah penularan sifilis atau penyakit menular seksual lainnya. Silahkan konsultasi dokter kelamin secara gratis di sini (Rahasia Terjamin):

Dampak Sifilis pada Ibu Hamil dan Janin

Sifilis pada ibu hamil dapat memiliki dampak serius pada kesehatan ibu dan janin yang belum lahir. 

Dampak ini dapat bervariasi tergantung pada tahap infeksi dan apakah telah mendapat pengobatan atau bukan. Berikut adalah beberapa dampak sifilis pada ibu hamil dan janin:

1. Dampak pada Ibu Hamil:

Berikut adalah beberapa dampak bagi ibu hamil:

  • Infeksi Rekuren: Jika ibu hamil terinfeksi sifilis lagi selama kehamilan, dapat menyebabkan komplikasi serius pada ibu, seperti infeksi organ dalam, kerusakan jantung, atau gangguan sistem saraf.
  • Komplikasi Selama Kehamilan: Sifilis yang tidak diobati selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi, termasuk preeklamsia (tekanan darah tinggi selama kehamilan), perdarahan, dan persalinan prematur.
  • Penularan kepada Bayi: Ibu yang terinfeksi penyakit kelamin dapat menularkan infeksi ini kepada bayi yang belum lahir selama persalinan, yang dapat menyebabkan sifilis kongenital.

2. Dampak pada Janin (Sifilis Kongenital):

Berikut adalah beberapa dampak bagi janin:

  • Sifilis Kongenital: Bayi yang terinfeksi sifilis dari ibu mereka selama kehamilan dapat mengalami sifilis kongenital. Dampak sifilis kongenital dapat sangat serius, termasuk cacat fisik dan intelektual, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta masalah perkembangan.
  • Kelahiran Mati: Dalam kasus yang parah, sifilis kongenital dapat menyebabkan kelahiran mati atau kematian bayi setelah lahir.
  • Kesulitan Pada Bayi yang Baru Lahir: Bayi yang terinfeksi sifilis kongenital mungkin memiliki gejala seperti ruam kulit, pembengkakan hati atau limpa, serta masalah pernapasan.

Penting untuk mendeteksi sifilis pada tahap awal kehamilan dan segera mengobatinya dengan antibiotik yang sesuai. 

Pengobatan sifilis yang tepat dapat mengurangi risiko komplikasi dan penularan kepada bayi. 

Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi sifilis harus dipantau dengan cermat dan menerima pengobatan jika diperlukan.

Mengapa Pengobatan Sifilis pada Ibu Hamil Penting?

Pengobatan sifilis pada ibu hamil memiliki peran penting dalam melindungi kesehatan ibu dan bayi yang belum lahir. 

Tanpa pengobatan yang tepat, risiko komplikasi meningkat secara signifikan. Beberapa alasan mengapa pengobatan sifilis pada ibu hamil sangat penting meliputi:

1. Melindungi Janin 

Sifilis tidak hanya berdampak pada ibu hamil tetapi juga janin yang sedang berkembang. Pengobatan yang tepat dapat mencegah infeksi menyebar ke janin dan melindunginya dari kerusakan.

2. Mencegah Cacat 

Sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi yang belum lahir, seperti gangguan pendengaran atau penglihatan. Pengobatan yang tepat dapat mengurangi risiko ini.

3. Menghindari Kematian Janin 

Pada kasus yang parah, sifilis tidak diobati dapat menyebabkan kematian janin. Pengobatan sifilis pada ibu hamil dapat mencegah tragedi ini.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda ibu hamil dan terinfeksi sifilis, tentu Anda harus mengunjungi dan berobat di klinik sifilis Jakarta yang terbaik dan tepercaya, solusi terbaiknya adalah Klinik Utama Pandawa.

Klinik Utama Pandawa juga merupakan klinik kulit dan kelamin Jakarta yang terbaik, karena menyediakan layanan medis yang komprehensif dan berkualitas tinggi, dengan tenaga medis yang berpengalaman dalam penanganan sifilis pada ibu hamil. 

Klinik ini juga memprioritaskan keamanan dan kesejahteraan ibu hamil serta bayi yang dikandungnya, dengan memberikan pengobatan yang sesuai, pemeriksaan rutin, dan tindak lanjut yang ketat untuk memastikan bahwa penyakit ini tidak berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin. 

Selain itu, Klinik Utama Pandawa menawarkan layanan konseling yang mendukung aspek psikososial dan edukasi, yang sangat penting untuk membantu ibu hamil memahami pentingnya perawatan dan pencegahan sifilis selama masa kehamilan.

Untuk berkonsultasi online dengan dokter secara gratis, silahkan klik linik di bawah ini.

Referensi:

Share: