Masih Sekelompok Herpes, Kenali Gejala Infeksi Cytomegalovirus

Jika dibandingkan dengan herpes, cytomegalovirus memang jarang terdengar dan masih asing. Tetapi bukan berarti infeksi cytomegalovirus ringan dan jarang dijumpai. Umumnya, penyakit ini menyerang ibu hamil atau dikenal dengan TORCH, dan semua kalangan pun berpotensi terinfeksi. Dengan demikian, perlu Anda ketahui seputar penyebab dan gejala infeksi cytomegalovirus ini, agar Anda bisa mewaspadai keberadaannya.

infeksi cytomegalovirus dan herpes

Seberapa umum infeksi Cytomegalovirus (CMV)?

Pasien dengan infeksi cytomegalovirus (CMV) angka kejadian banyak di temukan pada negara berkembang mencapai 80-90% dari populasi, sementara di Indonesia pada tahun 2004 sebesar 87,8%. Infeksi ini bisa diketahui dengan pengambilan swab air liur dan urin, dan karena tergolong virus tentunya infeksi tersebut bisa menular.

Pada ibu hamil bisa mentramisikan pada janin maupun saat kelahiran bayinya. Begitu juga dapat menular melalui kontak langsung, kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi, aktivitas seksual, transfusi darah, transplantasi organ dan sebagainya.

Diketahui juga, setiap tahun, infeksi CMV telah menginfeksi 20.000-40.000 bayi. Bayi yang lahir dari ibu positif CMV akan berpotensi alami kecacatan, seperti gangguan pendengaran, ukuran tubuh terlalu kecil, atau tubuh terlalu besar, kurangnya intelegensia dan gangguan penglihatan.

BACA JUGA: Mengenal Penyakit TORCH pada Ibu Hamil, Ini loh Penyebabnya!

Infeksi Cytomegalovirus itu apa?

Penyakit Cytotomegalovirus (CMV) merupakan salah satu jenis keluarga virus herpes yang dapat menginfeksi siapa saja. Rata-rata orang tidak akan menyadari infeksi virus ini sebab jarang menimbulkan gejala cytomegalovirus terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang kuat.

Akan tetapi bagi penderita yang memiliki daya tahan tubuh lemah, maka infeksi cytomegalovirus justru dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti radang otak dan kebutaan. Infeksi Cytomegalovirus dapat menyebar melalui cairan tubuh seperti darah, air ludah, sperma dan juga air susu ibu. Infeksi cytomegalovirus juga rentan terinfeksi pada ibu hamil, selain itu bayi yang dikandungnya juga dapat terinfeksi melalui placenta.

 

Apakah Tanda dan Gejala Infeksi Cytomegalovirus ?

Gejala dari infeksi cytomegalovirus memang beragam dan bisa berbeda-beda tiap individu, mulai dari gejala ringan hingga berat. Bahkan beberapa diantaranya merasakan seperti sedang flu. Baik ringan ataupun berat tergantung dari sistem kekebalan tubuh penderita.

Gejala atau tanda-tanda infeksi CMV bisa mulai rasa letih, demam, lesu bahkan dapat terjadi penurunan fungsi sel darah putih. Apabila CMV menyerang pada sistem pencernaan dapat mengakibatkan mual, muntah bahkan hingga mengalami diare.

Pada ibu hamil yang terinfeksi virus CMV dapat menularkan infeksi pada janin atau bayi dengan gejala, diantaranya:

  • Bayi yang lahir kurang bulan (premature) dengan berat badan lahir rendah
  • Kulit dan mats berwarna kuning (jaundice)
  • Kejang-kejang
  • Ruam merah pada kulit
  • Pneumonia
  • Pembesaran limfa
  • Kematian bayi yang baru lahir yang diakibatkan karena perdarahan, serta gangguan hati atau otak
  • Keterlambatan pertumbuhan bayi

 

BACA JUGA: Kenali Bahaya Komplikasi Klamidia, Bisa Bikin Mandul Lho!

 

Apakah Penyebab Dari Infeksi cytomegalovirus?

Infeksi cytomegalovirus memiliki kaitan dengan virus-virus yang menyebabkan cacar air, herpes simpleks dan mononucleosis. Virus ini mampu bertahan dalam tubuh dan bisa kambuh kembali ketika tubuh sedang melemah.

Penyebaran virus CMV terjadi melalui kontak terhadap cairan tubuh termasuk darah, air liur, ASI, air mata, cairan semen dan cairan genital. Virus CMV ataupun Herpes dapat menular dan menyebar dengan banyak cara, diantaranya seperti:

  • Menyentuh area wajah seperti mata, dalam hidung atau mulut sehabis kontak cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Ini adalah cara paling umum, virus dapat menyebar karena CMV ataupun herpes sekalipun meresap keselaput lendir.
  • Melalui kontak seksual dengan pasangan terinfeksi.
  • Melalui ASI dari ibu terinfeksi.
  • Melalui transplantasi organ atau transfusi darah.
  • Pada ibu hamil yang sudah terinfeksi mampu tularkan melalui plasenta, saat bayi dalam kandungan, maupun pada saat proses kelahiran.

 

Bagaimanakah Pencegahan Infeksi cytomegalovirus?

Infeksi cytomegalovirus dapat dicegah dengan menjaga kebersihan, prinsip hygiene yang haati-hati merupakan tindakan terbaik dalam pencegahan infeksi cytomegalovirus. Upaya dalam menjaga kebersihan diantaranya:

  • Membersihkan secara rutin bagian, meja, kursi, atau mainan secara rutin, terutama benda yang sering disentuh anak-anak.
  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air salama 15-20 detik. Terutama saat melakukan kontak dengan anak. Hal ini penting terutama bila anak anda dalam perawatan.
  • Menghindari menggunakan peralatan makan dan minum yang sama dengan orang lain
  • Menggunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah penularan cytomegalovirus
  • Hati-hati dengan benda-benda habis pakai. Ketika membuang pampers, tissue, dan barang-barang lain yang terkontaminasi cairan tubuh, untuk tidak menyentuh area wajah anda sebelum mencuci tangan dengan benar.

BACA JUGA: SEKS SAAT MENSTRUASI, KENALI RISIKO BAHAYA DAN MANFAATNYA!

Bagaimana komplikasi yang ditimbulkan?

Komplikasi Cytomegalovirus umumnya bervariasi dan dapat terjadi kapan saja. Tergantung kesehatan pasien ketika terinfeksi dan komplikasi biasanya muncul pada penderita dengan sistem imun lemah, seperti: gangguan sistem pencernaan (peradangan usus besar, esofagits, dan hepatitis), infeksi menular seksual, ataupun gangguan sistem saraf, kemoterapi ataupun pneumonia.

Begitu juga seperti yang disebutkan di atas, CMV pada ibu hamil bisa mengganggu kesehatan janin maupun ketika bayi berhasil dilahirkan. Rata-rata bayi yang lahir dengan membawa CMV dapat mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, kejang, gangguan pada otot, serta penurunan fungsi-fungsi intelektual lainnya.

Bisa CMV bisa sembuh?

CMV, TORCH ataupun Herpes, memang lebih baik di deteksi dini agar tidak menimbulkan bahaya ataupun komplikasi berlanjut. Sementara, untuk pengobatannya akan dilakukan berdasarkan tingkat keparahan ataupun gejala yang dialami. Obat yang dapat diberikan yaitu obat antivirus yang dapat memperlambat reproduksi virus ini.

BACA JUGA: MUDAH MENULAR, PERHATIKAN GEJALA MOLLUSCUM CONTAGIOSUM DI KULIT ANDA!

Kapan Harus ke Dokter?

Jika sahabat pandawa mencurigai dan menemukan gejala seperti di atas, jangan tunggu parah. Segera lakukan pemeriksaan dini dan jalani pengobatan berdasarkan anjuran dokter. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien dan faktor penyebabnya. Begitu pun jika Anda sedang hamil, konsultasikan pada ahlinya. Segera hubungi layanan konsultasi dokter online gratis Klinik Pandawa via CHAT/SMS/ TLP 0821-1141-0672 (Rahasia terjamin).

 

 

 

penulis: AI/Berbagaisumber

Share: