6 Komplikasi Sifilis yang Serius & Mematikan – Klinik Kelamin

Penyakit menular seksual seperti sifilis tak hanya berbahaya karena proses penularannya yang tersembunyi. Namun, Anda juga perlu mewaspadai komplikasi sifilis yang dapat timbul akibat penyakit tersebut.

Komplikasi sifilis bisa terjadi ketika Anda tak segera melakukan penanganan medis terhadap penyakit sifilis ke rumah sakit atau klinik kelamin Jakarta terdekat.

Kapan Komplikasi Sifilis Terjadi? 

Penderita sifilis tidak akan serta-merta mengalami komplikasi akibat penyakitnya. Perlu Anda ketahui, sifilis atau raja singa merupakan penyakit yang mempunyai 4 tahapan gejala, mulai dari sifilis primer, sifilis sekunder, sifilis laten, hingga sifilis tersier. 

Sifilis primer dan sifilis sekunder merupakan dua tahap awal ketika penyakit sifilis memperlihatkan tanda secara jelas. Pada tahapan ini, Anda perlu melakukan pemeriksaan ke klinik kelamin Jakarta terdekat dan segera memperoleh pengobatan medis. 

Selanjutnya, pada stadium sifilis laten, penderita tidak akan memperlihatkan gejala apa pun. Pada tingkatan sifilis tersier, bakteri penyebab sifilis yakni Treponema pallidum dapat menyebar ke berbagai tubuh. Alhasil, penyakit ini akan menimbulkan berbagai kerusakan yang sulit untuk dipulihkan kembali. 

Lalu, pada tahapan apa saja komplikasi dapat terjadi? Sebagian besar kasus komplikasi pada penderita sifilis terjadi pada tingkatan sifilis tersier. Namun, tidak menutup kemungkinan kalau ada pula komplikasi yang timbul pada stadium lain.

Artikel Lainnya: Bakteri yang Dapat Menyebabkan Penyakit Sifilis Adalah 

Komplikasi Sifilis

Komplikasi sifilis dapat terjadi pada penderita sifilis ketika penyakit yang mereka derita tidak segera mendapatkan penanganan medis dokter di rumah sakit atau klinik kelamin Jakarta.

Komplikasi tersebut bisa muncul setelah bakteri Treponema pallidum bertahun-tahun bersarang dalam tubuh penderita sifilis. 

Lalu, komplikasi sifilis apa saja yang dapat terjadi? Ada banyak kondisi gangguan yang bisa muncul pada penderita sifilis, di antaranya adalah: 

1. Neurosifilis

Jenis komplikasi pada penderita sifilis yang pertama adalah neurosifilis. Komplikasi ini  paling sering terjadi pada kasus penderita sifilis tersier. Namun, ada pula risiko komplikasi serupa pada penderita sifilis primer, sekunder, ataupun laten. 

Kondisi neurosifilis terjadi ketika penyakit sifilis telah menyebar pada sistem saraf pusat. Penyebaran infeksi bakteri penyebab sifilis tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, tetapi juga pada bagian otak dan mata. 

Penderita sifilis yang mengalami komplikasi neurosifilis akan merasakan berbagai gejala, termasuk di antaranya adalah: 

  • Kepala pusing yang sangat parah
  • Penurunan kemampuan penginderaan
  • Kesulitan dalam melakukan koordinasi pergerakan otot
  • Kesemutan
  • Dementia
  • Kelumpuhan

2. Ocular syphilis

Selanjutnya, penderita sifilis dapat pula berhadapan dengan risiko komplikasi berupa ocular syphilis. Seperti halnya neurosifilis, ocular syphilis dapat berlangsung pada tingkatan apa pun, mulai dari sifilis primer sampai sifilis tersier. 

Ocular syphilis secara khusus mempengaruhi fungsi indera penglihatan. Penyakit ini akan menimbulkan gangguan penglihatan dan merupakan kasus yang cukup sering terjadi di wilayah Amerika Serikat. 

Gejala yang bisa terjadi pada penderita ocular syphilis di antaranya adalah: 

  • Perubahan kemampuan penglihatan
  • Penurunan tingkat ketajaman penglihatan
  • Kebutaan yang sifatnya permanen

3. Gumma

Selanjutnya, ada pula risiko komplikasi berupa gumma. Guma merupakan benjolan kecil atau tumor yang bisa muncul pada berbagai anggota tubuh. Tidak hanya pada permukaan kulit, tetapi juga tulang, serta organ bagian dalam. 

Gumma punya risiko terjadi pada berbagai tingkatan penyakit sifilis. Namun, kasus terjadinya gumma yang paling sering adalah ketika penderita memasuki stadium sifilis tersier. Beberapa bagian tubuh kerap ditumbuhi gumma di antaranya adalah: 

  • Mulut
  • Hidung
  • Lidah
  • Tulang
  • Liver
  • Otak
  • Jantung
  • Mata
  • Testis

Baca Juga: 5 Mitos Terkenal Soal Penyakit Sifilis yang Wajib Diketahui

4. Sifilis kongenital

Berikutnya, ada komplikasi sifilis yang disebut sebagai congenital sifilis. Kondisi ini dapat terjadi ketika ibu hamil terindikasi positif sifilis. Pada situasi tersebut, penyakit sifilis pada ibu hamil dapat menular ke tubuh bayi. 

Akibat dari kongenital sifilis sangat beragam, termasuk di antaranya adalah: 

  • Terjadi penularan sifilis ke tubuh bayi
  • Permasalahan kulit serta organ bagian dalam pada janin dalam kandungan
  • Bayi lahir dalam kondisi berat badan sangat kurang
  • Bayi lahir dengan kecacatan pada bentuk tubuh
  • Bayi lahir dengan mengalami gangguan perkembangan tubuh
  • Bayi lahir mati

5. Gangguan Kardiovaskular

Penderita sifilis juga mempunyai risiko berhadapan dengan komplikasi yang berkaitan dengan gangguan kardiovaskular. Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita sifilis tersier, dengan jarak sekitar 10-30 tahun setelah infeksi awal. Komplikasi ini dapat menimbulkan adanya gangguan pada katup jantung serta pembuluh darah. 

6. Risiko Tertular Penyakit Menular Seksual Lain

Terakhir, ada gejala yang tidak kalah serius harus dihadapi oleh para penderita sifilis. Komplikasi tersebut adalah risiko tertular oleh penyakit menular seksual lain yang meningkat. Berkaitan dengan risiko ini, ada berbagai jenis penyakit yang bisa terjadi, termasuk di antaranya adalah: 

  • Gonore
  • Klamidia
  • HIV/AIDS 
  • Infeksi HPV
  • Herpes genital

Baca Juga: Pengobatan Sifilis atau Raja Singa dan Efek Sampingnya

Sifilis Bisa Diobati, Kunjungi Klinik Kelamin Jakarta Sebelum Terjadi Komplikasi

Mengingat betapa berbahayanya komplikasi dari penyakit sifilis, Anda perlu segera mendapatkan penanganan medis ketika menjumpai gejala penyakit ini. Dengan begitu, bakteri penyebab sifilis tidak menyebar ke bagian tubuh lain ataupun menular ke tubuh pasangan. 

Kabar baiknya, sifilis merupakan jenis penyakit yang bisa diobati sampai sembuh secara total. Anda pun bisa memperoleh penanganan medis dengan memanfaatkan layanan kesehatan dari rumah sakit atau klinik kelamin Jakarta terdekat. 

Baca Juga:

Klinik Utama Pandawa dapat menjadi pertimbangan untuk memperoleh penanganan medis terbaik untuk mengobati sifilis. Anda akan memperoleh penanganan medis dan identitas terjamin kerahasiaannya.

Referensi: 

Share: