Search
Close this search box.

5 Jenis Ruam pada Kulit yang Wajib Diwaspadai | Klinik Pandawa

Kondisi yang terjadi pada kulit terkadang cukup sulit untuk diidentifikasi. Apakah itu gatal biasa atau dermatitis, infeksi atau breakout, semua kondisi pada kulit biasanya perlu penanganan serta pemeriksaan tertentu. Jika salah, mungkin anda bisa memperburuk gejala yang ada.

“Dengan sebagian besar kondisi kulit, Anda memiliki kecenderungan genetik terhadapnya atau tidak,” kata Ranella Hirsch, MD, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Cambridge, Massachusetts dikutip dari Everyday Health.

“Mereka dapat diperburuk oleh stress, baik emosional, seperti bertemu calon mertua anda, atau karena faktor lingkungan yang memicu alergi,” lanjutnya.

Beberapa kondisi kul bisa disembuhkan, tetapi sebagian besar bersifat kronis atau kambuhan. Mereka dapat dipicu oleh apa saja mulai dari cuaca (seperti dalam kasus dermatitis atopik) hingga parfum (seperti pada dermatitis kontak). Banyak dari ruam ini datang dan pergi.

Sejauh ini ada beberapa jenis ruam pada kulit yang wajib diwaspadai. Beberaa jenis ruam ini juga memiliki penanganan yang berbeda-beda. Berikut pembahasan lengkapnya!

1. Dermatitis Atopik

Jenis eksim yang paling umum adalah dermatitis atopik. Gejala dermatitis atopik sering disamakan dengan gejala psoriasis meskipun pada kenyataannya keduanya tidaklah sama.

Keduanya dapat menyebabkan bercak merah, timbul, dan gatal pada kulit di tangan dan kulit kepala, tetapi eksim cenderung datang dengan rasa gatal yang sangat hebat, menurut Penn Medicine.

Mereka juga disebabkan oleh hal yang berbeda. Psoriasis adalah penyakit autoimun, sedangkan eksim bisa disebabkan oleh faktor genetik atau lingkungan.

“Pada eksim, penghalang kulit Anda rusak dan Anda kehilangan kelembapan,” kata Katie Rodan, MD, dokter kulit bersertifikat dan salah satu pendiri Rodan + Fields yang berbasis di Oakland, California.

Dia membandingkan kondisinya dengan atap yang bocor: Saat Anda menderita eksim.

“Apapun yang mengiritasi dan menyebabkan alergi dapat masuk ke kulit dengan lebih mudah, membuat Anda lebih rentan terhadap ruam dan infeksi.” Lanjutnya.

Sumber: Youtube/Klinik Utama Pandawa

Sekitar 20 persen bayi mengalami eksim, menurut Johns Hopkins Medicine. Beberapa di antaranya berhasil mengatasinya sedangkan sisanya ada yang masih bertahan sampai remaja atau dewasa.

Area yang sering terkena termasuk kelopak mata, siku, tangan, kaki, lutut, dan pergelangan kaki, menurut Mayo Clinic.

Pemicu eksim termasuk faktor lingkungan, seperti cuaca panas, menurut Penn Medicine, atau kontak dengan produk tertentu, seperti bahan kimia atau deterjen pengering, kata Joyce Davis, MD, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York City.

“Sangat penting untuk mengenakan sarung tangan saat bekerja dengan bahan kimia dan pastikan untuk menggunakan deterjen cucian yang hipoalergenik dan lembut pada kulit, seperti deterjen cucian Arm & Hammer Sensitive Skin, Free & Clear,” katanya.

Artikel Lainnya: Apakah Penyakit Dermatitis Atopik Bisa Disembuhkan?

2. Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik juga sering disebut sebagai eksim kulit kepala. Ini merupakan jamur yang biasanya muncul di area berminyak seperti kulit kepala, wajah, dada bagian atas, dan punggung, menurut penelitian yang dipublikasikan di Pharmacy and Therapeutics.

Studi tersebut mencatat bahwa itu sangat umum dan memengaruhi sekitar 12 persen populasi dan hingga 70 persen bayi dalam tiga bulan pertama kehidupan mereka.

Dermatitis seboroik pada kulit kepala sering diobati dengan sampo ketombe yang dijual bebas dengan bahan yang mengurangi populasi jamur kulit.

Anda bisa mencari sampo yang mengandung zinc, selenium, atau ketokonazol, dan biarkan sampo di kulit kepala selama lima menit sebelum dibilas. Ini merupakan saran dari Harvard Health Publishing.

“Tergantung pada jenis rambut Anda masing-masing, cobalah keramas setiap hari sampai kondisinya membaik. Untuk kerak yang lebih tebal, seseorang dapat menambahkan minyak mineral untuk melembutkan dan menyisir serpihan yang membandel.” Ucap Anthony.

Jika itu tidak berhasil, dokter Anda dapat meresepkan sampo dan obat yang lebih kuat. Anda yang mengalami gejala ini bisa melakukan konsultasi di Klinik Kulit dan Kelamin yang sudah terpercaya dan berpengalaman mengatasi masalah ini.

3. Infeksi Jamur

Infeksi jamur bisa menginfeksi tubuh di area yang hangat dan lembab, seperti di selangkangan, jari kaki, dan ketiak, menurut Johns Hopkins Medicine.

“Area yang hangat, gelap, dan lembap ini menciptakan lingkungan yang sempurna bagi jamur untuk berkembang biak,” kata Crystal Murray Holmes, DPM, ahli penyakit kaki di Canton, Michigan, dan seorang profesor di University of Michigan.

jenis ruam pada kulit
Seorang Wanita Mengalami Infeksi Jamur

Gejalanya tergantung pada bagian tubuh mana infeksi itu muncul, menurut MedlinePlus. Pemicunya juga ada banyak, bisa melalui kontak dengan orang atau hewan peliharaan yang terinfeksi atau permukaan yang terinfeksi, seperti lantai kamar mandi umum misalnya.

Mereka juga dapat melewati hal-hal seperti sepatu dan handuk, kata Anthony. Jamur yang menyebabkan gatal di selangkangan, misalnya, tumbuh subur di handuk lembap dan peralatan olahraga yang berkeringat dan mudah diambil di ruang ganti dikutip dari MedlinePlus.

Baca Juga: Infeksi Jamur Candida: 7 Gejala Penting yang Perlu Anda Ketahui

4. Herpes

Meskipun infeksi virus herpes simpleks (HSV) dapat ditularkan melalui hubungan seks, menurut CDC, itu bukan satu-satunya cara virus ditularkan antarmanusia.

Herpes mulut, biasanya HSV tipe 1, biasanya menjadi penyebab luka yang berasal dari anak-anak melalui kontak nonseksual, menurut CDC.

“Setiap kontak dekat seperti berciuman, berbagi peralatan makan, atau menggunakan penguji lipstik department store dapat menyebabkannya menyebar,” kata Hirsch. Tapi HSV tipe 1 juga bisa ditransfer ke alat kelamin selama seks oral, menurut CDC.

Wabah herpes dapat dipicu oleh stres, penyakit, kelelahan, dan paparan sinar matahari, menurut Harvard Health Publishing. Meskipun jarang, prosedur laser dan injeksi di kantor dokter juga dapat memicu wabah, kata Davis.

Oleh sebab itu, memilih Klinik Kulit dan Kelamin dengan alat yang bersih dan terpercaya sangat diwajibkan agar setelah treatment anda tetap aman.

5. Herpes Zoster

Jenis ruam pada kulit selanjutnya adalahn penyakit herpes zoster. Ini menurut CDC merupakan pengaktifan kembali virus cacar air. Ruam yang menyakitkan, gatal, dan geli ini cenderung muncul di batang tubuh dan akan mengikuti jalur saraf di satu sisi tubuh saja.

“Itu mengambil satu saraf di sisi kiri atau kanan tubuh,. Itu terjadi di sekitar tulang rusuk, satu bagian dari wajah, dan sangat mudah untuk didiagnosis.” Ujar Davis.

Orang dengan herpes zoster tidak akan menyebarkan herpes zoster ke orang lain, tetapi mereka dapat menulari orang lain dengan cacar air jika orang yang menerimanya belum mengidapnya, menurut Mayo Clinic.

Baca Juga: 6 Cara Mengobati Herpes Zoster Secara Alami

Herpes zoster dapat terjadi pada orang yang pernah menderita cacar air sebelumnya, dan karena sebagian besar orang dewasa di Amerika Serikat memang pernah terkena cacar air saat masih anak-anak, mereka berisiko, terutama jika mereka berusia di atas 50 tahun dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, menurut Klinik Mayo.

Ruam herpes zoster biasanya hilang dalam waktu lima minggu, dan kebanyakan orang hanya akan terkena herpes zoster satu kali, menurut National Institute on Aging.

Namun terkadang, rasa sakit itu akan bertahan lama, terutama di kalangan orang tua. Dikenal sebagai postherpetic neuralgia (PHN), dapat menyebabkan depresi, sulit tidur, dan penurunan berat badan.

Jika merasakan salah satu jenis ruam pada kulit di atas dan sudah mengganggu aktifitas, disarankan untuk melakukan konsultasi dengan Klinik Kulit dan Kelamin terpercaya seperti Klinik Utama Pandawa yang sudah berpengalaman di bidang Kulit dan Kelamin.

Di Klinik Utama Pandawa, selain dokter dan tenaga medisnya yang sangat profesional, anda juga akan diperiksa dengan alat-alat yang canggih dan bersih untuk memastikan keamanan maksimal.

Referensi:

Share: