Infeksi Jamur Candida: 7 Gejala Penting yang Perlu Anda Ketahui

Gonore | Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Jamur

Jamur candida merupakan jenis fungi yang dapat menimbulkan enfeksi pada permukaan kulit, biasa disebut sebagai candidiasis. Sekilas, keberadaannya terlihat tidak terlalu berbahaya. Namun, situasinya bakal berubah 180 derajat ketika jamur terus berkembang dan terjadi overgrowth.

Menurut Data Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, ada lebih dari 150 spesies candida. Dari sekian banyak spesies, Candida albicans merupakan jenis jamur yang paling banyak menyebabkan terjadinya kasus candidiasis.

Pada kondisi normal, candida merupakan jenis jamur yang bisa Anda jumpai di berbagai bagian tubuh tanpa memperlihatkan gangguan kesehatan, termasuk di antaranya adalah tenggorokan, mulut, vagina, serta saluran pencernaan.

Hanya saja, jamur ini mempunyai risiko berkembang dan bisa menjalar ke organ tubuh lainnya, seperti otak, jantung, aliran darah, serta ginjal. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan perawatan ketika mengetahui gejala infeksi jamur candida.

Faktor Risiko Candidiasis

Pada situasi normal, terdapat bakteri baik yang memiliki peran dalam memerangi keberadaan jamur candida di dalam tubuh. Namun, kalau jumlah bakteri baik dalam tubuh berkurang atau sistem imun melemah, candida akan mulai bereproduksi dan berkembang secara cepat.

Ada beberapa faktor risiko yang berpengaruh pada candida overgrowth dalam tubuh, yaitu:

  • Kebiasaan minum minuman beralkohol

  • Sistem imun melemah

  • Konsumsi pil kontrasepsi

  • Diabetes

  • Stres tinggi

  • Pemakaian antibiotik dalam jangka panjang

Gambar Infeksi Jamur

infeksi jamur pada kulit

7 Gejala Infeksi Jamur Candida

Saat candida mulai berkembang sangat pesat, gangguan kesehatan yang bisa muncul bakal sangat serius. Untuk meminimalkan terjadinya hal tersebut, Anda perlu mendeteksi dini infeksi candida dengan mengenali gejalanya sebagai berikut:

1. Oral Thrush

Gejala pertama yang bisa terjadi pada penderita candidiadis adalah oral thrush. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi baru lahir. Selain itu, oral thrush bisa pula menyerang pada lansia, mereka yang mempunyai sistem imun rendah, serta orang yang tak menjaga kebersihan mulut atau menggunakan gigi palsu.

Ciri-ciri oral thrush yang paling mencolok adalah keberadaan bercak putih pada permukaan lidah. Selain itu, mereka yang terkena oral thrush bisa pula merasakan sakit yang disertai adanya kemerahan pada bagian lidah dan mulut. Kalau kondisinya parah, bisa menyebar ke esofagus dan menimbulkan kesulitan menelan makanan.

2. Cepat Merasa Lelah

Gejala orang yang terkena infeksi jamur candida selanjutnya adalah rasa lelah. Hanya saja, Anda perlu tahu kalau tidak ada bukti medis terkait korelasi antara infeksi candida dengan kelelahan. Namun, candidiasis kerap disertai dengan defisiensi nutrisi, termasuk di antaranya adalah vitamin B6, asam lemak esensial, serta magnesium yang kemudian menimbulkan kelelahan.

3. Infeksi Salurah Kemih dan Vagina yang Berulang-ulang

Jamur candida banyak dijumpai pada organ reproduksi wanita. Kalau jamur tersebut berkembang pesat, dapat menimbulkan infeksi jamur vagina. Sementara itu, kasus infeksi jamur pada pria relatif lebih jarang terjadi dibanding wanita.

Selain itu, candida dapat pula menyebabkan terjadinya infeksi saluran kemih. Hanya saja, tingkat risiko terjadinya infeksi saluran kemih relatih lebih kecil dibandingkan infeksi jamur vagina.

4. Masalah Sistem Pencernaan

Candida yang ada di organ usus merupakan hal normal. Namun, situasinya bakal berbeda ketika candida dalam usus berkembang pesat. Efeknya, Anda akan menjumpai berbagai permasalahan terkait usus. Dalam penelitian terbaru, candida yang overgrowth dalam usus mempunyai kaitan erat dengan berbagai penyakit, seperti kolitis ulseratif dan Crohn’s disease.

Video Infeksi Jamur

5. Infeksi Sinus

Infeksi sinus kronis menyerang 1 dari 8 orang dewasa di Amerika Serikat. Gangguan kesehatan ini mempunyai gejala berupa pusing, hidung meler, hidung tersumbat, dan hilangnya kemampuan mencium bau.

Sinus yang berlangsung dalam jangka pendek biasanya disebabkan oleh bakteri. Sementara itu, sinus kronis yang berlangsung dalam jangka panjang, kemungkinan disebabkan oleh jamur.

Mayo Clinic pernah mengungkap studi terkait fakta hubungan antara jamur dengan sinus kronis. Dalam studi tersebut, mereka melibatkan sebanyak 210 orang penderita infeksi sinus kronis. Hasilnya, sebanyak 96% penderita mempunyai jamur pada bagian hidungnya.

6. Infeksi Jamur pada Kulit dan Kuku

Selanjutnya, Anda bisa mengetahui gejala infeksi candida ketika menjumpai adanya infeksi jamur pada kulit dan kuku. Biasanya, infeksi tersebut berlangsung pada area yang hangat dan lembap, termasuk di antaranya adalah area selangkangan, ketiak, serta sela-sela jari tangan dan kaki.

7. Pergelangan yang Terasa Sakit

Kalau infeksi candida sudah masuk ke aliran darah, kemungkinan dapat menimbulkan efek pada persendian dan bahkan menyakibatkan arthritis. Kasus seperti ini dapat terjadi ketika pada pasien pasca operasi atau pertumbuhan candida yang dibiarkan dalam jangka panjang.

Candida arthritis akan disertai dengan rasa sakit, kaku, serta pembengkakan pada area persendian. Bagian persendian yang sering terdampak adalah bagian panggul dan lutut.

Nah, itulah informasi penting terkait berbagai gejala infeksi jamur candida. Untuk informasi lebih lanjut terkait gangguan kesehatan ini, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi Klinik Pandawa di nomor telepon 0811-8820-172.

sumber artikel:

https://www.healthline.com/nutrition/candida-symptoms-treatment#TOC_TITLE_HDR_8

https://www.healthline.com/health/skin/candida-fungus#TOC_TITLE_HDR_1

Share: