Infeksi Jamur Vagina: 6 Gejala dan Cara Mengobatinya

Infeksi jamur vagina adalah kondisi umum yang banyak wanita alami. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gatal di area vagina.

Infeksi ini penyebabnya adalah pertumbuhan berlebihan jamur pada vagina. Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk penggunaan antibiotik, kebersihan yang buruk, diabetes, atau sistem kekebalan yang lemah.

Apa Itu Infeksi Jamur Vagina?

Infeksi jamur vagina atau kandidiasis adalah jenis infeksi yang penyebabnya adalah oleh pertumbuhan berlebihan jamur di dalam vagina.

Jamur-jamun ini secara alami ada dalam tubuh, tetapi dalam kondisi tertentu, pertumbuhannya dapat meningkat dan menyebabkan gejala infeksi.

Gejalanya meliputi gatal, terbakar, perasaan nyeri atau ketidaknyamanan di daerah vagina, keputihan yang tebal dan berwarna putih seperti keju cottage, serta nyeri saat berhubungan seksual atau buang air kecil.

Infeksi ini umumnya tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual dan dapat terjadi pada wanita dari segala usia.

Penyebab Infeksi Jamur Vagina

Infeksi jamur vagina penyebab utamanya adalah pertumbuhan berlebihan jamur Candida, terutama Candida albicans, di dalam vagina.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risikonya adalah meliputi:

1. Antibiotik

Penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri lain dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri di dalam alat kelamin wanita, yang dapat memicu pertumbuhan jamur Candida.

2. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormon yang terjadi selama kehamilan, menstruasi, atau penggunaan pil kontrasepsi tertentu dapat meningkatkan risiko infeksi jamur di alat kelamin wanita.

3. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Sistem kekebalan tubuh yang melemah, misalnya karena penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu, dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi jamur.

4. Kondisi Medis

Beberapa kondisi kesehatan, seperti diabetes, yang mengganggu kadar gula darah, dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.

5. Kehamilan

Perubahan hormonal selama kehamilan dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri di dalam vagina.

6. Kondisi Lingkungan

Penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat, seringkali basah, atau terbuat dari bahan yang tidak bernapas dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur.

7. Stres

Stres dan ketegangan emosional dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi jamur.

8. Kegunaan Sabun yang Tidak Sesuai

Pembersihan vagina dengan sabun yang keras atau bahan kimia yang mengganggu keseimbangan pH dapat memicu pertumbuhan jamur.

Penting untuk Anda ingat bahwa setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap faktor-faktor ini, dan tidak semua orang yang terpapar faktor-faktor tersebut akan mengalami infeksi jamur di alat kelamin wanita.

Apa Saja Gejala Infeksi Jamur Vagina?

Infeksi Jamur Vagina
Seorang Wanita Mengalami Infeksi Jamur Vagina

Infeksi jamur vagina, atau kandidiasis vagina, dapat menghasilkan berbagai gejala yang menyebabkan ketidaknyamanan pada perempuan.

Mengetahui gejala-gejala ini adalah langkah penting dalam mengidentifikasi infeksi ini. Berikut adalah gejala-gejala yang perlu Anda waspadai:

1. Gatal-Gatal di Area Vagina dan Vulva

Gatal yang kuat dan terus-menerus pada area alat kelamin wanita dan vulva adalah gejala yang paling umum dari infeksi ini. Rasa gatal ini seringkali intens dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Keputihan Abnormal

Infeksi jamur alat kelamin wanita seringkali menyebabkan keputihan yang khas. Keputihan ini biasanya berwarna putih atau kekuningan dan memiliki konsistensi seperti keju cottage. Baunya juga mungkin berbeda dari keputihan normal.

3. Iritasi dan Kemerahan

Area sekitar vagina, termasuk vulva, bisa menjadi merah dan iritasi. Kulit yang terkena mungkin terasa lebih sensitif.

4. Nyeri Saat Buang Air Kecil

Beberapa perempuan dengan infeksi jamur vagina melaporkan rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

5. Ketidaknyamanan Saat Berhubungan Seksual

Infeksi jamur di alat kelamin wanita dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan seksual.

6. Pembengkakan dan Kemerahan Area Genital 

Beberapa perempuan mungkin mengalami pembengkakan di sekitar area genital.

Perlu Anda ingat bahwa gejala infeksi ini bisa bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan tidak semua orang dengan infeksi ini akan mengalami gejala yang sama.

Mengenal Infeksi Jamur Kandidiasis di Kemaluan (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Artikel Lainnya: 13 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengobatinya

Infeksi Jamur Vagina, Apakah Termasuk Infeksi Menular Seksual?

Jawabannya adalah tidak, infeksi ini tidak termasuk dalam kategori Infeksi Menular Seksual (IMS) karena penyebab penularannya bukan melalui hubungan seksual.

Infeksi jamur vagina penyebabnya adalah pertumbuhan berlebihan jamur Candida dalam vagina dan dapat terjadi pada wanita dari segala usia, bahkan pada wanita yang belum pernah berhubungan seksual.

Penularan infeksi jamur di alat kelamin wanita biasanya terkait dengan faktor-faktor lain, seperti penggunaan antibiotik, perubahan hormonal, atau kondisi medis tertentu.

Meskipun infeksi jamur alat di alat kelamin wanita bukan IMS, IMS adalah kategori yang berbeda dan mencakup infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual, seperti sifilis, gonore, herpes, dan lainnya.

Penting untuk memahami perbedaan antara berbagai jenis infeksi untuk perawatan dan pencegahan yang tepat. 

Jika Anda mencurigai adanya infeksi jamur vagina, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Cara Mendiagnosis Infeksi Jamur Vagina

Mendiagnosis infeksi jamur vagina adalah langkah penting dalam perawatan yang tepat. Dokter atau profesional kesehatan akan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi apakah Anda benar-benar mengalami penyakit kelamin ini. 

Berikut adalah beberapa cara umum yang digunakan untuk mendiagnosis infeksi jamur vagina:

1. Wawancara Medis (Anamnesis)

Dokter akan mengambil anamnesis dengan bertanya mengenai gejala yang Anda alami, seperti gatal-gatal, keputihan, dan ketidaknyamanan. Informasi ini akan membantu dalam proses diagnosis.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada daerah genital Anda. Mereka akan mencari tanda-tanda seperti kemerahan, pembengkakan, dan keputihan yang khas dari penyakit kelamin ini.

3. Pemeriksaan Sampel Keputihan

Dokter mungkin akan mengambil sampel keputihan dari vagina Anda. Sampel ini kemudian akan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari tanda-tanda jamur Candida. Pemeriksaan ini dapat mengonfirmasi diagnosis infeksi jamur.

4. Pengujian Laboratorium Tambahan

Terkadang, dokter mungkin akan mengirimkan sampel ke laboratorium untuk pengujian tambahan, terutama jika diagnosis masih belum pasti. 

Pengujian ini melibatkan kultur mikroorganisme untuk mengidentifikasi jenis jamur yang menyebabkan infeksi.

5. Evaluasi Gejala Lainnya

Infeksi jamur vagina dapat terjadi bersamaan dengan infeksi atau kondisi lain, seperti infeksi menular seksual atau infeksi bakteri. 

Dokter juga akan mengevaluasi gejala lain yang Anda alami dan mungkin melakukan pengujian tambahan jika perlu.

Baca Juga: Bibir Vagina Gatal? Hati-Hati Penyakit Menular Seksual

Cara Mengobati Infeksi Jamur Vagina

Mengobati Infeksi Jamur Vagina
Seseorang Sedang Mengobati Infeksi Jamur

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengobati infeksi jamur vagina:

1. Konsultasi dengan Dokter

Jika Anda mencurigai infeksi jamur vagina, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter akan mendiagnosis kondisi ini dan meresepkan pengobatan yang sesuai.

2. Penggunaan Obat Antijamur

Obat antijamur yang sering digunakan termasuk klotrimazol, mikonazol, atau fluconazole. Obat ini umumnya dalam bentuk krim yang harus pasien oleskan di sekitar vagina, supositoria yang dimasukkan ke dalam vagina, atau tablet yang diminum.

3. Patuhi Petunjuk

Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan obat dengan cermat. Umumnya, obat antijamur akan pasien gunakan selama beberapa hari atau dalam satu dosis, tergantung pada jenis obat yang telah tim medis resepkan.

4. Hindari Hubungan Seksual

Selama pengobatan, umumnya tim medis akan meminta untuk menghindari hubungan seksual karena penggunaan obat antijamur bisa melemahkan kondisi kondom atau penghalang lain.

5. Kebersihan dan Perawatan Pribadi

Selain obat, menjaga kebersihan area genital dan mengenakan pakaian dalam yang bersih dan bernapas juga dapat membantu mempercepat pemulihan.

6. Penghindaran Faktor Risiko

Mencegah faktor risiko yang memicu infeksi jamur vagina, seperti menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu, dapat membantu mencegah kambuhnya infeksi.

Jika gejala penyakit kelamin ini tidak membaik setelah pengobatan, atau jika infeksi sering kambuh, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penilaian lebih lanjut.

Silahkan konsultasi dokter kelamin secara online dan gratis tentang pengobatan infeksi jamur vagina di sini (Rahasia Terjamin):

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala infeksi jamur vagina yang parah atau berulang, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Dokter akan membantu mendiagnosis dan meresepkan pengobatan yang tepat untuk mengatasi infeksi jamur vagina yang Anda alami.

Bagi warga ibukota yang mengalami gejala tersebut, Anda harus mengunjungi klinik kelamin Jakarta terbaik dan tepercaya milik Klinik Utama Pandawa.

Klinik Utama Pandawa yang juga merupakan klinik kulit dan kelamin terbaik di Jakarta menawarkan pelayanan medis yang profesional dan berpengalaman dalam penanganan infeksi jamur vagina.

Klinik kami menyediakan akses ke obat-obatan yang berkualitas dan diawasi oleh tim dokter yang kompeten.

Selain itu, Klinik Utama Pandawa menjamin privasi pasien dan memberikan lingkungan yang nyaman serta steril.

Dengan pendekatan holistik dan dukungan pascaperawatan yang komprehensif, klinik ini menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang mencari perawatan infeksi jamur vagina yang andal dan terpercaya.

Referensi:
Share: