Apa itu Kandidiasis? Ketahui Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Tak disangka ternyata jamur juga bisa tumbuh subur di tubuh kita. Sebut saja jenis jamur yang paling sering mengganggu manusia adalah jamur candida atau dikenal dengan infeksi kandidiasis. Jamur ini bisa menyerang area kulit manapun pada tubuh, mulai kulit terluar, mulut, bahkan kulit kelamin.

Siapapun bisa mengalami gangguan jamur kulit ini mulai dari anak bayi, hingga orang dewasa, pria atau wanita. Jamur kulit yang tumbuh berlebihan pada kulit tentu mengganggu kenyamanan, penampilan dan aktivitas sehari-hari.

Meski biasanya infeksi jamur kulit tak perlu pengobatan khusus, namun tetap jangan disepelekan.

Khusus jamur kandidiasis di kelamin Anda butuh konsultasi bersama dokter ahli karena jamur kelamin bisa saja menular akibat aktivitas seks tak aman. Dengan melakukan pengobatan di luar arahan dokter, ditakutkan akan mengganggu atau bahkan memperparah kondisi.

Untuk informasi seperti apa itu jamur kandidiasis dan bagaimana penanganan yang tepat, bisa baca selengkapnya di bawah ini, ya. 

Apa itu Kandidiasis atau Candidiasis?

Kandidiasis atau candidiasis adalah sebutan untuk infeksi jamur kulit yang sering menyerang manusia yaitu jamur Candidida. Mikroorganisme selain bakteri ini, memang dapat tinggal di mana pun termasuk tubuh manusia.

Jamur kandidiasis menyukai area-area lembab dan tertutup. Semua orang dari berbagai kalangan dan orang yang memiliki penyakit autoimun rentan mengalami infeksi jamur kandidiasis ini.

Seringnya muncul di area kulit, kelamin, hingga mulut Anda. Bakteri sehat di tubuh Anda mencegah pertumbuhan jamur yang berlebihan. 

Bayangkan jika Anda memiliki dua lengan dengan bakteri yang sehat di satu sisi dan ragi di sisi lainnya. Skala tetap seimbang sampai terjadi gangguan akibat stres, pola makan yang buruk, sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau kondisi medis yang tidak terkontrol. Ketika sesuatu mengganggu keseimbangan, maka infeksi Kandidiasis mudah terjadi.

Infeksi jamur kulit atau kandidiasis bisa ringan hingga berat, bisa juga menular. Mulai dari bayi dan ibu yang menyusui, aktivitas seksual tak aman dan kontak langsung seperti berciuman mulut, ataupun menyentuh kulit yang terinfeksi.

Apabila terjadi pada area kelamin atau kandidiasis genital, maka bisa menular pada pasangan Anda ketika berhubungan seks melalui vaginal, anal, termasuk seks oral.

Maka itu, jangan sepelekan apabila tumbuh jamur berlebihan yang mengganggu di area kulit dan kelamin Anda. Periksakan diri Anda ke klinik kulit dan kelamin terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai kondisi Anda.

Artikel Lainnya: Infeksi Jamur Pada Kulit, Jangan Anggap Enteng, Awas Menular

Penyebab Kandidiasis atau Candidiasis

Seperti yang disebut di atas, penyebab utama infeksi jamur kulit ini adalah jamur Candida. Kandidiasis lebih banyak terjadi pada usia tua dan bayi. Sekitar 37% bayi yang baru lahir mungkin terkena ‘sariawan’ selama beberapa bulan pertama setelah lahir. 

Anak-anak yang menggunakan steroid inhalasi juga memiliki insiden kandidiasis oral yang lebih tinggi.

Sementara pada wanita, itu biasa terjadi selama kehamilan atau akibat infeksi menular seksual yang lebih dikenal ‘sariawan’ pada vagina atau kandidiasis vulvovaginitis.

Sariawan tersebut mungkin merupakan indikasi pertama infeksi HIV. Sariawan bersifat universal dan lebih sering terjadi pada populasi dengan gizi buruk. Sariawan akibat infeksi jamur kelamin bisa terjadi pada pria dan wanita.

Meskipun Candida albicans adalah penyebab kandidiasis yang paling umum, telah terjadi peningkatan yang signifikan pada spesies non-Candida belakangan ini. 

Penting untuk mengetahui tentang spesies non-albicans karena pengobatan tergantung pada itu, dan obat-obatan tertentu seperti Candida Non-albicans yang umum digunakan mungkin resisten terhadap flukonazol. 

Di antara spesies Candida, C. albicans adalah spesies yang paling umum dengan persentase 44,21%, diikuti oleh C. lusitaniae 18,95%, C. parapsilosis 13,69%, C. glabrata 8,42%, C. kefyr 6,31%, C. famata 5,26%, C. africana 2,11%, dan C. orthopsilosis 1,05%.

Insiden kandidiasis invasif dan diseminatif telah meningkat secara global, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh adalah yang paling rentan.

Kemunculan infeksi jamur kandidiasis secara umum bisa berupa luka kecil berwarna putih seperti sariawan di mulut. Kemunculannya tampak seperti bercak-bercak putih bisa berada di mulut, kulit maupun kelamin. Namun, tiap orang bisa memiliki gejala yang berbeda-beda dan sesuai dengan area infeksi.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Siapa yang terkena kandidiasis?

Kandidiasis dapat menyerang siapapun karena jamur memang secara alami hidup di tubuh kita dan rentan mengganggu keseimbangan ragi/ jamur dan bakteri sehat. Infeksi jamur juga bisa menyerang orang sehat dan yang mengalami gangguan imun. 

Kandidiasis paling sering mempengaruhi:

  • Orang dengan diabetes.
  • Ibu hamil.
  • Bayi dan lansia
  • Orang yang memakai gigi palsu.
  • Individu yang sedang dirawat di rumah sakit.
  • pengguna kateter.
  • Aktivitas seks berisiko
  • Hormon
  • Dalam keadaan stress atau depresi

Gejala Kandidiasis atau Candidiasis

Berdasarkan area infeksi maka gejala atau keluhan bisa berbeda dan juga pengobatan yang dijalankan.

Berikut ini beberapa jenis kandidiasis berdasarkan lokasi infeksi dan gejala yang perlu Anda perhatikan, diantaranya;

  • Kandidiasis vagina atau kelamin : Infeksi kandidiasis pada kelamin secara umum dapat menyebabkan sensasi terbakar, gatal-gatal tak kunjung hilang, area kulit kemerahan, dan keluarnya cairan dari vagina dan penis.
  • Kandidiasis kulit: Infeksi pada kulit akibat jamur menimbulkan bercak merah dengan benjolan kecil dan gatal-gatal timbul di lipatan kulit, seperti di ketiak, payudara, dan di dekat bokong (ruam popok bayi) atau selangkangan.
  • Kandidiasis oral (sariawan): Infeksi jamur yang menyebabkan luka putih di mulut, tenggorokan, kerongkongan, atau lidah dipenuhi bercak bercak putih yang tebal. 
  • Kandida granuloma: Sindrom ini ditandai dengan munculnya kandidiasis superfisial ekstensif pada anak usia dini yang berlangsung selama bertahun-tahun dan cenderung kambuh setelah pengobatan. Mulut, wajah, kulit kepala, dan kuku paling sering terlibat.
  • Kandidiasis invasif (kandidiasis sistemik): Infeksi jamur serius dimana jamur kandidia telah menginfeksi dalam darah, atau lapisan membran jantung atau tengkorak, sebagai akibat dari defisiensi imun.

1. Kandidiasis Organ Intim

Berikut ini yang perlu diperhatikan pada wanita dan pria yang telah aktif berhubungan seksual;

  • Gatal-gatal pada kelamin
  • Muncul luka seperti sariawan.
  • Bercak putih kental.
  • Nyeri, tidak nyaman.
  • Buang air kecil terasa nyeri.
  • Keputihan tidak normal.
  • Sensasi terbakar di area kelamin.
  • Kulit kemerahan (ruam) di area kelamin.
  • Bau tidak sedap pada area kelamin

2. Kandidiasis Mulut (Oral Thrush)

Berikut ini gejala jamur menginfeksi area mulut yang perlu diperhatikan;

Kandidiasis mulut pada bayi dan ibu:

Oral thrush pada bayi muncul dengan bercak-bercak putih seperti susu di bagian dalam pipi, lidah, atau bibir. Tiidak dapat dibersihkan dengan mudah, karena infeksinya ada di bawah kulit. 

Bercak kandidiasis oral juga mungkin tampak merah atau meradang. Biasanya infeksi tidak menyebabkan iritasi, namun jika area mulut sangat merah dan kasar, memungkinan anak akan rewel, tidak nyaman hingga akan sulit makan.

Tanda lain bahwa anak Anda mungkin mengalami infeksi kandidiasis mulut adalah mengeluarkan air liur.

Infeksi kemudian dapat berpindah-pindah antara payudara ibu dan mulut bayi.

Wanita yang payudaranya terinfeksi kandida mungkin mengalami tanda dan gejala berikut:

  • Puting memerah, sensitif, pecah-pecah atau gatal yang tidak biasanya
  • Kulit mengkilap atau terkelupas pada area melingkar yang lebih gelap di sekitar puting (areola)
  • Puting terasa nyeri saat menyusui ataupun tidak menyusui

Kandidiasis mulut pada orang dewasa;

  • luka kecil berwarna putih
  • bercak putih (plak) di mulut atau lidah, 
  • Area infeksi sedikit memerah dan mudah berdarah
  • Terganggu dalam indera perasa
  • retakan di sudut mulut
  • sensasi terbakar yang menyakitkan di mulut
  • kesulitan mengecap makanan

Dalam kasus yang parah, orang terinfeksi rentan sekali terjadi pada penderita kanker atau autoimun, salah satunya adalah infeksi HIV/AIDS.

Luka sariawan dapat menyebar ke bawah ke kerongkongan Anda (Candida esophagitis). Bila ini terjadi, kemungkinan akan mengalami kesulitan menelan dan nyeri dalam mulut, atau rasa menjanggal di tenggorokan.

3. Kandidiasis Kulit

  • Ruam merah dan terasa gatal pada lipatan kulit, seperti sela-sela jari, ketiak, selangkangan, leher atau bagian bawah payudara.
  • Kulit terasa lebih kering dan tampak pecah-pecah.
  • Kandidiasis kulit yang juga terkena infeksi sekunder mudah membuat kulit mengelupas atau muncul bintil-bintil berisi air atau nanah.

4. Kandidiasis Invasif

Kandidiasis invasif dimana kondisi jamur sudah menginfeksi dalam darah, dan mudah sakit. Sangat sulit untuk mengetahui gejala yang diakibatkan dari candida ini. 

  • Berupa demam dan menggigil
  • Gejala lain dapat berkembang jika infeksi menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti sendi, jantung, tulang, otak, atau mata.

Baca Juga: Miss V Gatal? Segera Atasi Sebelum Terkena Komplikasi Berbagai Penyakit Berbahaya!

Faktor Risiko Kandidiasis

Keberadaan jamur candida pada tubuh manusia merupakan hal yang normal. Namun, lain halnya kalau perkembangannya berlangsung tidak terkendali.

Ketidakmampuan tubuh dalam mengontrol perkembangan jamur candida tersebut bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk di antaranya adalah: 

1. Daya tahan Tubuh yang Melemah

Faktor pertama yang menjadi pemicu terjadinya infeksi jamur candida adalah ketika sistem imun tubuh melemah. Oleh karena itu, tubuh jadi lebih rentan terserang berbagai jenis penyakit. Gangguan sistem kekebalan tubuh tersebut bisa terjadi karena berbagai pemicu, termasuk di antaranya adalah: 

  • Penderita HIV/AIDS, kanker, atau tengah menjalani terapi kemo
  • Pemakaian obat jenis kortikosteroid dalam waktu yang panjang
  • Penggunaan antibiotik dalam durasi yang panjang
  • Mereka yang mengalami malnutrisi atau obesitas

2. Kebiasaan Mengenakan Pakaian yang Ketat

Berikutnya adalah mereka yang terbiasa menggunakan pakaian ketat. Akibatnya, sirkulasi udara menjadi berkurang dan menyebabkan pertumbuhan jamur meningkat. 

3. Tak Menjaga Kebersihan Tubuh dengan Baik

Ada pula faktor risiko yang berkaitan dengan kebiasaan menjaga kebersihan. Kalau Anda kurang menjaga kebersihan diri dengan baik, kemungkinan besar dapat terkena infeksi jamur candida. 

Diagnosis Kandidiasis

Jamur Candida
Ilustrasi Jamur Kandidiasis

Ada beberapa metode pemeriksaan yang disarankan dokter spesialis untuk mendiagnosis sekaligus menentukan pengobatan kandidiasis.

Pemeriksaan fisik akan dilakukan oleh dokter untuk membantu mendiagnosis infeksi akibat jamur Candida, seperti di area mulut, kulit atau area kelamin. Nantinya, dokter juga akan menanyakan pertanyaan tentang keluhan, terutama durasi dan tingkat keparahan. 

Dokter juga akan menguji infeksi untuk mengidentifikasi dengan tepat a sehingga dapat menawarkan rencana perawatan yang komprehensif.

Karena kandidiasis beragam, biasanya dokter melakukan beberapa tes di bawah untuk mendiagnosis, meliputi:

  • Tes kultur: Mengambil sampel jaringan kulit terbuka dengan kapas steril dan memeriksa ragi dan bakteri di bawah mikroskop.
  • Endoskopi: Dengan memeriksa kerongkongan, lambung, dan usus kecil Anda dengan lampu kecil dan kamera yang dipasang pada tabung.
  • Tes swab: Apabila terjadi di area kelamin, biasanya dokter akan mengambil sampel cairan dari kelamin
  • Tes darah: Jamur juga bisa menginfeksi darah bila sudah parah

Baca Juga: Inilah Faktor Risiko Anda Terkena Infeksi Jamur Miss V

Pengobatan Kandidiasis

Karena Candida adalah jamur, obat antijamur mengobati infeksi untuk menghentikan pertumbuhan berlebih. Obat antijamur datang dalam dua bentuk:

  • Oral: Obat antijamur yang dapat diminum (tablet, cair atau permen).
  • Topikal: Obat antijamur yang dioleskan langsung ke area infeksi

Dokter akan memberi petunjuk tentang cara menggunakan setiap jenis obat antijamur untuk memastikan infeksi sembuh dan tidak kembali.

Kebanyakan kasus infeksi jamur kandidiasis ringan hingga sedang akan sembuh dalam tiga hingga 5 hari setelah mendapatkan pengobatan antijamur. Kasus kandidiasis yang lebih parah mungkin memerlukan beberapa minggu untuk sembuh sepenuhnya setelah pengobatan.

Setelah dirasa gejala atau keluhan mereda, tidak ada salahnya untuk memastikannya dengan kembali berkonsultasi dengan dokter Anda.

Bagi penderita infeksi jamur kelamin, biasanya dokter akan menyarankan untuk sementara tidak berhubungan seks hingga sembuh. Apabila khawatir dengan pasangan Anda juga bisa mengajaknya untuk melakukan pemeriksaan bersama.

Komplikasi Kandidiasis

Infeksi jamur akibat kandidiasis, terutama pada kasus mulut sebenarnya jarang menjadi masalah bagi anak-anak dan orang dewasa yang sehat.

Namun begitu, infeksi jamur kandidiasis masih menjadi ancaman serius bagi mereka yang memiliki penyakit autoimun atau sistem kekebalan yang rendah.

Misalnya, seperti penderita kanker yang menjalani pengobatan dan kemoterapi, pengidap HIV/AIDS, hingga bayi, ibu hamil ataupun lansia. Pasalnya, kondisi ini rentan membuat infeksi menyebar ke aliran darah serta menginfeksi organ tubuh lainnya. 

Apabila diketahui infeksi jamur candida telah menyebar ke aliran darah dan organ tubuh lain. Hal tersebut akan memicu sepsis dan menimbulkan gangguan pada organ yang terinfeksi.

Konsultasi segera bersama dokter ahlinya untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Jangan tunggu parah untuk mendapatkan penanganan.

Baca Juga: Penis Gatal? Wah, Bisa Jadi Gejala dari Penyakit Kelamin Tuh!

Pencegahan Kandidiasis

Anda dapat mencegah pertumbuhan berlebih dari infeksi jamur Candida dengan:

  • Hindari memegang area infeks
  • Jaga tangan agar tetap bersih
  • Berhenti merokok 
  • Makan makanan yang seimbang.
  • Kelola stres Anda.
  • Batasi kadar gula darah jika menderita diabetes.
  • Lakukan hubungan seksual dengan aman
  • Setia pada satu pasangan
  • Jaga kesehatan, kebersihan mulut dan rutin ke dokter gigi
  • Kenakan celana dalam berbahan katun guna membantu mengurangi kemungkinan terkena infeksi jamur
  • Ganti pakaian atau kaos kaki yang basah dengan baju kering dan bersih tiap kali berolahraga atau berkeringat
  • Konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin

Kapan Harus Ke Dokter?

Apabila sahabat pandawa mengalami keluhan dan gejala seperti di atas, lakukan pemeriksaan bersama dokter spesialis kulit dan kelamin di Klinik Pandawa Jakarta.

Klinik Utama Pandawa merupakan Klinik Kulit dan Kelamin terbaik, solusi kesehatan Anda dengan memberikan pelayanan utama spesialis kulit dan kelamin terlengkap dan terpercaya.

Melayani telah lebih dari 10 tahun, Klinik Utama Pandawa Jakarta telah berpengalaman memberikan edukasi dan pengobatan yang berfokus pada kesembuhan Anda. Berbagai aspek pelayanan yang Kami berikan untuk membantu Anda agar mendapatkan kehidupan yang penuh arti.

Tak hanya mengatasi infeksi jamur kulit, Anda juga bisa konsultasikan masalah kulit dan kelamin lainnya seperti kutil, eksim, dermatitis, psoriasis, vitiligo dan lainnya.

Jangan tunggu komplikasi parah, segera konsultasikan pada Klinik Kelamin No. 1 di Jakarta, Klinik Utama Pandawa. Hubungi layanan konsultasi dokter online kami secara GRATIS, 24 Jam (Rahasia Terjamin).

Referensi:

Share: