Benarkah Obesitas Sebabkan Disfungsi Ereksi? Yuk Cari Tahu!

Setiap orang pasti mengidamkan punya tubuh ideal, selain meningkatkan rasa percaya diri juga dapat menimalisir risiko berbagai penyakit kronis. Bahkan, dikatakan kelebihan berat badan atau obesitas bisa berdampak pada kehidupan seksual pria yaitu disfungsi ereksi. Tapi seperti apa kaitan obesitas menyebabkan disfungsi ereksi pada ini? Yuk kita cari tahu bersama di bawah ini.

obesitas menyebabkan disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi atau lebih dikenal dengan impotensi adalah mimpi buruk bagi para pria. Semua pria pasti mengharapkan kenikmatan seksual dan alat vital bekerja dengan normal. Sebuah data dari WebMD menyebutkan, kelebihan berat badan atau obesitas penyebab disfungsi ereksi pada pria.

Data ini mengungkapkan peningkatan ukuran pinggang walau hanya 2.5 cm saja telah mampu menurunkan kadar testosteron pria sebesar 75%. Padahal kadar testoran ang rendah bisa memicu seseorang pria mengalami gangguan ereksi ini.

Bagaimana kaitan obesitas dengan disfungsi ereksi?

Bermula dari sebuah penelitian yang menunjukkan bila obesitas atau kelebihan berat badan memiliki dampak pada kesehatan seksual seseorang.

Penelitian ini diterbitkan oleh The Journal of Sexual Medicine, melibatkan 2.435 pasien pria Italia yang mencari pengobatan rawat jalan untuk disfungsi seksual pada tahun 2001- 2007. Sebanyak 41,5% responden memiliki berat badan normal, 42,4% memiliki kelebihan berat badan, 12,1% mengalami obesitas, dan 4% mengalami obesitas berat dengan usia rata-rata 52 tahun.

Beberapa pasien menjalani tes darah dan USG Doppler penis untuk mengukur aliran darah di Mr.P mereka. Pasien juga menjalani wawancara tentang kondisi disfungsi ereksi mereka dan menyelesaikan kuesioner mengenai kesehatan mental.

Diketahui, Giovanni, MD dari Universitas Florence menemukan bahwa tingkat kelebihan berat badan atau obesitas mempunya korelasi dengan menurunnya kadar testosteron pada pria tersebut. Sehingga, hasilnya semakin parah berat badan meningkat yang dialami maka semakin rendah tingkat testosteronnya.

Diketahui juga kondisi tersebut berkaitan pula dengan tekanan darah tinggi, menjadi penyebab aliran darah MR.P tidak normal dan muncullah gangguan ereksi pada pria obesitas.

BACA JUGA: Penis Susah Bangun? Waspada Bisa Jadi Kamu Alami Disfungsi Ereksi!

Faktor obesitas menyebabkan disfungsi ereksi

Berikut ini beberapa faktor obesitas yang bisa menyebabkan seorang pria mengalami gangguan ereksi, diantaranya

  1. Faktor psikologis

Faktor psikologis menjadi faktor utama obesitas menyebabkan disfungsi ereksi pada pria.  Kurangnya percaya diri, tidak nyaman dengan tubuh sendiri dan faktor dari ejekan orang bisa membuat munculnya rendah diri. Maka hal inilah yang bisa membuat kinerja atau kenikmatan seksual menurun.

  1. Adanya gangguan sistem vascular

Adanya hambatan aliran darah menuju Mr.P bisa disebabkan karena kondisi obesitas walau sedang terangsang. Timbunan lemak menutupi jalannya pembuluh darah yang mengalir ke area Mr. P. Sehingga faktor obesitas menyebabkan disfungsi ereksi.

  1. Rusaknya lapisan endothelium pada penis menjadi faktor obesitas menyebabkan disfungsi ereksi

Endothelium merupakan sebuah lapisan sel yang melindungi pembuluh darah dari jantung hingga jaringan terkecil dalam tubuh. Jika ada faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pada bagian ini, maka kinerja sistem vaskular dan fungsi ereksi akan berkurang. Obesitas pun menjadi penyebab utama penyakit vaskular dan disfungsi ereksi pada pria.

BACA JUGA: Rentan Menular, 9 Penyakit Kelamin Ini Wajib Anda Waspadai!

  1. Ateroklerosis

Faktor obesitas menyebabkan disfungsi ereksi selanjutnya adanya ateroklerosis. Kondisi ini merupakan pengerasan pembuluh arteri akibat adanya lemak-lemak yang mengendap bersama kolesterol. Sehingga sama seperti disebutkan, aliran darah akan tertutup dan mengurangi kemampuan ereksi seorang pria.

  1. Hipogonadisme

Hipogonadisme merupakan gangguan yang menyerang area buah zakar atau testis. Dimana kondisi testisnya tidak bekerja normal untuk memproduksi hormon testosteron. Studi menyebutkan bahwa lingkar pinggang dan jumlah lemak berbanding terbalik dengan kadar testosteron dalam darah. Testoseron merupakan hormon penting pada seorang pria. Hormon inilah yang memberikan ciri fisik yang khas pada seorang pria mulai dari suara, tumbuhnya jenggot dan kumis, dan tak ketinggalan produksi sperma serta gairah seksual.

BACA JUGA: Bahaya Cukur Bulu Kemaluan Sebelum Seks, Awas Kena 6 Penyakit Ini!

Cara mengatasi disfungsi ereksi pada obesitas

Satu hal yang bisa kamu pelajari dari studi obesitas menyebabkan disfungsi ereksi di atas, adalah mulailah menjalani gaya hidup sehat. Mengonsumsi makanan dan minuman sehat, mulai berolahraga dan menjauhi alkohol dan rokok dapat meminimalisir disfungsi ereksi.

Pria yang berhasil menurunkan lingkar perut alias menurunkan berat badannya menuju berat badan ideal bisa memperbaiki gangguan ereksi yang dialaminya. Tidak perlu insecure tetapi belajarlah dari rasa insecure dengan beralih olahraga, hidup sehat, dan menjauhi toxic people.

Sebuah penelitian menyebutkan, hanya dengan berhasil menurunkan berat badan sebanyak 10% dari berat badan awal dalam dua bulan telah dapat membantu memperbaiki fungsi ereksi. Menurunkan berat badan memang bukanlah hal yang mudah, namun percayalah efek jangka panjang yang bisa didapatkan untuk kesehatan akan sepadan.

BACA JUGAMiss V Kembali Rapat dan Kencang? Ini Dia Caranya!

Kapan harus ke dokter?

Jika sahabat pandawa merasakan masalah yang sama di atas dengan keluhan gangguan ereksi atau gangguan seksual lainnya. Jangan tunggu parah, segera lakukan pemeriksaan dan jalani pengobatan yang tepat bersama Klinik Pandawa.

Beragam cara mengatasi disfungsi ereksi akan diberikan oleh dokter ahli yang berkompeten dibidangnya. Tunggu apalagi? Miliki kehidupan seksual yang Anda idamkan. Segera hubungi layanan konsultasi dokter online gratis Klinik Pandawa via CHAT/SMS/ TLP 0821-1141-0672 (Rahasia terjamin).

Share: