11 Penyakit Kelamin pada Pria yang Wajib Diketahui dan Cara Mengatasinya
- August 29, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kelamin

Sama seperti wanita, para pria juga rentan terhadap penyakit kelamin. Kesehatan organ reproduksi pria merupakan aspek penting dari kesehatan secara keseluruhan. Sayangnya, banyak pria masih enggan membahas masalah kesehatan yang berkaitan dengan area intim mereka.
Penyakit kelamin adalah masalah kesehatan yang sering menyerang pria, terutama yang aktif secara seksual. Padahal, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Gejala Umum Penyakit Kelamin Pria
Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai meliputi:
- Rasa gatal, terbakar, atau nyeri di alat kelamin.
- Nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi.
- Cairan abnormal dari penis (kuning, hijau, atau keruh).
- Luka, kutil, atau lepuhan di alat kelamin.
- Pembengkakan testis atau kelenjar getah bening di selangkangan.
- Bau tidak sedap dari alat kelamin.
Gejala-gejala ini menandakan perlunya pemeriksaan medis untuk diagnosis dan penanganan tepat.
Baca Juga: 10 Bentuk Penis yang Perlu Diketahui
Jenis Penyakit Kelamin yang Sering Menyerang Pria
Penyakit kelamin tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh tetapi juga kualitas hidup seseorang para pria. Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit kelamin yang sering menyerang pria, lengkap dengan gejala dan cara pencegahannya:
1. Gonore (Kencing Nanah)
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menular melalui hubungan seksual tanpa pelindung. Gejala umum pada pria meliputi:
- Keluar cairan kental dari penis.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Rasa gatal atau iritasi di area genital.
Pencegahan: Gunakan kondom dan hindari berganti-ganti pasangan seksual.
2. Sifilis
Penyakit sifilis adalah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini memiliki empat tahap dan dapat menyebabkan komplikasi berat jika tidak diobati. Gejalanya meliputi:
- Luka kecil tanpa rasa sakit di area kelamin.
- Ruam pada tubuh.
- Gejala menyerupai flu pada tahap lanjut.
Pencegahan: Lakukan tes rutin dan praktikkan seks yang aman.
3. Klamidia
Klamidia sering tidak menunjukkan gejala, tetapi jika ada, pria dapat mengalami:
- Nyeri saat buang air kecil.
- Cairan abnormal dari penis.
- Rasa sakit di testis.
Pencegahan: Pemeriksaan rutin sangat penting, terutama jika memiliki risiko tinggi.
4. Herpes Genital
Herpes kelamin disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Penyakit ini ditandai oleh:
- Luka atau lepuhan di area kelamin.
- Sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Gatal atau nyeri di sekitar area kelamin.
Pencegahan: Hindari kontak langsung dengan luka herpes, bahkan saat tidak ada gejala.
Baca Juga: Klamidia Bisa Terjadi pada Pria: Ini Tanda-tandanya!
5. Trikomoniasis
Trikomoniasis yang merupakan infeksi parasit ini dapat menyebabkan gejala seperti:
- Keputihan abnormal.
- Gatal di area kelamin.
- Sensasi tidak nyaman saat buang air kecil.
Pencegahan: Jaga kebersihan dan hindari hubungan seksual berisiko.
6. Kutil Kelamin (Kondiloma Akuminata)
Kutil kelamin atau kondikoma akuminata disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Gejala pada kutil kelamin pria ini meliputi:
- Benjolan kecil di sekitar alat kelamin.
- Gatal atau iritasi ringan.
Pencegahan: Vaksinasi HPV dan praktik seks yang aman.
7. HIV/AIDS
HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat berkembang menjadi AIDS jika tidak diobati. Gejala awal meliputi:
- Demam.
- Nyeri otot.
- Kelelahan yang berkepanjangan.
Pencegahan: Gunakan kondom, lakukan tes rutin, hindari berbagi jarum suntik, dan hindari gonta-ganti pasangan.
8. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati. Gejala meliputi:
- Kuning pada kulit atau mata.
- Urin berwarna gelap.
- Kelelahan ekstrem.
Pencegahan: Vaksinasi hepatitis B dan hindari kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
9. Molluscum Contagiosum
Infeksi virus ini menyebabkan benjolan kecil berwarna putih atau pink di sekitar area kelamin. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak kulit langsung atau hubungan seksual.
Pencegahan: Hindari berbagi handuk atau pakaian dengan orang yang terinfeksi.
10. Kandidiasis
Infeksi jamur ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur kandidiasis. Gejalanya meliputi:
- Gatal di sekitar area kelamin.
- Kemerahan atau iritasi.
- Cairan putih seperti susu.
Pencegahan: Jaga kebersihan area kelamin dan hindari kelembapan berlebihan.
11. Chancroid
Chancroid adalah infeksi bakteri yang menyebabkan luka terbuka di area kelamin. Gejalanya termasuk:
- Luka yang nyeri di penis.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha.
Pencegahan: Hindari hubungan seksual berisiko dan gunakan kondom.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat jika mengalami gejala yang mencurigakan, karena deteksi dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Penis Keluar Cairan Putih: Apakah Normal atau Tanda Infeksi?
Cara Mengatasi Penyakit Kelamin pada Pria
Pengobatan yang tepat bergantung pada jenis penyakit, penyebabnya, dan tingkat keparahan. Berikut adalah langkah-langkah efektif untuk mengatasi penyakit kelamin pada pria:
1. Konsultasi dengan Dokter
Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter, terutama dokter spesialis kulit dan kelamin. Dokter akan melakukan:
- Wawancara medis untuk mengetahui riwayat gejala dan perilaku seksual.
- Pemeriksaan fisik pada area yang terkena.
- Tes laboratorium, seperti tes darah atau pemeriksaan cairan kelamin.
Kenapa penting? Diagnosis yang tepat memastikan pengobatan sesuai dengan jenis infeksi yang dialami.
2. Pengobatan dengan Antibiotik
Jika penyakit kelamin disebabkan oleh bakteri, seperti gonore, sifilis, atau klamidia, dokter akan meresepkan antibiotik.
- Cara penggunaan: Antibiotik harus diminum sesuai dosis dan durasi yang dianjurkan, meskipun gejala sudah hilang.
- Peringatan: Hindari berhenti minum obat tanpa izin dokter untuk mencegah resistensi bakteri.
3. Pengobatan Antiviral
Untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti herpes genital atau HIV, pengobatan menggunakan antivirus akan direkomendasikan.
- Herpes genital: Obat antiviral seperti asiklovir atau valasiklovir dapat mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan.
- HIV: Terapi antiretroviral (ARV) dapat menekan perkembangan virus dalam tubuh.
Manfaat: Antiviral membantu mengontrol gejala dan mengurangi risiko penularan ke pasangan.
4. Pengobatan Antijamur
Penyakit kelamin akibat infeksi jamur, seperti kandidiasis, biasanya diatasi dengan obat antijamur.
- Obat tersedia dalam bentuk krim, salep, atau tablet oral.
- Contoh: Miconazole atau fluconazole.
Selalu jaga kebersihan area kelamin agar infeksi tidak kambuh.
Baca Juga: Waspadai! Ini Ciri-Ciri HIV pada Kemaluan yang Sering Diabaikan
5. Perawatan Luka
Jika penyakit kelamin menimbulkan luka terbuka, seperti pada sifilis atau chancroid, luka perlu dirawat dengan:
- Membersihkan luka secara rutin dengan antiseptik.
- Menghindari kontak langsung dengan luka untuk mencegah penyebaran.
6. Hindari Hubungan Seksual Sementara
Selama masa pengobatan, hindari aktivitas seksual untuk mencegah penularan ke pasangan.
- Gunakan kondom sebagai perlindungan tambahan jika hubungan seksual tidak dapat dihindari.
- Diskusikan kondisi kesehatan Anda dengan pasangan.
7. Gaya Hidup Sehat
Meningkatkan daya tahan tubuh dapat membantu tubuh melawan infeksi lebih baik.
- Konsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayur.
- Hindari merokok dan alkohol.
- Istirahat yang cukup dan olahraga rutin.
8. Vaksinasi
Beberapa penyakit kelamin, seperti HPV dan hepatitis B, dapat dicegah dengan vaksinasi. Konsultasikan dengan dokter mengenai jadwal vaksinasi yang tepat.
Mengatasi penyakit kelamin pada pria membutuhkan diagnosis yang tepat, pengobatan yang konsisten. Dengan langkah yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Penis Gatal: Penyebab Umum dan Cara Mengatasinya
Faktor Risiko Penyakit Kelamin Pria
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit kelamin meliputi:
- Hubungan seksual tanpa kondom atau dengan banyak pasangan.
- Riwayat penyakit kelamin sebelumnya.
- Kebersihan area genital yang kurang.
- Sistem imun lemah akibat penyakit kronis atau gaya hidup tidak sehat.
- Penggunaan alkohol atau narkoba yang berlebihan.
Dampak Penyakit Kelamin Pria
Jika tidak ditangani, penyakit kelamin pria dapat menimbulkan komplikasi serius:
- Infertilitas akibat saluran sperma tersumbat atau kerusakan testis.
- Epididimitis atau peradangan testis yang menimbulkan nyeri kronis.
- Disfungsi ereksi akibat infeksi atau peradangan kronis.
- Penyebaran infeksi ke organ lain, termasuk prostat dan ginjal.
- Infeksi kronis yang menurunkan kualitas hidup dan meningkatkan risiko komplikasi lain, termasuk HIV.
Cara Mencegah Penyakit Kelamin Pria
Pencegahan adalah langkah paling efektif untuk melindungi kesehatan seksual:
- Gunakan kondom setiap berhubungan seksual, termasuk seks oral dan anal.
- Batasi jumlah pasangan seksual dan pastikan pasangan sehat.
- Rutin memeriksakan kesehatan seksual minimal 6–12 bulan sekali.
- Jaga kebersihan alat kelamin dengan mandi rutin dan mengganti pakaian dalam setiap hari.
- Hindari narkoba dan alkohol berlebihan yang dapat memengaruhi perilaku seksual aman.
Diagnosis Penyakit Kelamin Pria
Diagnosis dilakukan melalui beberapa tahap:
- Riwayat medis dan seksual, untuk memahami gejala dan risiko.
- Pemeriksaan fisik alat kelamin, untuk melihat luka, lepuhan, atau kutil.
- Tes laboratorium: urine test, swab, atau tes darah untuk mendeteksi bakteri, virus, atau parasit.
Pengobatan Penyakit Kelamin Pria
Pengobatan tergantung jenis penyakit kelamin:
- Infeksi bakteri: antibiotik oral atau topikal.
- Infeksi virus: antivirus untuk mengontrol gejala dan mencegah kambuh.
- Infeksi jamur: antijamur krim atau obat oral.
- Infeksi parasit: obat antiparasit khusus sesuai jenis infeksi.
Selain obat, dokter juga memberikan edukasi mengenai pencegahan reinfeksi dan perawatan kebersihan area genital.
Jangan Sampai Terlambat! Atasi Penyakit Kelamin di Klinik Utama Pandawa
Jangan tunggu hingga terlambat! Penyakit kelamin yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menyebabkan komplikasi serius bagi kesehatan Anda.
Klinik Utama Pandawa hadir sebagai solusi terbaik dengan layanan profesional untuk mengatasi berbagai penyakit kelamin seperti gonore, sifilis, hingga herpes genital.
Dengan didukung oleh dokter spesialis berpengalaman dan fasilitas modern, kami memberikan diagnosis yang akurat dan perawatan yang efektif sesuai kebutuhan Anda.
Prioritaskan kesehatan Anda sekarang juga segera jadwalkan konsultasi di Klinik Utama Pandawa dan kembali nikmati hidup dengan penuh percaya diri!

Referensi
- Mayo Clinic (2025). Sexually Transmitted Diseases (STDs). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sexually-transmitted-diseases-stds/symptoms-causes/syc-20351240
- Cleveland Clinic (2025). Epididymitis. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17697-epididymitis

Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- June 17, 2025
Pengobatan Ulkus Mole secara Medis dan.
Pengobatan Ulkus Mole menjadi langkah penting yang harus segera dilakukan ketika seseorang mengalami infeksi menular seksual yang satu ini. Ulkus.
Read More
- April 29, 2025
Sifilis Kongenital: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Sifilis kongenital adalah infeksi menular seksual (IMS) yang sangat serius, yang ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat.
Read More