Sifilis: Gejala, Penularan, dan Cara Pengobatannya
- April 25, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kelamin

Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dikenal juga dengan sebutan “raja singa”. Penyakit raja singa bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, dan jika tidak ditangani dengan benar, bisa menyebabkan komplikasi serius yang memengaruhi otak, jantung, hingga organ lainnya.
Meskipun penyakit ini dapat disembuhkan, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi karena gejalanya yang bisa muncul secara bertahap dan menyerupai penyakit lain.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda kondisi pada penyakit ini, mengetahui cara penularannya, serta memahami metode pengobatan yang efektif.
Apa itu Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan menyebar terutama melalui hubungan seksual baik vaginal, anal, maupun sifilis oral dengan orang yang terinfeksi.
Kondisi ini berkembang dalam beberapa tahap yakni primer, sekunder, laten, dan tersier. Pada tahap awal, biasanya muncul luka tidak nyeri di area kelamin atau mulut, lalu bisa berkembang menjadi ruam, demam, bahkan menyerang organ dalam jika tidak diobati. Sifilis bisa menular ke janin dari ibu hamil dan menyebabkan komplikasi berat pada bayi.
Bagaimana Sifilis Menular?
Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan luka yang muncul di kulit atau selaput lendir selama aktivitas seksual. Berikut cara-cara utama penularannya:
- Hubungan Seksual
- Kontak Kulit Langsung
- Dari Ibu ke Janin
- Transfusi darah
Tahapan Gejala Sifilis
Sifilis berkembang melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Sifilis Primer
Tahap ini terjadi sekitar 3 minggu setelah seseorang terinfeksi. Gejala utama adalah munculnya luka (ulkus) tidak nyeri di tempat masuknya bakteri, biasanya pada alat kelamin, anus, atau mulut.
- Luka ini disebut chancre, biasanya tunggal, berwarna merah, keras, dan tidak terasa sakit.
- Luka akan sembuh sendiri dalam 3–6 minggu, meskipun tanpa pengobatan. Namun, infeksi tetap ada dan akan berlanjut ke tahap berikutnya.
2. Sifilis Sekunder
Terjadi beberapa minggu setelah luka pertama sembuh. Ciri-cirinya sangat beragam, sehingga sering salah diagnosis.
- Ruam kulit, biasanya muncul di telapak tangan atau telapak kaki, tapi bisa juga menyebar ke seluruh tubuh.
- Demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening.
- Sariawan, luka di mulut atau area genital.
- Nyeri otot dan kelelahan.
Gejala ini bisa hilang dan muncul kembali selama satu tahun, jika tidak diobati.
3. Sifilis Laten
Ini adalah fase tanpa gejala. Kondisi ini bisa berlangsung bertahun-tahun. Meski tampak sembuh, bakteri masih ada di dalam tubuh dan dapat merusak organ-organ dalam.
4. Sifilis Tersier (Stadium Lanjut)
Jika tidak ditangani, sekitar 15–30% penderita akan berkembang ke tahap ini dalam waktu 10–30 tahun setelah infeksi awal.
- Bisa merusak jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), sistem saraf pusat (neurosifilis), serta tulang dan organ dalam lainnya.
- Menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, demensia, hingga kematian.
Komplikasi Serius Jika Sifilis Tidak Diobati
Jika tidak diobati, infeksinya bisa berkembang ke tahap tersier, yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada berbagai organ tubuh. Berikut adalah beberapa komplikasi utama:
- Neurosifilis
- Sifilis Kardiovaskular
- Gummata
- Sifilis Kongenital
- Kematian
Pengobatan Sifilis yang Efektif
Prosedur pengobatan sifilis yang aman adalah dengan antibiotik, terutama penisilin, yang bisa menyembuhkan sepenuhnya terutama jika dilakukan sejak tahap awal:
- Penisilin G Benzathine
- Alternatif Obat untuk Penderita Alergi Penisilin
- Pemantauan Pasca Pengobatan
- Pengobatan Pasangan Seksual
Cara Mencegah Penularan Sifilis
Pencegahan ini sangat penting untuk mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual ini. Mengingat bahwa kondisi ini dapat menular melalui kontak langsung dengan luka infeksi, pencegahan harus dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang efektif untuk menghindari penularannya:
- Penggunaan Kondom Secara Konsisten dan Benar
- Menghindari Seks dengan Pasangan yang Tidak Diketahui
- Tes Rutin Penyakit Menular Seksual
- Komunikasi Terbuka dengan Pasangan
- Pengobatan dan Pengujian untuk Pasangan Seksual
- Menghindari Kontak yang Ada Luka
- Pemeriksaan Kesehatan Selama Kehamilan
- Menghindari Penggunaan Jarum Suntik yang Digunakan Bersama
Sifilis Bisa Sembuh! Dapatkan Pengobatan yang Tepat di Klinik Utama Pandawa
Jika Anda mengalami gejala seperti luka tak biasa, ruam, atau nyeri di area genital, jangan tunda lagi untuk memeriksakan diri.
Kami siap membantu Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat, sehingga Anda dapat kembali hidup dengan sehat dan nyaman.
Jangan biarkan kondisi ini mengganggu kesehatan Anda lebih lama. Segera kunjungi Klinik Utama Pandawa dan lakukan pemeriksaan menyeluruh.
Dengan pendekatan yang profesional dan penuh perhatian, kami berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik dan memastikan penyembuhan yang optimal. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi atau jadwalkan kunjungan Anda.
Kesehatan Anda adalah prioritas kami, dan kami siap mendampingi Anda dalam setiap langkah pengobatan.

Related Blogs

- May 1, 2025
Penyakit Menular Seksual di Mulut: Risiko.
Penyakit menular seksual di mulut merupakan kondisi yang sering tidak disadari, namun bisa berdampak serius bagi kesehatan. Infeksi ini umumnya.
Read More
- June 28, 2025
Bartolinitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Bartolinitis adalah kondisi medis yang terjadi ketika kelenjar Bartholin, sepasang kelenjar kecil di kedua sisi pintu masuk vagina, mengalami peradangan.
Read More