Uretritis Gonore: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Uretritis gonore, juga dikenal sebagai gonore pada uretra, adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Infeksi ini biasanya ditularkan melalui berhubungan seksual dan termasuk dalam kategori infeksi menular seksual.

Apa itu Uretritis Gonore?

Uretritis gonore adalah sebuah kondisi medis yang terjadi ketika saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh, yaitu uretra, mengalami peradangan akibat infeksi bakteri.

Urethra adalah saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh. 

Infeksi ini dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari pasien.

Penyebab Uretritis Gonore

Uretritis Gonore
Seorang Pria Mengalami Uretritis Gonore

Penyebab infeksi ini umumnya adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terinfeksi uretritis gonore:

1. Kontak Seksual Tanpa Pelindung

Aktivitas seksual tanpa penggunaan kondom dengan seseorang yang telah terinfeksi gonore merupakan penyebab utama uretritis gonore.

Bakteri Neisseria gonorrhoeae dapat dengan mudah menyebar melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.

2. Pasangan Seksual yang Terinfeksi

Jika seseorang memiliki pasangan seksual yang telah terinfeksi gonore, risiko untuk terinfeksi juga meningkat. 

Oleh karena itu, penting untuk berkomunikasi secara terbuka tentang status kesehatan seksual dan mengambil tindakan pencegahan, seperti penggunaan kondom.

3. Aktivitas Seksual yang Aktif 

Individu yang aktif secara seksual dan memiliki banyak pasangan seksual memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap uretritis gonore daripada mereka yang memiliki hubungan monogami dan berkomitmen.

4. Umur

Orang muda, terutama mereka yang berusia antara 15 hingga 24 tahun, memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap infeksi gonore, termasuk uretritis gonore.

5. Riwayat Infeksi Menular Seksual

Seseorang yang pernah terinfeksi gonore sebelumnya juga berisiko tinggi untuk mengalami uretritis gonore kembali jika tidak menjalani pengobatan dengan baik atau melanjutkan perilaku seksual berisiko tinggi.

6. Kondisi Medis Lain 

Beberapa kondisi medis lain, seperti HIV, dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap infeksi uretritis gonore.

7. Perilaku Seksual Berisiko 

Melakukan perilaku seksual berisiko, seperti berhubungan seks tanpa penggunaan kondom atau memiliki banyak pasangan seksual, dapat meningkatkan risiko terinfeksi gonore dan, akibatnya, uretritis gonore.

Gejala-Gejala Uretritis Gonore

Beberapa gejala dari penyakit ini adalah sebagai berikut:

1. Nyeri saat Buang Air Kecil 

Salah satu gejala yang paling umum adalah sensasi nyeri atau terbakar saat buang air kecil. 

Hal ini disebabkan oleh peradangan pada uretra, saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan lingkungan luar tubuh.

2. Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil 

Individu yang mengalami penyakit kelamin ini akan sering merasa perlu buang air kecil lebih sering daripada biasanya.

3. Keluar Cairan yang Berwarna

Uretritis gonore seringkali menyebabkan keluarnya cairan dari penis pada pria yang terinfeksi. Cairan ini biasanya berwarna kuning atau hijau dan dapat berbau tidak sedap.

4. Rasa Gatal pada Uretra 

Beberapa orang dengan penyakit kelamin ini mungkin mengalami rasa gatal atau tidak nyaman di sekitar uretra.

5. Pembengkakan atau Kemerahan 

Daerah sekitar uretra dapat menjadi bengkak atau merah karena peradangan yang terjadi akibat infeksi.

6. Nyeri Abdomen atau Panggul 

Pada beberapa kasus, uretritis gonore dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan pada bagian bawah perut atau panggul.

7. Gejala yang Lebih Serius 

Dalam kasus yang lebih jarang, uretritis gonore dapat menyebabkan gejala yang lebih serius, seperti demam, mual, muntah, atau nyeri sendi. 

Gejala ini dapat mengindikasikan penyebaran infeksi ke bagian tubuh yang lebih luas.

Penting untuk diingat bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi oleh gonore mungkin tidak memiliki gejala sama sekali. 

Ini disebut sebagai infeksi gonore tanpa gejala. Namun, meskipun tidak memiliki gejala, mereka masih dapat menularkan infeksi ini kepada pasangan seksual mereka.

TanyaDokter #Eps3 Ciri-Ciri Penyakit Gonore atau Kencing Nanah (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Diagnosis Uretritis Gonore

Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, seorang pasien dengan gejala yang mengarah ke uretritis gonore perlu menjalani pemeriksaan fisik dan beberapa tes. 

Dokter mungkin akan mengambil sampel cairan dari uretra atau vagina pasien dan melakukan pemeriksaan mikroskopis untuk mencari tanda-tanda infeksi bakteri penyebab uretritis. 

Selain itu, tes laboratorium seperti tes urine juga dapat dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi atau peradangan pada saluran kemih.

Pengobatan Uretritis Gonore

Uretritis Gonore 2
Penderita Uretritis Gonore

Pengobatan infeksi ini harus segera setelah para profesional medis membuat diagnosis. Infeksi gonore bisa menjadi serius jika tidak diobati dengan tepat. 

Pengobatan uretritis gonore adalah dengan menggunakan antibiotik. Berikut adalah beberapa poin penting terkait pengobatan penyakit kelamin ini:

1. Konsultasi Medis

Jika Anda mencurigai mengalami uretritis gonore atau memiliki gejala yang mencurigakan, segera cari bantuan medis.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengambil sampel cairan dari uretra, atau melakukan tes darah untuk mengonfirmasi infeksi.

2. Antibiotik

Pengobatan utama untuk uretritis gonore adalah dengan menggunakan antibiotik. Antibiotik yang paling umum digunakan adalah seftriakson (biasanya diberikan dalam bentuk suntikan) atau azitromisin (diberikan dalam bentuk tablet).

Biaya suntik gonore biasanya bervariasi tergantung beberapa faktor, tetapi umumnya sekitar ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

3. Pengobatan Pasangan Seksual 

Penting untuk memberitahukan pasangan seksual Anda tentang infeksi ini agar mereka juga dapat menjalani pemeriksaan dan pengobatan jika perlu. 

Hal ini untuk mencegah penularan kembali dan penyebaran infeksi.

4. Pemantauan 

Setelah memulai pengobatan, sangat penting untuk mengikuti instruksi dokter dan menyelesaikan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan, bahkan jika gejala telah membaik. 

Ini sangat penting untuk memastikan bahwa bakteri gonore benar-benar hilang dari tubuh Anda dan mencegah perkembangan resistensi antibiotik.

5. Hindari Berhubungan Seks 

Selama pengobatan dan hingga dokter memberikan izin, hindarilah berhubungan seks untuk mencegah penyebaran infeksi kepada pasangan seksual Anda.

6. Pengujian Ulang 

Setelah menyelesaikan pengobatan, dokter mungkin akan melakukan pengujian ulang untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh sepenuhnya.

Silahkan konsultasi dokter kelamin sekarang secara online dan gratis (Rahasia Terjamin):

Kapan Harus ke Dokter?

Jika memiliki gejala-gejala uretritis gonore ataupun sudah terinfeksi maka sebaiknya Anda mengunjungi klinik gonore Jakarta terbaik dan tepercaya milik Klinik Utama Pandawa.

Klinik Utama Pandawa juga merupakan klinik kulit dan kelamin Jakarta yang terbaik dan terbukti memberikan perawatan medis yang berkualitas, termasuk penanganan infeksi menular seksual seperti gonore. 

Selain itu, klinik kami memiliki tenaga medis yang berpengalaman dalam menangani kasus gonore, fasilitas yang memadai untuk diagnosis dan pengobatan, teknologi pengobatan tercanggih, serta komitmen terhadap kerahasiaan pasien. 

Dengan demikian, pasien dapat mendapatkan perawatan yang efektif, aman, dan terpercaya untuk mengatasi kondisi uretritis gonore mereka.

Untuk berkonsultasi online dengan dokter secara gratis, silahkan klik linik di bawah ini.

Referensi: 

Share: