Perbedaan Impotensi dan Ejakulasi Dini – Klinik Pandawa

Impotensi dan ejakulasi dini sama-sama merupakan kondisi ketika ereksi yang dialami pria tidak bisa maksimal karena mengalami gangguan, baik itu fisik maupun psikis. Sebenarnya perbedaan impotensi dan ejakulasi dini bisa dilihat dengan jelas.

Akan tetapi, saat ini masih banyak yang menganggap keduanya sama. Untuk mengetahui perbedaannya memang harus benar-benar memahami masing-masing istilah terlebih dahulu, mulai dari pengertian, gejala, dan sebagainya.

Perbedaan Pengertian Impotensi dan Ejakulasi Dini

Dilihat dari pengertiannya, kedua istilah ini memang sudah memiliki perbedaan yang cukup terlihat. Impotensi merupakan kondisi ketika seseorang mengalami masalah dalam mencapai atau mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan seks.

Beberapa orang juga sering menyebutnya dengan istilah disfungsi ereksi. Meski begitu, impotensi memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan disfungsi ereksi. Sebagai contoh, masalah yang terjadi pada kualitas sperma juga termasuk gejala impotensi.

Sementara itu, ejakulasi dini adalah kondisi saat pria telah mengalami orgasme sebelum melakukan hubungan seksual atau kurang dari satu menit saat berhubungan. Akan tetapi, tidak ada ukuran yang pasti terkait waktu pria harus ejakulasi.

Di luar itu, ketika seorang pria mengalami ejakulasi yang terlalu cepat, maka kondisi ini sudah bisa disebut dengan ejakulasi dini.

Masalah seksual ini bisa cukup mengganggu terutama pada kepuasan pasangan karena tidak bisa mendapatkan pengalaman berhubungan yang menyenangkan.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Ejakulasi Dini

Perbedaan Penyebab Impotensi dan Ejakulasi Dini

Perbedaan Penyebab Impotensi Dan Ejakulasi Dini
Ilustrasi Perbedaan Impotensi dan Ejakulasi Dini

Perbedaan impotensi dan ejakulasi dini juga bisa dilihat dari penyebabnya. Ejakulasi dini lebih sering disebabkan karena faktor psikologis. Sementara itu, impotensi bisa disebabkan baik itu faktor fisik maupun psikis.

Beberapa contoh faktor psikologis yang dapat menyebabkan pria mengalami ejakulasi dini adalah depresi, cemas, tidak percaya diri, dan sebagainya.

Namun, di luar faktor tersebut memang ada juga pengaruh biologis yang mungkin terjadi seperti adanya gangguan hormonal.

Lalu, bagaimana dengan impotensi? Impotensi bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kondisi fisik hingga psikis.

Kondisi fisik yang mampu membuat seseorang mengalami impotensi adalah kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit saraf, obesitas, serta diabetes.

Sementara itu, penyebab psikologis yang umum terjadi adalah adanya kecemasan, stress, depresi, dan perasaan bersalah terhadap pasangan. Untuk mengatasinya, pasien perlu melakukan konseling atau psikoterapi guna menghilangkan perasaan tersebut.

Artikel Lainnya: Biaya Pengobatan Impotensi

Perbedaan Gejala Impotensi dan Ejakulasi Dini

Dilihat dari gejala, kedua istilah ini juga memiliki beberapa perbedaan. Gejala yang paling umum dirasakan oleh penderita impotensi adalah mengalami ereksi namun jarang, tidak dapat mencapai ereksi sama sekali, atau kesulitan menjaga ereksi ketika berhubungan seksual.

Selain itu, penderita juga mungkin merasakan penurunan hasrat seksual. Di sisi lain, ejakulasi dini memiliki gejala yang berbeda. Bisa dikatakan bahwa ejakulasi dini memiliki gejala fisik dan psikis yang berbeda-beda setiap orang.

Beberapa gejala fisik yang kerap dialami adalah ejakulasi terjadi sebelum penetrasi atau tidak mampu menunda ejakulasi setiap saat. Kemudian, untuk gejala psikologis adalah menurunnya rasa percaya diri, masalah komunikasi, dan tekanan mental.

Jadi, perbedaan impotensi dan ejakulasi dini bisa terlihat jelas dari gejala yang dialami. Bahkan, menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, tekanan psikologis paling sering terjadi pada penderita ejakulasi dini.

TanyaDokter #Eps4 : Cara Mengatasi Ejakulasi Dini (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Perbedaan Penanganan Impotensi dan Ejakulasi Dini

Meskipun sama-sama merupakan gangguan pada kesehatan seksual, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan dalam hal penanganan.

Untuk mengobati impotensi, dokter akan meresepkan obat tertentu seperti tadalafil, avanafil, vardenafil, atau sildenafil.

Selain itu, tidak jarang juga pasien akan mendapatkan terapi pompa penis. Metode ini dinilai cukup efektif untuk mengalirkan darah ke penis dan mendapatkan ereksi lebih optimal.

Meski begitu, pompa penis juga memiliki efek samping seperti rasa nyeri untuk beberapa orang setelah pemakaian.

Alternatif lain yang mungkin dilakukan dokter adalah menggunakan pengobatan berupa suntikan. Beberapa jenis suntikan tersebut antara lain phentolamine, papaverine, atau alprostadil.

Terakhir, dokter mungkin akan melakukan terapi hormon apabila penyebab utamanya adalah kekurangan hormon.

Lain halnya dengan ejakulasi dini, pengobatan utama untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan krim atau semprotan anestesi. Dengan menerapkan anestesi, maka kepekaan penis terhadap rangsangan akan menurun sehingga dapat mempertahankan ejakulasi.

Dokter juga akan meresepkan obat-obatan tertentu guna mengatasi ejakulasi dini seperti inhibitor fosfodiesterase-5, antidepresan, dan analgesik. Lalu, pengobatan psikologis juga dilakukan apabila penyebab utamanya adalah kecemasan, stress, atau depresi.

Baca Juga: Pengaruh Ejakulasi Dini Pria pada Wanita

Pencegahan Impotensi dan Ejakulasi Dini

Setelah mengetahui perbedaan impotensi dan ejakulasi dini, hal yang tidak kalah penting untuk dipahami adalah bagaimana cara mencegah masalah seksual tersebut.

Sampai saat ini, rutin berolahraga dan menjaga gaya hidup sehat adalah cara terbaik untuk mencegahnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Waktu terbaik untuk datang dan melakukan konsultasi ke dokter adalah ketika mulai merasakan gejala-gejalanya.

Namun, agar bisa mendapatkan perawatan terbaik, pastikan untuk memilih Klinik Andrologi yang sudah berpengalaman seperti Klinik Pandawa.

Klinik Pandawa menjadi pilihan tepat karena telah mempunyai layanan Klinik Impotensi serta Klinik Kulit dan Kelamin dengan kualitas terbaik. Bagaimana tidak, pasien yang masih terkendala jarak bisa melakukan konsultasi dokter online secara gratis.

Referensi:

Share: