Mengenal Penyakit Servisitis, Peradangan yang Terjadi pada Leher Rahim

penyakit servisitis Sahabat Pandawa, terutama para Ladies, kamu pernah nggak mengalami keluhan di sekitar area genital seperti vagina atau serviks (leher rahim)? Jika iya dan berlarut lama, hal tersebut kemungkinan penyakit servisitis. Serviks atau leher rahim adalah bagian dari organ reproduksi yang terletak ujung ruang rahim wanita yang bentuknya menyempit. Leher rahim memiliki panjang sekitar 2,5-3,5 cm dan silindris dan disebut saluran serviks. Serviks adalah struktur yang menghubungkan serviks ke vagina. Fungsi saluran serviks adalah jalur di mana sperma mengalir saat berhubungan dan bayi saat persalinan.

Nah, serviks ini merupakan salah satu organ yang sangat rawan terserang penyakit. Ada banyak penyakit yang dapat menginfeksi leher rahim ini, contohnya seperti kanker serviks (kanker mulut rahim), erosi serviks, dan juga servisitis (peradangan mulut rahim). Mungkin kanker serviks dan juga erosi serviks sudah banyak didengar masyarakat, namun servisitis sepertinya agak asing terdengar.

Servisitis merupakan sebuah penyakit yang menyerang serviks atau mulut rahim. Kondisi dari penyakit ini adalah terjadinya peradangan para area serviks yang menyebabkan berbagai gangguan seperti nyeri saat berhubungan seksual, pendarahan di vagina, bahkan menganggu proses kehamilan.

Sahabat Pandawa, kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan informasi dan juga artikel kesehatan untuk kalian semua. Informasi kesehatan yang kami sajikan khususnya seputar kesehatan kulit, kesehatan kelamin, edukasi seksual, dan juga tips trik seputar kecantikan (estetika).

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai penyakit servisitis atau peradangan mulut rahim mulai dari pengertian, gejala, penyebab, bahaya, sampai dengan cara mengobatinya. Oleh karena itu, kamu sebaiknya memerhatikan artikel ini sampai selesai agar mendapat informasi yang bermanfaat. Yuk langsung aja disimak artikelnya!

Apa itu penyakit servisitis?

Penyakit servisitis adalah kondisi peradangan yang terjadi di leher rahim atau yang dikenal dengan istilah serviks. Leher rahim adalah bagian terbawah dari rahim yang terhubung ke vagina. Seperti jaringan tubuh lainnya, serviks juga dapat meradang karena berbagai alasan, yaitu infeksi (misalnya, infeksi menular seksual) dan faktor noninfeksi (misalnya iritasi atau alergi).

Peradangan pada leher rahim ini ini dapat diindikasikan dengan perdarahan vagina di luar menstruasi, sakit saat berhubungan intim, dan juga keluarnya cairan tidak normal dari vagina. Segera konsultasi dengan dokter terkait apabila mengalami gejala tersebut.

Servisitis bisa akut dan parah, atau kronis, dan berkembang dalam jangka waktu yang lama. Jika kondisi ini tidak ditangani, servisitis yang terjadi akibat infeksi dapat menyebar ke rongga perut sehingga menyebabkan masalah kesuburan dan masalah pada janin pada ibu hamil.

Gejala penyakit servisitis

Kebanyakan penderita servisitis tidak mengalami gejala apapun dan baru menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut setelah menjalani pemeriksaan medis karena alasan lain. Di sisi lain, ada yang mengalami atau merasakan gejala servisitis. Beberapa gejala penyakit ini yang sering muncul adalah sebagai berikut:

  • Keluar cairan yang tidak biasa dan dalam jumlah yang tidak sedikit dari vagina. Cairan ini umumnya berwarna kuning pucat keabu-abuan dan diikuti bau yang tidak sedap.
  • Meningkatnya frekuensi buang air kecil dan terasa sakit.
  • Dispareunia.
  • Perdarahan pada vagina setelah berhubungan intim.
  • Vagina terasa nyeri.
  • Panggul terasa tertekan.
  • Sakit punggung.
  • Rasa nyeri di daerah panggul atau perut.
  • Demam.

Gangguan vagina ini bisa menjadi parah bila berkembang lebih lanjut. Servisitis yang sudah parah umumnya ditandai dengan munculnya luka terbuka atau keluarnya cairan dari vagina seperti nanah.

Penyebab penyakit servisitis

Permasalahan vagina ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang terjadi ketika melakukan hubungan seksual (infeksi menular seksual). Contoh infeksi menular seksual adalah gonore, klamidia, trikomoniasis, dan herpes genital. Selain infeksi, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan servisitis antara lain sebagai berikut:

  • Reaksi alergi terhadap spermisida (zat yang membunuh sperma) atau bahan lateks dari kontrasepsi dan produk untuk wanita.
  • Pertumbuhan bakteri baik yang tidak terkendali pada vagina.
  • Iritasi atau trauma karena pemakaian tampon.
  • Ketidakseimbangan hormon di mana kadar hormon estrogen jauh lebih rendah daripada kadar hormon progesteron, memengaruhi kemampuan tubuh untuk menjaga kesehatan serviks
  • Kanker atau efek samping pengobatan kanker.

Selain itu, ada juga beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit servisitis seperti berikut ini:

  • Melakukan hubungan seksual yang tidak aman, seperti seringkali bergonti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seks tanpa memakai pengaman.
  • Aktif berhubungan seksual.
  • Memiliki riwayat servisitis ataupun penyakit menular seksual lainnya.

Cara mengobati penyakit servisitis

Sahabat Pandawa, sekarang kamu sudah mengetahui servisitis mulai dari pengertian, gejala, hingga penyebab dan faktor risikonya. Apabila kamu merasa ada gejala dari gangguan servisitis ini pada diri kamu maka sebaiknya segera mengunjungi dokter ginekologi untuk melakukan konsultasi lebih lanjut mengenai penanganan masalah ini.

Kamu dapat mengunjungi KLINIK PANDAWA yang terletak di Jakarta Pusat, tepatnya di Gedung Baja, Jl. Pangeran Jayakarta. Kami memiliki dokter yang sudah berpengalaman dalam menangani pasien dengan kasus serupa.

Jika kamu membutuhkan informasi dan perawatan lebih lanjut, konsultasikan dengan konsultan medis kami secara gratis melalui KONSULTASI GRATIS atau hubungi 0821-1141-0672 / 021-62313337 whatsapp / SMS / telp. Kami dengan senang hati melayani Anda. Semua rahasia medis dijamin.

Share: