13 Jenis Penyakit Kulit: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sebagai organ terluar, kulit memang rentan sekali mengalami beberapa gangguan maupun penyakit kulit. Siapapun bisa mengalami penyakit kulit mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Penyebabnya yang beragam tentu memiliki penanganannya yang juga beragam.

Kulit sendiri memiliki beberapa jenis kulit mulai dari kulit kering, kulit berminyak, kombinasi dan kulit sensitif. Jenis penyakit kulit juga terbagi dalam penyakit kulit tidak menular dan menular.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini mengenai jenis penyakit kulit dengan penyebab dan cara mengatasinya.

Jenis-jenis Penyakit Kulit

Ada beberapa jenis penyakit kulit yang perlu Anda ketahui, berikut ini informasi penyebab dan cara mengatasinya.

1. Bisul atau Furunkel

Jenis penyakit kulit yang umum dialami yakni Bisul. Bisul atau Furunkel merupakan benjolan akibat peradangan yang berisi cairan infeksi. Awal mula benjolan berupa setitik merah seperti jerawat, kemudian membesar hingga benjol besar berisi nanah.

Timbulnya bisul sangat mengganggu kenyamanan. Bisa saja membuat penderitanya demam, merintih kesakitan di area tersebut dan mengganggu aktivitas.

Penyebab utama bisul sendiri merupakan infeksi dari bakteri Staphylococcus aureus pada folikel rambut. Karena kulit hampir memiliki folikel rambut maka, bisul bisa menyerang di area kulit mana saja. Seperti, bokong, selangkangan, kaki, ketiak, leher, wajah, perut ataupun area kemaluan.

Jika bisul yang muncul makin memburuk, tak kunjung reda setelah melakukan pengobatan dan menimbulkan keluhan lain yang mengganggu, pengobatan perlu dilakukan untuk mencegah kondisi semakin parah dan timbul komplikasi.

Selain disebabkan oleh infeksi bakteri, faktor risiko lain juga bisa sebabkan kemunculan penyakit kulit bisul ini. Seperti melakukan kontak langsung dengan penderita, memiliki daya tahan tubuh lemah, diabetes, memiliki riwayat penyakit kulit lain seperti eksim, scabies, serta kurang menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.

Sudah bisa diketahui bila penyakit kulit bisul bisa menular dan sebaiknya jangan dianggap remeh. Segera konsultasikan bersama ahlinya untuk mendapatkan penanganan tepat dan sesuai.

Artikel Lainnya: Penyebab Sering Muncul Bisul Ternyata Karena Hal Ini

2. Jerawat atau Acne

Sebenarnya jerawat atau acne bukanlah penyakit kulit. Jerawat hanyalah gangguan kulit yang paling umum dan hampir dialami oleh semua orang.

Jerawat disebut juga acne vulgaris. Gangguan kulit ini dapat dialami oleh siapa saja, tapi umumnya pertama kali muncul di masa pubertas, yaitu usia 10–18 tahun dan selebihnya. Kondisi jerawat cenderung lebih parah pada remaja wanita dan pria dengan memiliki tipe jenis kulit berminyak.

Infeksi jerawat dipicu oleh penyumbatan pada pori-pori kulit, tepatnya di akar rambut atau folikel rambut. Terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) pada folikel rambut, yang normalnya memproduksi minyak (sebum) untuk menjaga kelembapan dan melindungi kulit.

Gangguan sejuta umat ini, timbul jika saluran keluar minyak tersebut tersumbat akibat produksi minyak yang berlebihan, penumpukan sel-sel kulit mati, ataupun infeksi bakteri. Hampir mirip dengan bisul, jerawat jenis bisul juga disebut dengan jerawat kista atau jerawat kistik.

Maka itu jerawat juga bisa tumbuh dimana saja, selain di wajah, hidung, telinga, jerawat punggung, ketiak, dada, hingga jerawat di kemaluan. Apabila jerawat sudah berada di area kelamin maka sebaiknya hindari aktivitas seksual terlebih dulu sebelum jerawat hilang.

Cara mengatasi jerawat perlu diketahui dahulu penyebabnya. Apakah efek dari kurang menjaga kebersihan, hormon atau lainnya. Untuk itu, jika Anda kewalahan mengatasi jerawat meradang sebaiknya konsultasikan pada dokter kulit atau ahli dermatologi.

3. Eksim

Penyakit kulit selanjutnya yang paling umum dialami banyak orang yakni penyakit eksim. Penyakit eksim atau dalam medis disebut eczema adalah suatu kondisi dimana terdapat bercak kulit yang meradang, menjadi gatal, pecah-pecah, dan kasar. Bila digaruk, eksim akan makin parah dan keinginan menggaruk terus meningkat hingga memicu luka terbuka. 

Ketika kulit lecet maka sangat rentan sekali pada serangan infeksi lain seperti bakteri, ataupun virus. Jika sudah demikian, eksim yang terinfeksi bisa saja menularkan dan sebaiknya segera dapatkan penanganan yang tepat bersama dokter spesialis kulit.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Eksim sendiri memiliki 7 jenis, yaitu: eksim atopik, dermatitis kontak, eksim dishidrotik, eksim numular, eksim di kepala atau disebut seboroik, dan eksim stasis. Berbagai hal bisa menjadi pemicu utama terjadinya eksim, seperti faktor lingkungan yang buruk dan juga riwayat keturunan.

Contohnya, seperti saat sistem imun tubuh mendeteksi zat alergen atau penyebab iritasi dari produk luar, maka kulit dapat memicu munculnya pembengkakan atau iritasi pada kulit dengan diawali rasa gatal dan ruam merah. 

Penyakit eksim ini bisa menyerang area mana saja, mulai dari punggung, leher, tangan, kaki, hingga area genital atau kemaluan.

Cara mengatasi eksim dapat disesuaikan dengan penyebabnya. Apabila tergolong eksim yang parah, maka sebaiknya rutin melakukan perawatan dan pencegahan. Selain menghindari barang-barang pemicu eksim, juga perlu hidup bersih dan sehat.

Baca Juga: Cara Menyembuhkan Eksim Secara Total dan Tuntas

4. Vitiligo

Gangguan kulit selanjutnya adalah Vitiligo. Vitiligo menyebabkan kulit Anda kehilangan warna atau pigmentasi. Area putih atau terang disebut makula atau bercak muncul di kulit. 

Biasanya dimulai di tangan, lengan bawah, kaki, hingga area wajah. Secara global, sekitar 1% populasi memiliki vitiligo. 

Kondisi tersebut terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda menghancurkan melanosit. Melanosit adalah sel kulit yang menghasilkan melanin, zat kimia yang memberi warna pada kulit, atau pigmentasi.

Penyebab vitiligo lainnya adalah faktor keturunan. Bila salah satu dari keluarga Anda memiliki kelainan kulit ini maka kemungkinan Anda bisa menurunkan gen vitiligo.

Cara mengatasi vitiligo sampai sekarang ini adalah dengan rutin melakukan perawatan kulit dan terapi cahaya atau biopsi. Penyakit kulit vitiligo tidak membahayakan, hanya saja dapat mempengaruhi penampilan Anda dan membuat rasa tidak percaya diri.

5. Penyakit Kulit Kutil

Kutil biasa atau common warts adalah pertumbuhan kulit kecil dan kasar yang paling sering terjadi pada jari atau tangan Anda. Penampakan kutil ini biasanya diawali pola titik hitam kecil, seperti tahi lalat, yang dimana merupakan pembuluh darah kecil yang menggumpal.

Kutil tidak berbahaya ini masih disebabkan oleh virus HPV dan ditularkan melalui sentuhan. Gangguan kutil membutuhkan waktu selama 2 hingga 6 bulan untuk berkembang setelah kulit Anda terpapar virus. 

Gangguan kutil ini biasanya dapat hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Namun, banyak orang memilih untuk menghapusnya atau melakukan tindakan operasi lantaran mengganggu atau memalukan.

Infeksi kutil yang berbahaya adalah kutil di kemaluan yang disebabkan oleh virus HPV tipe 6, 11, 16 dan 18. Anda perlu ke dokter spesialis untuk mengatasi kutil di kelamin karena kutil di kelamin tergolong dalam infeksi menular seksual.

Sementara untuk kutil biasa dapat dihilangkan dengan cara katerisasi ataupun bedah minor. Cara mengatasi kutil ini sebaiknya juga mendapatkan pengawasan oleh dokter ahli. Carilah klinik atau rumah sakit terdekat yang berpengalaman dalam perawatan kulit maupun kecantikan.

Baca Juga: Perbedaan Kutil Kelamin Dan Kutil Biasa, Yuk Cek Segera!

6. Biduran

Anda pernah mendengar biduran? Biduran merupakan gangguan kulit yang disertai rasa gatal dan timbulnya bentol-bentol tak beraturan di tubuh. 

Awalnya, bentol ini muncul hanya di satu bagian tubuh, tapi lama-kelamaan bentol tersebut akhirnya menyebar. Salah satu penyebab umumnya adalah adanya alergi, namun ukuran dan bentuk bentol bisa tidak beraturan.

Biduran terbagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Tetapi, untuk biduran kronis sampai sekarang belum diketahui penyebab pastinya. Selain itu, ada beragam faktor risiko yang bisa picu biduran ataupun memperburuk ciri-ciri penyakit kulit yang ada. 

Misalnya, sedang dalam tingkat stres yang tinggi, berada di suhu udara yang panas ataupun dingin ekstrim, mengonsumsi minuman beralkohol atau minuman berkafein,.

Cara mengatasi biduran sebaiknya mengikuti beberapa tes pemeriksaan, seperti tes alergi, darah atau biopsi kulit. Tetapi umumnya pemeriksaan ini dilakukan bila kasus biduran terus berulang dan bukan untuk pertama kali. 

Apabila Anda baru pertama kali mengalami biduran dan gatal-gatal, sebaiknya tidak terus menggaruk karena menggaruk memicu penyebaran bentol-bentol. Selain itu, gunakan lotion atau krim anti gatal yang mengandung mentol yang dapat meredakan gatal sementara.

Dokter tentu akan menyesuaikan pengobatan berdasarkan penyebabnya. Kemungkinan pengobatan biduran selain penggunaan lotion anti gatal, juga akan merekomendasikan antihistamin, ataupun menjalani terapi cahaya bila berlanjut parah.

7. Psoriasis

Penyakit kulit yang tak biasa lainnya yakni penyakit psoriasis. Banyak yang menyebutkan bila psoriasis dan eksim adalah satu penyakit kulit yang sama. Namun, perlu diketahui keduanya adalah penyakit yang berbeda walau memiliki ciri yang hampir sama.

Penyakit kambuhan psoriasis ini yakni terjadi akibat adanya peradangan di kulit sehingga sebabkan ruam memerah, kulit bersisik, bengkak, menebal, mudah terkelupas, dan kadang juga terasa gatal. Psoriasis ini sering muncul di kulit bagian lutut, siku, punggung bagian bawah, leher hingga kulit kepala.

Penyebab penyakit kulit ini belum diketahui secara pasti. Tetapi, kondisi ini diduga terjadi akibat gangguan sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, ada sejumlah faktor yang bisa menjadi pemicu psoriasis, seperti stres, riwayat keluarga, dan cuaca ekstrim.

Gejala psoriasis tergantung pada jenisnya. Perlu diperhatikan adalah diawali dengan kulit gatal, bersisik, menebal, hingga mengelupas. Keluhan tersebut bisa terjadi selama beberapa minggu, kemudian hilang untuk sementara waktu sampai akhirnya muncul kembali.

Cara mengobati psoriasis yakni bertujuan untuk meredakan gejala. Adapun metode pengobatan psoriasis dapat disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan. Tindakan yang bisa dilakukan adalah pemberian obat oles, obat minum, suntik, ataupun terapi sinar ultraviolet. Anda bisa dapatkan pengobatan ini di Klinik spesialis kulit ataupun rumah sakit lengkap.

Baca Juga: Jenis Psoriasis yang Harus Diwaspadai Beserta Ciri-cirinya

8. Dermatitis

Jenis penyakit kulit selanjutnya yakni penyakit kulit Dermatitis. Dermatitis sebenarnya mirip dengan eksim dan menjadi penyakit kulit yang banyak terjadi. Dari anak-anak hingga orang tua bisa mengalaminya. Memiliki banyak jenis dengan beragam penyebab diantaranya seperti dermatitis atopik, kontak, dishidrotik, seboroik, neurodermatitis, dan lainnya. 

Peradangan alias inflamasi ini menimbulkan ruam pada kulit dari yang ringan hingga parah serta dapat menyebabkan berbagai masalah, tergantung pada penyebabnya. Tak sedikit orang juga menganggap dermatitis sebagai eksim meski ada perbedaannya.

Dermatitis sebenarnya tidak membawa risiko bahaya pada tubuh dan tidaklah menular. Tapi Anda sebaiknya tidak mengabaikan penyakit kulit satu ini. Biasanya sering terjadi pada orang yang kurang tidur, atau mengalami depresi, gangguan cemas, asma, maupun penyakit alergi lainnya.

Sementara itu, Dermatitis dan psoriasis memiliki ciri-ciri yang sangat mirip, yaitu kulit bersisik. Hanya saja psoriasis merupakan dikenal sebagai penyakit autoimun, sedangkan dermatitis terjadi akibat iritasi atau reaksi alergi. Kemudian, psoriasis sering berkomplikasi menjadi radang sendi, sedangkan dermatitis tidak. 

Cara mengatasi penyakit kulit dermatitis ini adalah dengan mencegah penyebabnya. Jika Anda memiliki alergi terhadap debu, polusi maka sebaiknya sering menjaga lingkungan tetap bersih, dan kulit yang bersih.

Sebab itu, pastikan Anda konsultasikan bersama dokter spesialis kulit untuk mendapat penanganan dan pengobatan yang tepat sesuai penyebab dan kondisi Anda.

9. Tinea

Penyakit kulit juga dapat disebabkan oleh infeksi tinea atau kita dengar sebagai jamur. Umumnya, jamur memang bisa hidup dimana saja termasuk pada tubuh kita. Tinea ini sendiri memiliki ragam jenis dengan area yang berbeda.

Tanda-tanda infeksi jamur di kulit ini diberi nama berdasarkan letak jamur itu terjadi, seperti jamur pada seluruh kulit tubuh (tinea Corporis), jamur kaki (tinea pedis, kurap kaki), jamur di selangkangan (tinea cruris), jamur kulit kepala (tinea capitis) dan jamur kuku (tinea unguium).

Jamur tersebut bisa berubah menjadi pengganggu bila perkembangan jamur di tubuh meningkat tajam. Apalagi didukung dengan faktor lingkungan buruk, kurang menjaga kebersihan dan memiliki riwayat medis tertentu.

Infeksi kulit akibat jamur bisa saja menular apalagi berada di area selangkangan alias tinea cruris. Infeksi jamur cruris dapat berpindah dengan berhubungan seksual dan sebagainya.

Mengobati jamur biasanya mudah saja dengan menggunakan anti jamur. Namun, sebaiknya tetap dilakukan pengobatan di bawah pengawasan dokter ahli. Terlebih bila menginfeksi di organ sensitif dan area kulit yang lainnya.

Baca Juga: Penyakit Tinea Cruris Pemicu Gatal di Selangkangan

10. Pitiriasis rosea

Ada satu lagi penyakit kulit yang perlu Anda waspadai, yaitu pitiriasis rosea. Penyakit kulit ini memiliki gejala yang khas berupa ruam-ruam merah atau merah muda, bersisik, dan sedikit menonjol. Ruam merah tersebut bisa muncul dan menyebar sampai ke seluruh tubuh meliputi dada, punggung, perut, leher, tangan ataupun kaki.

Penyebab pityriasis rosea sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti. Tetapi, ruam-ruam merah ini diduga dipicu oleh virus dari golongan herpes virus. Gangguan kulit ini bisa terjadi pada siapa saja, tapi paling sering terjadi pada mereka yang berusia 10–35 tahun. Namun, Anda tak perlu takut, selain tidak berbahaya, pityriasis rosea juga tidaklah menular.

Tahapan awal biasanya ditandai dengan gejala demam, penurunan nafsu makan, nyeri tenggorokan, nyeri sendi, serta sakit kepala selama beberapa hari sebelum timbulnya ruam.

Ruam yang muncul biasanya terasa bersisik dan sedikit menonjol. 

Ruam merah pityriasis rosea seringnya terasa rasa gatal dan selama dari 12 minggu hingga 5 bulan. Setelah ruam merah hilang, kulit yang terkena akan sedikit meninggalkan bekas dan sedikit lebih gelap dari area sekitarnya. 

Cara mengatasi pityriasis rosea yang tepat adalah dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit berpengalaman. Pasalnya, Anda tidak bisa mengobati dengan cara sendiri lantaran gejala infeksi kulit ini mirip dengan infeksi kulit eksim, psoriasis, jamur, dan lainnya.

Nantinya dokter akan merekomendasikan beberapa pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi kulit Anda.

11. Herpes Zoster

Penyakit herpes zoster atau yang lebih familiar cacar ular ini merupakan penyakit kulit yang ditandai timbulnya bentol berair yang disertai rasa nyeri. Bentol berair ini bisa timbul acak dimanapun. Mulai dari wajah, leher, punggung, dada, perut, tangan ataupun kaki.

Rata-rata penyakit ini dialami oleh hampir semua orang terlebih saat usia anak-anak. Tetapi, seiringnya berjalan waktu, orang dewasa dengan riwayat daya tahan tubuh lemah juga dapat terinfeksi penyakit kulit ini dan kambuh kembali.

Herpes zoster atau cacar ular sebenarnya tidak mengancam jiwa, hanya membuat tubuh lemas, tidak bergairah beraktivitas, menular bagi seseorang yang belum pernah menerima vaksin/ menderita dan mengganggu penampilan seperti menimbulkan bekas luka cacar.

Penyebab utama Herpes zoster yakni serangan virus Varicella Zoster, yakni masih satu keluarga dengan virus herpes. Penderita cacar ular atau cacar api ini sebaiknya tidak bertemu banyak orang dahulu, menghindari kontak langsung, tidak menyentuh atau menggaruk bentol atau bekas luka cacar dan cuci tangan.

Karena disebabkan oleh virus maka dipastikan pengobatan yang tepat adalah dengan obat antivirus. Hal ini berguna untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi resiko terjadinya komplikasi. 

Anda tak perlu khawatir herpes zoster dapat disembuhkan asal sesuai dan dengan perawatan yang tepat. Anda juga berkonsultasi dengan dokter ahli bila cacar air atau cacar ular ini menyerang anak Anda.

Baca Juga: Penyakit Herpes Zoster atau Herpes Kulit (Cacar Api)

12. Moluscum contagiosum

Selain cacar air, moluscum contagiosum juga penyakit kulit yang terjadi oleh infeksi virus. Infeksi virus penyebab moluscum contagiosum adalah virus pox. Penyakit ini paling umum dialami oleh anak-anak dengan kebersihan yang kurang. Sementara orang dewasa bisa mengalami ini oleh akibat aktivitas seks tidak aman.

Gejalanya diawali dengan timbulnya bintil-bintil di kulit dengan titik putih di bagian tengahnya. Kemunculannya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi bisa tampak merah dan meradang atau rasa gatal.

Infeksi moluskum bisa saja hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu, tapi pada beberapa kasus bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Rentan menular melalui kontak langsung, Anda perlu secepatnya melakukan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Cara mengatasi moluskum biasanya tidak terlalu diperlukan lantaran bisa hilang dengan sendirinya. Hanya saja pengobatan tetap diperlukan agar virus tidak menyebar dan memperparah kondisi.

Biasanya dokter akan melakukan tindakan laser ataupun bedah minor untuk mengatasi bintil bintil akibat moluscum kontagiosum.

13. Cacar air

Penyakit kulit lain yang paling umum dialami adalah cacar air. Baik anak-anak hingga orang dewasa bisa mengalami penyakit ini atau bahkan mengalaminya dua kali.

Penyakit ini termasuk golongan menular, oleh karena disebabkan oleh virus Varicella zoster. Awalnya, akan muncul bentol berair seperti lepuhan di area wajah hingga dapat menyebar ke seluruh tubuh. 

Cacar air sendiri bukan penyakit yang mengancam jiwa dan bisa sembuh dalam waktu kurang lebih 1 hingga 14 hari kemudian. Seseorang yang pada masa kecilnya telah mengalami cacar air, ketika dewasa bisa kembali mengalami kondisi ini lantaran terinfeksi dari seseorang dan sedang dalam kondisi imun tubuh Anda lemah.

Penderita cacar air harus menjalani isolasi karena memang mudah menular. Selain itu, diperlukan pengobatan antivirus untuk meredakan gejala dan komplikasi. Luka cacar air yang tidak sengaja tergores atau tergaruk bisa membuat keropeng dan lama kelamaan menimbulkan bekas luka yang sulit dihilangkan.

Cara mengatasi cacar air yang paling utama adalah dengan melakukan vaksinasi dan konsultasikan bersama dokter spesialis kulit bila dirasa mengganggu. Tak jarang, orang dewasa yang setelah mengalami cacar air menjalani perawatan kulit agar bekas cacar tersamarkan.

Baca Juga: 13 Jenis Penyakit Kelamin & Ciri-cirinya | Klinik Kulit dan Kelamin

Kapan Waktu yang Tepat ke Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin?

Apabila Anda menemukan keanehan pada kulit atau mengalami keluhan sama seperti di atas. Maka, segeralah ke Klinik Kulit terdekat dan terbaik seperti Klinik Utama Pandawa untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat bersama dokter spesialis SpKK.

Klinik Utama Pandawa merupakan klinik kulit dan kelamin terbaik dan terpercaya di Indonesia. Klinik Pandawa melayani pengobatan penyakit kulit secara profesional dan didukung oleh dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpengalaman.

Beberapa penyakit kulit awalnya dengan rasa gatal dan berkembang menjadi infeksi apabila salah penanganan. Tetaplah berwaspada dan jalani hidup sehat dan bersih. Dapatkan pengobatan sesuai dengan penyebabnya serta hindari pengobatan dengan cara sendiri.

Konsultasikan segera kondisi kesehatan Anda bersama dokter kulit secara gratis dengan cara klik link ini. Kami siap melayani. Rahasia Terjamin.

Referensi:

Share: