6 Cara Penularan Herpes Genital, Tak Hanya Lewat Seks Lho!

Kewaspadaan terhadap penyakit menular seksual sangat penting. Tidak hanya penyakit yang mematikan seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV). Namun, Anda juga perlu mewaspadai penularan penyakit lain seperti herpes genital. Seperti halnya HIV, penyakit herpes genital juga tidak bisa disembuhkan, lho!

Tingkat kewaspadaan terhadap penyakit herpes genital atau herpes kelamin memang sangat penting. Apalagi, kalau tertular penyakit ini, Anda bakal menjadi pasien tetap dan harus melakukan kunjungan secara berkala ke klinik kelamin Jakarta. 

Apa Itu Herpes Genital?

Herpes merupakan jenis penyakit dengan tingkat infeksi yang sngat tinggi di seluruh dunia. Penyakit ini bisa muncul akibat infeksi oleh herpes simplex virus (HSV). Cara penularannya dapat berlangsung ketika terjadi kontak dengan area yang terinfeksi HSV. 

Mereka yang terinfeksi HSV umumnya tidak akan merasakan gejala apa pun berkaitan dengan virus tersebut. Sebaliknya, virus akan menetap di dalam tubuh dan dapat melangsungkan reaktivasi selama berulang kali dalam satu tahun. 

Ketika tertular HSV, Anda tidak akan bisa sepenuhnya sembuh dari penyakit herpes genital. Meski begitu, Anda tetap bisa memperoleh penanganan medis di klinik kelamin Jakarta. Tujuan dari penanganan medis tersebut adalah meredakan gejala yang muncul. 

Artikel Lainnya: Kenali Gejala Herpes Genital pada Wanita, Perhatikan Bahayanya!

Berkaitan dengan herpes genital, Anda perlu tahu kalau ada 2 jenis virus yang menyebabkan penyakit ini. Dua jenis virus tersebut adalah: 

1. HSV Tipe 1

Tipe virus yang satu ini biasanya menjadi penyebab munculnya herpes pada area mulut, biasa disebut sebagai oral herpes. Ciri-ciri utama dari penyakit oral herpes ini adalah munculnya lesi yang berisi cairan di dalamnya. Lesi ini biasa dikenal dengan istilah fever blister atau cold sore.

Tingkat infeksi HSV tipe 1 di seluruh dunia sangat tinggi. WHO memperkirakan ada sekitar 3,7 miliar penderita infeksi HSV tipe 1 yang berusia di bawah 50 tahun di seluruh dunia. Angka tersebut mencapai hampir 67% populasi manusia. Mayoritas kasus infeksi tersebut terjadi di wilayah Afrika, mencapai hampir 88%. 

2. HSV Tipe 2

Selanjutnya, ada HSV tipe 2 yang kerap terjadi pada area sekitar kelamin. Oleh karena itu, orang yang tertular HSV tipe 2 akan mengalami gangguan herpes genital. Penderita infeksi HSV tipe 2 akan mendapati gejala berupa munculnya luka di area sekitar organ kelamin, termasuk di antaranya adalah paha bagian dalam, anus, dan bokong.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Cara Penularan Herpes Genital

Setelah mengetahui kalau penyakit herpes genital tak bisa memperoleh penanganan medis sampai sembuh di klinik kelamin Jakarta, Anda jadi paham kenapa harus mewaspadainya, kan? Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui bagaimana pola penyebaran serta penularan dari penyakit ini. 

Cara terjadinya penularan HSV, baik tipe 1 ataupun tipe 2 sangat mirip. Kedua jenis virus ini bisa menular dari satu penderita ke tubuh orang lain ketika terjadi kontak secara langsung. Kontak langsung tersebut meliputi: 

  1. Ciuman
  2. Seks oral
  3. Kebiasaan berbagi sex toys
  4. Seks anal
  5. Kontak kulit dengan area yang terinfeksi HSV
  6. Proses persalinan oleh ibu hamil penderita herpes genital

Fakta penting yang harus Anda ketahui, HSV tipe 1 dan tipe 2 merupakan jenis virus yang saling berkaitan. HSV tipe 1 memang dikenal sebagai penyebab oral herpes. Sementara itu, HSV tipe 2 merupakan pemicu terjadinya penyakit herpes genital. Namun, Anda harus tahu kalau kedua virus ini bisa sama-sama menyebabkan terjadinya herpes, baik oral ataupun genital.

Baca Juga: Kenali 8 Gejala Herpes Kelamin dan Cara Pengobatannya

Komplikasi Akibat Penyakit Herpes Genital

Penularan Herpes Genital
Ilustrasi Penularan Herpes Genital

Keputusan untuk mewaspadai penyakit herpes genital bukan hanya karena penyakit ini gampang menular dan tidak bisa diobati. Namun, Anda juga perlu mewaspadai komplikasi yang bisa terjadi akibat keberadaan penyakit ini. Kalau tak memperoleh perawatan medis dari dokter di klinik kelamin Jakarta, terdapat risiko komplikasi seperti: 

1. Penularan Herpes pada Bayi

Komplikasi pertama adalah risiko penularan herpes ke tubuh bayi. Kondisi ini dapat terjadi ketika ibu hamil penderita herpes genital melakukan persalinan secara normal. Pada situasi tersebut, terdapat risiko terjadinya herpes neonatus. 

Herpes pada bayi bisa sangat berbahaya. Penyakit ini dapat menimbulkan tubuh bayi mengalami kecacatan secara neurologis. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bayi penderita herpes neonatus harus berhadapan dengan kematian. Tingkat risiko herpes neonatus akan meningkat pada ibu hamil yang terinfeksi HSV pertama kali saat akhir masa kehamilan.

2. Risiko Tertular Penyakit Kelamin Berbahaya

Tidak hanya membahayakan bayi, herpes genital dapat pula meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual lain, termasuk HIV/AIDS. Bahkan, fakta di lapangan memperlihatkan kalau penderita HIV kerap dijumpai juga mengidap herpes genital.

Baca Juga: Berapa Biaya Pengobatan Herpes Genital (Herpes Kelamin)?

Kapan Harus ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin?

Meski penanganan oleh dokter spesialis tidak membuat penderita herpes genital sembuh secara total, tetapi bisa membantu dalam meringankan gejala.

Dokter akan memberikan obat antiviral tidak hanya dengan tujuan untuk meringankan gejala. Namun, upaya pengobatan tersebut juga membantu menurunkan risiko penularan virus ke tubuh orang lain.

Nah, itulah informasi lengkap mengenai infeksi HSV atau herpes yang perlu Anda ketahui. Anda bisa memahami pentingnya penanganan medis yang tepat di klinik kelamin Jakarta atau klinik herpes kelamin terbaik seperti Klinik Utama Pandawa. Solusi layanan klinik kulit dan kelamin terpercaya bisa Anda dapatkan hanya di Klinik Pandawa. 

Untuk mendapatkan penanganan medis secara tepat, Anda perlu melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter. Anda bisa mendapatkannya dengan mudah berkat layanan konsultasi dokter online secara gratis dari Klinik Utama Pandawa (Rahasia Terjamin).

Tetap sehat, dan jaga kesehatan organ reproduksi Anda demi pasangan dan keluarga, ya!

Referensi

Share: