Muncul Luka di area Dubur, Waspada Infeksi Sifilis

Nyeri di area dubur atau anus tak hanya diakibatkan oleh wasir, ataupun fistula ani. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh infeksi kelamin seperti sifilis. Mengapa demikian? Sebab jika Anda melakukan aktivitas seks secara anal dan berganti pasangan seks tentu bisa memicu penyakit sifilis atau raja singa. Dikarenakan infeksi kelamin maka pengobatannya pun tak boleh sembarangan dan disamakan ketika Anda terkena wasir atau fistula ani. Yuk, kita bahas bersama luka muncul di dalam dubur ciri sifilis di bawah ini.

luka muncul di dalam dubur

Seberapa umum sifilis?

Pada dasarnya, sifilis atau dikenal dengan raja singa ini sering ditemui pada pria dan wanita dewasa yang telah aktif secara seksual. Tak hanya itu, aktivitas seksual yang menyimpang dan tanpa pengaman, sering berganti pasangan seks atau sesama jenis bisa memicu timbulnya luka muncul di dalam dubur oleh akibat sifilis.

Adanya hubungan seksual baik vaginal, anal, maupun oral bisa menjadi media penyebaran infeksi sifilis. Penyebab sifilis pun dipicu oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Bahkan pada ibu hamil yang terinfeksi sifilis bisa tularkan pada bayi yang dikandungnya. Apalagi ketika lahir pada banyak kasus, ditemukan gangguan atau kecacatan pada bayi tersebut.

Jika Anda aktif seksual secara anal dan tanpa pengaman tentu bisa mengakibatkan gejala sifilis yaitu luka muncul di dalam dubur atau area anus. Bakteri sifilis kemungkinan sudah menginfeksi Anda sehingga sering disertai gejala seperti demam, mudah Lelah, dan muncul luka yang tidak sakit.

Selain di bokong, gejala sifilis bisa dijumpai seperti di tangan, punggung hingga mulut. Agar lebih jelas seperti apa saja tahapan gejala sifilis mari kita simak.

Baca juga: Kenali Gejala Sifilis Sekunder Muncul Ruam-ruam pada Tubuh

Gejala sifilis

Sifilis sendiri merupakan salah satu infeksi kelamin yang sedikit kompleks. Sebab itu untuk melihat tingkat keparahannya dilihat dari gejala atau ciri sifilis itu sendiri. Berikut tahapan gejala sifilis, diantaranya:

Luka muncul di area dubur – Primer

Pada tahap awal atau primer, gejala muncul antara 10 hari hingga 3 bulan setelah Anda terpapar bakteri penyebab sifilis. Awalnya, gejala yang muncul berupa luka kecil pada kulit (chancre) yang tidak terasa sakit. Luka ini timbul pada lokasi bakteri masuk ke dalam tubuh, biasanya di area sekitar kelamin dan juga bokong.

Selain di area kelamin, luka tersebut bisa muncul di area mulut, tenggorokan atau tangan sekalipun. Tak cuma muncul di bagian luar, luka muncul di dalam dubur, Miss V dan tenggorokan.

Disisi lain luka yang timbulkan sifilis tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga banyak penderita tidak menyadari terkena sifilis. Luka ini dapat menghilang dalam waktu 3 hingga 6 minggu, namun hal tersebut bukan berarti Anda sudah pulih. Selain luka, Anda juga bisa mengalami pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di tubuh. Biasanya di area selangkangan atau leher. Bila terlambat penanganan, kondisi ini bisa berkembang menjadi gejala tahap dua atau sifilis sekunder.

Ruam muncul di bagian tubuh – Sifilis sekunder

Setelah tahap primer, gejala selanjutnya bisa berkembang menjadi sifilis sekunder. Dimana beberapa minggu setelah luka muncul di dalam dubur tersebut hilang, gejala sifilis sekunder selanjutnya timbul ruam-ruam.

Ruam ini bisa dimana saja. Biasanya ruam muncul di bagian tubuh seperti telapak tangan, kaki dan bokong. Bahkan ruam dapat disertai kutil di area kelamin hingga area mulut, tapi tidak menimbulkan rasa gatal.

Biasanya ruam-ruam tersebut berwarna merah atau merah kecoklatan dan terasa kasar, tapi rata-rata keberadaanya mirip dengan gangguan kulit lainnya sehingga tidak menyadari.

Selain timbul ruam, gejala tahap sekunder ini disertai pula gejala penyerta, diantaranya seperti demam, lemas, nyeri otot, sakit tenggorokan, pusing, pembengkakan kelenjar getah bening, rambut rontok, serta penurunan berat badan.

Ruam muncul di bagian tubuh tahap ini tentu akan menghilang meski Anda tidak menjalani pengobatan. Tetapi waspada, sewaktu-waktu gejala dapat muncul berulang kali alias kambuh. Seperti pada tahap awal, bila tahap ini tidak segera dilakukan pengobatan bisa berlanjut pada tahap laten atau tahap terakhir yaitu tersier.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Penyakit Sipilis Sebelum Mengalami Komplikasi

Gejala Menghilang – Sifilis laten

Tahap berikutnya adalah tahap sifilis laten, dimana gejala luka muncul di dalam dubur dan lainnya mulai menghilang. Hanya saja bakteri treponema masih ada di dalam tubuh Anda. Pada tahun pertama tahap sifilis laten, infeksi masih bisa ditularkan. Kemudian setelah dua tahun, infeksi masih ada di dalam tubuh, tapi tidak bisa ditularkan kepada orang lain lagi.

Hanya saja bakteri di dalam tubuh sudah menguasai dan bisa berkembang menjadi tahap tersier yang merupakan tahap sifilis paling berbahaya. Dimana bisa menyebabkan komplikasi lain pada tubuh Anda.

Sifilis tersier

Sifilis pada tahap terakhir ini ditandai dengan kerusakan organ permanen, sehingga bisa berakibat fatal bagi Anda penderitanya. Kondisi ini bisa terasa ketika 10 tahun kambuh lagi setelah terjadinya infeksi pertama yang tidak segera mendapatkan pengobatan.

Pada tahap ini, sifilis bisa sangat berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian. Sifilis tersier bisa berdampak pada mata, otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi-sendi. Akibatnya, penderita bisa mengalami kebutaan, stroke, atau penyakit jantung.

Sebab itu jika Anda merasakan ada yang tidak beres atau luka muncul di dalam dubur dan kelamin, jangan tunggu parah. Segera lakukan pemeriksaan dan jalani pengobatan sebelum menjadi parah.

Baca juga: Miss V Gatal? Segera Atasi Sebelum Terkena Komplikasi Berbagai Penyakit Berbahaya!

Kapan harus berobat?

Gejala sifilis memang sangat kompleks dan banyak tahapan gejala tetapi itu bisa disembuhkan apabila Anda melakukan pengobatan sejak dini.

Anda perlu waspada kepada infeksi sifilis dan infeksi kelamin lainnya, sebab banyak kasus tidak diketahui atau ditemukan gejalanya. Pada wanita biasanya sudah parah dan terlambat ketika menjalani pemeriksaan.

Tergolong sebagai infeksi menular seksual, Anda diharuskan tetap menjaga area vital bersih dan menjauhi perilaku seks menyimpang dan tanpa pengaman. Jika Anda ingin keamanan, sebaiknya Anda harus mengetahui riwayat seks pasangan Anda.

Perlu diingat, penderita infeksi kelamin bisa saja terinfeksi lebih dari satu penyakit. Jangan lupa juga bawa pasangan Anda untuk ikut pemeriksaan. Ada pertanyaan seputar sifilis dan penyakit infeksi menular seksual lainnya? Hubungi layanan konsultasi dokter online gratis via CHAT/SMS/ TLP 0821-1141-0672 (Rahasia terjamin).

Share: