Kenali Gejala Sifilis Sekunder Muncul Ruam-ruam pada Tubuh

Siapa yang mau memiliki ruam-ruam di sekujur tubuh? Sepertinya tidak ada. Entah ruam tersebut dipicu oleh faktor apa tapi memang tidak ada yang mengharapkannya. Apalagi bila ruam muncul di bagian tubuh ini dipicu oleh infeksi kelamin. Tetapi itulah kenyataannya, bila infeksi kelamin bisa menginfeksi organ tubuh lainnya. Infeksi kelamin ini dikenal sebagai Sifilis atau raja singa. Bila Anda belum tau soal infeksi kelamin sifilis, mari kita bahas bersama di bawah ini.

ruam muncul di bagian tubuh

Mengenal lebih dekat Sifilis

Sebagai infeksi kelamin, sifilis, dikenal berbahaya dan memiliki empat tahapan gejalanya. Jika Anda memiliki perilaku seks menyimpang, seperti seks bebas, berganti pasangan, dan tidak menggunakan pengaman bisa mengidap dan tertular infeksi kelamin sifilis.

Sifilis atau raja singa juga sama dengan penyakit kelamin lainnya yang bisa menular melalui hubungan seks antar vaginal, anal maupun oral. Bahkan pada sifilis, ibu hamil bisa menularkan pada bayi yang dikandungnya. Sebab itu bila Anda merencanakan kehamilan atau pernikahan penting untuk melakukan skrining penyakit infeksi menular seksual.

Hal tersebut penting dilakukan guna mengetahui bila Anda dan pasangan Anda bebas dari penyakit menular seksual. Dan pada ibu hamil tentu harus rutin menjalani pemeriksaan janin dalam kandungan.

Perlu diketahui sifilis sendiri dipicu oleh bakteri kelamin bernama Treponema Palidum. Bakteri ini dapat dengan mudah berpindah dan menular melalui aktivitas seks yang sudah disebutkan di atas. Ketika bakteri sudah menginfeksi Anda, maka beberapa waktu kemudian timbul beberapa gejala atau keluhan seperti ruam muncul di bagian tubuh.

Ruam muncul di bagian tubuh akibat sifilis merupakan salah satu dari gejala tahap dua atau sifilis sekunder. Dimana sebelum sifilis sekunder, ada tahap primer dengan gejala muncul luka yang tidak sakit. Baik luka atau ruam bisa muncul dimana saja. Selain kelamin, ruam muncul di bagian tubuh lainnya, seperti tangan, bokong, punggung hingga mulut. Agar lebih jelas seperti apa saja tahapan gejala sifilis mari kita simak.

BACA JUGA: Luka Muncul di Area Mulut Pertanda Sifilis?

Gejala Sifilis

Gejala sifilis bisa berkembang sesuai dengan tahapannya. Dan dari tahapan gejala tersebut dapat dilihat pula tingkat keparahannya. Pada tahapan tertentu, ada gejala sifilis sudah tidak muncul, tetapi masih bisa menularkan. Nah berikut penjelasan beberapa tahap gejala sifilis atau raja singa.

Luka tidak terasa sakit – Primer

Pada tahap awal atau primer, gejala muncul antara 10 hari hingga 3 bulan setelah Anda terpapar bakteri penyebab sifilis. Awalnya, gejala yang muncul berupa luka kecil pada kulit (chancre) yang tidak terasa sakit. Luka ini timbul pada lokasi bakteri masuk ke dalam tubuh, biasanya di area sekitar kelamin.

Selain di area kelamin, luka juga dapat muncul di area mulut atau dubur. Tidak hanya muncul di bagian luar, luka akibat sifilis atau sipilis ini, juga bisa muncul di bagian dalam vagina, dubur, atau mulut sehingga tidak terlihat. Karena luka tersebut bisa tidak menimbulkan rasa sakit, penderita bisa tidak menyadari terkena sifilis.

Luka ini dapat menghilang dalam waktu 3 hingga 6 minggu, namun hal tersebut bukan berarti Anda sudah pulih. Selain luka, Anda juga bisa mengalami pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di tubuh. Biasanya di area selangkangan atau leher. Bila terlambat penanganan, kondisi ini bisa berkembang menjadi gejala tahap dua atau sifilis sekunder.

BACA JUGA: Menstruasi Tidak Normal & Lebih Banyak Dari Biasanya Waspada Infeksi Kelamin

Ruam muncul di bagian tubuh – Sifilis sekunder

Setelah tahap primer, gejala kemudian bisa berkembang menjadi sifilis sekunder. Dimana beberapa minggu setelah luka tersebut hilang, gejala sifilis sekunder selanjutnya timbul ruam-ruam. Ruam ini bisa dimana saja. Biasanya ruam muncul di bagian tubuh seperti telapak tangan, kaki dan bokong. Bahkan ruam dapat disertai kutil di area kelamin hingga area mulut, tapi tidak menimbulkan rasa gatal.

Biasanya ruam-ruam tersebut berwarna merah atau merah kecoklatan dan terasa kasar, tapi rata-rata keberadaanya mirip dengan gangguan kulit lainnya sehingga tidak menyadari.

Selain timbul ruam, gejala tahap sekunder ini disertai pula gejala penyerta, diantaranya seperti demam, lemas, nyeri otot, sakit tenggorokan, pusing, pembengkakan kelenjar getah bening, rambut rontok, serta penurunan berat badan.

Ruam muncul di bagian tubuh tahap ini tentu akan menghilang meski Anda tidak menjalani pengobatan. Tetapi waspada, sewaktu-waktu gejala dapat muncul berulang kali alias kambuh. Seperti pada tahap awal, bila tahap ini tidak segera dilakukan pengobatan bisa berlanjut pada tahap laten atau tahap terakhir yaitu tersier.

Gejala hilang – Tahap Laten

Pada sifilis laten, gejala seperti luka maupun ruam-ruam di tubuh sudah tidak ada hanya saja bakteri sifilis tetap tinggal. Pada tahun pertama tahap sifilis laten, infeksi masih bisa ditularkan. Kemudian setelah dua tahun, infeksi masih ada di dalam tubuh, tapi tidak bisa ditularkan kepada orang lain lagi.

Hanya saja bakteri didalam tubuh sudah menguasai dan bisa berkembang menjadi tahap tersier yang merupakan tahap sifilis paling berbahaya. Dimana bisa menyebabkan komplikasi.

Tahap berbahaya – Tersier

Sifilis pada tahap terakhir ini ditunjukkan dengan kerusakan organ permanen, sehingga bisa berakibat fatal bagi Anda penderitanya. Kondisi ini bisa terasa ketika 10 tahun kambuh lagi setelah terjadinya infeksi pertama yang tidak segera mendapatkan pengobatan.

Pada tahap ini, sifilis bisa sangat berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian. Sifilis tersier bisa berdampak pada mata, otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi-sendi. Akibatnya, penderita bisa mengalami kebutaan, stroke, atau penyakit jantung.

Baca juga: Awas, Bengkak di Kelenjar Getah Bening Bisa Disebabkan Oleh Infeksi Gonore

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda mengalami gejala sifilis sekunder seperti ruam muncul di bagian tubuh atau masih tahap awal, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan dan pengobatan rutin. Jika makin cepat pengobatan maka semakin cepat pula kesembuhan.

Untuk mendapatkan pengobatan sifilis yang tepat, Anda baiknya kunjungi klinik kulit dan kelamin. Ketika Anda melakukan pemeriksaan pertama kali, dokter akan menanyakan beberapa seputar keluhan Anda dan bagaimana riwayat seksual Anda.

Kemudian selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti pengambilan darah, urin atau cairan kelamin/ luka untuk diperiksa di laboratorium. Untuk mengobati penyakit kelamin sifilis, dokter akan memberikan obat antibiotik baik minum atau suntik.

Lakukan pengobatan sifilis atau raja singa hingga tuntas dan selama menjalani pengobatan hindari aktivitas seksual terlebih dulu dan ajak pasangan Anda lakukan pemeriksaan.

Ada pertanyaan seputar sifilis dan penyakit infeksi menular seksual lainnya? Hubungi layanan konsultasi dokter online gratis via CHAT/SMS/ TLP 0821-1141-0672 (Rahasia terjamin).

 

Share: