Search
Close this search box.

7 Mitos Klamidia yang Bikin Khawatir | Klinik Kulit dan Kelamin

Ada banyak cara untuk mengetahui apa yang perlu Anda ketahui mengenai infeksi menular seksual seperti penyakit klamidia. Apa Anda tau fakta dan mitos klamidia? Simak info lengkapnya di KlinikKulitKelamin.com.

Anda bisa bertanya kepada teman anda atau berkonsultasi langsung ke Klinik Kulit dan Kelamin terdekat yang sudah terpercaya agar informasinya lebih solid, atau anda bisa mencarinya di internet.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pergi ke Klinik Kulit dan Kelamin yang terpercaya seperti Klinik Utama Pandawa misalnya, kamu akan mendapatkan berbagai informasi yang bagus dan terpercaya.

Tapi bagaimana jika anda mencarinya di internet atau bertanya kepada teman?

Mungkin salah satu yang anda dapatkan adalah mitos. Bicara soal infeksi menular seksual, salah satu yang banyak dibicarakan adalah penyakit klamidia. Di internet ada berbagai mitos klamidia yang bikin khawatir banyak orang.

Penasaran apa saja mitos klamidia yang bikin khawatir banyak orang? Berikut pembahasannya.

1. Klamidia akan Hilang dengan Sendirinya

Mitos klamidia yang bikin khawatir banyak orang adalah klamidia akan hilang dengan sendirinya. Faktanya, tubuh kamu sangat tidak mungkin menyingkirkan klamidia dengan sendirinya.

Mitos ini bisa menjadi salah satu yang berbahaya. Sangat jarang sistem kekebalan Anda dapat mengatasi klamidia sendiri dan menyembuhkan tubuh anda dengan sendirinya.

Jika terdeteksi cukup dini, klamidia dapat diobati dengan antibiotik. Jika anda tidak diobati karena klamidia, itu bisa berkembang menjadi sesuatu yang sangat buruk. Klamidia yang tidak diobati dapat menyebabkan Penyakit Radang Panggul (PID) pada wanita.

Sumber: Youtube/Klinik Utama Pandawa

Kemudian wanita yang mengalami Penyakit Radang Panggul (PID) dapat menyebabkan kemandulan dan risiko kehamilan ektopik yang lebih tinggi. Tidak hanya wanita, pria juga bisa mengalami kemandulan karena klamidia.

2. Bagi yang Sudah Kena Klamidia, Mereka akan Kebal

Faktanya, anda tidak akan kebal terhadap klamidia dan bisa tertular lagi. Klamidia tidak seperti cacar air. Anda tidak akan kebal setelah Anda memilikinya dan Anda akan dapat tertular lebih dari sekali jika Anda tidak melindungi diri sendiri.

Jika Anda terus menempatkan diri Anda pada risiko dengan melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang tidak tahu apakah mereka bebas PMS atau tidak, Anda bisa terkena klamidia berulang kali.

Direkomendasikan bahwa jika Anda atau pasangan Anda dinyatakan positif klamidia, Anda berdua harus menjauhkan diri dari hubungan seks sampai infeksinya telah diobati dan dokter Anda mengatakan itu aman.

Artikel Lainnya: Ciri-ciri Penyakit Klamidia yang Harus Kamu Ketahui

3. Seks Oral atau Anal Aman Terhadap Klamidia

Hampir semua IMS yang Anda dapatkan melalui hubungan seks vaginal tanpa kondom dapat ditularkan melalui seks anal dan oral juga jika Anda tidak melindungi diri sebaik mungkin. Itu juga berlaku untuk Klamidia.

Jika Anda menggunakan kondom dengan benar, setiap saat, dari awal hingga akhir, Anda akan sangat mengurangi risiko terkena klamidia. Untuk mengurangi risiko lebih baik lagi, anda harus berpikir untuk rutin menjalani tes sebelum berhubungan intim dengan pasangan baru.

Anda bisa melakukan tes di Klinik Kulit dan Kelamin terpercaya seperti Klinik Utama Pandawa yang sudah berpengalaman mengatasi masalah infeksi menular seksual termasuk Klamidia.

4. Tidak Bisa Tertular Klamidia Jika Hanya Pernah Berhubungan Seks Satu Kali

Jika Anda berhubungan seks sekali dengan pasangan yang menderita klamidia, Anda memiliki sekitar 30% kemungkinan tertular klamidia. Beberapa kondisi jangka panjang yang dapat disebabkan oleh klamidia sangat parah sehingga Anda bisa mengalami masalah kesuburan.

Intinya, untuk menularkan klamidia, seseorang hanya perlu satu kali melakukan hubungan seks dengan pasangan yang memiliki penyakit ini.

Baca Juga: Dampak Berbahaya Kalau Chalmydia atau Klamidia Tak Segera Diobati

5. Tak Perlu Melakukan Tes Klamidia Kecuali Jika Punya Pasangan

Apakah Anda memiliki satu atau seratus pasangan, Anda harus berpikir untuk melakukan tes infeksi menular seksual secara teratur. Tidak peduli berapa banyak pasangan yang Anda miliki, jika Anda melakukan hubungan seks tanpa kondom, Anda dapat berisiko terkena klamidia.

Dikutip dari situs Free Test, klamidia adalah IMS yang paling umum di Inggris, terutama di kalangan usia 16-24 tahun. Dianjurkan untuk melakukan tes secara teratur, sekitar setahun sekali, atau setiap kali berganti pasangan.

Anda bisa juga berkonsultasi secara gratis di Klinik Kulit dan Kelamin terdekat yang sudah berpengalaman mengatasi masalah infeksi menular seksual.

6. Mengetahui Seseorang yang Menderita Klamidia

Anda mungkin tidak selalu dapat mengetahui apakah seseorang menderita klamidia atau tidak. Tidak semua orang yang menderita klamidia memiliki gejala, dan jika ya, mereka dapat disalahartikan sebagai hal lain.

50% pria dan 75% wanita dengan klamidia tidak memiliki gejala apa pun. Beberapa gejala, seperti sensasi terbakar saat buang air kecil, bisa disalahartikan sebagai hal lain.

Baca Juga: Fakta Mengkhawatirkan Tentang Klamidia

7. Bisa Tertular Klamidia dari Dudukan Toilet

Meski terdengar benar dan meyakinkan, ternyata ini hanyalah mitos klamidia. Bakteri penyebab klamidia tidak akan tahan di luar tubuh manusia, jadi diragukan mereka akan bertahan cukup lama di dudukan toilet sehingga Anda terkena infeksi saat Anda duduk.

Untuk mengetahui fakta lebih dalam lagi mengenai klamidia dan memastikan diri anda tidak terjangkit infeksi menular seksual yang satu ini, anda bisa berkonsultasi secara gratis dengan dokter atau Klinik Kulit dan Kelamin terpercaya.

Dengan begini anda akan memiliki informasi yang lebih pasti mengenai klamidia sehingga ketika terjangkit bisa langsung mengobatinya dan bisa mencegahnya terkena penyakit ini di kemudian hari.

Referensi:

Flo Health, Does Chlamydia Go Away on Its Own? 8 Myths about Chlamydia Busted, Diakses 2023: https://flo.health/menstrual-cycle/sex/stis/chlamydia-myths

Medicinenet, Eight Myths About Chlamydi, diakses 2023: https://www.medicinenet.com/eight_myths_about_chlamydia/article.htm

Share: