Kenali Infeksi Klebsiella Pneumoniae yang Bisa Ganggu Kesehatan Tubuh

Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri umum yang tidak berbahaya. Biasanya bakteri klebsiella pneumoniae tinggal di usus Anda tanpa memberikan keluhan apapun. Tetapi bila menyebar ke bagian tubuh Anda maka bisa saja menimbulkan infeksi parah.

infeksi klebsiella pneumoniae

Bakteri klebsiella pneumoniae bisa menginfeksi area paru-paru dan mempengaruhi pernapasan Anda, kandung kemih, otak, hati, mata, luka bahkan darah Anda. Mereka bisa berubah menjadi “superbug” yang hampir tidak mungkin melawan antibiotik biasa.

Penyebab Infeksi Klebsiella Pneumoniae

Infeksi Klebsiella disebabkan oleh bakteri bernama K. pneumoniae. Hal tersebut terjadi ketika Klebsiella pneumoniae langsung masuk ke dalam tubuh. Ini biasanya terjadi karena kontak orang-ke-orang tetapi juga melalui kontak lain yang terkontaminasi dengan bakteri ini.

Bakteri klebsiella pneumonia bisa masuk ke tubuh saat mengonsumsi sayuran atau makanan lain yang belum dicuci atau air minuman yang terkontaminasi.

Pada tubuh manusia, bakteri tersebut bisa bertahan dalam pertahanan sistem kekebalan dan menimbulkan infeksi.

Baca juga: 5 Dampak Buruk pada Kulit Bila Terlalu Lama Di Ruangan Ber-AC

Gejala Infeksi Klebsiella Pneumoniae

Karena bakteri ini dapat menginfeksi bagian tubuh mana saja, maka ia bisa menimbulkan berbagai jenis infeksi dengan gejala yang berbeda-beda.

Pada Paru-paru

Dilansir dari Heatlh line, bila klebsiella menginfeksi paru-paru maka bisa memicu radang paru-paru yang kemudian bisa mengganggu pernapasan Anda.

Bakteri Klebsiella pneumoniae pada paru-paru ini bisa memicu Anda mengalami nekrosis, peradangan, maupun perdarahan di jaringan paru-paru. Keadaan ini pun memicu produksi lender/ cairan pekat dan kental yang disebut sputum jelly kismis (currant jelly sputum).

Gejala pneumonia meliputi:

  • demam 38 derajat ke atas
  • panas dingin
  • batuk
  • lendir kuning atau berdarah
  • sesak napas
  • nyeri dada
Infeksi saluran kemih

Bila bakteri klebsiella pneumoniae masuk ke saluran kemih Anda, bisa dipastikan mengalami infeksi saluran kemih atau ISK. Saluran kemih Anda terdiri dari uretra, ureter, kandung kemih, dan ginjal.

Bisa juga terjadi setelah menggunakan kateter urin dalam waktu lama. Biasanya, bakteri ini menimbulkan ISK pada wanita yang lebih tua.

Gejalanya bisa seperti sering buang air kecil, terasa nyeri dan sensi terbakar, aroma urin tak sedap, urin bewarna keruh atau berdarah, nyeri di punggung/ panggul, demam, maupun panas dingin.

Infeksi luka

Bila klebsiella pneumoniae masuk melalui luka di kulit Anda, ia bisa menginfeksi kulit atau jaringan lunak Anda. Seringnya, ini timbul pada luka akibat cedera atau pembedahan.

Infeksi luka dari bakteri ini bisa ditandai dengan gejala demam, muncul kemerahan di luka/ kulit, bengkak, rasa sakit, gejala seperti flu, hingga kelelahan.

Infeksi darah

Apabila bakteri ini masuk ke dalam darah Anda, hal itu tentu menyebabkan bakteremia, atau adanya bakteri dalam darah.

Gejala biasanya berkembang secara tiba-tiba. Ini mungkin termasuk:

  • demam
  • panas dingin
  • gemetar

Bakteremia perlu segera diobati. Bila dibiarkan, bakteremia bisa saja mengancam jiwa dan berubah menjadi sepsis.

Baca juga: Pria Wajib Waspada, Berikut 6 Faktor Penyebab Mr. P Menciut

Siapa yang lebih berisiko mengidap klebsiella pneumonia?

Infeksi klebsiella pneumonia jarang terjadi pada orang sehat disebabkan sistem kekebalannya yang cukup kuat untuk menangkis bakteri ini. Tetapi bagi Anda yang sedang lemah maka infeksi lebih mungkin terjadi, apalagi bila Anda punya masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit paru-paru, gagal ginjal, penyakit hati, pecandu alcohol dan kanker.

Bahkan bila Anda mengonsumsi antibiotik tertentu dalam beberapa waktu yang panjang maka juga bisa meningkatkan kemungkinan Anda terkena infeksi klebsiella pneumonia.

Gejala pneumonia meliputi:

  • demam 38 derajat ke atas
  • panas dingin
  • batuk
  • lendir kuning atau berdarah
  • sesak napas
  • nyeri dada

 

Penularan infeksi klebsiella pneumonia

Infeksi ini menyebar melalui kontak orang ke orang. Hal tersebut bisa terjadi jika Anda menyentuh seseorang yang terinfeksi, begitupun dari kontak tak langsung seperti benda-benda yang disentuh.

Seseorang yang tidak terinfeksi pun bisa saja membawa bakteri dari satu orang ke orang lain.

Tak hanya, bakteri tersebut bisa mencemari objek medis seperti:

  • ventilator
  • kateter ureter
  • kateter intravena

Baca juga: Tips Rawat Kulit Anak dari Dermatitis Atopik

Pencegahan

Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri sendiri itu sederhana. Selalu cuci tangan Anda sebelum :

  • Makan
  • Memegang wajah seperti hidung, mata, atau mulut
  • Mengganti perban pada luka

Dan cuci tangan setelah:

  • Menggunakan kamar mandi
  • Memegang hidung, batuk, ataupun bersin
  • Menyentuh benda-benda yang mungkin mengandung kuman, terutama di kantor, fasilitas umum atau rumah sakit

Baca juga: Metabolisme Tubuhmu Menurun? Yuk Ketahui Penyebabnya!

Kapan harus ke dokter

Sahabat pandawa sebaiknya menemui dokter jika Anda melihat tanda-tanda infeksi. Bila Anda tiba-tiba mengalami demam atau tidak dapat bernapas, segera dapatkan bantuan medis.

Pengobatan infeksi Klebsiella pneumoniae terbilang sulit karena seringkali merupakan infeksi nosokomial dan bakteri ini sangat tahan terhadap beberapa antibiotik maupun obat-obatan. Sehingga Anda dianjurkan melakukan pengobatan sesuai anjuran dokter.

Tingkat kematian sebab infeksi pneumoniae klebsiella terbilang tinggi, bahkan setelah pasien menerima pengobatan yang memadai. Dengan demikian, penting untuk mengetahui dan memahami gejala infeksi pneumoniae Klebsiella seperti di atas.

Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji melalui nomor 0821-1141-0672 (WA/SMS/TLP) atau bisa konsultasi online dengan dokter ahli kami melalui layanan konsultasi.

Share: