Sifilis atau raja singa adalah infeksi menular seksual (IMS) akibat bakteri Treponema pallidum.
Itu juga dapat menular dari ibu yang terinfeksi ke anaknya yang belum lahir selama kehamilan atau persalinan. Sifilis berkembang secara bertahap dan dapat menyebabkan berbagai gejala jika tidak Anda tangani dengan baik.
Infeksi biasanya mulai dari munculnya luka yang tidak nyeri, yang bernama chancre, di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh.
Luka ini dapat Anda temukan pada atau di sekitar alat kelamin, anus, dubur, atau mulut. Jika infeksi tidak diobati pada tahap ini, maka akan berlanjut ke tahap sekunder dan seterusnya yang membahayakan jiwa.
Sebagai salah satu infeksi menular seksual yang umum terjadi di Indonesia, kita akan membahas mengenai kasus sifilis di Indonesia dan sedikit hal menarik mengenai penyakit tersebut.
Artikel Lainnnya: 20 Gejala Sifilis pada Wanita yang Wajib Diketahui
Apakah Sifilis Berbahaya?
Kasus sifilis di Indonesia merupakan salah satu hal yang penting untuk dibahas, apalagi ini adalah penyakit yang umum terjadi dan berbahaya.
Ya, sifilis bisa menjadi infeksi berbahaya jika tidak Anda obati atau jika berlanjut ke tahap selanjutnya. Tanpa pengobatan yang tepat, sifilis dapat menyebabkan komplikasi parah dan masalah kesehatan jangka panjang.
Pada tahap awal sifilis, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kerusakan pada berbagai organ, termasuk jantung, otak, pembuluh darah, dan sistem saraf.
Hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti masalah kardiovaskular, neurosifilis (infeksi sistem saraf pusat), meningitis, stroke, dan kebutaan.
Jika sifilis berkembang ke tahap akhir atau tersier, itu dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada banyak sistem organ, yang menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa.
Komplikasi ini dapat mencakup masalah kardiovaskular seperti aneurisma aorta atau kerusakan katup jantung, gangguan neurologis, kelumpuhan, kebutaan, gangguan pendengaran, masalah kesehatan mental, dan bahkan kematian.
Baca Juga: Penyebab Penyakit Sipilis dan Cara Mengobatinya ?
Kasus Sifilis di Indonesia
Kementerian Kesehatan RI menemukan 20.783 orang terkonfirmasi terinfeksi sifilis di berbagai daerah di Indonesia sepanjang tahun 2022.
Berdasarkan data yang Kemenkes himpun pada 2022, dia menjelaskan mayoritas profil pasien adalah laki-laki sebanyak 54 persen dan perempuan sebanyak 46 persen.
Pada kelompok umur berdasarkan data yang sama, tiga persen anak di bawah usia empat tahun menderita sifilis, diikuti 0,24 persen pada kelompok umur 5-14 tahun, enam persen pada kelompok umur 15-19 tahun, 23 persen.
Pada kelompok usia 20-24 tahun, dan lima persen pada kelompok usia di bawah 50 tahun. Jumlah kasus terbanyak ditemukan pada kelompok usia 25-49 tahun, mencapai 63 persen.
Jika melihat kelompok penduduk, Kemenkes menyatakan sifilis paling banyak ditemukan pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) sebanyak 28 persen, disusul ibu hamil 27 persen, pasangan berisiko tinggi 9 persen, wanita pekerja seks 9 persen. konsumen pekerja seks 4 persen, pengguna narkoba suntik 0,15 persen, waria 3 persen, dan lainnya 20 persen.
Kemenkes juga menjelaskan, penyebab beberapa kasus sifilis sangat erat kaitannya dengan kecenderungan masyarakat yang melakukan hubungan seks berisiko tanpa menggunakan kondom.
Ia mencatat, kondisi sifilis di Indonesia pada 2022 memprihatinkan karena 5.590 ibu hamil positif sifilis, sementara sekitar 2.227 di antaranya telah mendapatkan pengobatan.
Sifilis Sangat Berbahaya Bagi Wanita Hamil
Jika seorang wanita hamil menderita sifilis, infeksi tersebut dapat menular ke anaknya yang belum lahir, yang menyebabkan sifilis kongenital.
Sifilis kongenital dapat menyebabkan lahir mati, kelahiran prematur, berat lahir rendah, keterlambatan perkembangan, kelainan bentuk tulang, infeksi parah, dan komplikasi kesehatan serius lainnya untuk bayi.
Untungnya, sifilis dapat Anda obati secara efektif dengan antibiotik, terutama pada tahap awal. Pemeriksaan dini dan pengobatan segera sangat penting dalam mencegah perkembangan infeksi dan mengurangi risiko komplikasi.
Pengujian rutin untuk IMS, termasuk sifilis, dan melakukan seks aman dapat membantu mencegah penyebaran infeksi dan potensi bahayanya.
Baca Juga: Mengapa Perlu Mengobati Sifilis Secepatnya ke Klinik Kelamin Jakarta?
Pengobatan Sifilis
Pengobatan utama untuk sifilis adalah antibiotik, khususnya penisilin. Antibiotik spesifik dan dosis akan tergantung pada stadium sifilis dan keadaan individu seperti alergi terhadap penisilin.
Berikut ini adalah pilihan pengobatan khas untuk sifilis:
1. Benzatin Penisilin G
Injeksi intramuskular tunggal biasanya cukup untuk mengobati sifilis tahap awal.
Sedangkan untuk Sifilis stadium akhir (sifilis tersier atau laten dengan durasi yang tidak diketahui) bisa menggunakan:
1. Benzatin penisilin G
Beberapa dosis yang dokter berikan dengan interval mingguan biasanya akan dokter rekomendasikan, tergantung pada tingkat keparahan dan durasi infeksi.
2. Penisilin Kristal Aqueos G
Pemberian penisilin dosis tinggi secara intravena untuk durasi tertentu adalah pengobatan standar. Dalam kasus alergi atau intoleransi penisilin, antibiotik alternatif seperti doksisiklin, tetrasiklin, atau ceftriaxone dapat Anda gunakan.
Namun, pilihan antibiotik alternatif harus dokter tentukan berdasarkan keadaan individu dan pedoman pengobatan.
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika Anda merasakan ada yang tidak beres dengan tubuh Anda dan muncul gejala pada kelamin Anda, Anda bisa langsung melakukan konsultasi ke Klinik Kulit dan Kelamin.
Mengetahui pengobatan dan treatment sifilis sejak awal akan membantu Anda mendapatkan kesembuhan maksimal. Anda bisa melakukan konsultasi ke Klinik Kelamin atau ke Klinik Sifilis terpercaya di Klinik Utama Pandawa untuk mendapatkan pengobatan sifilis yang tepat.
Klinik Pandawa memiliki layanan menyembuhkan sifilis karena Klinik Pandawa merupakan Klinik Kulit dan Kelamin yang terbaik di Indonesia. Silahkan konsultasi dokter kelamin secara gratis di Klinik Pandawa (Rahasia Terjamin).
Referensi:
- Syphilis, Mayo Clinic diakses 2023: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-20351756
- Syphilis, NHS diakses 2023: https://www.nhs.uk/conditions/syphilis/
